Tampilkan postingan dengan label Lomba. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Lomba. Tampilkan semua postingan

Minggu, 25 Februari 2018

PMII Kupang Diimbau Tingkatkan Toleransi Keberagamaan di NTT

Kupang, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat . Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) meminta kepada Pengurus Cabang PMII Kupang untuk meningkatkan toleransi umat beragama di tengah masyarakat yang majemuk di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Imbauan ini disampaikan salah satu pengurus PB PMII Wahyu Satriadi dalam acara pelantikan PC PMII Kupang masa khidmah 2015-2016 di Asrama Haji Kupang, NTT, Kamis (25/3).

PMII Kupang Diimbau Tingkatkan Toleransi Keberagamaan di NTT (Sumber Gambar : Nu Online)
PMII Kupang Diimbau Tingkatkan Toleransi Keberagamaan di NTT (Sumber Gambar : Nu Online)

PMII Kupang Diimbau Tingkatkan Toleransi Keberagamaan di NTT

Menurutnya, nilai-nilai untuk hidup secara harmonis juga mesti diteruskan kepada generasi-generasi muda di Kota ini. “Peran utama yang perlu dipertahankan adalah mewarisi nilai toleransi,” katanya kepada para aktivis PMII, termasuk ketua baru PC PMII Kupang, Muhammad Akbar.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Wahyu menambahkan, NTT berpenduduk mayoritas Katolik dan Protestan. Dalam melihat ini, PMII berlandas pada prnsip-prinsip Islam Ahlusunah wal Jamaah, yakni bersikap moderat dan menghargai keberagaman.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Dalam kesempatan itu, ketua demisioner Tadjudin M Nur mengaku prihatin prihatin ketidakhadirian Ketua Umum PB PMII Aminudin Maruf dalam pelantikan kali ini. Menurutnya, ini menjadi tolok ukur tentang tingkat perhatian pengurus pusat terhadap daerah yang dianggap minoritas.

“Keinginan kita, jika Ketum PB PMII hadir dalam pelantikan maka dia sendiri menyampaikan sambutan dengan melihat berbagai kondisi di NTT, baik kondisi toleransi umat beragama maupun berbicara daerah kepulauan yang saat ini pemerintah lagi gentol membicarakan tentang kepulauan dan persoalan perdangan manusia yang sebuah masalah besar di daerah ini,” ujarnya. (Ajhar Jowe/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Lomba, Nusantara, Makam Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Jumat, 23 Februari 2018

Diklat Muharrik Masjid NU Digelar di NTB

Mataram, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Setelah menggelar Pendidikan dan Latihan (diklat) Muharrik atau Kader Penggerak Masjid untuk wilayah Jawa Barat dan Banten, Jawa Tengah, kini Pengurus Pusat Lembaga Ta`mir Masjid NU (LTMNU) kembali menggelar kegiatan serupa untuk kawasan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Diklat dalam rangka pemakmuran masjid dan jamaah tersebut? dibuka Ketua Umum LTM PBNU KH Abdul Manan A. Ghani di aula Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Mataram, Kamis malam (27/6). Kegiatan tersebut akan berlangsung sampai Sabtu (29/6).

Diklat Muharrik Masjid NU Digelar di NTB (Sumber Gambar : Nu Online)
Diklat Muharrik Masjid NU Digelar di NTB (Sumber Gambar : Nu Online)

Diklat Muharrik Masjid NU Digelar di NTB

Dalam sambutannya Kiai Manan mengatakan, ada sekitar sejuta masjid di Indonesia. Menurut para peniliti, 80 persen masjid itu dibangun warga NU.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Jumlah sedemikian banyak itu, kata Kiai Manan, adalah potensi besar untuk perjuangan memakmurkan umat di sekitar masjid itu, “Dengan demikian, kita harus menjadikan masjid bukan hanya sekadar tempat shalat, tapi pemberdayaan umat,” tambahnya.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Karena masjid di Indonesia itu paling banyak di dunia, sehingga LTMNU harus bekerja keras untuk mengingatkan warga NU supaya menjadikan masjid sebagai pusat pemberdayaan umat.

Untuk tujuan itu, PP LTMNU telah menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) di 17 wilayah, menggelar Rapat Pimpinan Daerah di 50 kabupaten dan kota, “Kemudian menggelar diklat muharrik (penggerak masjid) NU.

Kiai Manan kemudian menegaskan program tujuh aksi masjid, yaitu salamatan fiddin. LTMNU harus memperkuat akidah ahlu sunah, syariah, dan akhlak jamaah.

Wafiyatan fil jasad, menjadikan masjid sebagai pusat kesehatan. Masjid harus bersih dan sehat. Wjiyadatan fil-ilmi, masjid sebagai pusat kegiatan keilmuan, misalnya dengan mendirikan TPA, pengajian akhlak, tafsir, atau bidang-bidang lain sesuai dengan keinginan jamaah.

Wabarokatan fi rizky, masjid harus menjadi pemberdayaan umat, “Penguatannya melalui zakat, maka harus diaktifkan LAZISNU untuk membangun kewirausahaan umatnya,” katanya.

Wataubatan qobla maut, menjadika masjid sebagai pusat dakwah. Warohmatan qoblal maut, masjid sebagai kegiatan sosial, menolong orang sakit, atau terkena bencana.

Wa maghfirotan ba’dal maut, di masjid juga tempat untuk mendoakan orang, yaitu dengan tahlilan, istighasah, Yasinan, ratiban, berzanjinan, atau laillatul ijtima’.? ?

Penulis: Abdullah Alawi? ? ? ?

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Kajian Islam, Meme Islam, Lomba Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Sabtu, 10 Februari 2018

Mendikbud Mulai Perhatikan Madrasah Diniyah

Brebes, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Menteri Pendikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI Prof Dr Muh Nuh DEA mengakui Madrasah Diniyah (Madin) merupakan komponen dari Pendidikan Nasional yang selama ini terlupakan. Ibarat mata rantai, ketika rantai menanggung beban berat maka semua harus kuat sehingga tak akan lemah dan tak putus ketika di kayuh.

Mendikbud Mulai Perhatikan Madrasah Diniyah (Sumber Gambar : Nu Online)
Mendikbud Mulai Perhatikan Madrasah Diniyah (Sumber Gambar : Nu Online)

Mendikbud Mulai Perhatikan Madrasah Diniyah

“Akibat Madin lemah dan bahkan terputus dari pendidikan nasional maka tujuan pendidikan tidak tercapai,” ujar Mendikbud ketika menerima rekomendasi hasil Halaqoh Nasional Pendidikan Diniyah Takmiliyah di Pondok Pesantren Modern Al Falah Desa Jatirokeh Kec Songgom Brebes, Kamis (6/6).

Pada dasarnya, kata Nuh, pendidikan keagamaan secara eksplisit sudah masuk dalam Undang-undang Sisdiknas terutama pada pasal 30. Sehingga keberadaannya sangat dilindungi dan wajib untuk penuhi. Demikian pula dengan pemerintah wajib mengikhtiarkan keberadaan madrasah diniyah sebagai sekolah yang sepadan dengan pendidikan pada umumnya.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Nuh melihat, terpenuhinya pendidikan keagamaan mutlak diupayakan, tidak hanya pendidikan diniyah di Islam, tetapi juga pendidikan keagamaan di Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu. 

Apalagi, Kurikulum 2013 telah menjelmakan konsep tilawah (membaca), ta’alim (belajar) dan tazkiyah (pembersihan/pensucian). Disini, anak-anak harus memiliki kemampuan ilmu pengetahuan, ketrampilan dan sikap (tata krama). Dalam sikap masyarakat kita sudah sangat berubah dan perlu pendidikan keagamaan yang matang untuk terus mempertahankan sikap tata krama yang Indonesia sesungguhnya. 

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Pendidikan,lanjutnya, ibarat tubuh yang perlu daya imunitas tinggi. Kalau pendidikan lemah maka akan timbul penyakit sosial yang sulit disembuhkan seperti kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan peradaban.

Diakui anggota komisi X DPR RI Nasrudin SH pendidikan diniyah yang lahir sebelum Indonesia merdeka tetapi keberadaannya masih terpinggirkan. Maka perlu dicarikan rumusan yang pas agar bisa sejajar dengan sekolah umum. “Santri-santri madrasah diniyah ikut mencerdaskan bangsa dan menegakan NKRI, tetapi setelah merdeka malah ditinggalkan,” kata Nasrudin yang juga pengasuh Pesantren Al Falah.

Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE memberi sinyal, pemerintah kabupaten Brebes akan berupaya mensyaratkan pendidikan diniyah untuk melanjutkan ke jenjang SMP/MTs. Namun demikian perlu penggodokan yang lebih matang lagi mengingat tidak semua desa memiliki madrasah diniyah. Begitupun dengan sarana dan prasarana serta dewan ustadz yang masih kurang.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forum Komunikasi Diniyah Taklimiyah (FKDT) Sumitro SPdI MSi menyerahkan hasil halaqoh berupa rekomendasi kepada Mendikbud. Isi rekomendasi tersebut berupa 1. Lembaga legislatif mencantumkan Program dan Satuan Pendidikan Diniyah Taklimiyah dalam revisi UU Sistem Pendidikan Nasional. 2. Menerbitkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri Dalam Negeri tentang:

a. Memberikan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk Satuan Pendidikan Diniyah Takmiliyah; b. Memberikan bantuan peningkatan sarana prasarana kepada Satuan Pendidikan Diniyah Takmiliyah; c. Memberikan bantuan insentif untuk Ustadz/Ustadzah Pendidikan Diniyah Takmiliyah; d. Memberikan bantuan beasiswa kepada santri Pendidikan Diniyah Takmiliyah; e. Memberikan tunjangan profesi bagi ustadz-ustadzah pada Satuan pendidikan Diniyah Takmiliyah; f. Ijazah pendidikan Diniyah Takmiliyah menjadi syarat dan atau mendapatkan skor penilaian untuk melanjutkan sekolah formal pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi; g. Pengaturan jadwal ekstrakurikuler dan penambahan jam pelajaran pada sekolah formal agar tidak berbenturan dengan waktu pembelajaran Pendidikan Diniyah Takmiliyah. 

Sumitro menambahkan, upaya ini tidak berhenti hanya pada tingkat halaqoh saja. Tetapi dirinya akan terus berjuang hingga point-point tersebut diatas bisa terealisir. “Dalam waktu dekat, kami akan ke Presiden dan DPR menyampaikan rekomendasi ini,” pungkasnya.

Redaktur    : A. Khoirul Anam

Kontributor: Wasdiun

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Kajian Islam, Lomba, Nahdlatul Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Rabu, 31 Januari 2018

85 Persen Kekayaan Indonesia Dikuasai 35 Orang

Jakarta, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat



Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama A. Helmy Faishal Zaini membeberkan, jumlah dana yang berputar di Indonesia adalah sekitar 9 triliun. Namun demikian, ia menyayangkan karena perputaran uang terbesar hanya dikuasai oleh segelintir orang saja.

“Delapan puluh lima persennya dari sembilan triliun ini hanya dikuasai oleh tiga puluh lima orang saja,” kata Helmy. Hal itu ia ungkapkan saat memberikan sambutan dalam acara Tasyakuran Harlah Fatayat NU yang Ke-67 di Gedung Serbaguna RJA DPR RI Jakarta, Jumat (28/4) sore.?

85 Persen Kekayaan Indonesia Dikuasai 35 Orang (Sumber Gambar : Nu Online)
85 Persen Kekayaan Indonesia Dikuasai 35 Orang (Sumber Gambar : Nu Online)

85 Persen Kekayaan Indonesia Dikuasai 35 Orang

Mengutip data dari World Bank, Helmy mengungkapkan, satu persen orang kaya menguasai lima puluh dua persen lebih kekayaan yang ada di Indonesia. “Atau sepuluh persen orang kaya menguasai tujuh puluh empat persen aset nasional,” tegasnya.

Menurut dia, jarak ketimpangan antara yang kaya dan yang miskin di Indonesia sudah sangat memprihatinkan. “Ini lampu merah bagi perekonomian kita,” ucapnya.?

Al-Qur’an, jelas Helmy, sudah memberikan peringatan agar kekayaan tidak hanya dikuasai oleh segelintir orang saja. Namun, ia menilai, peringatan Al-Qur’an tersebut sudah terjadi di Indonesia.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Untuk itu, dia mendorong Fatayat NU untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar nanti Nahdliyin memiliki kompetensi dan keterampilan agar mampu bersaing terutama dalam hal perekonomian, baik secara nasional maupun global.

“Tugas Fatayat NU adalah bagaimana menyiapkan sumber daya manusia dan skill Nahdliyin,” tukasnya.?

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Berdasarkan data Global Wealth Report tahun 2016, Indonesia menduduki urutan ke-4 sebagai negara paling timpang di dunia. Sedangkan, Badan Pusat Statistik merilis bahwa jumlah masyarakat miskin Indonesia adalah 27,76 juta orang per September 2016. (Muchlishon Rochmat/Abdullah Alawi)?

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Pondok Pesantren, Lomba, Meme Islam Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Jumat, 12 Januari 2018

Kurban Media Mengasah Kesalehan Sosial

Bogor, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Bogor Ifan Haryanto mengatakan, kurban dimaksudkan untuk napak tilas tentang keteladanan, ketulusan hati, dan ketakwaan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.

Kurban Media Mengasah Kesalehan Sosial (Sumber Gambar : Nu Online)
Kurban Media Mengasah Kesalehan Sosial (Sumber Gambar : Nu Online)

Kurban Media Mengasah Kesalehan Sosial

"Ritual kurban yg dilakukan oleh umat Muslim dalam peringatan Hari Raya Idul Adha bisa juga dimanfaatkan sebagai media untuk mengasah kesalehan sosial," kata Ifan usai menyerahkan hewan kurban Lazisnu Kota Bogor di kawasan Lapangan Sempit Bogor, Jumat (1/9).

Ia menyatakan, segala sesuatu yang dimiliki oleh manusia di dunia ini adalah merupakan titipan dari Allah. Oleh karena itu, orang yang dmendapatkan titipan lebih banyak hendaknya berbagi dengan mereka yang kurang mampu.

"Sudah selayaknya dalam konteks kehidupan sosial kita (yang mampu) mesti ikhlas berbagi dengan kaum yang kurang mampu dan kurang beruntung," ucapnya.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Turut mendampingi Ifan, Ketua Lazisnu Kota Bogor Zimamul Adli dan segenap Pengurus Lazisnu Kota Bogor serta Keluarga Mahasiswa NU (KMNU) IPB.

Lazisnu Kota Bogor setiap tahunnya rutin menyalurkan hewan kurban ke daerah yang masyarakatnya dianggap kurang mampu. Selain kegiatan kurban, Lazisnu dan PCNU Kota Bogor juga banyak melakukan kegiatan sosial kemasyarakatan yang ditujukan untuk masyarakat umum seperti santunan fakir miskin, pemberian beasiswa kepada siswa yang kurang mampu, layanan dakwah dan keagamaan, serta kegiatan lainnya. (Muchlishon Rochmat/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Quote, Lomba, Pesantren Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Kamis, 04 Januari 2018

Glenn Fredly: Gus Dur Presiden yang Punya Hati

Jakarta, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) adalah tokoh yang menebar jejak kenang dan kesan kepada banyak kalangan. Ketika ia menjadi Presiden keempat RI misalnya, kebijakan Indonesia timur, terutama Papua, menuai kesan mendalam bagi rakyatnya.

“Gus Dur adalan presiden yang punya hati. Gus Dur adalah seorang yang selalu memberi inspirasi,” komentar Glenn Fredly saat tampil pada peringatan seribu hari wafat Gus Dur di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jumat malam, (28/9).

Glenn Fredly: Gus Dur Presiden yang Punya Hati (Sumber Gambar : Nu Online)
Glenn Fredly: Gus Dur Presiden yang Punya Hati (Sumber Gambar : Nu Online)

Glenn Fredly: Gus Dur Presiden yang Punya Hati

Menurut penyanyi kelahiran Jakarta berdarah Maluku ini, bukti Gus Dur memimpin dengan hati ialah melihat dan menjawab permasalahan Papua dengan dialog.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

“Kepada masyarakat Papua, Gus Dur memberi kesempatan berbicara, membiarkan dan memberikan kesempatan hak-hak politiknya,” ujarnya.

Ia berharap, pemimpin ke depan, terutama pemimpin hari ini, bisa melihat bahwa hak politik setiap anak bangsa ini adalah hak yang dilindungi Undang-Undang.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

“Pemimpin jangan menerapkan cara-cara kekerasan. Tapi berdialog dari hati ke hati, Bukan pemimpin yang berbicara dengan pencitraan. Tapi pemimpin yang bicara dengan hati. Dan Gus Dur sudah melakukannya,” tegasnya.

Seperti diketahui, semasa jadi presiden, Gus Dur menerapkan beberapa kebijakan kepada rakyat Papua. Ia memperbolehkan mengganti nama Irian Jaya menjadi Papua pada tahun 2000. Bahkan memberi izin dan bantuan dana bagi tokoh-tokoh Papua untuk menggelar Kongres Nasional Rakyat Papua II pada Maret 2000.

Kongres itu kemudian menetapkan berdirinya Presidium Dewan Papua yang dipimpin oleh dua tokoh Papua,Theys Hiyo Eluay asal Sentani dan Tom Beanal asal Pegunungan Tengah.

Tak cuma itu, Gus Dur memperbolehkan berkibarnya bendera Bintang Kejora sebagai simbol adat Papua bersama Merah Putih sebagai bendera negara. Bahkan lagu Hai Tanahku Papua pun boleh didendangkan setelah lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Karena itulah, Glenn mengaku, dalam hidupnya hanya dua orang yang dijadikannya sebagai inspirasi, yaitu Ketua Umum PBNU 1984-1999, dan penyanyi Franky Sahilatua.

“Saya merasa terhormat menyanyi untuk mengenang Gus Dur malam ini,” katanya.

Redaktur: A. Khoirul Anam

Penulis ? : Abdullah Alawi

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Lomba Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Rabu, 03 Januari 2018

Aceh dan Maluku Dukung Perjuangan Petani Urutsewu

Yogyakarta, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Tampilnya berbagai kelompok kesenian yang tergabung dalam Aliansi Budaya untuk Masyarakat Urutsewu adalah model yang jarang terjadi dalam konteks kesenian dan konflik agraria di Indonesia dewasa ini.

Pada malam penggalangan dana yang sudah dilangsungkan sebanyak empat kali di Yogyakarta, berbagai kelompok seni seperti teater, sanggar tari, sanggar rupa seni, dan sastra, bahu-membahu memobilisir sumberdaya dari masyarakat Yogyakarta untuk membiayai Arak-Arakan Budaya yang akan diadakan di Urutsewu, Kebumen, 16 April 2014.

Aceh dan Maluku Dukung Perjuangan Petani Urutsewu (Sumber Gambar : Nu Online)
Aceh dan Maluku Dukung Perjuangan Petani Urutsewu (Sumber Gambar : Nu Online)

Aceh dan Maluku Dukung Perjuangan Petani Urutsewu

Dari berbagai jenis kesenian itu, melihat lebih jauh keterlibatan kelompok tari adalah hal yang sangat menarik. Dua di antara tarian yang tampil dalam acara solidaritas budaya itu adalah Tari Saman dari Aceh dan Tari Cakalele dari Maluku.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Orang Aceh memiliki sejarah konflik yang panjang. Tari Saman biasanya ditampilkan oleh masyarakat Aceh dalam berbagai upacara adat. Dalam berbagai kesempatan, Tari Saman juga dipakai oleh pemerintah Indonesia untuk mengkonstruksi citra Indonesia di panggung global. Bahkan pada masa Aceh masih menjadi Daerah Operasi Militer (DOM), Tari Saman pernah dipakai oleh militer sebagai alat untuk melakukan pendekatan terhadap masyarakat.

Menyimak sejarah Tari Saman seperti di atas, Rachmi Diyah Larasati, pengajar di Jurusan Theatre Arts and Dance di University of Minnesota Minneapolis, menilai bahwa keterlibatan Tari Saman dalam acara Solidaritas Budaya untuk Masyarakat Urutsewu adalah hal yang lebih bermakna ketimbang penghargaan internasional yang justru menjauhkan Tari Saman dari konteks tari itu sendiri.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

“Fungsi Tari Saman di sini menjadi sumber aliansi ketubuhan estetik praktik. Ketika Saman dikooptasi militer, ia telah menjadi siimbol/representasi militer, dengan keterlibatan ini maka ia menjadi representasi rakyat yang berkeinginan memediasi penindasan yang dalam konteks Urutsewu dipelopori oleh militer,” demikian komentar Rachmi.

Sementar Tari Cakalele memiliki cerita lain. Menurut Muhammad Ismul Azham, salah seorang penari dari Sanggar Nusantara yang ikut berpartisipasi dalam Tari Cakalele yang ditampilkan, sejak dulu bagi orang Maluku, Tari Cakalele merupakan tarian perlawanan atas penjajahan.

Ikat kepala berwarna merah yang dipakai para penari, demikian Ismul yang juga Presidium Forum Mahasiswa Sula Yogyakarta (FORMSY) Maluku Utara ini, melambangkan keberanian dan kepahlawanan. Dalam konteks Solidaritas Budaya untuk Masyrakat Urutsewu, kehadiran Tari Cakalele juga memiliki semangat yang sama yaitu sebagai simbol perlawanan atas pengklaiman tanah Petani di Urutsewu. Sementara teriakan keras para penari menjadi simbol protes terhadap sistem pemerintahan yang tidak memihak pada rakyat.

Konflik tanah di Urutsewu adalah konflik panjang yang masih berlangsung hingga sekarang. Suasana konflik semakin memanas belakangan ini karena pada akhir 2013 yang lalu TNI AD mengklaim tanah rakyat dan memagarnya untuk dijadikan sebagai lapangan tembak militer.

“Ini adalah tindakan semena-mena dari aparat kemanan. Pemagaran sepihak yang tidak beradab. TNI yang seharusnya bertugas menjadi ‘satpam’ penjaga untuk menyediakan keamanan bagi warga, sekarang justru berbalik memakan rakyat. Pemerintah harus menarik TNI dari Urutsewu,” tanggap Heru Prasetia dari Front Nahdliyin untuk Kedaulatan Sumberdaya Alam mengenai konflik tanah ini. (Bosman Batubara/Abdullah Alawi)

?

Keterangan gambar: Penari Cakalele dalam Acara Penggalagan Dana Solidaritas Budaya untuk Masyarakat Urutsewu

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Lomba, AlaSantri, Pesantren Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock