Tampilkan postingan dengan label Kajian. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kajian. Tampilkan semua postingan

Jumat, 02 Maret 2018

Ansor Way Kanan Tabung Pohon di Pesantren Untuk Kemandirian Organisasi

Way Kanan,Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Salah satu hasil Kongres XV GP Ansor Tahun 2015 di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran, Yogyakarta adalah Gerakan Pemuda Ansor harus bisa mengembangkan kewirausahaan di kalangan pemuda baik secara individu maupun kelembagaan sebagai upaya peningkatan kesejahteraan anggota dan masyarakat.

Berkaitan dengan itu, PC GP Ansor Way Kanan bertekad menabung pohon buah di 14 pesantren yang ada di 14 kecamatan, baik sebagai kemandirian organisasi atau sarana mempererat silaturahmi dengan pesantren sasaran program.

Ansor Way Kanan Tabung Pohon di Pesantren Untuk Kemandirian Organisasi (Sumber Gambar : Nu Online)
Ansor Way Kanan Tabung Pohon di Pesantren Untuk Kemandirian Organisasi (Sumber Gambar : Nu Online)

Ansor Way Kanan Tabung Pohon di Pesantren Untuk Kemandirian Organisasi

"Kami titip lima belas pohon di setiap pesantren. Jika tercapai di 14 kecamatan, maka Ansor Way Kanan akan memiliki tabungan sejumlah 210 pohon," ujar Ketua PC GP Ansor Way Kanan Gatot Arifianto, di Blambangan Umpu, Jumat (15/7).

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Untuk diketahui, Gusdurian Lampung dan alumni Bimbingan Belajar Pasca Ujian Nasional (BPUN) 2016 PC GP Ansor Way Kanan menginisiasi Gerakan Sedekah Oksigen bagi sejumlah pesantren. Gerakan itu didukung Society of Indonesian Environmental Journalists (SIEJ) atau Masyarakat Jurnalis Lingkungan Indonesia Wilayah Lampung.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

"Total pohon Sedekah Oksigen jenis mangga Thailand dan nangka dak (persilangan nangka cempedak) yang bisa dipanen setelah tanam satu tahun adalah lima puluh batang. Di luar jumlah itu, kami titip lima belas pohon untuk tabungan organisasi mendatang. Setiap pimpinan anak cabang kami upayakan bisa mandiri tabungan pohon tersebut," ujar penggiat Gusdurian di Lampung itu lagi.

Gatot yang juga Ketua Bidang Media dan Publikasi DPP Sarbumusi NU itu melanjutkan, jika potensi hasil panen dari satu pohon paling rendah Rp100 ribu saja misalnya, maka akan ada hasil Rp1,5 juta dalam satu tahun.

"Tapi jika perawatan bagus, hasil panen juga Insya Allah bagus. Dari hasil mandiri berjamaah itu, persentase untuk PAC 75 persen dan untuk pimpinan cabang 25 persen. Kenapa demikian? Karena tidak mungkin pimpinan cabang hanya mendorong tapi tidak didorong, jadi saling mendorong dalam hal positif termasuk penguatan ekonomi," papar Gatot.

Setelah menanam pohon hasil Sedekah Oksigen di Pesantren Assiddiqiyah 11, Gunung Labuhan asuhan Kiai Imam Murtadlo Sayuthi. Penanaman selanjutnya akan dilakukan untuk Pesantren Al-Falakhussadah, Pakuan Ratu asuhan Kiai Zainal Maarif pada Ahad (17/7).

Adapun distribusi pohon buah untuk Pesantren Darul Ulum, Negara Batin asuhan Ustadz Bayumi dan Pesantren Hidayatus Salafiyah, Negeri Agung asuhan Gus Yunus telah siap.

"Insya Allah gerakan tersebut akan berlanjut dan akan tercapai di 14 pesantren karena respon sejumlah pihak akan program itu masih bagus," pungkas Gatot. (Disisi Saidi Fatah/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Kajian, Ubudiyah Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Kamis, 01 Maret 2018

Tradisi Pawai Taaruf MI Maarif NU Sawangan Sambut Ajaran Baru

Banyumas, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat?

Madrasah Ibtidaiyah (MI) Maarif Nahdlatul Ulama (NU) Desa Sawangan Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah mengelar acara pawai taaruf mengelilingi Desa Sawangan, Sabtu (15/7). Pawai tersebut digelar untuk menyambut tahun ajaran baru yang akan dimulai pada Senin (17/7).

Ketua Panita Kegiatan Supriyanto mengkaitkan, selain untuk menyambut tahun ajaran baru pawai taaruf tersebut juga bertujuan untuk mensosialisasikan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Maarif kepada masyarakat Sawangan.

Tradisi Pawai Taaruf MI Maarif NU Sawangan Sambut Ajaran Baru (Sumber Gambar : Nu Online)
Tradisi Pawai Taaruf MI Maarif NU Sawangan Sambut Ajaran Baru (Sumber Gambar : Nu Online)

Tradisi Pawai Taaruf MI Maarif NU Sawangan Sambut Ajaran Baru

"Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Sawangan kan masih tergolong baru, jadi perlu kita sosialisasikan kepada masyarakat, agar mereka tahu," katanya.?

Selain itu juga agar bisa menarik, atau menambahkan nilai jual MI kepada masyarakat Sawangan, sehinga para orang tua tak sungkan memasukan anaknya ke madrasah. Lanjut Suprianto ketika ditemui disela-sela acara.?

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Anton Yugianto, Seketika Panitia menambahkan, acara pawai taaruf tersebut diikuti oleh seluruh siswa siswi Madrasah Ibtidaiyah (MI) Maarif NU Desa Sawangan beserta wali murid, Pengurus NU Ranting Sawangan dan badan otonom (Banom), komite madrasah dan masyarakat setempat.?

"Selain pawai taaruf, nanti juga ada launching gedung baru MI Maarif Sawangan yang baru selesai dibangun," jelas Anton.?

Tampak hadir pada kesempatan itu, Ketua MWC NU Ajibarang, Kepada Desa Sawangan, Para Kyai dan tokoh masyarakat setempat. (Kifayatul Ahyar/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Kajian, Halaqoh Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Rabu, 28 Februari 2018

Kisah Ibnu Khafif dan Antelop Liar

Dalam kitab Raudl al-Rayahin fi Hikayah al-Shalikhin karya Syeikh Afifuddin Abdullah bin As’ad al-Yafi’i (696-768 H), terdapat kisah ujian kesabaran Ibnu Khafif (w. 981 M) dan seekor antelop liar (semacam rusa). Diceritakan:

Kisah Ibnu Khafif dan Antelop Liar (Sumber Gambar : Nu Online)
Kisah Ibnu Khafif dan Antelop Liar (Sumber Gambar : Nu Online)

Kisah Ibnu Khafif dan Antelop Liar

?: ? ? ? ?, ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ?: ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?: ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?: ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?, ?: ? ? ? ? ? ? ? ?

Aku memasuki kota Baghdad dengan tujuan menghadiri perkumpulan. Di kepalaku ada kesombongan kesufian, yaitu (berlagak) mempertajam kehendak, menguatkan mujahadah dan menyisihkan segala sesuatu yang selain Allah SWT. 

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Aku tidak makan empat puluh hari lamanya, tidak pula bergabung dengan perkumpulan Junaid. Aku keluar dan tidak minum. Ketika aku hendak bersuci, aku melihat seekor antelop liar diatas sumur dan sedang minum. Aku sangat kehausan. 

Ketika aku mendekati sumur, antelop liar itu melarikan diri. Ketika itu airnya telah berada di titik terbawah sumur (tidak dapat diambil lagi), aku berjalan pergi sembari berkata: 

“Wahai Tuanku, milikku disisiMU, telah berpindah ke antelop ini.”

Kemudian aku mendengar seseorang berkata dari arah belakangku: 

“Kami mengujimu dan kau tidak sabar. Kembalilah, dan ambillah air. Sesungguhnya antelop itu datang ke sumur tanpa membawa sampan (untuk menyimpan air) dan tali (untuk menimba). Sedangkan kau datang membawa sampan dan tali.”

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Maka aku kembali, ketika itu air sumur sudah melimpah, lalu kupenuhi sampanku. Aku pun minum darinya serta bersuci dengannya sampai Madinah, dan air itu tidak habis. Ketika aku pulang dari haji, aku memasuki perkumpulan (Imam Junaid al-Baghdadi). Ketika aku berhadapan dengannya, Ia berkata: “Andai saja kau bersabar sesaat lagi, akan bercucuran air dari bawah telapak kakimu.” (Afifuddin Abi al-Sa’adat Abdullah bin As’ad al-Yafi’i al-Yamani, Raudl al-Rayahin fi Hikayah al-Shalihin, Kairo: Maktabah Taufiqiyyah, tt, hlm 102).

Setelah mengalami ujian ketidak-sabaran, Imam Ibnu Khafif menyelam kedalam diri untuk menjernihkan hatinya. Ia, kemudian melakukan riyadloh (kontemplasi ketat) sekaligus bertaubat atas kegagalannya dalam menguatkan kesabarannya. 

Ketika kecongkakan hadir, meski dalam rupa yang mempesona sekalipun seperti penguatan mujahadah, ia akan menjadi celah masuknya bisikan setan. Imam al-Ghazali menyebutnya madakhil al-syaitan (pintu masuk setan), yang terbuka ketika prasangka atau perbuatan buruk dilakukan manusia.

Dari pengalamannya itu, Imam Ibnu Khafif membagi sabar dalam tiga tingkatan. Pertama, mutashabbirun, orang yang berkeinginan bersabar. Kedua, shabirun, orang yang bersabar. Ketiga, shabbarun, orang yang terus menerus bersabar atau kesabarannya tidak memiliki batas. (Abdul Karim Hawazin al-Qusyairi, Risalah al-Qusyairiyyah, Kairo: Muassasah Darul Sya’b, tt,hlm 326). 

Di saat kejadian itu terjadi, Ibnu Khafif masih sekedar mutashabbirun, kesabarannya sebatas hasrat menggebu yang belum berimbang. Karenanya, Ia mengeluh tidak mendapatkan air untuk diminum dan bersuci. Ia bahkan membuat antelop itu lari ketakutan, meninggalkan sumur karena Ibnu Khafif berjalan mendekatinya, tidak menunggu antelop itu menyelesaikan minumnya.

Untuk sesaat Ibnu Khafif diselimuti rasa takut tidak mendapatkan air untuk memenuhi kebutuhannya, hingga secara sengaja membuat antelop itu lari ketakutan. Latihan kesabarannya selama ini, 40 hari tidak makan dan lain sebagainya, diruntuhkan seketika oleh hawa nafsunya (egoisme).

Kemudian terdengar suara yang menggugah pikiran Imam Ibnu Khafif, bahwa kesabarannya tidaklah seberapa. Suara itu melucuti kepasrahan dan kesabarannya, membandingkannya dengan antelop liar. “Kau datang membawa sampan dan tali,” artinya ada persiapan untuk memenuhi sampannya dan menjadikannya bekal, tapi “antelop itu datang tanpa membawa sampan dan tali.” Hanya mengambil seperlunya saja, sisanya dipasrahkan pada kehendakNya.

Sentilan penuh makna juga diberikan Imam Abu Sulaiman al-Darani (140-215 H) yang mengatakan:

? ? ? ? ? ?, ? ? ? ? ?

“Demi Allah, (jika) kita tak bisa sabar atas hal yang kita cintai, bagaimana mungkin kita bisa sabar atas hal yang kita benci?” (Imam Abdul Karim Hawazin al-Qusyairi, Risalah al-Qusyairiyyah, hlm 325).

Mencintai adalah kerja keras, bukan perkara mudah. Berkali-kali jatuh dan tertatih-tatih, terbakar api cemburu dan kerinduan yang menyala-nyala. Jika dalam suka-lara dan kerja keras mencintai saja manusia tidak bisa sabar, bagaimana dengan hal yang dibenci. Apakah masih ada ruang untuk kesabaran?

Maka dari itu, kesabaran harus tetap tergenggam. Karena kita tidak tahu, apa yang akan terjadi ketika kita terus menggenggamnya. Ada banyak kemungkinan di depan kita. Tapi, sekali kita melepaskannya, kemungkinan itu lenyap. Seperti Imam Junaid al-Baghdadi yang membocorkan salah satu kemungkinan dari hasil kesabaran, dengan mengatakan: “Andai saja kau bersabar beberapa saat lagi, akan bercucuran air dari bawah telapak kakimu.”

Ya, kita memang tidak tahu apakah air itu akan benar-benar keluar dari bawah telapak kaki Imam Ibnu Khafif atau tidak, yang pasti selalu ada hasil dalam bersabar. Namun perlu diperhatikan, janganlah bersabar untuk mendapatkan hasil, itu salah. 

Sebab, penyesalan terbesar Ibnu Khafif bukan karena tidak diperolehnya keuntungan (hasil), tapi jiwanya kembali keruh setelah sekian lama ia berusaha menjernihkannya. Pertanyaan yang muncul kemudian adalah, seberapa sabarkah kita? Wallahu a’lam...

Muhammad Afiq Zahara, Alumnus Pondok Pesantren al-Islah, Kaliketing, Doro, Pekalongan dan Pondok Pesantren Darussa’dah, Bulus, Kritig, Petanahan, Kebumen.

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Kajian Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Kamis, 15 Februari 2018

Jaga Lingkungan Hidup, Ansor Waykanan Peroleh “Janari Adyuta Award”

Waykanan, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kabupaten Waykanan Provinsi Lampung memberi penghargaan Janari Adyuta kepada PC GP Ansor Waykanan atas sejumlah ikhtiarnya dalam menjaga lingkungan hidup, antara lain, memanfaatkan limbah botol minuman energi sebagai wadah madu dan pemanfaatan popok bekas sebagai media tanam.

"KLH Waykanan merespon apa yang dilakukan GP Ansor Waykanan yang dipimpin Gatot Arifianto sangat membantu fungsi dan tugas kami," ujar Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kabupaten Waykanan Rinaldi di Blambangan Umpu, Selasa (10/11).

Jaga Lingkungan Hidup, Ansor Waykanan Peroleh “Janari Adyuta Award” (Sumber Gambar : Nu Online)
Jaga Lingkungan Hidup, Ansor Waykanan Peroleh “Janari Adyuta Award” (Sumber Gambar : Nu Online)

Jaga Lingkungan Hidup, Ansor Waykanan Peroleh “Janari Adyuta Award”

Ansor Waykanan meminta kader di setiap Pimpinan Anak Cabang dan Satuan Koordinasi Rayon (Satkoryon) mengumpulkan limbah botol minuman energi. Jika terkumpul 3.000 botol, lalu diserahkan dalam kondisi steril, maka akan ditukar dengan mesin pencuci mobil ? yang bisa digunakan untuk mencuci sepeda motor atau uang senilai Rp 1,8 juta sebagai modal usaha.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Satkoryon Banser Pakuan Ratu dipimpin Eko Sugiyanto pertama meraih insentif dana kemandirian kader dari PC GP Ansor Waykanan atas upaya mengumpulkan dan membersihkan botol eks minuman energi.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

"Itu luar biasa sekali mengingat limbah minuman energi dijual tidak bisa, jika dibuang juga bermasalah. Termasuk penggunaan salah satu limbah rumah tangga sering dibuang, popok instan alias disposable diaper sebagai media tanam sayuran juga keren. Jadi dengan upaya semacam itu, saya selaku Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Waykanan sangat berterima kasih sekali sehingga wajar bagi kami memberi rewards atau penghargaan sebagai apresiasi dan penghormatan kepada GP Ansor," papar Rinaldi lagi.

PC GP Ansor memandang pemeliharaan lingkungan hidup akan memberikan dampak yang positif bagi individu serta kualitas lingkungan hidup mendatang.

Berkaitan dengan tingkat pemakaian popok bayi instan dengan berbagai merk sekarang ini sangatlah banyak, maka dengan memanfaatkannya sebagai media tanam akan berdampak mengurangi sampah dan membantu menjaga lingkungan mengingat limbah susah dibakar tersebut jika dibuang akan menumpuk.

Rinaldi menambahkan, nama penghargaan tersebut berasal sari bahasa Sansekerta, Janari berarti “Muda”, kemudian Adyuta berarti “Menerangi”, dimaknai sebagai pemuda atau kaum muda yang menerangi. Diberikan KLH Waykanan pada peringatan Hari Pahlawan 10 November2015 kepada PC GP Ansor setempat.

"Pahlawan hari ini bukan yang berperang melawan penjajah. Namun yang ikut menyingsingkan lengan baju, menjaga kelestarian lingkungan hidup milik anak cucu kita. Sebagai organisasi kepemudaan, Ansor telah bergerak untuk lingkungan hidup, semoga diikuti organisasi kepemudaan lain di daerah ini," tutur Rinaldi. (Disisi SF/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Kajian, Bahtsul Masail, RMI NU Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

GP Ansor Sidoarjo Serukan ke Media yang Catut Kiai Said untuk Minta Maaf

Sidoarjo, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Ketua GP Ansor Sidoarjo H Rizza Ali Faizin meminta kepada redaksi salah satu media cetak (Harian Bangsa) agar meminta maaf dan mengklarifikasi pemberitaannya yang tidak benar terkait Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj atas kasus makelar tanah di Kelurahan Karang Besuki, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur.?

Jika pihak redaksi tidak meminta maaf atau mengklarifikasi kepada Kiai Said, GP Ansor Sidoarjo dengan tegas akan mendatangi kantor media tersebut.

GP Ansor Sidoarjo Serukan ke Media yang Catut Kiai Said untuk Minta Maaf (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor Sidoarjo Serukan ke Media yang Catut Kiai Said untuk Minta Maaf (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor Sidoarjo Serukan ke Media yang Catut Kiai Said untuk Minta Maaf

"Ansor Sidoarjo akan mendatangi kantor media tersebut untuk bersilaturahim jika media tersebut tidak meminta maaf atau mengklarifikasi kepada Kiai Said. Karena dua hari ini berita yang mencatut nama ulama itu bikin resah warga NU dan masyarakat," kata Rizza saat ditemui Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat di kantornya, Jalan KH Mukmin Sidoarjo, Jumat (30/12).

Riza juga menyayangkan adanya pemberitaan yang sama sekali tidak benar itu. Pasalnya, pembeli tanah dari H Qosim atas nama Denny M Syafullah membantah berita tersebut. Menurut dia, berita tersebut sangat jahat. “Ini berita jahat. Ini orang jahat. Seribu persen bohong!” katanya di gedung PBNU, Jakarta, pada Kamis (29/12).

(Baca: Seribu Persen Bohong Kiai Said Makelari Tanah di Malang)?

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Dengan adanya pemberitaan di Harian Bangsa itu, Riza mengatakan bahwa media yang bersangkutan sudah keluar dari ruh jurnalistik, karena telah mencatut nama ulama.

Pihaknya mengimbau kepada media cetak, online maupun media massa supaya memberikan berita yang objektif dan tidak hoax sehingga tidak menimbulkan keresahan. Disamping itu, Rizza juga meminta kepada semua pihak untuk menahan diri.

"Kami harap media tersebut segera melakukan tabayun, apalagi telah mencatut nama Kiai yang menjadi panutan. Biar segera cepat selesai serta tidak memperkeruh suasana negara ini," tegas Rizza. (Moh Kholidun/Fathoni)

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Meme Islam, Kajian Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Rabu, 14 Februari 2018

Ada Khilafah di Kurikulum Madrasah Aliyah, ISNU Jombang: Ini Sistematis dan Terstruktur

Jombang, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat



Peringatan cukup keras disampaikan Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jombang Jawa Timur. Dalam keterangannya, mereka mendesak pihak Kementerian Agama untuk melakukan revisi secara menyeluruh terhadap kurikulum pelajaran fiqh.

Seperti santer diperbincangkan sebelumnya, materi soal ujian semester ganjil kelas XII Madrasah Aliyah yang diujikan Selasa (5/12) lalu, menyajikan konten terkait khilafah. Bagi ISNU, masuknya materi tersebut bukan sekadar kelalaian.

Ada Khilafah di Kurikulum Madrasah Aliyah, ISNU Jombang: Ini Sistematis dan Terstruktur (Sumber Gambar : Nu Online)
Ada Khilafah di Kurikulum Madrasah Aliyah, ISNU Jombang: Ini Sistematis dan Terstruktur (Sumber Gambar : Nu Online)

Ada Khilafah di Kurikulum Madrasah Aliyah, ISNU Jombang: Ini Sistematis dan Terstruktur

Berdasarkan temuan dan kajian yang dilakukan, ISNU Jombang mnenilai bahwa masuknya konten khilafah tentang sistem pemerintahan Islam dalam mata pelajaran fiqh berlangsung secara sistematis dan terstruktur. Indikasinya, konten tersebut masuk dalam kurikulum dan silabus yang menjadi panduan penyelenggara pendidikan di daerah.

"Itu kami temukan setelah mempelajari kurikulum mata pelajaran fiqh di Madrasah Aliyah kelas XII semester satu dan semester dua," ungkap Sekretaris ISNU Jombang, Moh. Makmun, Jumat (8/12).

Adanya konten khilafah dalam materi soal ujian fiqh Madrasah Aliyah, sebut Makmun, merupakan turunan yang tidak bisa dilepaskan dari buku induk ataupun kurikulum yang digariskan. "Karena adanya soal tidak bisa dilepaskan dari kurikulum yang diajarkan," bebernya.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Kurikulum mata pelajaran fiqh tingkat MA, berdasarkan kajian ISNU Jombang, di antaranya berisi tentang ketentuan Islam tentang pemerintahan (khilafah), majlis syura dalam Islam, sumber hukum yang disepakati dan yang tidak disepakati ulama.

Masuknya materi fiqh tentang ketentuan Islam tentang pemerintahan (khilafah) pada siswa tingkat Madrasah Aliyah, lanjut Makmun, memang perlu dipertanyakan urgensinya. "Kalau konteksnya sebagai materi sejarah, mungkin masih bisa diterima. Tapi ini materi pelajaran fiqh. Kita semua kan tahu apa itu fiqh," jelas dosen di Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum atau Unipdu Peterongan Jombang ini.

"Ibaratnya, kita akan mengajari anak tingkat SD dan MI materi tentang fiqh mawaris (hukum kewarisan Islam). Secara keilmuan sah-sah saja, tetapi apakah anak SD/MI butuh menghitung waris? Sedangkan anak-anak tingkat SD masih perlu kita tekankan masalah fiqh ibadah," tandasnya.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Terkait masalah yang kini menjadi kontroversi publik, ISNU Jombang, tandas Makmun, mendesak agar Kementerian Agama merevisi Kurikulum Mata Pelajaran fiqh Tingkat Madrasah Aliyah secara umum dan khususnya untuk kelas XII. (Ibnu Nawawi/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Kajian Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Kiai Chusnun: Aktivis IPNU-IPPNU Harus Ikhlas

Kudus, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Ketua PCNU Kudus KH Chusnan Ms membuka secara resmi kegiatan Latihan Kader  utama  (Lakut) yang diadakan Pimpinan Cabang IPNU-IPPNU setempat di Taman Sardi Dawe, Jum’at (8/2) kemarin. 

Kiai Chusnun: Aktivis IPNU-IPPNU Harus Ikhlas (Sumber Gambar : Nu Online)
Kiai Chusnun: Aktivis IPNU-IPPNU Harus Ikhlas (Sumber Gambar : Nu Online)

Kiai Chusnun: Aktivis IPNU-IPPNU Harus Ikhlas

Dalam sambutannya, Kiai Chusnan Ms mengatakan kader IPNU-IPPNU  harus memiliki  modal keikhlasan, kekuatan, Keyakinan dan komitmen. 

“Modal tersebut untuk menjaga jati diri kader yang istiqomah dalam wadah NU serta menopang keberlangsungan organisasi,” ujarnya di depan 40 peserta Lakut.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Ia menjelaskan seorang kader harus memiliki keikhlasan berbuat dan berjuang sehingga tindakan maupun perjuangan akan membawa keberkahan dan kemanfaatan.  

“Menjadi kader harus memiliki niat ikhlas. Tanpa adanya keikhlasan perjuangan  kita tidak akan memperoleh  hasil apa-apa,” tandasnya.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Ia mengharapkan kader  NU  harus  mempunyai kekuatan keimanan, amaliah, aqidah dan moral serta  fisik yang kokoh.  Kebebasan yang  dimiliki, lanjut KH.Chusnan,  setiap kader harus terbingkai ala Aswaja sehingga kekuatan keimanan dan keubudiyahan  menyatu dengan kepribadian. 

“Tentunya iman di sini tidak sekedar dari hasil prestasi tapi dibuktikan pada sebuah prilaku," tegasnya.

Ditegaskan lagi, setiap kader harus memiliki keyakinan apa yang diperjuangkan itu benar. Sehingga  tidak tercipta keraguan dalam berjuang pada wadah organisasi di bawah naungan Nahdlatul Ulama.

“Begitu juga ,kader harus komitmen sekali NU tetap NU. Jangan sampai kader NU tergoda masuk pada organisasi yang tidak sejalan dengan Aswaja dan NU,” pinta Kiai Chusnan.

Di akhir sambutan, ia mengapresiasi pelaksanaan Latihan kader Utama ini. Kiai Chusnan berharap ilmu yang didapat dari pengkaderan ini diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.

Sementara itu, ketua PC IPPNU Kudus Risda Utami mengatakan Lakut merupakan jenjang pengkaderan terakhir di IPNU-IPPNU dalam menyiapkan kader-kader untuk menjaga keberlangsungan organisasi.

Lakut yang berlangsung hingga 11 Februari ini, disampaikan beberapa materi motivasi, ideologi  pengembangan skill organisasi, pengembangan wawasan dan pemikiran. Sejumlah pakar dan tokoh  NU menjadi nara sumber dalam acara yang diikuti 40 kader pilihan utusan dari sembilan PAC IPNU-IPPNU se Kudus.

Redaktur     : Hamzah Sahal

Kontributor : Qomarul Adib
. Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Cerita, Kajian Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock