Tampilkan postingan dengan label PonPes. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PonPes. Tampilkan semua postingan

Rabu, 21 Februari 2018

Jelang Konferensi, 100 Ansor-Banser Sidoarjo Ikuti PKD dan Diklatsar

Sidoarjo, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat ? . Sekitar 100 anggota Ansor dan Banser dari perwakilan kecamatan se-Kabupaten Sidoarjo mengikuti Pendidikan Kader Dasar (PKD) dan Diklatsar Ansor-Banser Sidoarjo, Jawa Timur. Acara tersebut digelar di daerah pesisir Sidoarjo, tepatnya di Desa Sawohan Kecamatan Buduran Sidoarjo.

Pembukaan acara tersebut dilaksanakan pada Jumat (23/9) malam dan dihadiri perwakikan Forkopimka kecamatan Buduran. Perwakilan mereka sekaligus menjadi saksi "Deklarasi Mengawal Tradisi Menjaga NKRI" peserta dan seluruh Pengurus Cabang GP Ansor Sidoarjo.

Jelang Konferensi, 100 Ansor-Banser Sidoarjo Ikuti PKD dan Diklatsar (Sumber Gambar : Nu Online)
Jelang Konferensi, 100 Ansor-Banser Sidoarjo Ikuti PKD dan Diklatsar (Sumber Gambar : Nu Online)

Jelang Konferensi, 100 Ansor-Banser Sidoarjo Ikuti PKD dan Diklatsar

Sekretaris Ansor Sidoarjo H Riza Ali Faizin mengatakan, PKD dan Diklatsar 2016 merupakan rangkaian acara pra-konfrensi Ansor yang akan digelar Desember mendatang. Para peserta diharapkan dapat menjadi kader yang mampu mengawal tradisi Indonesia yang penuh dengan keberagaman, toleransi antarbudaya dan agama.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

"Ini salah satu rangkaian acara pra-konfrensi Ansor Desember nanti. Saya berharap hasilnya nanti para peserta tangguh dalam menjaga tradisi Indonesia," harap Riza Ali Faizin, Jumat (23/9).

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Ia menambahkan, tokoh lintas kompetensi juga dilibatkan untuk memberi materi kegiatan tersebut. Selain itu, penguatan kemampuan beladiri peserta juga dioptimalkan dalam acara itu.

Kegiatan tersebut dilaksanakan selama tiga hari, berakhir pada Ahad (24/9). Beberapa fasilitas desa dijadikan tempat pengisian materi. (Moh Kholidun/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat PonPes Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Selasa, 23 Januari 2018

Lakpesdam NU Kudus Adakan FGD Akhir Tahun

Kudus, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) Nahdlatul Ulama Kabupaten Kudus menyelenggarakan Fokus Group Discussion (FGD) bertemakan Refleksi Akhir Tahun (Membaca Masa Lalu Merancang Masa Depan) yang dilaksanakan Gedung YM3SK Jl. Menara Kudus No. 149 (Eks Manggala), Rabu (30/12).

Lakpesdam NU Kudus Adakan FGD Akhir Tahun (Sumber Gambar : Nu Online)
Lakpesdam NU Kudus Adakan FGD Akhir Tahun (Sumber Gambar : Nu Online)

Lakpesdam NU Kudus Adakan FGD Akhir Tahun

Acara yang diselenggarakan atas kerja sama PC GP Ansor Kabupaten Kudus, PC Fatayat NU Kabupaten Kudus, PC IPNU Kabupaten Kudus, PC IPPNU Kabupaten Kudus, dan PC PMII Kabupaten Kudus. Kegiatan ini membicarakan kebijakan-kebijakan pemerintah. Antara lain sosial, pendidikan, politik, kesehatan, dan lain sebagainya yang belum sepenuhnya terealisasi di Kabupaten Kudu. Peserta yang hadir dalam acara tersebut berhak mengutarakan pendapat-pendapat untuk membenahi Kabupaten Kudus di tahun 2016 nanti.

Berbagai elemen masyarakat turut datang dalam acara tersebut. Diantaranya Rais Syuriah PCNU Kabupaten Kudus KH Ulil Albab Arwani, para kiai, tokoh masyarakat, Anggota DPRD Kabupaten Kudus, Anggota DPRD Jawa Tengah, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan lain sebagainya.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Ketua PC Lakpesdam NU Kabupaten Kudus Drs H Asyrofi Masyitho mengatakan, dengan diadakan FGD ini masyarakat bisa mengeluarkan unek-unek terhadap kebijakan-kebijakan publik yang belum maksimal dan mereview kembali persoalan-persoalan yang ada di Kabupaten Kudus.

“Hal ini dilakukan agar di tahun 2016 nanti kita bisa merancang agar Kabupaten Kudus agar lebih baik lagi daripada tahun 2015, sehingga di tahun 2016 nanti Kabupaten Kudus agar lebih baik,” tuturnya. (Dedi/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Daerah, PonPes Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Hukum Sembahyang Jumat tanpa Duduk di Antara Dua Sujud

Assalamu ‘alaikum wr. wb.

Pengasuh rubrik Bahtsul Masail Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat yang baik, saya mohon izin bertanya. Suatu hari, kami pernah ikut sembahyang Jumat di sebuah daerah. Setelah sujud pertama pada rakaat kedua, imam tiba-tiba berdiri. Ia tidak duduk di antara dua sujud. Mengetahui itu, jamaah masjid di depan membaca “subhanallah...” lalu imam melakukan sujud kedua tanpa ada duduk di antara dua sujud. Sebelum salam imam melakukan sujud sahwi.

Yang kami tanyakan adalah...apakah sah shalat tersebut karena imam tidak melakukan duduk di antara dua sujud? Terima kasih atas perhatian dan jawabannya. Wassalamu alaikum wr. wb. (Prasetyo/Purbalingga).

Hukum Sembahyang Jumat tanpa Duduk di Antara Dua Sujud (Sumber Gambar : Nu Online)
Hukum Sembahyang Jumat tanpa Duduk di Antara Dua Sujud (Sumber Gambar : Nu Online)

Hukum Sembahyang Jumat tanpa Duduk di Antara Dua Sujud

Jawaban

Assalamu ‘alaikum wr. wb.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Penanya yang budiman, semoga Allah SWT menurunkan rahmat-Nya kepada kita semua. Pertama sekali yang perlu dipahami adalah bahwa duduk di antara dua sujud merupakan salah satu dari rukun atau tiang sembahyang baik sembahyang sunah maupun sembahyang wajib.

Kedua, duduk di antara dua sujud seperti juga i’tidal merupakan rukun singkat yang tidak boleh diperpanjang waktunya, tetapi juga tidak boleh dipersingkat tanpa thuma’ninah (diam sesaat). Hal ini disebutkan antara lain oleh Syekh Ar-Ramli dalam karyanya Nihayatul Muhtaj sebagai berikut.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

? ) ? ? ( ? ? ? ? ) ? ? ? ? ? ? ( ? ? ? ? ? ? ) ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ( ? ? ? ? ? ) ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya, “(Kedelapan) dari rukun sembahyang adalah (duduk di antara dua sujud dengan thuma’ninah) meskipun hanya sembahyang sunah dengan perbandingan keterangan sebelumnya. (seseorang tidak boleh bermaksud dengan bangun [dari sujud pertama] selainnya) yaitu selain duduk di antara dua sujud seperti keterangan sebelumnya pada bab ruku’. Kalau seseorang bangun (dari sujud pertama) karena takut sesuatu, maka tidak memadai. Ia wajib kembali ke sujud pertamanya. (Ia juga tidak boleh memperpanjang duduk di antara dua sujud begitu juga i’tidal) karena keduanya (baik i’tidal maupun duduk di antara dua sujud) hanya rukun singkat yang tidak dimaksudkan untuk keduanya itu sendiri tetapi sekadar pembatas saja,” (Lihat Syekh Ar-Ramli, Nihayatul Muhtaj ila Syarhil Minhaj, Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyah, cetakan ketiga, 2003 M/1424 H, juz I, halaman 517).

Keterangan Syekh Ar-Ramli ini menunjukkan bahwa duduk di antara dua sujud merupakan rukun yang tidak boleh ditinggalkan dalam sembahyang, termasuk sembahyang Jumat. Bahkan duduk di antara dua sujud harus dilakukan dengan niat atau sengaja. Duduk di antara dua sujud yang dilakukan tanpa niat atau tanpa sengaja dianggap tidak sah.

Pertanyaan selanjutnya adalah kalaupun hanya sebagai pembatas atau pemisah, apakah duduk di antara dua sujud bisa digantikan dengan pemisah lainnya seperti berdiri atau bacaan tertentu? Syekh M Nawawi Al-Bantani dari Madzhab Syafi’i menyatakan bahwa duduk sebagai pemisah antara dua sujud tidak bisa digantikan oleh lainnya sebagai keterangan berikut ini.

? ? ? ? ?) ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya, “(Kesebelas, duduk di antara dua sujud) pada setiap raka‘at meskipun sembahyang sunah. Hal ini juga berlaku baik bagi mereka yang sembahyang dalam keadaan duduk maupun berbaring. Tidak memadai selain duduk,” (Lihat Syekh M Nawawi Al-Bantani, Syarah Kasyifatus Saja ala Safinatin Naja fi Ushuliddin wal Fiqh, Indonesia, Daru Ihya’il Kutubu Al-Arabiyyah, tanpa tahun, halaman 55).

Dari keterangan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa sembahyang semua jamaah Jumat dengan kaifiyat seperti yang ditanyakan di atas tidak sah karena meninggalkan salah satu dari rukun sembahyang. Sementara berdirinya imam dari sujud pertama pada rakaat kedua tidak bisa diakui sebagai rukun pemisah antara dua sujud.

Harusnya setelah berdiri, imam tersebut duduk terlebih dahulu sejenak sebelum sujud kedua. Lalu ia mengerjakan sujud sahwi sebelum salam. Kalau ini tidak dilakukan, maka terang sembahyang makmum dan imam Jumat itu tidak sah kendati telah sujud sahwi karena sembahyang Jumat wajib dilakukan berjamaah.

Demikian yang dapat kami kemukakan. Semoga bisa dipahami dengan baik. Kami selalu terbuka dalam menerima saran dan kritik dari para pembaca.

Wallahul muwaffiq ila aqwamith thariq,

Wassalamu ’alaikum wr. wb.


(Alhafiz Kurniawan)Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Internasional, PonPes, Ulama Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Sabtu, 20 Januari 2018

Begini Temuan Balitbang Kemenag Soal Peran Orangtua Didik Anak

Jakarta, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Berdasarkan informasi tentang marakanya penyalahgunaan narkoba, tawuran antar pelajar dan seks bebas yang terjadi pada anak-anak, Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Pendidikan Agama dan Keagamaan (Penda) Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) melakukan penelitian terhadap visi-misi, peran, dan strategi orangtua dalam menginternalisasikan pendidikan agama pada keluarga. 

Begini Temuan Balitbang Kemenag Soal Peran Orangtua Didik Anak (Sumber Gambar : Nu Online)
Begini Temuan Balitbang Kemenag Soal Peran Orangtua Didik Anak (Sumber Gambar : Nu Online)

Begini Temuan Balitbang Kemenag Soal Peran Orangtua Didik Anak

Dari penelitian yang dilakukan tahun 2016 tersebut, Puslitbang Penda Balitbang dan Diklat Kemenag RI menemukan jawaban terkait peran orangtua dalam mendidik anak-anaknya.

Pertama, terkait visi dan misi pendidikan agama dalam keluarga, ternyata orangtua menyatakan dari beberapa butir pertanyaan yang kami ajukan memperoleh jawaban yang signifikan. Jawaban tersebut terdapat pada pernyataan, “Saya berharap anak saya menjadi anak yang shaleh dan shalehah”, 95% responden menginginkannya.

Kedua, peran pendidikan agama dalam keluarga juga memperoleh skor yang sangat tinggi. Dari 46 butir pertanyaan yang diajukan terdapat 3 jawaban yang sangat signifikan.

Ketiga, dari 36 butir soal, ada 9 pertanyaan memiliki skor tinggi dalam strategi pendidikan juga memperoleh jawaban yang signifikan. Meski ada perbedaan hanya 1 % antara responden yang ekonomi tinggi, sedang dan rendah dengan latar belakang pendidikan tinggi, sedang dan rendah, serta usia responden.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Keempat, peran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang menarik yaitu pada instrumen 12, “Saya tidak mengajarkan anak saya untuk menghafal surat-surat pendek yang dibaca dalam shalat”. Yang menjawab selalu hanya 15 %, sering 25 % dan 30 % menjawab kadang-kadang. Ini dapat diartikan bahwa orangtua jarang mengajarkan shalat kepada anak-anaknya.

Kelima, terkait strategi yang menarik untuk diungkap adalah pada pernyaan, “Orangtua yang memperhatikan pembiasaan shalat dan puasa sebanyak 46 %, orangtua yang memperhatikan pembiasaan shalat dan puasa sebanyak 54 %. Ini menunjukkan bahwa, orangtua kurang memperhatikan anak-anaknya dalam ibadah shalat dan puasa. Shalat merupakan rukun perbuatan yang penting di antara rukun Islam yang lainnya, sebab ia mempunyai pengaruh yang baik bagi akhlak manusia.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Dari temuan di atas, terdapat beberapa rekomendasi Puslitbang Penda Badan Litbang dan Diklat Kemenag RI tentang pendidikan agama pada keluarga, yaitu sebagai berikut:

Pertama, agar seorang anak tidak terjerumus dalam penyakit sosial (narkoba, seks bebas, tawuran), maka orangtua perlu memberikan pendidikan agama dalam keluarga mulai dari mendidik, melatih membimbing hingga membina putra-putrinya agar memiliki akhlak yang mulia.

Kedua, dalam proses memberikan pendidik agama dalam keluarga, orangtua membutuhkan strategi internalisasi nilai-nilai pendidikan agama mulai dari pengenalan, pembinaan hingga memberikan teladan yang baik bagi putra-putrinya. (Husni Sahal/Kendi Setiawan)

Baca Kajian Keagamaan lainnya DI SINI

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Ulama, PonPes, Internasional Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Sabtu, 30 Desember 2017

Rekrut Anggota, Banser Jombang Hidupkan Nawa Prasetya Banser

Jombang, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Sedikitnya lebih dari 200 calon anggota Banser (Barisan Ansor Serbaguna) serta Banser lama mengikuti Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Banser angkatan ke-3 masa khidmat 2014-2018 di Kecamatan Wonosalam, Jombang, Jawa Timur, selama tiga hari, Jumat-Ahad ? (26-28/02/2016). Jumlah yang tidak sedikit itu dengan rincian 186 dari calon anggota Banser, dan 30 dari Banser lama.

Dalam kegiatan Diklatsar tersebut, pserta mendapatkan sejumlah materi. Di antaranya bela Negara, ke-NU-an, ahlussunnah wal jamaah (Aswaja), Keorganisasian, ke-Ansor-an, Ke-Banser-an dan kepemimpinan.?

Rekrut Anggota, Banser Jombang Hidupkan Nawa Prasetya Banser (Sumber Gambar : Nu Online)
Rekrut Anggota, Banser Jombang Hidupkan Nawa Prasetya Banser (Sumber Gambar : Nu Online)

Rekrut Anggota, Banser Jombang Hidupkan Nawa Prasetya Banser

Sedangkan untuk pematerinya, penyelenggara menghadirkan beberapa pemateri yang memang sudah berkompeten di bidangnya. Salah satunya Komandan Kodim 0814/Jombang, ia memberikan materi tentang wawasan kebangsaan dan bela negara.

Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jombang, H Zulfikar Damam Ikhwanto menjelaskan beberapa tujuan diselenggarakannya Diklatsar Banser, menurutnya, hal itu bertujuan untuk meneguhkan kader dalam bela Negara, memiliki kepekaan sosial dan alam serta memahami dan menjalankan Nawa Prasetya Banser dengan penuh tanggung jawab.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

“Tentunya dengan materi-materi yang sudah diberikan mulai soal ke-NU-an, Aswaja hingga materi tentang bela negara dan Ke Banser an,” ungkapnya kepada Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat saat dihubungi, Senin (29/2).

Pria yang kerab disapa Gus Antok itu menambahkan bahwa Banser sangat perlu mendapat pelatihan bela negara, mengingat Banser sebagai benteng para ulama dan menjadi garis depan ketika NKRI dalam ancaman. Semangat ini juga tertulis dalam Nawa Prasetya Banser.

“Bagi kami Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945 adalah harga mati, sehingga materi bela negara juga kita berikan setiap penyelenggaraan diklatsar. Sebagaimana dalam Nawa Prasetya Banser tertulis bahwa Banser 1 Bertaqwa kepada Allah SWT, 2 Setia kepada Pancasila dan UUD 1945. 3 Memegang teguh cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Negara Republik Indonesia. 4 Taat dan ta’dhim kepada khittah NU 1926. 5 Setia dan berani membela kebenaran dalam wadah perjuangan Ansor, demi terwujudnya cita-cita bangsa Indonesia. 6 Peduli terhadap nasib umat manusia tanpa memandang suku, bangsa, agama dan golongan. 7 Menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, kebenaran keadilan dan demokrasi. 8 siap mengorbankan seluruh jiwa, raga dan harta demi mencapai Ridho Alloh SWT. 9siap siaga membela kehormatan dan martabat bangsa dan Negara Republik Indonesia,” paparnya panjang lebar.

Sedangkan untuk rangkaian Diklatsar, Gus Antok mengungkapkan, acara diawali dengan apel bersama sebanyak 350 Banser, dan dipimpin langsung Kepala Bakesbangpol Jombang Mas’ud di lapangan Desa Panglungan, Kecamatan Wonosalam. Selanjutnya, peserta Diklatsar angkatan ketiga itu menjalani pelatihan.

Hadir pada saat itu, Camat Wonosalam, Polsek dan Koramil setempat, ? Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Wonosalam, Pimpinan Anak Cabang (PAC) Muslimat NU dan PAC Fatayat NU, Penasehat GP Ansor Jombang dan sejumlah Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat se-Wonosalam. (Syamsul Arifin/Fathoni)

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Quote, Olahraga, PonPes Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Sabtu, 23 Desember 2017

HPN Canangkan Program Pembangunan Desa

Jakarta, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) berkomitmen turut membangun desa-desa di Indonesia yang hingga kini dinilai masih jauh dari idaman. Tekad ini diwujudkan melalui kerja sama antara HPN dan Yayasan Absindo Desa Emas yang fokus dalam bidang pemberdayaan desa.

Kesepakatan kerja sama ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Ketua Umum HPN Abdul Kholik dan Ketua Yayasan Absindo Desa Emas Aries Mufti di Auditorium Lantai 5 Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Rabu (30/11). Kedua lembaga ini berharap masing-masing pihak bisa saling melengkapi dengan potensi yang dimiliki.

HPN Canangkan Program Pembangunan Desa (Sumber Gambar : Nu Online)
HPN Canangkan Program Pembangunan Desa (Sumber Gambar : Nu Online)

HPN Canangkan Program Pembangunan Desa

Abdul Kholik menilai, kesenjangan antara kaum kaya dan miskin masih tinggi di Indonesia. Hal itu tergambar dengan melihat perbedaan yang tajam antara kondisi kota dan desa, meskipun warga kota tak selalu kaya begitu juga sebaliknya.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Ia menyinggung soal makin langkanya lapangan pekerjaan di desa-desa. Sektor pertanian makin banyak ditinggalkan seiring dengan kian tidak menjanjikannya keuntungan yang didapat dari komoditas perdamaian. HPN ingin warga NU yang mayoritas berada di desa-desa mendapatkan peluang untuk meningkatkan taraf hidupnya.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

“HPN tak bisa membantu Nahdliyin untuk menjadi kaya. Yang bisa kita lakukan adalah memberi kesempatan yang equal,” ujarnya dalam forum yang dirangkai dengan diskusi terbatas tentang tetang pemberdayaan ekonomi desa itu.

Sementara Aries dalam kesempatan itu berbagi pengalamannya di forum internasional Global Saemaul Undong di Korea Selatan, yang diikuti berbagai negara seperti China, Thailand, Malaysia, dan Jepang. Ia juga pernah berkunjung langsung ke desa terkaya di dunia, Huaxi di China.

Huaxi, kata anggota Komisi Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) ini, bisa menjadi contoh ideal bagi strategi pembangunan desa. Sebanyak 361 kepala keluarga yang semula dalam kondisi sangat miskin mengalami kemajuan signifikan setelah mereka bangkit dan bergotong royong membangun koperasi atau sejenis usaha bersama.

Hadir pula Dianta Sebayang, dosen Universitas Negeri Jakarta, yang berbicara tentang UMKM. Menurutnya, saat ini 90 persen usaha di Indonesia masuk kategori UMKM, dan mayoritas ada di desa utamanya di sektor pertanian. (Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat PonPes, Pendidikan, Quote Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Jumat, 22 Desember 2017

Seks Bebas di Kalangan Pelajar Bukan Sepihak Salah Remaja

Jakarta, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Pengurus IPNU Banyuwangi menyayangkan stigmatisasi masyarakat terhadap remaja atas kasus seks bebas sejumlah oknum di kalangan pelajar. Mereka menilai stigma ini merupakan bentuk ketidakadilan masyarakat terhadap kalangan remaja.

Menurut Direktur Student Crisis Center IPNU Banyuwangi Barur Rohim (Ayung), faktor penyebab seks bebas tidak semata kesalahan pelajar. Ia menengarai pihak lain yang berkontribusi atas kesalahan ini.

Seks Bebas di Kalangan Pelajar Bukan Sepihak Salah Remaja (Sumber Gambar : Nu Online)
Seks Bebas di Kalangan Pelajar Bukan Sepihak Salah Remaja (Sumber Gambar : Nu Online)

Seks Bebas di Kalangan Pelajar Bukan Sepihak Salah Remaja

“Pihak orang tua, pendidik (guru), pemerintah, mesti bertanggung jawab atas kejadian seks bebas di kalangan pelajar,” kata Ayung saat kampanye pelajar anti free sex di aula SMAN 1 Giri, Banyuwangi, Senin (16/2).

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Ayung menolak pihak mana saja yang menuding pelajar sebagai biang keladi dari kasus seks bebas. “Parahnya, hanya pelajar yang dipersalahkan,” kata Ayung dalam rilisnya.

Dengan deklarasi itu, kami ingin mengusung wacana baru di tengah masyarakat. Kami ingin menggugah segenap elemen masyarakat agar lebih peduli dan membimbing sebaik mungkin dalam rangka melindungi pelajar dari seks bebas.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Sebelum deklarasi, para pelajar terlibat dialog interaktif dengan berbagai elemen masyarakat. Hadir pada dialog itu perwakilan Dinas Pendidikan Banyuwangi, MUI, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BP2KB), dan Kelompok Kerja Bina Sehat (KKBS), sebagai perwakilan dari lembaga resmi pemerintah.

Ada pula beberapa komunitas yang memiliki kepedulian terhadap advokasi remaja. Dalam dialog itu, para pelajar mengungkapkan problem yang melatarbelakangi kasus seks bebas. Sedangkan para pemangku kebijakan yang hadir menanggapi permasalahan yang diajukan pelajar. (Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Budaya, PonPes, Ulama Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Selasa, 05 Desember 2017

IPNU Tasikmalaya Kecam Bupati soal Rencana Penjualan Aset Daerah

Tasikmalaya, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Akibat dengan pengendapan Dana Alokasi Umum (DAU) oleh pemerintah Pusat seluruh warga Indonesia merasakannya diantaranya pegawai negeri yang harus puasa gaji.

Dengan adanya pengendapan itu warga Tasikmalaya, Jawa Barat dihadapkan lagi dengan pernyataan Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum, Senin (29/8), ia menyatakan untuk menutupi pengendapan ini akan menjual Aset Kabupaten Tasikmalaya yang ada di Kota Tasikmalaya.

IPNU Tasikmalaya Kecam Bupati soal Rencana Penjualan Aset Daerah (Sumber Gambar : Nu Online)
IPNU Tasikmalaya Kecam Bupati soal Rencana Penjualan Aset Daerah (Sumber Gambar : Nu Online)

IPNU Tasikmalaya Kecam Bupati soal Rencana Penjualan Aset Daerah

Pernyataan itu mendapatkan kecaman dan berbagai perspektif dari berbagai kalangan di Kabupaten Tasikmalaya baik di dunia nyata dan dunia Maya, tak terkecuali dari Ketua Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PC IPNU) Kabupaten Tasikmalaya, Fikri Nursamsi saat ditemui Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat di Sekretariat PC IPNU Kabupaten Tasikmalaya, Jalan Raya Timur No.505 Badak Paeh Singaparna, Tasikmalaya.

Ia menuturkan bahwa Masalah kegalauan di kabupaten Tasikmalaya terkait pengendapan DAU yang dilakukan oleh pemeritah pusat yang tadinya untuk belanja langsung dan tidak langsung, salah satunya untuk gaji PNS dan tunjangangannya itu menimbulkan permasalahan di daerah.

Terkait perkataan Bupati Tasikmalaya yang rencananya akan menjual aset Kota Tasikmalaya dia mengatakan, itu pemikiran buntu yang tidak boleh dilakukan pemerintah daerah demi terpenuhinya memberi gaji dan tunjangan untuk PNS.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

“Kami berharap pemerintah jangan mengkambinghitamkan gaji PNS untuk menjual aset, kami takut ada faktor lain dalam penjualan aset ini,” ujar Nursamsi.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Jika memang pemerintah kesulitan menghadapi situasi ini, banyak ada cara lain yang bisa dilakukan, misal pemotongan tunjangan dan perjalanan dinas untk 3 bulan. Itu bisa mengurangi beban pemerintah daerah dan memperkecil pinjaman ke Bank BJB.?

“Adapun terkait gaji dan tujangang PNS, seharusnya pemerintah Kabupaten Tasikmalaya terbuka berapa yang harus dikeluarkan oleh pemerintah, biar masyarakat tau berapa yang harus dipinjamkan ke Bank BJB,” tutupnya. (Husni Mubarok/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Pendidikan, PonPes Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Jumat, 03 November 2017

IPNU-IPPNU Kudus Gelar Manaqiban Jelang Pelatihan Fasilitator

Kudus, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) bersama Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU) Kabupaten Kudus mengadakan selamatan dengan pembacaan manaqib menjelang Pelatihan Fasilitator (Latfas), Kamis (7/5) di Gedung MWCNU Mejobo Kudus, Jawa Tengah.

PC IPNU-IPPNU Kudus telah menyelesaikan beberapa program kerjanya.  Maka selain sebagai doa selamatan, manaqib ini juga sebagai agenda tasyakuran atas kesuksesan berbagai agenda yang telah terlaksana.

IPNU-IPPNU Kudus Gelar Manaqiban Jelang Pelatihan Fasilitator (Sumber Gambar : Nu Online)
IPNU-IPPNU Kudus Gelar Manaqiban Jelang Pelatihan Fasilitator (Sumber Gambar : Nu Online)

IPNU-IPPNU Kudus Gelar Manaqiban Jelang Pelatihan Fasilitator

“Sebagai ungkapan rasa syukur kita kepada Allah atas suksesnya seluruh agenda sedari kita pelantikan tanggal 9 November 2014 hingga hari ini,” ujar Joni Prabowo, Ketua Umum PC IPNU Kudus.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Usai pelantikan, IPNU-IPPNU Kudus lekas berkegiatan antara lain, pelatihan kepemimpinan bagi anggota Forum Komunikasi Antar Pimpinan Komisariat (Forkapik), Diklatama DKC CBP dan KPP, Lakmud dan Makesta pada tahun 2014 lalu.

Juga suksesi atas serangkaian kegiatan penyambutan hari lahir IPNU dan IPPNU, tim apresiasi seni 54, tim redaksi majalah Pilar 2015, tim Bimbingan Pasca Ujian Nasional (BPUN) kerjasama Yayasan Mata Air, manajemen pembuatan Kartu Tanda Anggota (KTA), dan usaha akomodasi atribut IPNU-IPPNU oleh tim perekonomian.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

“Sementara besok pun kita sudah akan mulai agenda terdekat kita, yakni pagi jam delapan ada pembukaan Latfas di tempat ini juga, serta siangnya pembukaan BPUN di ponpes Zainal Husain. Ini acara kita bersama dan butuh dukungan dan bantuan,” papar Joni saat sambutan manaqib.

Pembacaan manaqib sore itu dipimpin oleh Dwi Saifullah, mantan Ketua IPNU Kudus periode sebelumnya. Acara diikuti oleh para pengurus harian, departemen, tim redaksi majalah Pilar, Forkapik, serta para tamu undangan. (Istahiyyah/Fathoni) 

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat PonPes Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Rabu, 02 Agustus 2017

Pelajar NU di Jombang Diimbau Susun Program Kebutuhan Pelajar

Jombang, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Empat Pengurus Pimpnan Anak Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PAC IPNU-IPPNU) di Kabupaten Jombang dikukuhkan dalam waktu bersamaan di Aula Kantor Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) setempat, Ahad (24/1/2016). Empat PAC tersebut di antaranya dua PAC di Kecamatan Perak dan dua yang lain Kecamatan Megaluh.?

Setelah dilantik, empat PAC tersebut diimbau segera menyusun program-program yang dibutuhkan IPNU-IPPNU untuk pelajar ditempat masing-masing, mereka juga didorong menemukan inovasi-inovasi dalam merumuskan dan menjalankan program-programnya. Hal ini dilakukan agar mereka aktif berkarya mendampingi ranting-ranting di bawahnya.

Pelajar NU di Jombang Diimbau Susun Program Kebutuhan Pelajar (Sumber Gambar : Nu Online)
Pelajar NU di Jombang Diimbau Susun Program Kebutuhan Pelajar (Sumber Gambar : Nu Online)

Pelajar NU di Jombang Diimbau Susun Program Kebutuhan Pelajar

Ketua Piimpinan Cabang (PC) IPPNU Jombang, Qurrotul Aini menegaskan bahwa sejumlah agenda yang dirumuskan masing-masing PAC IPNU-IPPNU merupakan kegiatan realistis yang dibutuhkan pelajar.?

“Semoga tidak pelantikannya saja yang semarak, tapi juga kegiatan-kegiatannya juga bisa bermanfaat untuk IPNU-IPPNU dan pelajar,” katanya usai melakukan prosesi plantikan, Ahad (24/1).

Disamping itu Aini, sapaan akrabnya berharap kepada pengurus IPNU-IPPNU dari ranting hingga PAC untuk ikut berperan aktif menyukseskan pelantikan PC IPNU-IPPNU Jombang yang akan digelar pada pertengahan bulan Februari mendatang.?

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

“Kita juga punya gawe (agenda) pelantikan pengurus cabang IPNU-IPPNU pada pertengahan bulan depan, mereka juga harus ikut serta menyukseskan pelantikan tersebut,” ujarnya.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Sementara Ketua PAC Megaluh, Asmo E Afandi mengatakan, keberlangsungan organisasi sangat ditentukan oloeh kesolidan dan kerja keras anggota dengan pengurus dalam mejalankan mandat organisasinya. Afandi mengajak kepada pengurus yang baru dilantik itu untuk membangun kerja sama yang baik demi memaksimalkan menjalankan program.?

“Saya mengajak kepada jajaran pengurus dan anggota untuk saling mendorong dalam kesuksesan kegiatan yang akan segera kita rumuskan bersama,” ungkapnya. (Syamsul Arifin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat PonPes Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Sabtu, 17 Juni 2017

Bupati Bondowoso Ajak Nahdliyin Melek IT

Bondowoso, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat?

Bupati Bondowoso H Amin Said Husni mengatakan, warga Nahdlatul Ulama saat ini wajib melek teknologi informasi. Menurut dia, melek artinya bukan sekadar Fecebookkan, tetapi harus turut serta memproduksi dan menyebarkan pikiran-pikiran Islam Ahlussunnah wal-Jama’ah.

Bupati Bondowoso Ajak Nahdliyin Melek IT (Sumber Gambar : Nu Online)
Bupati Bondowoso Ajak Nahdliyin Melek IT (Sumber Gambar : Nu Online)

Bupati Bondowoso Ajak Nahdliyin Melek IT

Tak hanya itu, ia juga meminta untuk menyebarkan gagasan-gagasan tentang Islam rahmatan lilalamin, untuk menyebarkan pikiran-pikiran cerdas bagaimana mempersatukan Indonesia yang Bhineka Tunggal Ika.

Mustasyar PCNU Bondowoso ini menambahkan, jika tidak menyediakan dan menyebarkan konten-konten tersebut sebagian warga akan mengkonsumsi konten yang disampaikan ISIS, tentang khilafah.

Menurut dia, sejak dari awal para ulama telah menjadi bagian pendirian bangsa ini dengan bentuk dan dasar yang telah mereka sepakati.?

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

"Tidak harus mengerek bendara yang bertulis negara Islam. Tidak harus menyatakan negara Islam Indonesia," tegasnya pada Halal Bihalal dan Silaturahim Keluarga Besar Nahdlatul Ulama Bondowoso yang diselenggarakan di masjid PCNU Bondowoso, Jawa Timur Selasa (11/7) malam.

Menurut dia, formalitas seperti bendera Islam itu tidak penting. Justru yang lebih penting adalah bagaimana nilai-nilai Ahlussunnah wal-Jama’ah yang diajarkan ulama bisa terus diajarkan, diwariskan, diamalkan generasi-genarasi yang akan datang dalam suasana nyaman.

Sementara Ketua PCNU Bondowoso KH Abdul Qodir Syam mengatakan, momentum halal bihalal adalah untuk mengintropeksi diri dalam kehidupan berkebangsaan dan bernegara.

“Indonesia didera dengan berbagai macam problema kebangsaan, problema kebersamaan dan kalau kita tidak mampu memenej perbedaan-perbedaan ini, bukan tidak mungkin negara kita bisa terpecah belah," lanjutnya pada kegiatan yang dihadiri Rais Syuriah PCNU Bondowoso KH Asyari Phasa dan Nahdliyin. (Ade Nurwahyudi/Abdullah Alawi)

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat PonPes, Daerah Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Rabu, 03 Mei 2017

Hindari Merasa Lebih Hebat dan Suka Merendahkan Orang Lain!

Pringsewu, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat?

Bupati Pringsewu H Sujadi menyampaikan kajian Tafsir Surat Al Maun pada Ngaji Ahad Pagi (Jihad Pagi) di Gedung NU, Ahad (19/3). ? Ia menganjurkan untuk tidak merasa lebih dari yang lain, apalagi dibarengi dengan merendahkan mereka.?

Hindari Merasa Lebih Hebat dan Suka Merendahkan Orang Lain! (Sumber Gambar : Nu Online)
Hindari Merasa Lebih Hebat dan Suka Merendahkan Orang Lain! (Sumber Gambar : Nu Online)

Hindari Merasa Lebih Hebat dan Suka Merendahkan Orang Lain!

"Rasa lebih hebat dari orang lain dan suka merendahkan orang lain termasuk bagian dari penjabaran makna hakiki dari perilaku menghardik para yatim," katanya menjelaskan surat Al Maun yang sebagian diturunkan di Makkah dan sebagian diturunkan di Madinah.

Abah Sujadi, begitu ia biasa disapa, menjelaskan bahwa salah satu makna hakiki dari yatim berdasarkan kitab Tafsir Ibnu Katsir yang menjadi rujukan pada kajian tersebut adalah orang tidak mempunyai kapasitas dan memiliki kondisi yang memerlukan perhatian.

Jika seseorang suka merendahkan orang lain yang membutuhkan perhatian, maka menurutnya, orang tersebut termasuk golongan yang sudah mendustai agama sebagaimana ditegaskan dalam ayat pertama surat Al-Maun tersebut.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

"Orang yang mendustakan agama adalah yang menghardik yatim, tidak memberikan makan orang miskin, lalai dalam shalat, orang yang senang pamer atau riya dan orang yang mencegah dari perbuatan kebaikan," terangnya mengutip arti surat Al-Maun yang memiliki makna kebaikan ini.

Kiai alumnus Pesantren Kalibeber Wonosobo Jawa Tengah ini juga menjelaskan bahwa surat Al-Maun merupakan surat yang strategis dan mendapatkan perhatian lebih dari surat lain di Al-Quran.?

Hal ini, menurutnya, karena surat ini dimulai dengan kalimat pertanyaan yang memiliki makna bukan untuk dijawab, tspi untuk menekankan pentingnya memperhatikan apa isi dari yang disampaikan.

"Dalam surat ini tertulis juga kata “dzalika” yang berarti itu bukan bukan “hadza” yang berarti ini. Bahasa seperti ini menyiratkan bahwa orang yang suka merendahkan orang lain dan bangga dengan posisinya termasuk orang yang jauh dari Allah SWT," jelas kiai yang energik dan murah senyum ini.

Oleh karenanya, ia mengajak untuk senantiasa menunjukkan perhatian kepada orang-orang yang memang memerlukan perhatian terutama anak-anak yatim.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

"Perhatian kepada yatim juga mennunjukkan kesungguhan dalam beragama. Jangan sekali-kali mengurusi anak yatim untuk urusan dunia. Keberkahanan akan datang kepada yang ikhlas merawat anak-anak yatim," pungkasnya. (Muhammad Faizin/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Kajian Islam, Nasional, PonPes Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Kamis, 06 April 2017

Aksi Kemanusian LPBNI NU untuk Rohingya di Aceh

Langsa, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat ? . Pengurus Pusat Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) melakukan aksi kemanusiaan di kamp pengungsi Rohingya di Aceh sejak Senin 23 Juni 2015 lalu. Rencananya akan dilakukan selama sepekan.

Aksi Kemanusian LPBNI NU untuk Rohingya di Aceh (Sumber Gambar : Nu Online)
Aksi Kemanusian LPBNI NU untuk Rohingya di Aceh (Sumber Gambar : Nu Online)

Aksi Kemanusian LPBNI NU untuk Rohingya di Aceh

Aksi kemanusiaan bertema "Rohingya Emergency Relief, Ramadhan 2015" tersebut dilakukan dengan assessment, buka puasa, dan doa bersama dengan 500 pengungsi Rohingya di kota Langsa.

LPBINU menggandeng Islamic Help, LSM internasional asal Inggris yang pernah melakukan aksi kemanusiaan bersama NU? dalam tsunami Aceh dan Gempa Yogyakarta. Serta melibatkan PW LPBI NU Aceh, PCNU Kota Langsa dan dayah (pesantren) di kota Langsa.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Ketua LPBINU Avianto Muhtadi mengatakan bahwa kondisi pengungsi hingga saat ini sangat terjamin. “Ini berkat masyarakat Aceh yang sangat membantu dan ikhlas,” katanya melalui surat elektronik Kamis (25/6). ?

Namun, ditambahkan Avianto, saat menyiapkan paket buka puasa selalu saja ada yang kurang padahal paket dibuat lebih karena di antara mereka ada yang mengambil jatah lebih.

?

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Setelah dilakukan observasi dan interaksi dengan pengungsi dan panitia, ia menilai bantuan yang dibawa oleh LSM, ormas, partai seharusnya dijadikan satu koordinasi agar tidak berdampak benturan kepentingan ideologi dan pencitraan.

Ia menambahkan, bantuan asing baik langsung dibawa LSM maupun ormas nasional perlu didampingi agar jelas akuntabilitas dan transparasinya. (Red: Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Humor Islam, PonPes Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Kamis, 05 Januari 2017

Gus Mus Minta Nahdliyin Berhati-hati Sikapi Manuver Politik

Lamongan, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Rembang, Jawa Tengah, KH Mustofa Bisri (Gus Mus) mengingatkan kepada warga Nahdlatul Ulama (NU) agar berhati-hati dalam menyikapi manuver partai politik. Ia meminta warga nahdliyin (sebutan untuk warga NU) tidak terperosok lagi dalam perangkap politik.

“Menurut tuntunan Rasulullah, tidak pantas terperosok lubang yang sama sampai berkali-kali, sehingga warga NU harus banyak belajar dari masa lalu,” tutur Gus Mus yang juga Mustasyar Pengurus Besar Nahdaltul Ulama dalam ceramahnya pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar Pengurus Cabang NU Lamongan, di Asrama Haji Lamongan, Jawa Timur, Rabu (4/4) malam lalu.

Gus Mus Minta Nahdliyin Berhati-hati Sikapi Manuver Politik (Sumber Gambar : Nu Online)
Gus Mus Minta Nahdliyin Berhati-hati Sikapi Manuver Politik (Sumber Gambar : Nu Online)

Gus Mus Minta Nahdliyin Berhati-hati Sikapi Manuver Politik

Di hadapan ribuan jamaah yang hadir dalam acara tersebut, Gus Mus mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi NU saat ini. “Dulu (NU) jual mahal ketika diajak bergandengan oleh Pak Harto (mantan presiden RI), akhirnya disiyo-siyo (disia-siakan) sampai 32 tahun. Namun, saat ini (NU) justru dijual terlalu murah,” katanya.

Terkait kondisi tersebut, Kiai yang juga dikenal sebagi sastrawan itu mengingatkan warga nahdliyin bahwa tingkatan lembaga NU cukup tinggi, yakni organisasi jamiyah, tidak sekadar organisasi jamaah, karena umatnya sudah ada baru dibentuk lembaga. “Masak tingkatan yang sudah jamiyah ini harus dikalahkan dengan organisasi yang dibentuk dulu, kemudian umatnya baru dipikir belakangan,” katanya.

Meski dalam ceramahnya secara eksplisit mengkritisi fenomena adanya beberapa partai yang mengatasnamakan warga nahdliyin, Gus Mus enggan berkomentar ketika ditanya tentang sikap warga NU terhadap keberadaan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) yang sama-sama mengklaim sebagai partai warga NU. “Saya tidak tahu soal itu. Barangkali warga NU malah senang karena banyak pilihan,” ujarnya.

Ketika ditanya tentang munculnya dikotomi antara kiai kampung dan kiai khos, Gus Mus juga tidak banyak berkomentar. “Itulah kesukaan orang Indonesia, suka membuat istilah-istilah. Ada kiai khos, kiai kampung, kiai kharismatik. Juga ada yang menyebut Islam liberal, Islam moderat, dan lainnya,” jawabnya.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Dalam acara Maulid Nabi Muhammad SAW itu hadir Rais Syuriah PCNU Lamongan KH Suudi Karim, Ketua Tanfidziyah PCNU KH Abdullah Maun, para kiai, dan sejumlah tokoh parpol. (gpa/sbh)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat PonPes, Nusantara Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Senin, 21 September 2015

Undang Alumni, PMII Semarang Bahas Opsi Kembali ke NU

Semarang, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kota Semarang Ahad (9/11) hari ini mengundang para alumni membahas usulan apakah PMII akan kembali ke pangkuan Nahdlatul Ulama atau tetap memilih jalur independen.

Hal ini sesuai dengan sidang Komisi Organisasi Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (Munas-Konbes NU) 2014, Sabtu (1/11) malam lalu yang akhirnya memberikan tenggang waktu sampai pelaksanaan Muktamar NU 2015. ?

Undang Alumni, PMII Semarang Bahas Opsi Kembali ke NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Undang Alumni, PMII Semarang Bahas Opsi Kembali ke NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Undang Alumni, PMII Semarang Bahas Opsi Kembali ke NU

Dengan mengadakan forum grup discussion (FGD) dengan alumni dan senior diharapkan akan ada titik temu. Acara berlangsung di aula fakultas kedokteran Universitas Wahid Hasyim sejak pukul 10.00 WIB, dihadiri Drs. H. Anashom, M. Hum (majelis pembina cabang), Ibnu Ngakil (ketua koordinator cabang Jawa Tengah) dan Amin Maruf (ketua pengurus besar).

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

"Kembali ke rahim NU tidak semata-mata bisa diselesaikan ditingkatan ketua cabang atau korcab se-Indonesia. Tapi harus melibatkan senior yang dulu telah merasakan PMII menjadi badan otonom NU ataupun setelah independen ataupun interpedensi," kata Abdurrahman, ketua cabang Kota Semarang.

“Selain itu apabila nanti kita kembali ataupun tidak akan ada kekurangan dan kelebihan yang akan kita capai,” tambahnya.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

"Secara pribadi saya menerima mau badan otonom atau interpedensi, yang terpenting tujuan PMII sejalan dengan NU terlaksanakata tambah Abdurrahman.

Ditambahkan, kader PMII di luar Jawa banyak berasal dari kalangan non-Muslim dan non NU. Kader tersebut mau belajar dan mengamalkan ahlus sunnah wal jamaah.

“Harapan kami dengan adanya FGD ini bisa menghasilkan solusi-solusi yang nantinya akan diakomodir dan dibawa ke forum PB PMII. FGD didahului dengan pelantikan pengurus PMII cabang kota Semarang PB PMII. (M. Zulfa/Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat PonPes, Lomba, Kajian Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Jumat, 03 Juli 2015

Alissa Wahid Isi Kelas Pemikiran Gus Dur di Bandung

Bandung, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Puteri sulung Presiden ke-4 RI, Alissa Qotrunnada Munawaroh (Alissa Wahid) menjelaskan ihwal Sembilan nilai Gus Dur yang selama ini menjadi landasan perjuangannya.

“Kesembilan nilai itu adalah ketauhidan, kemanusiaan, keadilan, kesetaraan, pembebasan, persaudaraan, kesederhanaan, keksatriaan, kearifan lokal/tradisi,” ujar Alissa saat menjadi narasumber pada Kelas Pemikiran Gus Dur (KPG) yang diselenggarakan oleh Gusdurian Bandung di Aula Dakwah Kantor PWNU Jawa Barat, Jalan Galunggung, Kota Bandung, Ahad (15/1).

Dalam kesempatan tersebut, dirinya juga berharap kepada segenap generasi muda jangan hanya bangga pada sosok Gus Dur semata, melainkan meneladani nilai-nilai dan perjuangannya.

Alissa Wahid Isi Kelas Pemikiran Gus Dur di Bandung (Sumber Gambar : Nu Online)
Alissa Wahid Isi Kelas Pemikiran Gus Dur di Bandung (Sumber Gambar : Nu Online)

Alissa Wahid Isi Kelas Pemikiran Gus Dur di Bandung

“Bagaimana generasi muda kemudian mampu menanamkan nilai-nilai yang diajarkan Gus Dur, tapi kemudian janganlah bangga dengan sosok Gusdur melainkan kepada nilai-nilai yang diperjuangkannya, karena Gus Dur telah meneladankan kepada kita sehingga bisa diteruskan,” jelasnya.

Lebih jauh dirinya menjelaskan bahwa di Indonesia tidak bisa hanya membicarakan Islam saja atau Indonesia saja, melainkan harus seimbang dan harus disatukan bahwa Islam kita adalah Islam Indonesia.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

“Konsep Islam Indonesia tentu bertujuan agar terwujud Islam yang Rahmatan lil Alamin. Dan mestinya kita harus sadar betul bahwa Nahdlatul Ulama (NU) ini adalah tulang punggung Islam di Indonesia,” tandasnya.

Kendati sebagai duta besar Islam di kancah dunia, Gus Dur dimata anaknya tersebut juga tidak melupakan bahwa Gus Dur berasal dari masyarakat desa dan tak ada bedanya dengan masyarakat pedesaan pada umumnya.

“Maka itu, Gus Dur ketika menghadiri pengajian-pengajian yang diselenggarakan di pelosok dan pedesaan, beliau sangat fasih dengan bahasa yang merakyat dan khas dengan gaya humorisnya sehingga beliau mudah diterima oleh masyarakat,” pungkasnya. (Ade Mahmudin/Fathoni)

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Pemurnian Aqidah, PonPes, Humor Islam Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Kamis, 12 Februari 2015

Ini Patokan Interaksi Sosial, Politik, dan Sikap Kebangsaan NU

Jakarta, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat - Wakil Ketua Umum PBNU H Maksoem Mahfudz menyebut sikap kebangsaan dan keindonesiaan Nahdlatul Ulama berpijak pada konsep muamalah di dalam kitab-kitab fikih ulama. Dari sana, nilai-nilai universalitas itu menjadi prinsip inetraksi sosial dan kebangsaan kalangan nahdliyin.

Demikian disampaikan H Maksoem di hadapan rombongan delegasi Yonsei University, The United Graduate School of Theology Korea Selatan di Gedung PBNU, Rabu (9/8) siang.

Ini Patokan Interaksi Sosial, Politik, dan Sikap Kebangsaan NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Ini Patokan Interaksi Sosial, Politik, dan Sikap Kebangsaan NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Ini Patokan Interaksi Sosial, Politik, dan Sikap Kebangsaan NU

Nilai-nilai ini yang membuat warga NU tidak canggung bergaul dengan pelbagai kalangan dan latar belakang.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

“Dalam interaksi sosial, kita diwajibkan untuk berpegang pada common values, yaitu jujur, adil, transparan, adil, gotong royong, dan konsisten,” kata H Maksoem dengan bahasa Inggris di hadapan rombongan delegasi sekolah tinggi teologi yang melakukan kunjungan akademik kepada Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia).

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Ia menambahkan, oleh para guru kami, kami diajarkan secara wajib untuk berpaham nasionalisme, cinta tanah air. “Kalau semua itu sudah berpijak pada common values, maka itu sudah Islami.”

Tetapi apakah ini bentuk liberalisme seperti diimajinasikan banyak orang dan bahkan peneliti? Tidak. Mereka keliru.

“Dalam keimanan, kami tetap berpegang pada doktrin-doktrin teologi Ahlussunnah wal Jamaah. Artinya, kami tidak mencampuradukan ajaran Islam dan ajaran keyakinan lainnya. Tetapi sesama manusia bahkan berlainan latar belakang sekalipun, kami dituntut untuk berinteraksi secara wajar dan manusiawi.” (Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Tokoh, PonPes, Cerita Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Rabu, 21 Januari 2015

Ketum PBNU Ingatkan RMINU Berperan dalam Dua Hal

Jakarta, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Merujuk pada sebuah ayat dalam al-Quran, Ketau Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mengimbau Rabithah Maahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) atau asosiasi pesantren NU untuk berperan dalam dua hal utama.

Ketum PBNU Ingatkan RMINU Berperan dalam Dua Hal (Sumber Gambar : Nu Online)
Ketum PBNU Ingatkan RMINU Berperan dalam Dua Hal (Sumber Gambar : Nu Online)

Ketum PBNU Ingatkan RMINU Berperan dalam Dua Hal

"Pertama yatafaqqahu fiddin dan kedua liyunndziru qaumahun," katanya di hadapan para pengurus RMINU se-Indonesia di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah, Kedoya, Kebonjeruk, Jakarta Barat,.Kamis (3/12) petang.

Menurut Kang Said, sapaan akrabnya, fungsi yatafaqqahu fiddin atau mencetak kader ulama mumpuni mesti selalu diaktualisasikan. Hal ini sesuai dengan redaksi yatafaqqahu yang menggunakan fiil mudlari (present continuous). "Jadi harus terus menerus pemahaman keislaman itu dikontekstualisasikan," imbuhnya dalam forum Raker dan Rakornas tersebut.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Sedangkan fungsi yundziru qaumahaum berarti RMINU mendorong pesantren-pesantren untuk berperan sebagai "pengingat" kepada masyarakat demi kemaslahatan bersama. Peran kedua ini termasuk perluasan dari peran mendidik santri dalam hal pemahaman agama.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Kiai asal Cirebon ini menyampaikan, pesantren merupakan esensi Nahdlatul Ulama. NU tanpa pesantren, katanya, tidak berarti apa-apa. "Tema Meneguhkan Islam Nusantara untuk Peradaban Indonesia dan Dunia pada Muktamar NU di Jombang dulu itu, Islam Nusantara yang dimaksud sebenarnya adalah Islam pesantren," tuturnya.

Kang Said mengingatkan bahwa hubungan antarpesantren harus bukan merupakan hubungan persaingan, melainkan relasi saling menunjang untuk memberi manfaat secara bersama-sama bagi umat. Ketum PBNU juga memotivasi para pengurus yang datang dari berbagai provinsi di Indonesia itu agar mempersiapkan generasi yang kuat, bukan generasi yang lemah.

Rapat kerja (Raker) dan rapat koordinasi nasional (Rakornas) RMINU berlangsung 3-5 Desember 2015 dengan mengusung tema "Meneguhkan Pesantren sebagai Basis Pendidikan dan Kemandirian Umat". (Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat PonPes, Fragmen Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Jumat, 05 September 2014

Nonmuslim Gotong Royong Bangun Masjid

Masalah kekerasan antarumat beragama kembali memanas di negeri ini. Terutama pascainsiden terbakarnya sebuah masjid di Tolikara Papua dan gereja di kabupaten Singkil Aceh. Kedua kasus ini dibesar-besarkan, seakan-akan toleransi beragama benar-benar memudar. Padahal dilihat dari sudut yang berbeda, kerukunan umat beragama masih tertanam kuat di Nusantara.

Salah satu contohnya adalah budaya gotong royong membangun masjid. Baik muslim maupun nonmuslim ikut serta dalam pembangunan tersebut. Budaya seperti ini sudah mengakar di sebagian masyarakat.

Nonmuslim Gotong Royong Bangun Masjid (Sumber Gambar : Nu Online)
Nonmuslim Gotong Royong Bangun Masjid (Sumber Gambar : Nu Online)

Nonmuslim Gotong Royong Bangun Masjid

Dalam sudut pandang fiqih, keikutsertaan nonmuslim dalam pembangunan masjid masih diperdebatkan. Sebagian ulama membolehkannya dan sebagian lain melarangnya.

Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam kitabnya Fathul Bari Fi Syarhi Shahihil Bukhari menampilkan beberapa pendapat ulama terkait permasalahan ini. Ia menuliskan:

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

“Perbuatan tersebut diperbolehkan dan mereka tidak dilarang untuk melakukannya. Pernyataan ini ditegaskan oleh ahli fiqih dari kelompok kita,  al-Baghawi dari madzhab Syafi’i, dan lain-lain.”

Menerima bantuan nonmuslim untuk pembangunan masjid adalah boleh. Bantuan tersebut bisa berupa fisik ataupun nonfisik. Pendapat ulama di atas ini sekaligus menjadi penguat atas tradisi yang sudah berlaku di masyarakat kita. Memang dalam hal ini ada ulama yang melarangnya karena bantuan dari nonmuslim dianggap hina. Argumentasi ini muncul ketika sentimen keagamaan tengah memanas di kala itu.

Dalam konteks masyarakat yang beragam dan sudah terbiasa hidup dengan masyarakat yang berbeda agama, pendapat yang membolehkan ini lebih tepat untuk diamalkan. Apalagi prilaku ini sudah membudaya di sebagian masyarakat dan dapat memupuk kerukunan umat beragama di tengah masyarakat. Wallahu a’lam. (Hengki Ferdiansyah)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat RMI NU, PonPes, Kyai Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Kamis, 26 Mei 2011

Menangkal Radikalisme dari Rumah

Oleh M Fathoni Mahsun.

Sebagian orang tua yang mempunyai anak usia SMA barangkali merasakan bahwa ibadah sang anak semakin khusuk, tapi anehnya lebih senang menyendiri. Ketika diajak berdiskusi dia tidak mau sepenuhnya berterus terang. Hingga suatu ketika anaknya tersebut mengkritik cara beribadah orang tuanya yang dinilai tidak benar, entah shalatnya, cara mua’malah-nya atau paradigma beragamanya.

Gejala demikian akhir-akhir ini berkembang di masyarakat. Bahwa agama, dalam hal ini Islam, menurut sebagian kalangan, perlu dilakukan pemurnian, karena dianggap tidak sesuai dengan tuntunan yang diajarkan Nabi. Upaya pemurnian tersebut secara otomatis harus dikonfrontasikan dengan pemahaman ber-Islam yang sudah mapan di kalangan masyarakat. Pada tahap yang lebih serius kita menyebutnya radikal.

Terlepas mana yang benar, apakah cara ber-Islam “model baru” atau ber-Islam dengan cara yang sudah mapan, konfrontasi di masyarakat semakin meluas. Islam model baru mengusung pemahaman untuk kembali ke Al-Qur’an dan Hadits Nabi sebagai wujud memurnikan Islam. Sehingga ketika terdapat bentuk ibadah yang tidak ditemukannya dalam Al-Qur’an dan Hadits, dianggap salah. Kesalahan tersebut kalau jaraknya masih tipis dianggap bid’ah, kalau jaraknya sudah jauh dianggap kafir.

Menangkal Radikalisme dari Rumah (Sumber Gambar : Nu Online)
Menangkal Radikalisme dari Rumah (Sumber Gambar : Nu Online)

Menangkal Radikalisme dari Rumah

Pemahaman seperti ini sudah merasuk kepada anak-anak sekolah dan mahasiswa. Bayangkan! Anak-anak sekolah itu tengah belajar pemahaman Islam yang keras, dengan melestarikan konfrontasi dalam cara dakwahnya, bukan Islam yang damai dan lembut, sebagaimana dipahami oleh orang tuanya. Mereka menerima doktrin pemurnian begitu saja tanpa ada kesempatan men-tabayuni dengan melakukan kajian ilmiah, apakah benar cara ber-Islam yang sudah mapan itu keluar dari koridor Al-Qur’an dan Hadits, sehingga harus ada gerakan kembali pada Al-Qur’an dan Hadits.

Pada kenyataannya, Survei Lembaga Kajian Islam dan Perdamaian (LaKIP), yang dipimpin Prof. Dr. Bambang Pranowo, pada Oktober 2010 hingga Januari 2011, mengungkapkan hampir 50 persen pelajar setuju tindakan radikal. Data itu menyebutkan 25 persen siswa dan 21persen guru menyatakan Pancasila tidak relevan lagi. Sementara 84,8 persen siswa dan 76,2 persen guru setuju dengan penerapan Syariat Islam di Indonesia. Jumlah yang menyatakan setuju dengan kekerasan untuk solidaritas agama mencapai 52,3 persen siswa dan 14,2 persen membenarkan serangan bom.

Sementara itu, peneliti LIPI Anas Saidi mengatakan, paham radikalisme ini terjadi karena proses Islamisasi yang dilakukan di kalangan anak muda berlangsung secara tertutup, dan cenderung tidak terbuka pada pandangan Islam lainnya, apalagi yang berbeda keyakinannya. Dia mengatakan jika pemahaman ini dibiarkan, bisa menyebabkan disintegrasi bangsa karena mereka menganggap ideologi pancasila tidak lagi penting. Radikalisme di kalangan pelajar dan mahasiswa itu terjadi pasca reformasi, dengan menyebar melalui Jamaah Tarbiyah (Ikhwanul Muslimin), termasuk HTI dan salafi yang merupakan bagian dari gerakan Islam trans nasional (BBC Indonesia, 18/2/2016).

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Kalau sudah jelas seperti ini, maka kita semua termasuk orang tua harus waspada, bahwa ada gerakan yang serius yang ingin mengubah tatanan berbangsa melalui kedok agama. Doktrin pemurnian agama kepada anak-anak sekolah, yang mengkritik bahkan cenderung menyalah-nyalahkan cara beribadah orang tuanya itu, ternyata tidak hanya menghendaki diubahnya cara beribadah, tapi juga diubahnya sendi-sendi kehidupan dalam cara bernegara.

Menurut survei The Pew Research Center pada 2015 lalu mengungkapkan, di Indonesia, sekitar 4 persen atau sekitar 10 juta orang warga Indonesia mendukung ISIS – sebagian besar dari mereka merupakan anak-anak muda. Fakta demikian harus menjadi alarm bagi orang tua untuk lebih memperhatikan anak-anaknya. Anak-anak usia remaja adalah anak-anak yang masih dalam tahapan pencarian jati diri. Siapa yang bisa merebut cara berpikirnya, maka dia akan menjadi pengendali masa depan anak tersebut.

Karena pentingnya merekrut anak-anak muda dalam menanamkan ideologinya, maka HTI sebagai salah satu organisasi yang disebut diatas, telah menyiapkan upaya pengkaderan yang dijamin bisa mengikat sedemikian kuat para kadernya. Sehingga wajar, ketika anak-anak muda itu sudah masuk, maka akan sulit baginya untuk keluar. Karena keluar dari jama’ah mempunyai dampak yang tidak enteng. Kita memang terpaksa menyebutkan merk (baca: HTI), karena ini memang sudah menjadi gerakan terbuka. Buletin mereka bahkan sudah beredar secara gratis di masjid-masjid seluruh Indonesia setiap hari Jum’at.

Dr. Ainur Rofiq Al-Amin dalam bukunya (2015) mengatakan bahwa, tahapan pertama pengkaderan di Hizbu Tahrir adalah melakukan pengkaderan terkonsentrasi. Selanjutnya, tahap kedua terdapat ruang kajian yang bernama halaqah ‘amm. Setelah beberapa bulan atau sesuai dengan pengamatan, mereka akan dinaikkan statusnya sebagai darisin (peserta halaqah yang lebih intensif). Selanjutya, darisin yang masa pembinaannya dalam jangka waktu tertentu (basanya sekitar 3 tahun) dinilai telah layak mereka bisa menawarkan diri atau ditawarkan untuk menjadi hizbiyyin.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Jika telah siap menjadi hizbiyyin, mereka akan disumpah (qasam) agar setia pada Hizbu Tahrir. Muatan qasam inilah yang membuat kader semakin militan. Qasam juga menahan seseorang untuk keluar dari HTI, karena setelah melakukan qasam apabila menarik diri dari jama’ah hukumnya haram, sekalipun telah membayar denda atau kaffarat.

Apabila ada anak yang terindikasikan mengikuti gerakan demikian maka kehadiran orang tua sangat dbutuhkan. Hal ini sesuai dengan Permendikbud No. 23 tahun 2015 tentang penumbuhan budi pekerti, yaitu dalam rangka menumbuhkembangkan kebiasaan baik sebagai bentuk pendidikan karakter.

Orang tua harus sering-sering mengajak anak bicara dari hati ke hati. Jangan biarkan anak tumbuh dengan pikirannya sendiri. Kebiasaan menyampaikan kehendak harus dikembangkan dalam keluarga, sebagai bentuk keterbukaan dan pengakuan eksistensi. Ketika ada kehendak baik dari anak, maka orang tua wajib menguatkan. Tapi ketika ada kehendak tidak baik, maka kewajiban orang tua mengarahkan. Dengan demikian rumah menjadi surga dan tempat menyemaikan nilai-nilai kebaikan, serta menangkal radikalisme.

?

Penulis adalah Pengurus Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Jombang

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat RMI NU, PonPes, Khutbah Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock