Tampilkan postingan dengan label Ulama. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ulama. Tampilkan semua postingan

Selasa, 23 Januari 2018

Hukum Sembahyang Jumat tanpa Duduk di Antara Dua Sujud

Assalamu ‘alaikum wr. wb.

Pengasuh rubrik Bahtsul Masail Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat yang baik, saya mohon izin bertanya. Suatu hari, kami pernah ikut sembahyang Jumat di sebuah daerah. Setelah sujud pertama pada rakaat kedua, imam tiba-tiba berdiri. Ia tidak duduk di antara dua sujud. Mengetahui itu, jamaah masjid di depan membaca “subhanallah...” lalu imam melakukan sujud kedua tanpa ada duduk di antara dua sujud. Sebelum salam imam melakukan sujud sahwi.

Yang kami tanyakan adalah...apakah sah shalat tersebut karena imam tidak melakukan duduk di antara dua sujud? Terima kasih atas perhatian dan jawabannya. Wassalamu alaikum wr. wb. (Prasetyo/Purbalingga).

Hukum Sembahyang Jumat tanpa Duduk di Antara Dua Sujud (Sumber Gambar : Nu Online)
Hukum Sembahyang Jumat tanpa Duduk di Antara Dua Sujud (Sumber Gambar : Nu Online)

Hukum Sembahyang Jumat tanpa Duduk di Antara Dua Sujud

Jawaban

Assalamu ‘alaikum wr. wb.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Penanya yang budiman, semoga Allah SWT menurunkan rahmat-Nya kepada kita semua. Pertama sekali yang perlu dipahami adalah bahwa duduk di antara dua sujud merupakan salah satu dari rukun atau tiang sembahyang baik sembahyang sunah maupun sembahyang wajib.

Kedua, duduk di antara dua sujud seperti juga i’tidal merupakan rukun singkat yang tidak boleh diperpanjang waktunya, tetapi juga tidak boleh dipersingkat tanpa thuma’ninah (diam sesaat). Hal ini disebutkan antara lain oleh Syekh Ar-Ramli dalam karyanya Nihayatul Muhtaj sebagai berikut.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

? ) ? ? ( ? ? ? ? ) ? ? ? ? ? ? ( ? ? ? ? ? ? ) ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ( ? ? ? ? ? ) ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya, “(Kedelapan) dari rukun sembahyang adalah (duduk di antara dua sujud dengan thuma’ninah) meskipun hanya sembahyang sunah dengan perbandingan keterangan sebelumnya. (seseorang tidak boleh bermaksud dengan bangun [dari sujud pertama] selainnya) yaitu selain duduk di antara dua sujud seperti keterangan sebelumnya pada bab ruku’. Kalau seseorang bangun (dari sujud pertama) karena takut sesuatu, maka tidak memadai. Ia wajib kembali ke sujud pertamanya. (Ia juga tidak boleh memperpanjang duduk di antara dua sujud begitu juga i’tidal) karena keduanya (baik i’tidal maupun duduk di antara dua sujud) hanya rukun singkat yang tidak dimaksudkan untuk keduanya itu sendiri tetapi sekadar pembatas saja,” (Lihat Syekh Ar-Ramli, Nihayatul Muhtaj ila Syarhil Minhaj, Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyah, cetakan ketiga, 2003 M/1424 H, juz I, halaman 517).

Keterangan Syekh Ar-Ramli ini menunjukkan bahwa duduk di antara dua sujud merupakan rukun yang tidak boleh ditinggalkan dalam sembahyang, termasuk sembahyang Jumat. Bahkan duduk di antara dua sujud harus dilakukan dengan niat atau sengaja. Duduk di antara dua sujud yang dilakukan tanpa niat atau tanpa sengaja dianggap tidak sah.

Pertanyaan selanjutnya adalah kalaupun hanya sebagai pembatas atau pemisah, apakah duduk di antara dua sujud bisa digantikan dengan pemisah lainnya seperti berdiri atau bacaan tertentu? Syekh M Nawawi Al-Bantani dari Madzhab Syafi’i menyatakan bahwa duduk sebagai pemisah antara dua sujud tidak bisa digantikan oleh lainnya sebagai keterangan berikut ini.

? ? ? ? ?) ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya, “(Kesebelas, duduk di antara dua sujud) pada setiap raka‘at meskipun sembahyang sunah. Hal ini juga berlaku baik bagi mereka yang sembahyang dalam keadaan duduk maupun berbaring. Tidak memadai selain duduk,” (Lihat Syekh M Nawawi Al-Bantani, Syarah Kasyifatus Saja ala Safinatin Naja fi Ushuliddin wal Fiqh, Indonesia, Daru Ihya’il Kutubu Al-Arabiyyah, tanpa tahun, halaman 55).

Dari keterangan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa sembahyang semua jamaah Jumat dengan kaifiyat seperti yang ditanyakan di atas tidak sah karena meninggalkan salah satu dari rukun sembahyang. Sementara berdirinya imam dari sujud pertama pada rakaat kedua tidak bisa diakui sebagai rukun pemisah antara dua sujud.

Harusnya setelah berdiri, imam tersebut duduk terlebih dahulu sejenak sebelum sujud kedua. Lalu ia mengerjakan sujud sahwi sebelum salam. Kalau ini tidak dilakukan, maka terang sembahyang makmum dan imam Jumat itu tidak sah kendati telah sujud sahwi karena sembahyang Jumat wajib dilakukan berjamaah.

Demikian yang dapat kami kemukakan. Semoga bisa dipahami dengan baik. Kami selalu terbuka dalam menerima saran dan kritik dari para pembaca.

Wallahul muwaffiq ila aqwamith thariq,

Wassalamu ’alaikum wr. wb.


(Alhafiz Kurniawan)Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Internasional, PonPes, Ulama Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Sabtu, 20 Januari 2018

Begini Temuan Balitbang Kemenag Soal Peran Orangtua Didik Anak

Jakarta, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Berdasarkan informasi tentang marakanya penyalahgunaan narkoba, tawuran antar pelajar dan seks bebas yang terjadi pada anak-anak, Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Pendidikan Agama dan Keagamaan (Penda) Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) melakukan penelitian terhadap visi-misi, peran, dan strategi orangtua dalam menginternalisasikan pendidikan agama pada keluarga. 

Begini Temuan Balitbang Kemenag Soal Peran Orangtua Didik Anak (Sumber Gambar : Nu Online)
Begini Temuan Balitbang Kemenag Soal Peran Orangtua Didik Anak (Sumber Gambar : Nu Online)

Begini Temuan Balitbang Kemenag Soal Peran Orangtua Didik Anak

Dari penelitian yang dilakukan tahun 2016 tersebut, Puslitbang Penda Balitbang dan Diklat Kemenag RI menemukan jawaban terkait peran orangtua dalam mendidik anak-anaknya.

Pertama, terkait visi dan misi pendidikan agama dalam keluarga, ternyata orangtua menyatakan dari beberapa butir pertanyaan yang kami ajukan memperoleh jawaban yang signifikan. Jawaban tersebut terdapat pada pernyataan, “Saya berharap anak saya menjadi anak yang shaleh dan shalehah”, 95% responden menginginkannya.

Kedua, peran pendidikan agama dalam keluarga juga memperoleh skor yang sangat tinggi. Dari 46 butir pertanyaan yang diajukan terdapat 3 jawaban yang sangat signifikan.

Ketiga, dari 36 butir soal, ada 9 pertanyaan memiliki skor tinggi dalam strategi pendidikan juga memperoleh jawaban yang signifikan. Meski ada perbedaan hanya 1 % antara responden yang ekonomi tinggi, sedang dan rendah dengan latar belakang pendidikan tinggi, sedang dan rendah, serta usia responden.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Keempat, peran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang menarik yaitu pada instrumen 12, “Saya tidak mengajarkan anak saya untuk menghafal surat-surat pendek yang dibaca dalam shalat”. Yang menjawab selalu hanya 15 %, sering 25 % dan 30 % menjawab kadang-kadang. Ini dapat diartikan bahwa orangtua jarang mengajarkan shalat kepada anak-anaknya.

Kelima, terkait strategi yang menarik untuk diungkap adalah pada pernyaan, “Orangtua yang memperhatikan pembiasaan shalat dan puasa sebanyak 46 %, orangtua yang memperhatikan pembiasaan shalat dan puasa sebanyak 54 %. Ini menunjukkan bahwa, orangtua kurang memperhatikan anak-anaknya dalam ibadah shalat dan puasa. Shalat merupakan rukun perbuatan yang penting di antara rukun Islam yang lainnya, sebab ia mempunyai pengaruh yang baik bagi akhlak manusia.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Dari temuan di atas, terdapat beberapa rekomendasi Puslitbang Penda Badan Litbang dan Diklat Kemenag RI tentang pendidikan agama pada keluarga, yaitu sebagai berikut:

Pertama, agar seorang anak tidak terjerumus dalam penyakit sosial (narkoba, seks bebas, tawuran), maka orangtua perlu memberikan pendidikan agama dalam keluarga mulai dari mendidik, melatih membimbing hingga membina putra-putrinya agar memiliki akhlak yang mulia.

Kedua, dalam proses memberikan pendidik agama dalam keluarga, orangtua membutuhkan strategi internalisasi nilai-nilai pendidikan agama mulai dari pengenalan, pembinaan hingga memberikan teladan yang baik bagi putra-putrinya. (Husni Sahal/Kendi Setiawan)

Baca Kajian Keagamaan lainnya DI SINI

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Ulama, PonPes, Internasional Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Senin, 15 Januari 2018

Keutamaan Shalat Tasbih Menurut Rasulullah SAW

Sembahyang tasbih atau “tasabih” merupakan salah satu sembahyang sunah yang tidak dianjurkan berjamaah. Kalau pun dilaksanakan berjamaah untuk pembelajaran misalnya, tidak masalah. Sembahyang tasbih ini sangat diajurkan karena menyimpan keutamaan luar biasa di balik amalan ini.

Syekh Said bin Muhammad Ba’asyin dalam Busyral Karim bi Syarhi Masa’ilit Ta’lim halaman 260-261 juz I menyebut sebuah hadits Rasulullah SAW dan sejumlah pandangan ulama berikut ini.

Keutamaan Shalat Tasbih Menurut Rasulullah SAW (Sumber Gambar : Nu Online)
Keutamaan Shalat Tasbih Menurut Rasulullah SAW (Sumber Gambar : Nu Online)

Keutamaan Shalat Tasbih Menurut Rasulullah SAW

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? "? ? ? (? ? ?) ? ? ?" ? ?. ? ? ?: ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? "? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?"

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Artinya, “Rasulullah SAW mengajarkan Sayidina Abbas RA (pamannya) sembahyang tasbih. Kepadanya, Rasulullah SAW menyebutkan keutamaan besar sembahyang tasbih. Salah satunya adalah ampunan Allah SWT, ‘Kalau saja dosamu sebanyak gundukan pasir, niscaya Allah SWT akan mengampuni dosamu.’ Hadits ini hasan.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Imam Tajuddin As-Subki mengatakan, ‘Tidak ada yang meninggalkan shalat tasbih ini selain orang yang meremehkan agama. Orang yang meremehkan agama tidak akan berkenan mendengarkan keutamaan sembahyang tasbih ini. Sebuah hadits menyebutkan, ‘Kalau kau sanggup, lakukan sembahyang tasbih ini sekali sehari. Kalau tidak, lakukan sekali dalam satu jumat. Kalau tidak bisa, sembahyang tasbih lah sekali sebulan. Kalau tidak sempat, lakukan sekali setahun. Kalau tidak bisa juga, kerjakanlah sekali dalam seumur hidupmu.’ Baiknya sembahyang empat rakaat ini diakhiri dengan satu salam jika dikerjakan siang hari. Kalau dikerjakan malam hari, boleh dikerjakan dalam dua salam.”

Menurut Ustadz Abdullah Abdul Qadir Al-Aidrus, hadits ini merupakan potongan sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan Imam At-Tirmidzi. Ibnu Majah dan Abu Dawud juga meriwayatkan hadits serupa.

Melihat besarnya keutamaan sembahyang tasbih ini, tidak heran kalau ada beberapa majelis taklim kaum ibu mengawali pengajiannya dengan sembahyang tasbih berjamaah. Memandang betapa pentingnya sembahyang ini baiknya kita mengerjakan sembahyang berisi tasbih ini meskipun hanya sepekan atau sebulan sekali. Wallahu a‘lam. (Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Ulama, Ahlussunnah, Meme Islam Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Selasa, 09 Januari 2018

Amalan Saat Bangun Tidur

? ? ? ? ?: ? ? ? ? ? ? ?, ? ?, ? ? ? ?, ? ? ?, ? ? ?, ? ? ?, ?: ? ? ? ? ? ?, ? ? ? ? ? ? ? ?, ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?.

Telah datang dari Aisyah berkata: Nabi Muhammad ketika bangun dari tidurnya, membaca takbir (? ?) sepuluh kali dan memuji kepada Allah ( dengan membaca, ? ?) sepuluh kali, dan membaca tasbih (? ?) sepuluh kali, dan membaca tahlil (? ? ? ?) sepuluh kali, dan membaca istighfar (? ? ?) sepuluh kali. dan dia berdoa: ? ? ? ? ? ? dan dia (juga berdoa) meminta perlindungan dari sempitnya tempat di hari kiamat.



Amalan Saat Bangun Tidur (Sumber Gambar : Nu Online)
Amalan Saat Bangun Tidur (Sumber Gambar : Nu Online)

Amalan Saat Bangun Tidur



Dan di dalam riwayat (yang lain) Nabi Muhammad salallahualaihi wasalam, ketika bangun dari tidur membaca sepuluh ayat terakhir Surah Ali imran.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Sumber: Hasyiah Al-Shawy Ala Tafsir Jalalain karya Imam Ahmad Ibn Muhammad Al-Showi Al-Maliki.

Muh. Ulinuha Karim, santri Pondok Pesantren Sirojuth Tholibin, Brabo, Tanggungharjo, Grobogan, Jawa Tengah. 

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Ulama, Hikmah Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Selasa, 02 Januari 2018

Unggul 6-0 atas Darunnajah, Tim Sepak Bola Al-Asyariah Masuk Babak Final

Sidoarjo, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Liga Santri Nusantara (LSN) U-17 di Gelora Delta Sidoarjo, Kamis (3/12) mempertemukan tim sepak bola pesantren Darunnajah Garut melawan tim dari pesantren Al-Asyariah Tangerang. Pertandingan berakhir dengan skor 6-0 untuk tim sepak bola pesantren Al-Asyariah. Kemenangan ini mengantarkan tim Al-Asyariah pada putaran final.

Tim pesantren Al-Asyariah unggul lebih dulu pada menit ke-8 yang disunting M Sopyan. Gol kedua dicetak oleh M Janisahri di menit ke-13 lewat tendangan jarak jauhnya sehingga mampu merobek gawang tim sepak bola pesantren Darunnajah.

Unggul 6-0 atas Darunnajah, Tim Sepak Bola Al-Asyariah Masuk Babak Final (Sumber Gambar : Nu Online)
Unggul 6-0 atas Darunnajah, Tim Sepak Bola Al-Asyariah Masuk Babak Final (Sumber Gambar : Nu Online)

Unggul 6-0 atas Darunnajah, Tim Sepak Bola Al-Asyariah Masuk Babak Final

Wasit M Agus Muslim akhirnya harus memberikan ganjaran kartu merah kepada pemain dari kubu tim pesantren Darunnajah Asep Syahri karena melakukan pelanggaran.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Tak berselang lama, tim sepak bola Al-Asyariyah mendapatkan hadiah penalti yang mampu dimanfaatkan oleh Afrisal dengan baik sehingga tendangan itu membobol gawang tim pesantren Darunnajah. Pertandingan bertahan dengan skor 3-0 hingga babak pertama berakhir.

Pada babak kedua pemain pesantren Al-Asy-ariah mampu menambahkan tiga poin yang dihasilkan oleh Khairul, M Aruiyan lewat sundulannya, dan Afrisal sehingga skor akhir pada babak kedua menjadi 6-0.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Selanjutnya, pesantren Al-Asyariah akan bertemu dengan tim sepak bola pesantren Nurul Islam Jember pada babak final yang digelar di Gelora Delta Sidoarjo, Ahad (6/12) mendatang.

Pelatih tim sepak bola pesantren Al-Asyariah H Agus Suparman mengaku, dengan hasil akhir 6-0 yang mampu dihasilkan oleh anak asuhnya pihaknya tetap akan memfokuskan anak asuhnya pada kosentrasi. Kemenangan yang dihasilkan itu merupakan gaya dari para pemain pesantren Al-Asyariah dan bukan terpengaruh oleh pemain lawan.

"Kita imbang dengan pemain dari Jember. Namun, kita harus juara. Karena sebelum sampai Surabaya kami selalu latihan rutin seminggu tiga kali. Mohon doanya sehingga kami mendapatkan juara," pinta Agus.

Salah satu pemain sepak bola Al-Asyariah Afrisal Dwi Salgani mengaku senang bisa lolos ke babak final. Hal itu ditegaskan Afrisal karena kerja sama tim yang cukup bagus.

"Kami sangat senang karena baru pertama main di stadion Gelora Delta Sidoarjo dan bisa lolos ke babak final. Hari ini permainan kami cukup bagus. Nanti ada yang diperbaiki lagi sehingga menambah finishing dan kondisional saja," kata Afrisal dengan nada gembira. (Moh Kholidun/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Tokoh, Pahlawan, Ulama Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Jumat, 22 Desember 2017

Seks Bebas di Kalangan Pelajar Bukan Sepihak Salah Remaja

Jakarta, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Pengurus IPNU Banyuwangi menyayangkan stigmatisasi masyarakat terhadap remaja atas kasus seks bebas sejumlah oknum di kalangan pelajar. Mereka menilai stigma ini merupakan bentuk ketidakadilan masyarakat terhadap kalangan remaja.

Menurut Direktur Student Crisis Center IPNU Banyuwangi Barur Rohim (Ayung), faktor penyebab seks bebas tidak semata kesalahan pelajar. Ia menengarai pihak lain yang berkontribusi atas kesalahan ini.

Seks Bebas di Kalangan Pelajar Bukan Sepihak Salah Remaja (Sumber Gambar : Nu Online)
Seks Bebas di Kalangan Pelajar Bukan Sepihak Salah Remaja (Sumber Gambar : Nu Online)

Seks Bebas di Kalangan Pelajar Bukan Sepihak Salah Remaja

“Pihak orang tua, pendidik (guru), pemerintah, mesti bertanggung jawab atas kejadian seks bebas di kalangan pelajar,” kata Ayung saat kampanye pelajar anti free sex di aula SMAN 1 Giri, Banyuwangi, Senin (16/2).

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Ayung menolak pihak mana saja yang menuding pelajar sebagai biang keladi dari kasus seks bebas. “Parahnya, hanya pelajar yang dipersalahkan,” kata Ayung dalam rilisnya.

Dengan deklarasi itu, kami ingin mengusung wacana baru di tengah masyarakat. Kami ingin menggugah segenap elemen masyarakat agar lebih peduli dan membimbing sebaik mungkin dalam rangka melindungi pelajar dari seks bebas.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Sebelum deklarasi, para pelajar terlibat dialog interaktif dengan berbagai elemen masyarakat. Hadir pada dialog itu perwakilan Dinas Pendidikan Banyuwangi, MUI, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BP2KB), dan Kelompok Kerja Bina Sehat (KKBS), sebagai perwakilan dari lembaga resmi pemerintah.

Ada pula beberapa komunitas yang memiliki kepedulian terhadap advokasi remaja. Dalam dialog itu, para pelajar mengungkapkan problem yang melatarbelakangi kasus seks bebas. Sedangkan para pemangku kebijakan yang hadir menanggapi permasalahan yang diajukan pelajar. (Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Budaya, PonPes, Ulama Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Sabtu, 09 Desember 2017

Otonomi Daerah Picu Busung Lapar

Jakarta, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat
Otonomi daerah tidak selalu otomatis mensejahterakan rakyat di daerah, alih-alih menjadi mandiri tetapi dalam implementasinya justeru sering menimbulkan alpanya pemerintah daerah untuk mensejahterakan rakyat.

"Kasus busung lapar, gizi buruk dan juga polio, sebenarnya tidak terlepas dari kebijakan yang diambil pemerintah tentang otonomi daerah. Saat kebijakan itu diterapkan, setiap daerah berlomba meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), tetapi melupakan kesejahteraan masyarakat," ungkap Direktur Pasca Sarjana Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara,Prof. Dr. Frans Magnis Suseno kepada Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat usai deklarasi Jaringan Solidaritas untuk Korban Busung Lapar, di Jakarta, Senin (4/7).

Fenomena gizi buruk, ungkap tokoh umat katolik ini menunjukkan kegagalan implementasi kebijakan tersebut, sehingga harus cepat ditangani untuk mencegah munculnya kasus-kasus lain yang menimpa rakyat miskin.

Masalah tersebut juga berkaitan dengan budaya birokrasi di lingkungan birokrat, yang mengakibatkan fakta yang sesungguhnya justru ditutupi dari pemerintah pusat. "Budaya ’Asal Bapak Senang’ (ABS) sudah sangat mengakar, sehingga elite politik yang hanya melihat dari ’atas’ mendapati semua berjalan mulus tanpa hambatan," katanya.
      
Sementara itu, dari sisi masyarakat, kasus itu dapat dianggap sebagai mulai lunturnya rasa kepedulian dan kepekaan sosial dalam masyarakat. "Melihat tingkat pendapatan per kapita penduduk, seharusnya peristiwa seperti kelaparan dan  kerawanan kesehatan tidak perlu terjadi," katanya.
      
Ia berpendapat masalah tersebut hanya bisa diselesaikan apabila semua orang saling membantu, dan ada keterbukaan. Jika tidak, kesenjangan sosial akan semakin tajam.
      
Untuk mengatasi kesenjangan sosial yang kian hari kian tajam, ia mengatakan, seluruh elemen bangsa perlu meningkatkan moral kebangsaan  untuk  meningkatkan kepekaan masyarakat terhadap fenomena sosial yang terjadi di sekitarnya.

Selain itu, moral kebangsaan juga dibutuhkan oleh pemerintah Indonesia sebagai penyelenggara negara, agar produk kebijakannya memihak kepada kepentingan rakyat.

Sementara itu di tempat yang sama GKR Hemas, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) juga menilai bahwa kasus busung lapar dan gizi buruk mencerminkan menurunnya kepedulian masyarakat terhadap lingkungannya.

Masyarakat saat ini, menurut isteri Gubernur DIY itu, semakin bersikap individual dan memilih lingkungan homogen yang setara dalam kompleks perumahan dengan alasan utama keamanan. Akibatnya lingkungan yang setiap hari dilihat adalah orang-orang yang sejahtera, sementara di luar kompleks, yang berarti di luar jangkauan pandangan mereka, terdapat begitu banyak orang yang mengalami kemiskinan.

Pendapat itu didukung oleh Ketua LKKNU, Otong Abdurahman bahwa masyarakat terutama yang tinggal di perkotaan, mulai tidak mempedulikan lingkungan sekitarnya, bahkan terhadap saudara mereka sendiri sekalipun. (cih)

 

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Ulama, Kajian Sunnah, Ahlussunnah Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Otonomi Daerah Picu Busung Lapar (Sumber Gambar : Nu Online)
Otonomi Daerah Picu Busung Lapar (Sumber Gambar : Nu Online)

Otonomi Daerah Picu Busung Lapar

Kamis, 07 Desember 2017

Tri Sutrisno: Kita Punya Sistem Politik Sendiri

Jakarta, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Mantan wakil presiden RI Try Sutrisno mengingatkan para pelaku politik negeri ini untuk kembali kepada sistem yang telah dirumuskan oleh para pendiri bangsa. Keberhasilan dalam menata sistem politik tidak bisa diukur dengan standar sistem yang ada di negara lain.

“Kita harus punya sistem sendiri, baik fisik maupun non fisik; bahkan tidak perlu mencontoh karena kita punya Pancasila,” katanya dalam diskusi bertajuk “Amandemen UUD 45 dalam Dimensi Sosial, Ekonomi Politik” di kantor PBNU, Kamis (19/7).</p> Dikatakannya, praktek komunisme di Indonesia terbukti tidak bisa bertahan dalam suasana kebatinan banga Indonesia. Alih-alih memperbaiki tata kenegaraan Indonesia, faham asing itu justru mengganggu stabilitas negara.

”Kita tidak belajar dari masa lalu. Sistem liberal pun pada akhirnya bertemu dengan komunis, sama-sama mempertanyakan keberadaan Tuhan,” katanya.

Tri Sutrisno: Kita Punya Sistem Politik Sendiri (Sumber Gambar : Nu Online)
Tri Sutrisno: Kita Punya Sistem Politik Sendiri (Sumber Gambar : Nu Online)

Tri Sutrisno: Kita Punya Sistem Politik Sendiri

Sejak berakhirnya Orde Baru dan dimulainya era reformasi, tatanan politik Indonesia cenderung mengarah kepada sistem politik yang liberal. Itu pun dengan model yang sangat bebas dan terbuka dari intervensi asing.

”Pada umumnya negara-negara maju tidak sebebas di Indonesia. Di sini partai politik terlalu bebas. Pemerintahan menjadi tidak efektif,” katanya.

Sementara amandemen UUD 1945, kata Try, cenderung acuh terhadap aspek pertahanan dan keamanan. Padahal ancaman pertahanan dan keamanan datang dari berbagai lini kehidupan berbangsa, baik dari luar negeri maupun dari dalam negeri sendiri.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

”Sekarang aspek pertahanan dan keamanan tidak seperti yang dibanggakan dulu. Narkotika bisa bebas beredar. Ada terorisme, gerakan sparatis dan lain-lainnya yang mengancam NKRI dan UUD 45,” katanya.(nam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Ulama, Kajian Islam Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Sabtu, 25 November 2017

Jadi Posko Mudik, Masjid NU Diharapkan Berfungsi Sosial

Jakarta, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Seperti tahun lalu, PBNU melalui Pengurus Pusat Lembaga Ta’mir Masjid Nadlatul Ulama (LTMNU) Ramadhan ini menggelar agenda “Mudik Bareng NU 1433 H”. Sedikitnya 99 masjid di sepajang Pulau Jawa disiapkan menjadi posko mudik. Kebijakan ini merangkap harapan, masjid sepatutnya turut membantu kehidupan masyarakat.

Ketua PP LTMNU KH Abdul Manan A Ghani, Rabu (31/7), mengatakan, langkah ini adalah  wujud pemberdayaan aset Nahdlatul Ulama agar memberi manfaat kepada umat. Seluruh Pengurus Cabang  dalam Rapimnas LTMNU telah sepakat akan membuka posko di lingkungan masjid untuk menyambut ribuan calon pemudik.

Jadi Posko Mudik, Masjid NU Diharapkan Berfungsi Sosial (Sumber Gambar : Nu Online)
Jadi Posko Mudik, Masjid NU Diharapkan Berfungsi Sosial (Sumber Gambar : Nu Online)

Jadi Posko Mudik, Masjid NU Diharapkan Berfungsi Sosial

“Kita juga berharap, program ini dapat membangkitkan kesadaran masyarakat untuk lebih dekat dengan masjid,” ujarnya.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Sekretaris PP LTMNU Ibnu Hazen menyebutkan beberapa keunggulan posko mudik NU ini. Di masjid, selain melepas lelah dan mampir ke kamar mandi, para pemudik dapat menunaikan shalat dalam suasana yang lebih teduh dan nyaman. Fasilitas ini berbeda dengan posko-posko lain yang umumnya terbatas pada penyediaan kamar kecil dan tenda berukuran sempit.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Selain itu, lanjutnya, keterlibatan 99 pengurus cabang secara tak langsung telah memperkuat LTMNU secara struktural. “Dengan kegiatan ini kita akhirnya telah melakukan konsolidasi dengan PC-PC (pengurus cabang), dari Merak sampai Banyuwangi,” tandasnya.

Redaktur: Mukafi Niam

Penulis : Mahbib Khoiron

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Santri, Ulama, Aswaja Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Jumat, 24 November 2017

Mubaligh Kotamobagu Perdalam Aswaja Annahdliyah

Kotamobagu, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara, menyelenggarakan, Selasa (12.12). Kegiatan ini sebagai pemberian pemahaman dan penguatan paham Ahlusunnah wal jamaah kepada para imam masjid pegawai syar’i yang ada di desa/kelurahan se-Kotamobagu.

Kegiatan bertempat di Kafe Kopi Korot Kotamobagu milik Bendahara PCNU sekaligus Ketua LBH NU Kotamobagu Nasrun Koto berlangsung dengan khidmat. Para peserta terlihat sangat partisipatif serta aktif bertanya tentang berbagai macam persoalan hukum Islam maupun dalil-dalil aswaja kepada para pemateri.

Arkam Lahiya, Ketua panitia kegiatan menjelaskan tujuan kegiatan diantaranya untuk menangkal berbagai macam paham dan aliran yang bertentangan dengan aswaja dan Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia.

Mubaligh Kotamobagu Perdalam Aswaja Annahdliyah (Sumber Gambar : Nu Online)
Mubaligh Kotamobagu Perdalam Aswaja Annahdliyah (Sumber Gambar : Nu Online)

Mubaligh Kotamobagu Perdalam Aswaja Annahdliyah

"Paham yang bertentangan itu saat ini terlihat disebar secara masif, baik di media sosial maupun eletronik yang dengan mudah bisa diakses oleh semua kalangan di zaman elektronik seperti sekarang ini," tutur pria yang juga Kepsek MI Budi Mulia Kotamobagu tersebut. 

Sementara Ketua PCNU Kotamobagu KH Moh Husen menyampaikan Islam adalah agama yang rahmatan lil alamin (rahmat bagi sekalian alam).

"Semua yang ada di alam dan bumi ini sebagaimana terlihat pada logo NU.Kita diikat supaya kita jaga ukhuah Islamiyah. Kita jaga persatuan dan kesatuan kita, sehingga ketika menghadap nanti ke hadapan Allah SWT menjadi umat Islam yang kaffah,” jelasnya.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Kiai Husen menambahkan bahwa Nahdliyin yang berpaham Aswaja, saat ini mendapat tantangan yang begitu berat di masyarakat seiring bermunculannya kelompok-kelompok baru yang mulai membid’ah-bid’ahkan tradisi amaliyah Islam ahlussunnah wal jama’ah. Nahdliyin perlu membentengi diri melalui kegiatan-kegiatan seperti ini agar kita mampu menjawab semua permasalahan-permasalahan yang ada di tengah masyarakat.

“Kita sebagai Nahdliyin yang berpaham Aswaja saat ini mendapat tantangan yang luar biasa sehingga perlu kita belajar kembali supaya dengan adanya sekarang itu muncul pemahaman-pemahaman baru itu, yang ada dalam kehidupan kita bermasyarakat, dalam kegiatan ini paling tidak Bapak Imam pegawai syar’i bisa menjawab apa yang terjadi di masyarakat," tutur kiai yang juga petinggi Kementrian Agama Kota Kotamobagu itu.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Adapun pemateri dalam kegiatan ini antara lain Habib Moh Naim Al-Jufri selaku Mustasyar PCNU Kotamobagu yang menyampaikan materi Memahami Aswaja dan Madzhab; materi Antara bid’ah dan Sunnah oleh Ketua PCNU Kotamobagu KH Moh Husen; serta Ketua MUI Bolmong Raya KH Danny Pontoh, membawakan materi Khilafah, Apa Itu?



Peserta dalam kegiatan ini selain mendapatkan ilmu pengetahuan, juga diberikan softcopy Dalil-dalil Amaliyah Aswaja NU, serta VCD Tilawah Al-Quran 30 Juz. (Murdani Mokodongan/Kendi Setiawan)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Hadits, Ulama, AlaNu Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Minggu, 19 November 2017

Jejak Islam di Kamboja: Al-Jamee Masjid Bekas Kandang Babi

Phnom Penh, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat 

Waktu sudah menunjukkan pukul 12:15, tapi saya dengan lima teman masih di atas tuk-tuk, kendaraan khas Kamboja, setelah selesai melakukan proses lapor diri di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Phnom Penh, ibu kota negara Kamboja. Saat itu (17/11/2017), saya khawatir ketinggalan shalat Jumat, sebab dua Jumat sebelumnya saya belum menemukan masjid di sekitar kawasan yang saya tempati.

Betapa senangnya kami setiba di masjid, apalagi sudah hampir dua minggu kebelakang melaksanakan “English Teaching Project” saya tidak pernah mendengar suara azan berkumandang. Maklum saja, 95% penduduk Kamboja memeluk agama Buddha. Sementara populasi Muslim pada tahun 2017 hanya sekitar 300.000 orang. Angka tersebut menunjukkan tren kenaikan, sebab menurut Pew Research Center, pada tahun 2009 muslim Kamboja baru mencapai 236.000 jiwa.

Jejak Islam di Kamboja: Al-Jamee Masjid Bekas Kandang Babi (Sumber Gambar : Nu Online)
Jejak Islam di Kamboja: Al-Jamee Masjid Bekas Kandang Babi (Sumber Gambar : Nu Online)

Jejak Islam di Kamboja: Al-Jamee Masjid Bekas Kandang Babi

Kembali soal masjid yang saya datangi. Masjid yang berdiri di tengah-tengah kawasan perkotaan Phnom Penh tersebut bernama Masjid Al-Jamee’ Al-Islam, namun di Phnom Penh sendiri lebih terkenal disebut sebagai masjid Toul Tumpung. Sebutan itu diambil dari nama desa dimana berdirinya masjid. Awal mulanya masjid tersebut dahulu didirikan oleh orang-orang yang berasal dari Pakistan. Hanya saja sekarang sudah tidak ada lagi warga Pakistan yang merawat masjid tersebut.

Masjid yang hanya bisa menampung beberapa ratus jamaah itu didirikan pada tahun 1960, yakni sebelum masa kekuasaan Pol Pot, seorang pimpinan Khmer Merah (Partai Komunis Kamboja) yang pada 17 April 1975 berhasil menggulingkan kekuasaan Lon Nol yang memimpin Republik Kamboja. Lon Nol sendiri awalnya merupakan Perdana Menteri lalu pada Maret 1970juga melakukan kudeta Raja Norodom Sinahouk saat Kamboja menggunakan sistem kerajaan setelah merdeka pada 9 November 1953 dari penjajah, Perancis.



Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat



Pengalihfungsian Masjid

Sebagaimana penuturan Ustadz Umar bin Ismail (42), imam Masjid Al-Jamee’, yang saya temui seusai shalat Jum’at,pada masa Pol Pot, sebagian besar penduduk Phnom Penh, termasuk juga muslim, diusir dan dipaksa tinggal di kawasan pedesaan demi melaksanakan program revolusi agraria yang dicanangkan oleh Pol Pot. Lantas selama beberapa tahun masjid tersebut tidak lagi digunakan sebagai tempat shalat orang Islam.

Dengan menggunakan bahasa Melayu yang lumayan fasih, Ustadz Umar menjelaskan, setelah mengusir penduduk Muslim ke luar kawasan Phnom Penh, rezim Pol Pot mengalihfungsikan masjid tersebut sebagai tempat “kandang Babi”.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Selain itu, di bagian teras masjid digunakan juga sebagai tempat masak babi bagi para tentara Vietnam Utara yang merupakan salah satu sekutu dari Pol Pot. Sampai sekarang bekas penggunaan tempat masak pun masih ada, dimana beberapa keramik di samping kiri bagian belakang masjid terlihat lubang kecil-kecil.

Seketika saya dan teman-teman terheran-heran, ternyata masjid klasik tersebut pernah dijadikan kandang binatang yang dikategorikan Islam sebagai binatang haram muthlaq untuk dikonsumsi serta bagian dari najis mughaladhah, jenis najis yang terhitung berat dibanding najis-najis lainnya. 

Saat berkuasa, rezim Pol Pot tidak pandang bulu, siapa pun dan dari agama mana pun kalau membangkang dengan kekuasaannya maka akan dibunuh. Makanya tidak sedikit Muslim Kamboja yang menjadi korban keganasan rezim ini. Bahkan ada suatu kampung yang bernama Koh Hoal yang semua penduduknya tewas setelah melawan kebiadaban pasukan Pol Pot. Kala itu penduduk kampung tersebut hanya memakai pisau sebagai senjata untuk menghadapi senjata api yang digunakan oleh pasukan rezim komunis.

Situasi Kamboja mulai berubah bermula dari penggulingan rezim Pol Pot pada Januari 1979 akibat invasi yang dilakukan oleh Vietnam sejak 1977. Sejak saat itu Kamboja menjadi negara di bawah kekuasaan Vietnam, namun pada 1982 Raja Sihonouk yang dibantu para koalisinya merebut kekuasaan Kamboja sehingga kembali mendirikan pemerintahan dengan sistem kerajaan. Pada tahun itu juga beberapa kelompok Muslim Kamboja kembali ke Phnom Penh, setelah situasi mulai kondusif.

Sekembali ke Phnom Penh, penduduk Muslim mulai menata lagi kehidupan mereka, termasuk juga  membersihkan masjid Al-Jamee’ dari kotoran dan bekas-bekas babi yang dikandangkan di dalam masjid. Sepuluh tahun lalu, teras masjid diperluas sebab jamaah semakin tahun semakin bertambah, namun hanya dengan menambah beberapa meter teras bagian depan dan samping, sedangkan bangunan dalamnya masih nampak seperti bangunan awalnya.

Ustadz Umar yang sudah 10 tahun mengurus Masjid Al-Jamee’ itu memperkirakan hingga sekarang di seluruh negara Kamboja mencapai 500 masjid. Sedangkan di Phnom Penh berdiri 14 bangunan yang tersebar beberapa kawasan tertentu.

Masih ada banyak cerita soal keunikan tradisi keislaman Ahlussunnah wal-Jama’ah khususnya yang dijalankan oleh Muslim di kawasan Phnom Penh dan sekitarnya. Insyaallah, pada tulisan di bagian selanjutnya saya akan mengulas bahasan tersebut sebagaimana hasil liputan yang saya temukan selama magang di Kamboja. (Zidni Nafi’, santri asal Qudsiyyah Kudus, salah satu peserta Program Pemuda Magang Luar Negeri 2017 dari Kemenpora RI)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Aswaja, Ulama, Hikmah Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Fatayat NU Dampingi Kesehatan 104 Desa

Jakarta, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Pimpinan Pusat Fatayat NU telah melakukan pendampingan terhadap 104 desa/kelurahan yang tersebar di delapan provinsi perihal peningkatan kualitas perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) masyarakat melalui Program Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.

Jumlah tersebut terhitung sejak organisasi pemudi NU ini menandatangani notakesepahaman dengan Pusat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI pada 2010 lalu. Sasaran provinsi, antara lain Bali, Sulawesi Selatan, Kepulauan Riau, Jambi, Jawa Timur, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, dan Banten.

Fatayat NU Dampingi Kesehatan 104 Desa (Sumber Gambar : Nu Online)
Fatayat NU Dampingi Kesehatan 104 Desa (Sumber Gambar : Nu Online)

Fatayat NU Dampingi Kesehatan 104 Desa

“Di antara 10 indikator PHBS, kami memprioritaskan pada tiga hal, yakni persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, memberi bayi ASI eksklusif, dan menimbang berat balita setiap bulan. Target, minimal 80 persen warga sasaran memenuhi harapan ini,” kata koordinator program, Umi Wahyuni di sela acara rapat konsolidasi terkait program tersebut dengan sejumlah pengurus PP Fatayat NU di Jakarta, Kamis (13/11).

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Fatayat NU, misalnya, mendorong masyarakat desa untuk merujuk ke Puskesmas tiap menjalani persalinan. Program ini melibatkan para dukun bayi yang biasanya justru menjadi tempat rujukan warga ketika hendak melahirkan.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

“Kita memang melakukan pendekatan persuasif. Karena bagaimanapun profesi dukun itu kan menjadi adat dan kearifan lokal, termasuk sumber ekonomi. Tidak bisa jika langsung dilarang. Caranya merangkul dan memberikan upah mereka Rp 30.000 hingga Rp 50.000 untuk tiap persalinan yang berhasil di alihkan ke pusat kesehatan setempat,” tambahnya.

Selain tiga hal tersebut, Fatayat NU juga memperluas gerakan mengunakan jamban sehat, mencuci tangan dengan bersih, mengonsumsi sayur dan buah, dan mengurangi kegiatan merokoh di dalam rumah tangga.

Umi mencontohkan, di Lebak, Banten, pihaknya berhasil memfasilitasi 60 rumah tangga membangun jamban untuk buang air besar yang sebelumnya di lakukan di kali atau area perkebunan. Fatayat menggunakan strategi “arisan jamban” untuk meringankan warga bisa memilikinya.

Hingga kini, Fatayat NU terus bergerak dari desa ke desa untuk melakukan pelatihan, sosialisasi, dan pemberian motivasi demi tumbuhnya budaya bersih dan sehat pada masyarakat yang mayoritas kelas menengah ke bawah. Selain memanfaatkan jaringan kader yang ada di tingkat cabang hingga ranting, Fatayat NU juga bekerja sama dengan aparat desa setempat. (Mahbib Khoiron)

 

Foto: Fatayat NU mempelopori senam jasmani bersama warga desa sebagai salah satu indikator PHBS

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Ulama, Tokoh Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Sabtu, 11 November 2017

Banser Way Kanan Tegaskan Bahaya Radikalisme kepada Santri BPUN

Way Kanan, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Santri Bimbingan Belajar Pasca Ujian Nasional (BPUN) PC GP Ansor Way Kanan Lampung merupakan orang berpengetahuan, sehingga jangan mudah menerima ilmu yang tidak jelas dan mengajarkan kekerasan. Pernyataan itu disampaikan Yoga Aji Saputra, alumni Diklatsar IX Barisan Ansor Serbaguna (Banser), di Blambangan Umpu, Kamis (12/5).

Banser Way Kanan Tegaskan Bahaya Radikalisme kepada Santri BPUN (Sumber Gambar : Nu Online)
Banser Way Kanan Tegaskan Bahaya Radikalisme kepada Santri BPUN (Sumber Gambar : Nu Online)

Banser Way Kanan Tegaskan Bahaya Radikalisme kepada Santri BPUN

"Radikalisme perlu dilawan. Mengapa? Karena paham ini menganggap apa yang tidak sependapat dengan mereka dianggap bukan muslim dan darahnya halal karena dapat merusak negara. Paham radikalisme ini mempunyai agenda mengubah NKRI menjadi negara daulah khilafah," kata Yoga.

Sebagai upaya mempersiapkan regenerasi dan peningkatan kapasitas kader, Gerakan Pemuda Ansor Way Kanan mengirim Yoga mengikuti "Seminar Deradikalisasi Pesantren Bagi Ustadz" digelar Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam pada 19-21April 2016 di Provinsi Banten.

Berkaitan dengan itu, Ketua Ansor Way Kanan Gatot Arifianto meminta Yoga yang juga menjadi peserta Pesantren Kilat BPUN 2016 berbagi informasi mengenai bahaya radikalisme kepada peserta lain di Pesantren Asshidiqiyah 11 Kampung Labuhan Jaya Kecamatan Gunung Labuhan asuhan Kiai Imam Murtadlo Sayuthi.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

"Gerakan radikalisme ingin mengubah dasar negara Indonesia Pancasila yang memiliki Bhineka Tunggal Ika. Contoh gerakan radikalisme ialah ISIS, mereka sejatinya berkeinginan menguasai minyak di Timur Tengah dengan mengatasnamakan agama," ujar Yoga menjelaskan.

Menurut dia pula, seorang jurnalis yang menyusup pada kelompok gerakan radikalis ISIS menemukan fakta mencengangkan. "ISIS tidak mengajarkan mengenai Islam kepada anggotanya. Mereka hanya memberikan paham radikal kepada orang-orang minim pengetahuan, karena itu, kita sebagai orang berpengetahuan jangan mudah menerima hal-hal semacam itu," pungkas Yoga.

BPUN merupakan gerakan filantropi edukasi bagi anak-anak berprestasi namun kurang mampu secara keuangan namun mampu secara intelektual. Program utama Yayasan Mata Air itu memberi materi bimbingan rohani istiqomah, motivasi, materi akademik, wawasan dan kecintaan lingkungan hidup bagi peserta, serta keterampilan jurnalistik yang dibimbing Gatot Arifianto, anggota Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandar Lampung, Koordinator The Society of Indonesian Environmental Journalists (SIEJ) Lampung dan Ketua PC GP Ansor Way Kanan. (Edo Tri Krisna/Fathoni)

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Halaqoh, Pertandingan, Ulama Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Jumat, 10 November 2017

Bela Negara Tak Melulu Panggul Senjata

Semarang, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Bela negara tidak hanya melulu soal perjuangan dengan mengangkat senjata. Bela negara merupakan kewajiban setiap warga negara sebagaimana diatur dalam undang-undang,

Bela Negara Tak Melulu Panggul Senjata (Sumber Gambar : Nu Online)
Bela Negara Tak Melulu Panggul Senjata (Sumber Gambar : Nu Online)

Bela Negara Tak Melulu Panggul Senjata

Demikian dalam Seminar Bela Negara yang dselenggarakan oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Al Ghozali Semarang, Kamis (25/2) lalu Februari 2016.

Seminar yang diselenggarakan di Aula Fakultas Hukum (FH) Universitas Negeri Semarang dihadiri oleh para mahasiswa umum di lingkungan kota Semarang. Pemateri dalam seminar tersebut adalah Sekjend Jam’iyah Tarekat NU atau JATMAN KH M. Masroni, Wakil Rais Syuriyah PCINU Australia New Zealand Ali Formen Yudha, dan Staf khusus Pangdam IV/Diponegoro Kolonel Zaenal.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

KH Masroni mengatakan, upaya bela negara harus diawali dengan pembangunan karakter dan jiwa keindonesiaan. “Apa artinya bangsa Indonesia kaya? raya tapi jiwa keindonesiaannya tidak ada,” katanya.

Ia mengingatkan, salah satu bentuk pembangunan karakter bangsa adalah jangan mudah didikte oleh bangsa lain melalui penguasaan informasi.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Seminar Bela Negara ini diinisiasi oleh pertemuan ulama tarekat se-dunia di Pekalongan pada Januari lalu. Seminar ini memadukan aspek penting dalam bela negara, yaitu aspek fisik, rohani, dan akal.

Disampaikan dalam seminar itu bahwa bela negara merupakan kewajiban setiap warga negara sebagaimana diatur dalam undang-undang. Karena itu dalam seminar ini diangkat mengenai konsep bela negara dari berbagai perspektif.

Seminar dengan tema ‘Penguatan jati diri mahasiswa sebagai upaya resiliensi NKRI’ ini dibuka dengan pidato kunci dari Dekan Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang Rodiyah Tangwun.

“Kebesaran Indonesia harus kita gali agar bangsa ini bangga dengan Indonesia. Upaya penguatan jatidiri bangsa Indonesia harus dimulai dengan penguatan jatidiri kita masing-masing,” demikian Rodiyah.

Seminar berlangsung cukup interaktif dengan keaktifan mahasiswa dalam menanggapi isu-isu perpecahan yang berkembang di Indonesia. Wakil Rais Syuriyah PCINU Australia New Zealand Ali Formen menutup dengan kalimat yang sederhana, “Aku cinta Indonesia, ku harap kau pun begitu”. Acara pun berakhir, dilanjutkan dengan sesi ramah tamah antara alumni PMII dan para pembicara. (Mukh. Imron Ali Mahmudi/Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Syariah, Sejarah, Ulama Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Rabu, 25 Oktober 2017

Mahfud MD: Politik Pengawal Perjuangan Agama

Pacitan,Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat ? . Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD mengatakan, agama itu dasar dalam berjuang dan kekuasaan politik itu adalah pengawal dalam perjuangan. Bila perjuangan tanpa didasari dengan politik sebagai pengawalnya, maka kegagalan sebuah keniscayaan.

Mahfud MD: Politik Pengawal Perjuangan Agama (Sumber Gambar : Nu Online)
Mahfud MD: Politik Pengawal Perjuangan Agama (Sumber Gambar : Nu Online)

Mahfud MD: Politik Pengawal Perjuangan Agama

Hal ini disampaikanya saat memberikan ceramah dalam acara pengajian umum Harlah NU dan Pelantikan Pengurus MWC NU Arjosari, di Pondok Pesantren Al-Fattah Kikil, Pacitan Jawa Timur Senin Siang (10/3).

Dikatakannya, memperjuangkan nilai-nilai agama, masyarakat dapat hidup tertib dan aman sejahtera, serta ingin agar pondok pesantren dijadikan bagian dari sistem pendidikan, maka kekuasaan politik perlu diraih.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

“Itulah sebabnya pada tahun 1936 NU dengan muktamanya di Banjarmasin menyatakan? berdirinya satu negara Republik Indonesia adalah suatu keharusan. Dan didirikanya Negara Kesatuan RI adalah sebagai negara darussalam bukan darul Islam. Itu yang diperjuangkan oleh NU sampai Sekarang.”

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Lebih lanjut, dalam negara darussalam, hidup masyarakat di dalam kebersamaan dan perbedaan-perbedaan. Mereka hidup bersama secara damai di dalam negara darussalam. Masing-masing pemeluk agama harus dilindungi haknya oleh konstitusi.

“Konsep ini yang akhirnya diperjuangkan oleh Gus Dur,” kata Mahfud MD yang akan dicalonkan menjadi Capres 2014 itu.

Sebelum memberikan pengajian kepada warga Nahdliyin Pacitan, Mahfud MD melakukan silaturrahmi kepada keluarga besar Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan. Ia disambut dengan suasana hangat seluruh keluarga di Ndalem Paguron Soko Papat.

Pada kesempatan itu, Mahfud MD secara khusus didoakan oleh para kiai dengan harapan semoga dapat kuat dan dapat menjalankan amanah dengan baik. Doa khusus dibacakan KH Umar Syahid, KH. Luqman Harist Dimyathi, KH Rotal Amin, KH Abdul Mukti, KH Zuhdi (Takeran Magetan), KH Muhammad (Betengan Demak), KH Fuad Habib dan KH Hammad Al Alim. (Zainal Faizin/Abdullah Alawi)

?

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Nahdlatul Ulama, Doa, Ulama Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Rabu, 04 Oktober 2017

Pramuka Madrasah Modal Kuat Membangun Karakter Bangsa

Bangka Tengah, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Karakter atau identitas bangsa harus diperkuat seiring derasnya arus modernisasi yang berpotensi menggerus. Pramuka sebagai salah satu penanaman karakter bangsa harus mengambil peran terdepan untuk menyiapkan generasi bangsa yang unggul.

Langkah ini dilakukan oleh Kementerian Agama dengan menggelar Perkemahan Pramuka Madrasah Nasional (PPMN) ke-3 di Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, 14-20 Mei 2017.?

Pramuka Madrasah Modal Kuat Membangun Karakter Bangsa (Sumber Gambar : Nu Online)
Pramuka Madrasah Modal Kuat Membangun Karakter Bangsa (Sumber Gambar : Nu Online)

Pramuka Madrasah Modal Kuat Membangun Karakter Bangsa

Dalam upacara pembukaan PPMN tersebut, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag Kamaruddin Amin mengutarakan, kegiatan perkemahan ini merupakan instrumen strategis bagi pengarusutamaan karakter bangsa.?

Siswa madrasah dengan ciri khas pendidikan Islamnya makin lengkap jika diperkuat oleh wawasan kebangsaan. Sebab itu menurut Kamaruddin, perkemahan ini merupakan langkah memperkuat sumber daya manusia yang unggul untuk kepentingan bangsa dan negara.

"Karena tatanan pembangunan bangsa bukan hanya dari aspek fisik, tetapi juga membangun manusianya. Dalam hal PPMN salah satu dukungan mewujudkan program Nawa Cita pemerintah," ujar Kamaruddin, Selasa (16/5) di Bumi Perkemahan Selawang Segantang Koba, Bangka Tengah.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Dia melaporkan, perkemahan ini diikuti oleh 34 kontingen dariprovinsi-provinsi di Indonesia, yang tiap kontingen mengutus 20 orang yang terdiri dari 7 penegak putra, 7 penegak putri, 1 pengurus OSIS putra, 1 perngurus OSIS putri, 1 pembina putra, 1 pembina putri dan 2 orang Pimpinan Kontingen Daerah (Pinkonda).

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Selain aktivitas kepramukaan, kegiatan bertema Pramuka Madrasah Kreatif, Terampil dan Berkarakter ini juga mengadakan talkshow wawasan kebangsaan, lomba bercerita tentang jasa pahlawan Islam Indonesia, Pionering Aplikatif Budaya Nusantara, lomba pembuatan film cinta tanah air, pemencahan Rekor MURI tentang Pantun Melayu Talibun, Karnaval Budaya, Outing Kebangsaan, Ikrar Pramuka Madrasah Cinta NKRI, dan Bakti Sosial.

Hadir dalam upacara pembukaan PPMN III ini di antaranya, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Adiyaksa Dault, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman Djohan, para Kepala Kanwil Kemenag seluruh Indonesia, dan ribuan pramuka madrasah yang memadati Bumi Perkemahan Selawang Segantang Koba, Bangka Tengah.? (Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Ulama Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Jumat, 29 September 2017

Presidium Majelis Alumni Ungkap Tiga Kunci Eksistensi IPNU

Jakarta, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Presidium Majelis Alumni Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Zaenut Tauhid menyampaikan tiga kunci suksesnya IPNU bisa bertahan hingga saat ini saat memberikan sambutan hari lahir (Harlah) ke-63 IPNU di Gedung PBNU Jakarta, Jumat (24/2).

Pertama, kemampuan adaptasi. Semasa kepemimpinannya pada tahun 1988-1994, kata Pelajar berubah menjadi Putra. Hal ini disebabkan adanya UU No. 8 Tahun 1985 tentang Organisasi Masyarakat. UU tersebut mewajibkan seluruh organisasi kepelajaran menginduk ke Organisasi Siswa Intra Sekolah.

Presidium Majelis Alumni Ungkap Tiga Kunci Eksistensi IPNU (Sumber Gambar : Nu Online)
Presidium Majelis Alumni Ungkap Tiga Kunci Eksistensi IPNU (Sumber Gambar : Nu Online)

Presidium Majelis Alumni Ungkap Tiga Kunci Eksistensi IPNU

“Kenapa IPNU mengubah diri dari Pelajar menjadi Putra. Ini merupakan bagian dari adaptasi kita terhadap tantangan-tantangan yang kita hadapi,” ujar Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia itu.

Kedua, menurut anggota Dewan Perwakilan Rakyat itu adalah Istiqomah, setia pada cita-cita.Kita harus tegak lurus pada tujuan, tidak tergoda pada hal-hal lain semisal politik dan sebagainya.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

“Yang kedua kenapa kita bisa bertahan hidup? Karena kita tetap istiqomah, setia pada cita-cita,” katanya.

Ketiga, Proses kaderisasi berjalan. Hal ini menurutnya dapat mempengaruhi wajah NU ke depan. karena itu juga, wajah Islam dan wajah Indonesia bisa berubah.

“Karena proses kaderisasi terus berjalan,” ujarnya.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Hadir pula dalam acara tersebut Sekjen PBNU Helmy Faisal Zaeni, Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Asrorun Niam Soleh, Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Ubaedillah Sadewa, dan beberapa alumni lainnya. (Syakir/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Nahdlatul, Ulama, Olahraga Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Rabu, 27 September 2017

KH R. Asad Syamsul Arifin Mengawal Negara dari Tapal Kuda

Oleh: Munawir Aziz,

Kiai Raden Asad Syamsul Arifin lahir pada 1897 M/1315 H di Syiib Ali, Makkah dari pasangan Raden Ibrahim dan Siti Maemunah. Ketika Asad kecil lahir, oleh ayahnya, bayi mungil itu langsung dipeluk untuk dibawa menuju Kabah. Jarak sejauh 200 meter antara Syiib Ali dan Kabah tidak menjadi halangan untuk membawa bayi ini mendekat ke pusaran suci umat muslim. Raden Ibrahim kemudian membisikkan adzan dan memberi bayi itu nama Asad.

Ketika berusia 13 tahun, Asad kecil mondok di Banyuanyar di bawah asuhan Kiai Abdul Majid dan KH. Abdul Hamid. Pada usia 16 tahun, Asad dikirim ayahandanya mengaji ke Makkah, tanah suci di mana ia dilahirkan. Ia belajar di Madrasah Shaulatiyyah. Selain itu, ia juga berguru kepada Sayyid Abbas al-Maliki, Syekh Hasan al-Yamani, Syekh Hasan Masyath, Syekh Bakir dan Syekh Syarif asy-Syinqithi. Ketika belajar di Makkah, Asad bersama kawan-kawannya yang berasal dari Nusantara, di antaranya: KH. Zaini Munim, KH. Ahmad Thoha, KH. Baidhawi Banyuanyar Pameksaan, dan beberapa santri lainnya.

KH R. Asad Syamsul Arifin Mengawal Negara dari Tapal Kuda (Sumber Gambar : Nu Online)
KH R. Asad Syamsul Arifin Mengawal Negara dari Tapal Kuda (Sumber Gambar : Nu Online)

KH R. Asad Syamsul Arifin Mengawal Negara dari Tapal Kuda

Pada tahun 1924, setelah bertahun-tahun belajar di Makkah, Asad kembali ke kampung halaman. Ia merasa masih belum memiliki keilmuan yang cukup, meski keahlian ilmu agamanya sudah? tidak diragukan. Sebagaimana tradisi santri Nusantara, Asad kemudian meneruskan langkahnya untuk melakukan perjalanan ilmiah (rihlah ilmiyyah) sebagai santri petualang ilmu, dari pesantren satu ke pesantren lainnya. Kiai Asad mengaji tabarukkan di beberapa pesantren di tanah Jawa dan Madura, antara lain: Pesantren Sidogiri Pasuruan (asuhan KH. Nawawi), pesantren Siwalan Panji Buduran Sidoarjo (asuhan KH. Khazin), Pesantren an-Nuqayah Guluk-Guluk Sumenep Madura, Pesantren Kademangan Bangkalan (KH. Muhammad Cholil) dan Pesantren Tebu Ireng Jombang.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Pengalaman mengaji di Makkah dan beberapa pesantren di Jawa-Madura membuat karakter pribadi serta keilmuan Kiai Asad menjadi mendalam. Akan tetapi, Pesantren Tebu Ireng lah yang paling membentuk kepribadian Kiai Asad. Ketika menyebut Kiai Hasyim Asari (1875-1947) dan Pesantren Tebu Ireng, Kiai Asad menunjukkan tadzim yang sangat tinggi. Di bawah asuhan Hadratus Syaikh Hasyim Asyari, Kiai Asad menemukan karakter, wawasan, perspektif hingga semangat perjuangan untuk kemerdekaan. Di Tebu Ireng, Kiai Asad berkawan dengan? para santri pejuang, yang kelak menjadi garda depan Nahdlatul Ulama dan perjuangan kemerdekaan Indonesia. Di antaranya, yakni KH. Wahab Chasbullah (1888-1971), KH. Bisri Syansuri (1886-1980), KH. Abbas Buntet (1879-1946), KH. Wahid Hasyim, dan beberapa kiai lainnya.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Mediator Pendirian NU

Dalam proses pendirian Nahdlatul Ulama, peran Kiai Asad Syamsul Arifin sangat besar. Hal ini, karena beliaulah yang menjadi mediator antara Hadratus Syaikh Hasyim Asyari dan Syaichona Chalil Bangkalan. Pada masa menjelang berdirinya NU, Kiai Chalil Bangkalan mengutus Kiai Asad ke Tebu Ireng, untuk menemui Kiai Hasyim Asyari.

Pesan Syaichona Chalil kepada Kiai Hasyim Asyari berwujud perlambang-perlambang yang menggambarkan konteks dan filosofi di balik pentingnya kesatuan ulama. Kiai Asad diutus oleh Syaichona Chalil untuk menyampaikan sebuah tasbih dan ucapan surat Thaha (17-23), yang menceritakan mukjizat Nabi Musa dan tongkatnya—kepada Kiai Hasyim Asyari. Kemudian, peristiwa ini terulang kembali, ketika Syaichona Chalil mengirim Kiai Asad ke Tebu Ireng, untuk menyampaikan pesan berupa wirid "Ya Jabbar Ya Qahhar". Pesan simbolik berupa tasbih, surah Thaha dan wirid-wirid tersebut, mengandung maksud bahwa Syaichona Chalil merestui pendirian Nahdlatul Ulama dan Hadratus Syaikh Hasyim Asyari menjadi pemimpin spritual ulama Nusantara. Peran penting Kiai Asad, menjadikan beliau sering disebut sebagai mediator berdirinya Nahdlatul Ulama.

Kiai Asad juga mengomando Laskar Sabilillah dan Hizbullah. Sosok Kiai Asad sangat disegani oleh ketiga laskar di kawasan Tapal Kuda, yakni anggota Laskar Sabilillah, Hizbullah dan Pelopor. Kharisma Kiai Asad menjadikan para kiai yang tergabung dalam barisan Laskar Sabilillah mendengarkan seluruh nasihat, wejangan dan komando Kiai Asad.? Para santri dan pemuda yang tergabung dalam barisan Laskar Hizbullah juga setia pada strategi dan komando yang diberikan Kiai Asad. Bahkan, para bandit yang bergerak dalam Barisan Laskar Pelopor juga sendika dawuh (tunduk) dengan perintah Kiai Asad. Kombinasi ketiga laskar inilah yang menjadi senjata ampuh untuk melawan penjajah di kawasan Tapal Kuda.

Kiai Asad bersama Kiai Abdus Shomad (sepupunya, pemimpin Seinin dan Keibodan), pada zaman Jepang, pernah mendapat kursus militer di Jember. Teknik dasar militer inilah yang menjadi pondasi strategi Kiai Asad dan beberapa kiai lainnya, dalam menyusun rencana perjuangan militer yang dipadukan dengan kekuatan santri (Hasan, 2003: 82-84).

Berjuang Mengawal Negeri

Sosok Kiai Asad Syamsul Arifin menjadi inspirasi bagi santri masa kini. Beliau memiliki keilmuan, kemampuan dan visi perjuangan yang lengkap. Kiai Asad memiliki kedalaman ilmu agama yang tidak diragukan, mengusai ilmu militer dan bela diri, serta berhasil mengomando para bandit agar membantu perjuangan santri dalam mengawal kemerdekaan Indonesia.

Dalam catatan Syamsul A Hasan (2003), salah satu kecerdikan Kiai Asad adalah kemampuannya dalam mengorganisir bajingan-bajingan, brandal dan jawara yang sebagian besar berasal dari kawasan Tapal Kuda. Para bandit dan jawara dari Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso, Probolinggo, Jember, Lumajang dan Pasuruan dikumpulkan untuk diajak berjuang melawan penjajah Belanda. Barisan bandit ini, kemudian dihimpun sebagai dengan satu nama: "Pelopor". Barisan Pelopor ini, sering berpakaian serba hitam, mulai dari baju, celana, hingga tutup kepala. Mereka menggunakan senjata celurit, rotan dan keris. Uniknya, para jawara yang berada di barisan Pelopor ini, tunduk dan setia pada komando Kiai Asad Syamsul Arifin.

Kiai Asad memerintahkan para pejuang Pelopor bagian logistik untuk mengirim pejuang yang berada di hutan. Pasukan Pelopor, Sabilillah, Hizbullah, dan pasukan lain berjuang dengan strategi gerilya. Mereka masuk gunung dan keluar gunung, untuk menyerang pasukan Belanda, lalu mengamankan diri. Mereka menggunakan taktik: "serang dan lari"! Strategi ini dilakukan oleh para santri yang tergabung dalam pelbagai laskar, hingga Negara Republik Indonesia diakui kedaulatannya oleh Belanda, pada Desember 1949.

Kiai Asad mengutus beberapa anggota pasukan Pelopor dan Sabilillah untuk mengambil senjata milik pasukan Belanda. Di kawasan Situbondo, tugas ini dikomando oleh Mawie dan Hamid, barisan Sabilillah. Menariknya, mereka merekrut para brandal yang siap berjuang untuk negara Indonesia. Pada malam hari, para brandal dan preman ini, mengambil senjata-senjata milik Belanda di beberapa Pabrik Gula (PG) kawasan Situbondo. Pada masa penjajahan, Pabrik Gula memegang peran vital sebagai lumbung ekonomi Belanda, hingga mendapat akses langsung ke birokrasi pusat. Di PG, para pekerja keamanan diberi fasilitas senjata. Setelah senjata terkumpul, kemudian dibagikan kepada anggota Pelopor, Sabilillah, Hizbullah, dan pejuang-pejuang lainnya.

Jaringan pejuang di kawasan Bondowoso dan Jember juga melakukan hal yang sama, merebut senjata dari pasukan Belanda. Para anggota Pelopor mengirim senjata ke markas pejuang Kiai Asad, dengan melewati hutan belantara. Strategi ini, agar misi ini tidak diketahui oleh pasukan Belanda. Setelah sampai di Sukorejo, senjata-senjata ini dikumpulkan, disimpan di bawah lumbung padi, dipendam di masjid, atau ditanam di kuburan (Hasan, 2003: 131-134).

Salah satu motivasi dan petuah penting Kiai Asad tentang perjuangan adalah bagaimana niat menjadi utama: "Perang itu harus niat menegakkan agama dan arebbuk negere (merebut negara), jangan hanya arebbuk negere! Kalau hanya arebbuk negere, hanya mengejar dunia, akhiratnya hilang! Niatlah menegakkan agama dan membela negara sehingga kalau kalian mati, akan mati syahid dan masuk surga!" (Rahman, 2015: 138).

Pemikiran, strategi dan teladan yang diwariskan oleh Kiai Asad Syamsul Arifin harus menjadi semangat bagi santri masa kini. Apa yang bisa dipetik dari kisah Kiai Asad? Bahwa santri harus tetap menjaga jalur pengetahuan (sanad) dengan para kiai, mendalami ilmu-ilmu agama yang menjadi benteng kokohnya Islam, merawat Nahdlatul Ulama, serta membela negeri ini kelompok yang ingin merusaknya. Semangat KH. Raden Asad Syamsul Arifin dapat menjadi pedoman bagi santri untuk menjaga negeri, mengawal kesatuan bangsa ini[].

Munawir Aziz adalah periset Islam Nusantara, Wakil Sekretaris LTN PBNU]

. Referensi:

Ahmad Sufiatur Rahman. KH. R. Asad Syamsul Arifin, Ksatria Kuda Putih Pejuang Negeri. Solo: Tinta Medina. 2015.

? Syamsul A Hasan. Kharisma Kiai Asad di Mata Umat. Yogyakarta: PP Salafiyyah Syafiyyah dan LKIS. 2003.? ?

M. Hasan Basri dan Chairul Anam. KH.R Asad Syamsul Arifin: Riwayat Hidup dan Perjuangannya. Sahabat Ilmu. 1994.

KH. Abdul Aziz Masyhuri. 99 Kiai Kharismatik Indonesia: Riwayat, Perjuangan dan Doa. Yogyakarta: Kutub. 2008.

?Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Doa, Ulama, Budaya Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Selasa, 19 September 2017

IPNU-IPPNU Karanganyar Peringati Harlah dengan Tumpengan

Karanganyar, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Para pengurus IPNU-IPPNU Kabupaten Karanganyar menggelar syukuran harlah ke-62 IPNU dan ke-61 IPPNU. Syukuran sederhana dengan doa bersama dan dilanjutkan pemotongan nasi tumpeng simbolis di kantor PCNU Karanganyar Jl. Gatot Subroto Karanganyar, Ahad (28/2).

Ketua IPNU Karanganyar Muhammad Ilham Subkhan mengungkapkan peringatan harlah merupakan upaya untuk mengingat perjuangan dan mendoakan para pendiri IPNU-IPPNU.

IPNU-IPPNU Karanganyar Peringati Harlah dengan Tumpengan (Sumber Gambar : Nu Online)
IPNU-IPPNU Karanganyar Peringati Harlah dengan Tumpengan (Sumber Gambar : Nu Online)

IPNU-IPPNU Karanganyar Peringati Harlah dengan Tumpengan

?

"Kami selenggarakan acara harlah ini dengan sederhana, yang terpenting esensinya tercapai, yaitu mendoakan para pendiri IPNU dan semangat juangnya," ungkap Ilham.

Ia juga berharap semoga harlah ini sebagai momentum kebangkitan pelajar NU di Karanganyar sehingga keberadaanya semakin diperhitungkan.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Selanjutnya Ketua PCNU Karanganyar H Khuzaini Hasan dalam tausiyahnya meminta kepada pelajar NU untuk terus belajar, tapi belajar dengan guru yang jelas sanadnya.

"Putra-putriku yang ada di jajaran pengurus harus terus belajar, tapi belajar kepada guru yang jelas gurunya," jelas Khuzaini.

"Kalau belajar tanpa guru atau guru yang tidak jelas, itu bisa berbahaya dan kita bisa tersesat," tambahnya.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Selain itu, ia berpesan kepada pengurus IPNU-IPPNU untuk berani menyuarakan paham Aswaja an-Nahdiyyah di daerah Karanganyar, karena sebagian dari masyarakat Karanganyar belum mengenal NU. (Ahmad Rosyidi/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Ulama, IMNU, AlaSantri Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Selasa, 12 September 2017

RMI NU Buka Festival Pesantren Bersih dan Sehat

Semarang, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat - Pesantrenku Hebat aktif Bersih dan Sehat (PHaBS) merupakan program baru yang diselenggarakan pengurus pusat Rabithah Maahid Islamiyyah Nahdlatul Ulama (PP RMI NU) bekerjasama dengan PT. Kalbe Farma Tbk. Program ini bagian turunan Gerakan AyoMondok untuk meningkatkan kualitas kebersihan dan kesehatan pesantren dalam bentuk penganugerahan (awards) sebagai tahap awal Area Jawa-Madura (Tahun 2016).

H Abu Choir selaku yang ditunjuk menjadi person in charge (PIC) PHaBS menyatakan, semua pesantren yang ingin mengikuti program ini bisa mulai mendaftar hingga 17 Agustus 2016. Tak hanya penganugerahan saja, program ini juga akan mengadakan pelatihan dan pendampingan bagi 21 pesantren nominasi yang telah memenuhi syarat. Panitia membagi menjadi tiga zona yaitu, zona 1, Jakarta, Jawa Barat, dan Banten; zona 2: Jawa Tengah, daerah istimewa Yogyakarta; dan zona 3: Jawa Timur, Madura, Bali.

RMI NU Buka Festival Pesantren Bersih dan Sehat (Sumber Gambar : Nu Online)
RMI NU Buka Festival Pesantren Bersih dan Sehat (Sumber Gambar : Nu Online)

RMI NU Buka Festival Pesantren Bersih dan Sehat

Kurangnya lingkungan yang bersih dan sehat juga akan menimbulkan ketidaknyamanan belajar, bahkan menurunkan minat masyarakat mendidikan anak-anaknya di pesantren. Berdasarkan pengalaman Pengurus RMI NU Jawa Tengah melalui gerakan Pesantrenku Bersih Pesantrenku Keren, penyadaran warga pesantren secara partisipatif dalam kebersihan lingkungan dapat meningkatkan kualitas kebersihan dan kesehatan pesantren.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

"Nglakoni kebersihan di pesantren adalah bagian dari pendidikan itu sendiri sehingga melibatkan santri dalam aktivitas kebersihan akan menumbuhkan karakter hidup," kata? H Abu yang juga Pengasuh Pesantren Darur Ridhwan Al-Fadholi Pati ini.

Setidaknya terdapat tiga indikator penting dalam awards ini, aktif (20%), bersih (40%), dan sehat (40%). Adanya komunitas penggerak budaya aktif, bersih dan sehat, tempat sampah yang mudah diakses di setiap area dan pos kesehatan pesantren yang memenuhi standart menjadi beberapa butir penilaian yang dilakukan.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Pesantren yang ingin mengikuti award PHaBS bisa mengirimakan persyaratan berupa formulir pendaftaran, kesediaan menjadi peserta PHaBS dan bersedia dipublikasikan, ada tim PHaBS di tingkat pesantren sejumlah 35 santri, menyertakan foto riil/apa adanya kondisi kebersihan dan kesehatan pesantren dan memiliki aula atau tempat pertemuan yang mampu menampung 100 peserta. Kemudian dikirim ke sekretariat pusat PHaBS dengan alamat Perumahan BPI Blok H nomor 6 Ngaliyan Semarang Jawa Tengah 50181.

"Meningkatnya kesadaran perlunya menjadi pesantren bersih dan sehat bagi peningkatan layanan masyarakat menjadi tujuan akhir PHaBS nanti," kata Abu Choir yang juga pernah nyantri di PPDU Al-Fadholi Malang.

Karena berkumpulnya santri dari berbagai daerah yang berbeda-beda norma kebersihannya, seringkali membawa dampak bagi kebersihan lingkungan dan kesehatan pesantren. Padahal efek dari kurangnya menjaga kebersihan akan menyebabkan berbagai dampak penyakit, seperti penyakit kulit (scabies), infeksi saluran pernapasan (ISPA), dan demam berdarah dengue (DBD). Sudah saatnya berbagai macam maqalah tentang kebersihan dan kesehatan dibuktikan masing-masing pesantren. Persyaratan dan keterntuan lebih lanjut bisa dilihat di rmi-nu.or.id/PHaBS. (Zulfa/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Ulama Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock