Tampilkan postingan dengan label Khutbah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Khutbah. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 24 Februari 2018

Sudah Saatnya Buku Dalam Negeri Diterjemah dan Diekspor

Jakarta, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Kualitas gagasan cendekiawan muslim Indonesia tak kalah dengan ilmuan di Timur Tengah dan Barat. Bahkan, saat ini dunia internasional sedang menunggu produk pemikiran dari negari berpenduduk muslim mayoritas ini.

Sudah Saatnya Buku Dalam Negeri Diterjemah dan Diekspor (Sumber Gambar : Nu Online)
Sudah Saatnya Buku Dalam Negeri Diterjemah dan Diekspor (Sumber Gambar : Nu Online)

Sudah Saatnya Buku Dalam Negeri Diterjemah dan Diekspor

Pernyataan ini disampaikan Sekretaris Jendral Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H Marsudi Syuhud dari hasil lawatannya ke sejumlah negara, Senin (18/3) petang. Ia mendorong Lajnah Ta’lif wan Nasyr (LTN) NU menerjemahkan dan menyebarluaskan ke luar negeri karya tulis di Tanah Air.

“Sudah saatnya sekarang kita mengekspor pandangan ke luar, tak hanya mengimpor. Dunia lagi butuh pandangan-pandangan NU tentang Islam moderat, demokrasi, dan lain-lain,” katanya saat ditemui di Kantor PBNU, Jakarta Pusat.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Menurut Marsudi, masih banyak orang Indonesia yang kurang menyadari kebesaran dirinya sendiri. Padahal, negara-negara lain, baik di Barat maupun Timur Tengah, justru ingin mengenal pemikiran dan kebudayaan Nusantara, khususnya yang berkaitan dengan keislaman.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Sebelumnya, Rais Syuriyah PBNU KH Saifuddin Amsir berpendapat, untuk di dalam negeri saja penerbitan karya ulama Nusantara masih tergolong minim. Ia berharap ada usaha pencetakan masal atas karya tulis tersebut.

“Selama ini baru ada beberapa karya ulama kita yang beredar di toko-toko, seperti karya Syekh Nawawi Banten, Syekh Yasin Al-Fadani, Syekh Ihsan Jampes Kediri, dan beberapa ulama kita. Selebihnya, masih banyak lagi yang belum terpublikasi,” kata Kiai Saifuddin.

Penulis: Mahbib Khoiron

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Kajian Islam, Ubudiyah, Khutbah Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Jumat, 02 Februari 2018

Doa Bersama

Rezim Orde Baru menghadapi akhir otoritarianismenya dengan mengurai dan membubarkan simpul-simpul gerakan sosial. Mereka melakukannya untuk memecah simpul gerakan sosial dengan cara diciptakannya keretakan sosial. Dengan demikian sangat mudah terjadi konflik sosial yang bersifat horizontal.?

Sejak tahun 1997 hingga 1999 terjadi banyak konflik antara kelompok dan bahkan kemudian konflik antaragama. Seringkali konflik ini tidak disadari oleh masyarakat di sekitar tempat itu sendiri, bahkan seringkali para pelakunya juga tidak sadar bahwa dirinya bisa bertindak brutal, misalnya melakukan pembakaran tempat ibadah, merusak pertokoan, rumah dan sebagainya. Padahal selama ini mereka saling hidup rukun, saling bantu membantu, tetapi tiba-tiba digiring pada konflik yang tidak mereka kehendaki.

Doa Bersama (Sumber Gambar : Nu Online)
Doa Bersama (Sumber Gambar : Nu Online)

Doa Bersama

Berbagai pengalaman konflik yang memakan banyak korban fisik dan psikologis itu mulai mereka sadari bahwa konflik tersebut tidak semata karena adanya ketegangan antarkelompok atau antaragama, melainkan adanya pihak luar yang mengadu domba.

Sering kali konflik terjadi setelah masuknya orang tertentu dari luar yang mengobarkan permusuhan. Atau sekelompok orang dari luar yang melakukan serangan terhadap suatu kelompok, sementara orang yang ada sekitar tempat tersebut hanya bisa menonton atau sebagian terprovokasi.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Pada awalnya, kejadian demi kejadian semacam itu memunculkan kecurigaan antarkelompok dan antaraagama, sehingga bisa mengarah pada konflik horizontal yang lebih luas. Adanya konflik horizontal itulah yang dikehendaki para pembuat skenario kerusuhan tersebut.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Tujuannya, agar mereka tidak melakukan konflik yang sifatnya vertikal, yakni melawan pemerintah orde baru yang sudah mulai goyah dan kehilangan legitimasi.

Untuk menepis rasa saling curiga di kalangan masyarakat dan antar agama dan sebagai usaha untuk merajut kohesifitas sosial, maka para kiai NU yang dipimpin oleh Ketua Umum PBNU KH Abdurrahman Wahid mengadakan acara do’a bersama.?

Doa bersama ini dihadiri oleh wakil dari masing-masing agama, mulai dari Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Budha, Konghucu bahkan beberapa agama lokal seperti Kaharingan, Sunda Wiwitan dan sebagainya. Dengan adanya forum ini, kelompok minoritas merasa terlindungi oleh kelompok mayoritas Islam, yaitu NU, sehingga kelompok ini mendapatkan jaminan keamanan dengan demikian konflik bisa dihindari dan kesatuan Negara bisa dipertahankan.

Doa bersama yang dimulai di level pimpinan PBNU, kemudian dikembangkan di berbagai daerah. Kelompok Islam puritan Islam sangat mengutuk tindakan ini karena dianggap sebagai bentuk kemusyrikan yang mencampurdukkan antar kepercayaan agama.?

Tetapi sebagai kelompok Islam terbesar NU menganjurkan tindakan ini, demi menciptakan kerukunan bersama. Para ulama NU menempatkan ini sebagai forum kerukunan sosial, bukan pelaksanaan ritual agama, karena mereka berkumpul dan berdoa sesuai dengan agama mereka masing-masing.?

Sejak saat itu ? kalangan antaragama mulai terbiasa menjalankan doa bersama, yang selama ini dianggap tabu atau minimal sama-sama merasa risi, tetapi sejak saat itu telah menjadi kebiasaan, tanpa harus merasa terintimidasi dan merasa tercemari keyakinan agama mereka. (Abdul Mun’im DZ)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Hikmah, Quote, Khutbah Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Selasa, 23 Januari 2018

Jadi Primadona, BUMDes Harus Mampu Kembangkan Ekonomi Desa

Jakarta, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Di luar perkiraan, pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang dicanangkan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) telah jauh melebihi target. BUMDes yang telah terbentuk sebanyak 12.115 BUMDes, dari target yang ditetapkan sebanyak 5.000 BUMDes.

Jadi Primadona, BUMDes Harus Mampu Kembangkan Ekonomi Desa (Sumber Gambar : Nu Online)
Jadi Primadona, BUMDes Harus Mampu Kembangkan Ekonomi Desa (Sumber Gambar : Nu Online)

Jadi Primadona, BUMDes Harus Mampu Kembangkan Ekonomi Desa

Meski demikian, Menteri Desa PDTT, Marwan Jafar mengakui, jumlah BUMDes harus diiringi dengan kualitas dan pengaruhnya terhadap perkembangan ekonomi desa. Untuk itu, Menteri Marwan kini fokus melakukan upaya untuk meningkatkan kualitas BUMDes.

"Sekarang upaya kita, adalah memastikan bahwa BUMDes yang ada bisa hidup mapan. Agar, BUMDes memiliki dimensi keberlanjutan dalam jangka panjang," kata Marwan, di Jakarta, Rabu (15/6), dalam siaran pers yang diterima Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Menteri Marwan mengatakan, BUMDes adalah salah satu pilar demokrasi ekonomi, yang akan berkontribusi mendistribusikan usaha kecil di desa. Ia berharap, pengembangan BUMDes selanjutnya tidak hanya didorong oleh bantuan dari pemerintah. Namun juga bisa mandiri dan bekerja sama dengan lembaga keuangan baik perbankan maupun non perbankan.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

"Bantuan dari pemerintah yan digunakan untuk pengembangan BUMDes bentuknya hanya stimulan. Selebihnya, desa harus bisa mandiri dan kreatif," ujarnya.

Di sisi lain, Jaenal Effendi, Pakar Ekonomi IPB mengakui, dana desa dan BUMDes saat ini telah menjadi primadona ekonomi perdesaan. Menurutnya, BUMDes sebagai perusahaan yang menaungi berbagai aktivitas ekonomi di desa, tidak hanya akan memberikan efek pada perkembangan ekonomi desa, namun juga berpengaruh pada perkembangan ekonomi nasional. "BUMDes dan dana desa sekarang ini memang sudah menjadi ikon," paparnya.

Jaelani mengatakan, tujuan berdirinya BUMDes adalah untuk menggerakkan ekonomi dengan baik. Bahkan jika BUMDes dikelola dengan maksimal, akan memberikan sumbangsih besar dalam menurunkan ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia yang diukur dengan gini ratio.

"BUMDes golnya agar bisa menggerakkan ekonomi dengan baik. Semua produk unggulan desa dapat diberdayakan melalui ini. Jika maksimal, gini ratio akan bisa teratasi mendekati garis diagonal," ujarnya. (Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Quote, Khutbah Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Jumat, 19 Januari 2018

Doa Bangun Tidur Disertai Usap Muka

? ? ? ? ? ? ? ? ?

Alhamdulillâhil ladzî ahyânâ ba‘da mâ amâtanâ wa ilaihin nusyûr

Doa Bangun Tidur Disertai Usap Muka (Sumber Gambar : Nu Online)
Doa Bangun Tidur Disertai Usap Muka (Sumber Gambar : Nu Online)

Doa Bangun Tidur Disertai Usap Muka

Segala puji bagi Allah, Tuhan yang menghidupkan kami setelah Ia mematikan kami. Kepada-Nya lah kebangkitan hari Kiamat. (Lihat Sayid Utsman bin Yahya, Maslakul Akhyar, Al-‘aidrus, Jakarta) (Alhafiz K).

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Humor Islam, Khutbah Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Selasa, 09 Januari 2018

Muslimat NU Karangjati Kirim Doa untuk Rohingnya

Blora, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat - Sebagai bentuk kepedulian atas nasib yang sedang dialami etnis Rohingya, Muslimat NU Ranting Karangjati Kabupaten Blora menggelar doa bersama di Masjid Baiturrahman Ketangar, Sabtu (16/9) sore. Kegiatan tersebut dipimpin oleh Wakil Ketua LP Maarif NU Blora Ustadz Sholihin Hasan.

“Kita memohon bersama kepada Allah agar persoalan yang dialami saudara-saudara kita di Rohingnya segera selesai sehingga mereka bisa kembali hidup normal, bisa bekerja, sekolah, dan beribadah sebagaimana sebelumnya,” ujar Ustadz Sholihin Hasan.

Muslimat NU Karangjati Kirim Doa untuk Rohingnya (Sumber Gambar : Nu Online)
Muslimat NU Karangjati Kirim Doa untuk Rohingnya (Sumber Gambar : Nu Online)

Muslimat NU Karangjati Kirim Doa untuk Rohingnya

Ia menambahkan, sesama Muslim adalah saudara. Di mana pun mereka berada, Muslim adalah bersaudara sehingga sudah seharusnya warga Muslimat Karangjati ikut mendoakan saudara-saudaranya yang sedang terkena musibah, seperti yang dialami Muslim Rohingnya.

Ibarat anggota tubuh, jika satu bagian anggota tubuh ada yang tersakiti, maka anggota tubuh lainya akan merasakan sakit. Ibarat sebuah bangunan, maka satu bagian dan bagian lainnya saling menopang dan menguatkan.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

“Doa yang sedang kita mohonkan ini, sebagai bentuk perwujudan bahwa Muslimat NU Karangjati ikut merasakan apa yang sedang dirasakan saudara-saudara kita di Rohingya,” ujar Sholihin yang juga mahasiswa program doktor UIN Walisongo Semarang.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Kegiatan doa bersama ini dirangkai dengan acara pengajian rutin selapanan. Tampak hadir pengurus harian dan warga Muslimat NU Ranting Karangjati, Rais Syuriyah NU Ranting Karangjati, Kiai Tasrifin Tanjung turut menyampaikan doa dan sambutannya. (Red Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Khutbah, News Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Kamis, 28 Desember 2017

Bikin Tercengang, Ini Alasan Pedagang Kalimantan Setia Berkidmah di NU

Paser, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat 

Malam kian larut. Perempuan tua itu masih tersenyum, menanggapi guyonan sembari melayani permintaan kopi, teh dan susu sejumlah kader Ansor Kalimantan Timur, hingga permintaan swafoto.

Bikin Tercengang, Ini Alasan Pedagang Kalimantan Setia Berkidmah di NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Bikin Tercengang, Ini Alasan Pedagang Kalimantan Setia Berkidmah di NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Bikin Tercengang, Ini Alasan Pedagang Kalimantan Setia Berkidmah di NU

"Saya bergabung dengan Fatayat 1963. Alasannya karena Fatayat jelas Islam," ujar Kasni, di Paser, Sabtu (11/11).

Pada Ketua PW Ansor Kaltim, M Fajri Al Farobi, Ketua Ansor Paser Ahmad Syafii Badar, Sekretaris Ansor Paser Agus Mulyono, Ketua Ansor Penajam Paser Utara Roni Setiawan, Kasni mengaku lahir 1951, di Pare, Kediri, Jawa Timur.

Masuk Kalimantan 1982, melalui program transmigrasi. Sebelumnya, sempat merantau di Sumatera Utara.

Fatayat ialah badan otonom Nahdlatul Ulama (NU) yang menghimpun para pemudi. Semasa muda, Kasni aktif mengikuti beragam kegiatan organisasi tersebut di daerahnya.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Muhammad Fadil menikahinya 1965. Saat ini, Fadil mendapat amanah sebagai Ketua MWCNU Pasir Belengkong.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

"Awal masuk daerah ini, yainya (panggilan karib untuk suaminya) yang selalu menjadi imam di masjid," ujar warga Desa Suliliran Baru, Kecamatan Pasir Belengkong itu pula.

Saat ini, Kasni yang mempunyai 8 anak, 26 cucu dan 3 cicit itu berhimpun di Muslimat NU, organisasi yang menghimpun ibu-ibu NU.

"Kalau dapat apa, ya tidak dapat apa-apa dengan berkhidmah di NU. Hanya berharap barokah dengan mengikuti pengajian serta amalan-amalan NU seperti tahlil," di bawah tenda biru diterangi lampu neon yang berada di lokasi Diklat Terpadu Dasar (DTD) V Ansor Paser, di Suliliran Baru, Kasni bertutur.

Ia lalu berharap organisasi didirikan 31 Januari 1926, di Jawa Timur tersebut panjang umur, istiqomah menjaga Indonesia.

"Saya tahunya NU mempunyai hubungan erat dengan Pancasila. Yainya tahun 1965 salah satu komandan pasukan NU melawan pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang mau mengganti Pancasila. Alhamdulillah keluarga kami masih diberi nikmat sehat. Bisa berhimpun dengan NU yang sejarahnya dalam menjaga Indonesia sangat jelas," ujar dia. (Gatot Arifianto/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Khutbah, Kajian Islam, Tegal Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Selasa, 26 Desember 2017

Pesantren Salaf Berkontribusi pada Dunia Islam

Jakarta, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Pesantren Salaf yang berkembang di Indonesia merupakan bentuk sumbangan NU untuk dunia Islam. Pesantren salaf berikut pola pendidikannya dikembangkan secara masif oleh NU sebagai model pendidikan ideal.

Pesantren Salaf Berkontribusi pada Dunia Islam (Sumber Gambar : Nu Online)
Pesantren Salaf Berkontribusi pada Dunia Islam (Sumber Gambar : Nu Online)

Pesantren Salaf Berkontribusi pada Dunia Islam

Perihal ini disampaikan oleh M. Imam Aziz, seorang Ketua PBNU di Kantor Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat, Lantai 5 Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (26/12) sore.

“Pesantren Salaf atau pola pengajaran salaf itu ya pengajaran kitab-kitab kuning yang disampaikan oleh para kiai,” katanya.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Menurutnya, pengajaran kitab gaya pesantren Salaf merupakan cara umat Islam dalam menyebarkan dan mempertahankan nilai-nilai agama Islam. Selain menyebarkan, pengajaran kitab Salaf baik melalui pesantren atau majelis taklim, mendekatkan masyarakat dengan sumber-sumber primer ajaran Islam.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Pesantren Salaf mendidik masyarakat untuk bersikap ilmiah. Sikap ilmiah tertanam di masyarakat dalam bentuk pendasaran pikiran dan perilaku yang selalu merujuk pada kitab-kitab tertentu. Kenyataan ini terus berlangsung sebelum masyarakat mengenal sikap ilmiah yang ditawarkan sistem pendidikan moderen, sekolah dan akademik kampus, imbuh Imam.

Pesantren Salaf juga memperkenal masyarakat pada budaya tulis, tambah Imam. Selain mengajarkan kitab-kitab kuning, para kiai dan santri tergerak untuk menulis ajaran-ajaran Islam dengan bahasa Arab dan bahasa lokal setempat.

NU yang diinisiasi oleh kalangan pesantren Salaf, memberikan jawaban-jawaban dalam mengatasi tantangan yang dihadapi masyarakat dunia. Ditinjau dari sudut agama dan sosial, NU melalui pesantren memiliki modal potensial dalam membentuk masyarakat dunia yang berbudaya, tegas Imam. 

Redaktur : Hamzah Sahal

Penulis    : Alhafiz Kurniawan

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Cerita, Khutbah, RMI NU Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock