Tampilkan postingan dengan label Ahlussunnah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ahlussunnah. Tampilkan semua postingan

Selasa, 20 Februari 2018

KMNU Unila Pertahankan Aswaja di Tengah Kehidupan Kampus

Bandar Lampung, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Fikrah tawassuthiyyah (pola pikir moderat), fikrah tasamuhiyyah (pola pikir toleran), fikrah ishlahiyyah (pola pikir reformatif), fikrah tathawwuriyah (pola pikir dinamis), fikrah manhajiyah (pola pikir metodologis) merupakan karakteristik Ahlussunnah wal Jama’ah Nahdlatul Ulama (NU) yang harus terus dijaga oleh warganya.

"Kita sebagai Nahdliyat harus sering bermuwajahah, tatap muka, sharing dan diskusi. Agar tetap dalam koridor Aswaja,” ujar Dewan Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO) Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) Unila, Umi Nurhasanah, di Bandar Lampung, Selasa (8/11).

KMNU Unila Pertahankan Aswaja di Tengah Kehidupan Kampus (Sumber Gambar : Nu Online)
KMNU Unila Pertahankan Aswaja di Tengah Kehidupan Kampus (Sumber Gambar : Nu Online)

KMNU Unila Pertahankan Aswaja di Tengah Kehidupan Kampus

Menurut mahasiswi pendidikan biologi, FKIP angkatan 2013 itu, dengan adanya kegiatan kebersamaan semacam tersebut, diharapkan memberi dampak untuk mempertahankan akidah Ahlussunah wal jamaah di tengah-tengah kehidupan kampus.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

KMNU Universitas Lampung mengadakan pertemuan khusus Nahdliyat di pusat kegiatan mahasiswa atau beringin Unila.

Ia menjelaskan, Nahdliyat merupakan anggota KMNU Unila khusus putri. Dan untuk saat ini, anggota aktif mencapai kurang lebih 50 orang yang berasal dari berbagai jurusan di Universitas Lampung.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

“Anggotannya mulai dari angkatan 2013 sampai angkatan 2016. Namun anggota putri KMNU saat ini banyak yang luput dari perhatian, sehingga perlu sering tatap muka.

Hasil dari pertemuan itu, Nahdliyat KMNU Unila berencana mengadakan acara olahraga dan sarapan bersama pada Ahad (12/11) di lapangan rektorat.

"Semoga pertemuan selanjutnya lebih ramai. Walaupun kita minoritas, kita harus berkualitas," ujar salah satu anggota Nahdliyat, Maftuhatus Saadah. (Nuri Resti Chayyani/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Fragmen, Cerita, Ahlussunnah Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Jumat, 16 Februari 2018

Nonton Bareng "Sang Kiai" di Kantor DPRD Jombang

Jombang, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Kantor DPRD Jombang dijadikan tempat nonton bareng (nobar) film Sang Kiai menjelang buka puasa, Kamis (18/7) kemarin. Acara yang akan digelar selama 2 hari ini dihadiri seluruh Forpimda (Forum Pimpinan Daerah) dan sejumlah keluarga pondok pesantren Tebuireng, kemudian disambung dengan buka puasa bersama.

Dalam pembukaan nobar film yang berisi kisah perjuangan Hasyim Asyi’ari mengusir penjajah tersebut diawali sambutan pengurus pondok pesantren Tebuireng Jombang, KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah). Cucu Hadratus Syaikh Hasyim Asyi’ari ini menyambut baik acara yang digagas oleh Forpimda Jombang. Karena film yang berdurasi 2 jam tersebut berkisah tentang perjuangan kakeknya yang juga putra asli Jombang.

Nonton Bareng Sang Kiai di Kantor DPRD Jombang (Sumber Gambar : Nu Online)
Nonton Bareng Sang Kiai di Kantor DPRD Jombang (Sumber Gambar : Nu Online)

Nonton Bareng "Sang Kiai" di Kantor DPRD Jombang

“Para ulama dan pesantren punya andil cukup besar dalam mendirikan NKRI, kalau ada yang bilang NKRI adalah negara thaghut, itu tidak benar. Film ini sudah membuktikan bagaimana perjuangan kiai dan santri berjuang mengusir penjajah,” kata Gus Sholah.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Dalam film tersebut diceritakan, pendudukan Jepang terhadap Indonesia. Ironisnya, kehadiran Nippon ke tanah air itu justru lebih kejam dari penjajahan Belanda. Jepang melarang pengibaran bendera merah putih, melarang lagu Indonesia Raya dan memaksa rakyat untuk menganut ajarannya, yaitu Sekerei (menghormat kepada matahari).

Kemudian Jepang menyerang pondok pesantren milik KH. Hasyim Asyari, karena beliau adalah ulama besar. Kemudian KH Hasyim Asyiari dibawa ke markas Jepang untuk menganut ajaran Sekerei tersebut. Namun perintah tersebut ditolak, karena menurutnya hal tersebut menyimpang dari aqidah agama Islam. Karena tindakannya yang berani itulah, pendiri Ponpes Tebuireng itu akhirnya ditahan dan menyiksa beberapa santrinya.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Sementara itu, KH Wahid Hasyim salah satu puntra beliau mencari jalan diplomasi untuk membebaskan KH Hasyim Asyari. Berbeda dengan Harun, salah satu santri Tebuireng yang menggunakan cara kekerasan. Dia menghimpun kekuatan ratusan santri untuk demo menuntut kebebasan kiainya.  Tetapi harun salah, karena cara tersebut malah menambah korban berjatuhan.

Kemudian ulama besar se-Jawa – Madura berkumpul untuk membahas resolusi jihad. Pada bulan September 1945, lahir fatwa jihad yang digulirkan oleh ulama NU. Seluruh umat Islam hukumnya fardu ain untuk membela tanah air dan mengusir para penjajah. Resolusi tersebut juga sebagai pelucut pecahnya perang 10 november di Surabaya.

Terlihat juga Bupati Jombang Suyanto menyaksikan film dari awal sampai selesai. Apa komentar Suyanto terkait film yang mengambil kisah dari wilayahnya itu?”Film ini sangat istimewa, beliau bisa mengusir penjajah. Perjuangan ulama asal Jombang ini patut kita hargai dan kita contoh, dan bisa memberikan inspirasi untuk santri-santri sekarang,” kata Suyanto.

Redaktur: A. Khoirul Anam

Sumber   : jombang.nu.or.id

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Ahlussunnah, Jadwal Kajian Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Kamis, 15 Februari 2018

Gus Mus: Jangan Biarkan Kebencian dan Dendam Merusak Fitrah Muliamu

Jakarta, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Mustofa Bisri menegaskan bahwa fitrah manusia sesungguhnya mulia. Tetapi kemuliaan tersebut akan rusak bilamana manusia memelihara kebencian dan dendam.

Hal ini diungkapkan oleh kiai yang akrab dipanggil Gus Mus ini dalam Tweet Jum’atnya di akun twitter pribadinya, Jumat (14/10).?

Gus Mus: Jangan Biarkan Kebencian dan Dendam Merusak Fitrah Muliamu (Sumber Gambar : Nu Online)
Gus Mus: Jangan Biarkan Kebencian dan Dendam Merusak Fitrah Muliamu (Sumber Gambar : Nu Online)

Gus Mus: Jangan Biarkan Kebencian dan Dendam Merusak Fitrah Muliamu

Gus Mus juga menjelaskan bahwa kebencian dan dendam dapat merusuhkan suasana hati. Suasana hati di sini bukan hanya suasana hati sang pembenci dan pendendam, tetapi suasana orang yang dibenci dan didendami yang akhirnya berdampak pada tidak kondusifnya kehidupan sosial-masyarakat.

“Jangan biarkan kebencian dan dendam merusakkan fitrah muliamu dan merusuhkan suasana hatimu,” tulis Gus Mus.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Secara jelas, Pengasuh Pesantren Raudlatut Thalibin Rembang, Jawa Tengah ini menggarisbawahi sifat dasar kemuliaan seseorang yang harus terus dijaga demi mewujudkan suasana hati yang damai, tenang, dan tentram.?

Jika suasana hati damai, hal ini akan berdampak pada lingkungan di mana masyarakat tinggal. Secara luas akan terwujud apa yang disebut Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur (Negeri yang baik dengan Allah Yang Maha Pengampun) sehingga akan terwujud negara yang damai, adil, dan makmur yang diberkahi dan diampuni Allah.?

Gus Mus secara rutin memberikan kalam hikmah setiap Jumat datang yang secara konsisten diberi tajuk Tweet Jum’at. Tweet Jum’at Gus Mus ini hanya satu-dua kalimat, namun memberikan pelajaran berharga bagi masyarakat. Terbukti dengan ribuan respon yang mengalir deras dari tweetnya itu, baik yang me-retweet, like, dan me-replay. (Fathoni)

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Ahlussunnah, Pahlawan, News Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Selasa, 30 Januari 2018

Pelatihan Pelatih Silat Tingkat Nasional Dimulai

Sleman, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Pelatihan Pelatih Tingkat Nasional Pencak Silat Nahdhatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa resmi dibuka, Senin (03/03). Pelatihan akan berlangsung selama tujuh hari ke depan (3-9/3), di Gedung Youth Centre Tlogoadi, Mlati, Sleman, DI Yogyakarta.

Acara tersebut dibuka Majelis Pendekar Pencak Silat PSNU Pagar Nusa, yang diwakili oleh Zainal. Sebelum membuka, Zainal menyampaikan mengapa pelatihan tersebut perlu diadakan.

Pelatihan Pelatih Silat Tingkat Nasional Dimulai (Sumber Gambar : Nu Online)
Pelatihan Pelatih Silat Tingkat Nasional Dimulai (Sumber Gambar : Nu Online)

Pelatihan Pelatih Silat Tingkat Nasional Dimulai

Pihaknya mengatakan bahwa salah satu hal utama adalah karena masalah penyeragaman gerakan dasar yang harus sesuai dengan buku panduan. “Sebab selama ini belum ada yang sama antara daerah satu dengan yang lain,” ujarnya.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Berdasarkan penuturan ketua panitia, M. Roghib, acara pelatihan pelatih nasional ini diikuti oleh sekitar 70 peserta yang merupakan delegasi dari berbagai daerah, seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Sumatra Barat, Riau, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, dan sebagainya.

Hadir dalam kesempatan itu beberapa tamu undangan, seperti PCNU Sleman, Polres Sleman, TNI, Pimpinan Wilayah PSNU Pagar Nusa DIY, Pimpinan Pusat PS NU Pagar Nusa, dan sejumlah undangan lain, termasuk pendiri PSNU Pagar Nusa.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Acara pun tampak meriah dengan penampilan group hadrah PMII Ashram Bangsa dan sejumlah atraksi dari PSNU Pagar Nusa. Keduanya berasal dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Sebelumnya, dikatakan bahwa acara pelatihan pelatih ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan peringatan Harlah Ke-28 Pagar Nusa, dan telah didahului oleh beberapa kegiatan lain. Seperti bedah buku, silaturrahmi majelis pendekar Pagar Nusa, dan puncak peringatan Harlah yang berlangsung di Cibinong, Jawa Barat.

Pelatihan tersebut merupakan salah satu rangkaian dari peringatan hari lahir (Harlah) Pagar Nusa yang jatuh pada tanggal 3 Januari. (Dwi Khoirotun Nisa’/Abdullah Alawi)

.

? ? ?

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Cerita, Internasional, Ahlussunnah Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Selasa, 23 Januari 2018

Kiai Hasyim: Hanya NU yang Dapat Mengislamkan Nasionalis

Jakarta, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Mantan Ketua Umum PBNU KH M Hasyim Muzadi menyatakan bahwa negara harus dipimpin oleh orang yang mengerti akan pondasi Islam kultural yang direperesentasikan oleh Nahdlatul Ulama (NU) sekaligus oleh orang yang berjiwa nasionalis. Dia menuturkan bahwa oleh jiwa-jiwa merekalah Indonesia dapat ditegakkan dan dibangun dari dulu hingga sekarang.

“NU tidak menolak nasionalisme, itulah yang diajarkan oleh para pendiri NU, bahkan hanya orang NU lah yang dapat mengislamkan nasionalis,” tuturnya sebagai narasumber dalam Pleno V Rakernas dan Mukernas Muslimat NU di Gedung Serba Guna 1 Asrama Haji Pondok Gede  Jakarta, Kamis (29/5) siang.

Kiai Hasyim: Hanya NU yang Dapat Mengislamkan Nasionalis (Sumber Gambar : Nu Online)
Kiai Hasyim: Hanya NU yang Dapat Mengislamkan Nasionalis (Sumber Gambar : Nu Online)

Kiai Hasyim: Hanya NU yang Dapat Mengislamkan Nasionalis

Kita, lanjut Hasyim, tidak dapat mengandalkan Islam-Islam mereka yang hanya mengandalkan caci maki, menebar kebencian dengan mengumbar paham keagamaan yang meresahkan masyarakat. “Modal caci maki hanya melunturkan semangat persatuan dan kesatuan,” kata Pengasuh Pondok Pesantren al-Hikam ini yang mendapat tema “Kriteria Pemimpin untuk Mengantarkan Indonesia Bermartabat”.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Menurutnya, orang NU harus menjadi pemimpin. Oleh karena itu, kata Hasyim, dia akan menerbitkan buku tentang mengapa orang NU harus menjadi seorang pemimpin. “Penerbitan buku ini sedang saya persiapkan, di Jawa Timur,” ungkap mantan Ketua Umum PBNU ini.

Sementara itu, Prof Dr Hamdi Muluk MSi sebagai narasumber lain yang mendapat tema, “Telaah terhadap Sistem Ketatanegaraan yang Bisa Menjamin Lahirnya Pemimpin Ideal” menjelaskan bahwa pada intinya ketatanegaraan yang baik timbul dari perilaku seorang pemimpin yang baik pula.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

“Semua terkait perilaku pemimpin, entah itu penyimpangan maupun kebaikan,” ujar Guru Besar Psikologi Politik UI yang mengaku sangat mengagumi kepemimpinan Ketua Umum PP Muslimat NU Hj Khofifah Indar Parawansa ini.

Hamdi menjelaskan bahwa pemimpin adalah yang dekat dengan keseharian kita sebagai pemimpin publik bukan pemimpin partai atau kelompok, sehingga kita paham dan dapat mematuhi atau tidak. 

“Kalau dalam teori minang, “ditinggikan seranting, didahulukan selangkah”, maksudnya yaitu seorang pemimpin ditinggikan kedudukannya dipatuhi perintahnya, karena telah dipilih secara mufakat,” jelas Hamdi.

Pleno V ini dihadiri sekitar 1200 peserta Rakernas dan Mukernas Muslimat NU, Ketua Umum PP Muslimat NU Hj Khofifah Indar Parawansa beserta pimpinan pusat lain. Acara dilanjutkan dengan Tanya jawab dengan dimoderatori oleh Hj Yenny Wahid dan notulen Susianah Affandi. (Fathoni/Mukafi Niam) 

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Cerita, Ahlussunnah, Nahdlatul Ulama Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Jumat, 19 Januari 2018

Rais Syuriyah PCINU Mesir Presentasikan Karyanya di PBNU

Jakarta, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Rais Syuriyah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Mesir Fadlolan Musyaffa Mu’ti MA mempresentasikan karyanya di kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Jakarta, Rabu (21/10). Karya yang dipresentasikan ditulisnya dalam bahasa Arab bertajuk As-Sholah fil Hawa yang juga telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, Shalat di Pesawat dan Angkasa.



Rais Syuriyah PCINU Mesir Presentasikan Karyanya di PBNU (Sumber Gambar : Nu Online)
Rais Syuriyah PCINU Mesir Presentasikan Karyanya di PBNU (Sumber Gambar : Nu Online)

Rais Syuriyah PCINU Mesir Presentasikan Karyanya di PBNU

Diskusi dan bedah buku diselenggarakan bersama Pimpinan Pusat Lajnah Ta’lief wan Nasyr (LTN) di ruang redaksi Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat, lantai V gedung PBNU, dihadiri beberapa pengurus PBNU antara lain Ketua PBNU KH Said Aqil Siradj, Wakil Sekretaris PBNU H Iqbal Sullam, Ketua Lembaga Pelayanan Kesehatan (LPK) NU Dr Syahrizal Syarif, dan Sterring Commite CBDRM NU Bina Suhendra.

Ketua PBNU KH Said Aqil Siradj menyatakan bahagia atas terbitnya kitab yang ditulis oleh kader NU. Menurutnya, upaya ini adalah kelanjutan dari tradisi menulis dalam bahasa Arab yang telah dilakukan oleh para ulama pesantren.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

“Sungguh bahagia ada kader kita yang bisa menulis dengan bahasa Arab yang baik, meneruskan budaya tulis yang telah dilakukan oleh ulama kita. Seperti Syeh Nawawi Banten, Syekh Khotib Sambas, dan Syeh Ihsan Jampes,” katanya.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

A’wan PCINU Mesir Faqhrur Razi yang hadir dalam kesempatan itu menyampaikan, Fadlolan Musyaffa adalah salah seorang pengurus NU di Mesir yang sangat produktif menulis, baik dalam bahasa Arab maupun bahasa Indonesia. Sementara kitab As-Sholah fil Hawa cukup populer di Mesir dan dipamerkan dalam setiap even pameran buku di sana.

“Kitab ini sangat berguna, tidak hanya bagi warga Timur Tengah tetapi juga di Indonesia, dan sekarang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia,” katanya.

Ketua PP LTN NU Abdul Mun’im DZ menyatakan, pihaknya memang sedang berkonsentrasi menyelamatkan dan mensosialisasikan kitab-kitab karya ulama Nusantara. Kasus yang terakhir ditangani adalah pembajakan kitab Sirajut Thalibin oleh penerbit terkemuka di Lebanon, Darul Kutub Ilmiyah.

“Kami juga sedang menyisir beberapa kitab yang diterbitkan oleh penerbit Wahabi, namun dengan membuang beberapa bab yang tidak sesuai dengan ajaran mereka, seperti tentang tawashul. Kami juga berencana menerbitkan karya ulama Nusantara yang tergolong langka seperti Mauhibah dzil Fadl karya Kiai Mahfudz Termas,” katanya.

Fadlolan Musyaffa’ yang menjadi pembicara kunci diskusi dan bedah buku itu menyampaikan, buku di bidang fikih perbandingan madzab yang ditulisnya itu terinspirasi dari sebuah film tentang melelehnya kutub utara akibat pemanasan global, dan makhluq hudup tidak lagi tinggal di bumi.

“Saya berfikir bagaimana ketika kita berada di atas bumi atau hawa (angkasa) seperti di pesawat, atau di atas bumi atau di planet lain, bagaimana cara shalat kita,” katanya sembari menambahkan fikih klasik yang ada tidak cukup menjawab persoalan ini.

Menurutnya, problem utama yang dihadapi oleh orang Islam yang berada di luar angkasa adalah soal penentuan waktu shalat, cara bersuci dan menghadap kiblat.

Ditambahkan, buku yang ditulisnya hendak memberikan beberapa tawaran solusi mengenai penyelenggaraan shalat di angkasa yang dihimpun dari pendapat para imam madhzab. (nam)Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Ahlussunnah, Ubudiyah Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Selasa, 16 Januari 2018

Ini Lafal Doa Balas Budi Orang Lain

Manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Untuk bisa tersaji di atas meja kita, nasi dan lauk pauknya melewati proses panjang dan melelahkan yang melibatkan banyak orang. Belum lagi orang-orang yang berbuat baik kepada kita secara cuma-cuma seperti bantuan yang kita terima di tengah perjalanan.

Karenanya Islam mengajarkan kita untuk membalas budi baik orang lain. Di samping itu kita juga dianjurkan untuk mendoakan mereka yang telah berbuat baik kepada kita. Hal ini diajarkan oleh Rasulullah SAW melalui doa berikut ini.

Ini Lafal Doa Balas Budi Orang Lain (Sumber Gambar : Nu Online)
Ini Lafal Doa Balas Budi Orang Lain (Sumber Gambar : Nu Online)

Ini Lafal Doa Balas Budi Orang Lain

? ? ?

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Jazâkallâhu khairâ

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Artinya, “Semoga Allah membalasmu dengan ganjaran yang baik.”

Dalam riwayat lain, Rasulullah juga mengajarkan umatnya untuk mendoakan keberkahan untuk mereka yang berbuat baik. Rasulullah SAW membaca doa ini ketika mengembalikan uang sebesar 40 ribu yang dipinjamnya dari Abdullah bin Abi Rabi‘ah.

? ? ? ? ? ?

Bârakallâhu laka fî ahlika wa mâlika

Artinya, “Semoga Allah memberkahimu pada keluarga dan juga hartamu.”

Kepada anak kecil pun, Rasulullah SAW tidak meremehkan budi baik. Karenanya, ketika Abdullah bin Abbas yang masih remaja itu menyediakan air wudhu untuk Rasulullah, Beliau SAW berdoa agar Ibnu Abbas menjadi anak yang pintar.

? ? " ? ? " ? ? ?

Allhâhumma faqqihhu,” atau dalam riwayat Imam Bukhari, “Allâhumma faqqihhu fid dîn.”

Artinya, “Tuhanku, bukalah pemahaman pengetahuan untuknya.” Pada riwayat Imam Al-Bukhari, “Tuhanku, bukalah pemahaman pengetahuan agama untuknya.”

Dari beberapa riwayat di atas, Rasulullah SAW mengajarkan kepada umatnya agar menghargai budi baik orang lain, bahkan budi baik anak kecil sekalipun. Semua riwayat doa di atas disebutkan oleh Imam An-Nawawi dalam karyanya Al-Adzkar.

Selain dengan bahasa Arab, kita juga boleh mendoakan orang lain yang berbuat baik kepada kita dengan bahasa Indonesia atau bahasa daerah setempat. (Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Ahlussunnah Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock