Tampilkan postingan dengan label RMI NU. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label RMI NU. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 24 Februari 2018

Nilai-nilai Islami dalam Sepak Bola

Oleh Ahmad Naufa Khoirul Faizun



Sepak bola selalu menarik perhatian jutaan manusia di muka bumi ini. Sampai-sampai, di luar negeri, khususnya negara-negara Eropa, sepak bola sudah seperti agama.

Nilai-nilai Islami dalam Sepak Bola (Sumber Gambar : Nu Online)
Nilai-nilai Islami dalam Sepak Bola (Sumber Gambar : Nu Online)

Nilai-nilai Islami dalam Sepak Bola

Di Indonesia sendiri, sepak bola menjadi salah satu cabang olahraga yang paling populer. Ia dimaninkan di gang-gang kumuh, sawah, halaman sekolah, halaman madrasah, dan atap gedung di Jakarta oleh anak-anak kecil, sampai dimainkan pemain profesional di GBK.

Menariknya, meski ini adalah sebuah olahraga, di dalam sepak bola ada nilai-nilai Islami yang patut kita pegangi. Seperti apakah nilai-nilai Islami dalam sepak bola itu? Berikut analisis dan penafsirannya.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Pertama, taat hukum atau aturan. Meski sepak bola bersifat lomba: tim mana yang paling bisa menyarangkan golnya terbanyak ke gawang lawan, dialah juaranya, tetapi tidak boleh semau-maunya. Hukum ini wajib ditaati oleh semua pemain, layaknya hukum agama harus ditaati pemeluknya atau hukum negara yang harus ditaati warganya.

Jika hukum ini dilanggar, maka wasit akan memberi sanksi: kartu kuning dan kartu merah yang berakibat diusirnya pemain dari lapanhan. Sangsi ini perlu untuk menegakkan peraturan, dengan tujuan semua pemain aman, tidak saling mencederai, dan demi kondusifitas permainan. Pun dalam Islam, hampir sama: semua hukumnya ada untuk menjaga harmoni manusia: akal, keturunan, jiwa, harta dan kehormatan.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Kedua, sportivitas. Dalam bahasa agama, sportif itu adalah kebajikan - mendekati sunnah, yaitu jika tidak dilakukan tidak apa-apa. Misalnya, ketika bola ada di kaki tim A, kemudian ada salah satu pemain tim B yang cidera, maka tim A akan membuang bola itu keluar lapangan. Ketika wasit memberikan bola itu ke tim B untuk memulai, maka demi sportifitas, bola tidak langsung dibawa oleh tim B, melainkan diberikan kepada tim A.

Contoh lagi. Apabila ada pemain yang menjatuhkan lawannya, maka ia mengulurkan tangannya, membantunya berdiri dan melanjutkan permainan. Sungguh, suatu pemandangan yang elok, bagaimana dengan musuh bisa menunjukkah sikap hormat, bertarung dengan terhormat.

Sportivitas ini, jika dipupuk menjadikan adil dalam bertindak dan bersikap. Bukankah ini cara yang dilakukan Shalahuddin Al-Ayyubi, Khalid bin Walid dan Thariq bin Ziyard dalam berbagai pembebasannya di medan laga? Dengan musuh pun masih bisa bijaksana.

Ketiga, keindahan. Dalam hadis disebutkan, innallaaha jamiilun yuhibbul jamaal (Allah Maha Indah dan suka dengan yang indah-indah). Lebih dari sekadar permainan dengan aturan, sportivitas dan menang-kalah, sepak bola menghadirkan keindahan. Keindahan sepak bola bisa karena cantiknya skema permainannya, penyelamatan kipernya, gocekan pemainnya - semisal Christiano Ronaldo - dan atau gol-golnya yang indah. Keindahan tak memiliki agama, ia bisa lahir dari mana saja, termasuk sepak bola. Jadi, sepak bola bisa juga dikatakan seni.

Keempat, bahasa universal. Sepak bola menjadi bahasa universal yang bisa menyatukan. Hal ini mengingat sepak bola tidak melihat dari Suku, Agama dan Ras (SARA), melainkan amalnya, perbuatannya, penampilannya, kontribusinya dan spiritnya. Bukan dari agamanya, sukunya apalagi kegantengannya.? Kita melihat bagaimana ukhuwwah basyariyyah (persausaraan sesama manusia), terjalin di sepak bola.

Konon juga, sepak bola ampuh untuk meredam konflik horisontal yang terjadi di masyarakat. Untuk hal ini, ada baiknya pemerintah khususnya menteri terkait perlu mencoba dalam menangani konflik-konflik, selain dengan ceramah, seminar dan lobi-lobi, yaitu dengan menggelar turnamen sepak bola di daerah konflik. Dengan digelarnya sepak bola, semua akan menyatu dan kembali jadi manusia, terutama ketika yang dinanti tiba: gooolll.

Kelima, menyehatkan badan. Al-aqlus salim fil jismis salim, akal yang sehat itu terdapat dalam tubuh yang sehat. Dalam bahasa Latin, kita kenal ini dengan istilah men sana in corpore sano. Para pemain-pemain terbaik di Real Madrid, Chelsea, Dortmund, Menchester United, PSV Eindoven, Inter Milan sampai PSS Sleman itu, tentu selalu melatih fisik mereka untuk tetap fit, agar badan bugar dan penampilan di pertandingan maksimal.

Keenam, sejatinya tak ada juara. Khusus hal ini, kalaupun ada, tak bisa kekal. Kemarin, misalnya, Indonesia menang melawan Thailand di kandang sendiri, semalam tadi kalah di kandang Thailand. Juara hari ini belum tentu juara esok hari. Pun kalah hari ini bisa menang lusa nanti.

Dalam hidup, tak ada juara abadi. Generasi muda dan pesaing selalu datang silih berganti. Ini mengajarkan agar kita tidak boleh sombong ketika meraih sesuatu, karena sesuatu itu pada akhirnya akan hilang.

Pun demikian dalam Islam. Orang hidup di dunia ini selalu dinamis, tidak statis. Hari ini kafir, bisa jadi kelak mukmin, seperti fakta yang terjadi pada khalifah Umar bin Khattab. Juga sebaliknya, hari ini mukmin, shaleh, bisa jadi kelak berubah. Kisah Ki Barseso telah mengabarkannya. Harta, pangkat, jabatan, fisik dan apa yang kita punya, hakikatnya adalah titipan dari-Nya. Suatu saat akan diambil kembali oleh-Nya.

Ketujuh, misteri dalam sepak bola. Yah, misteri. Semua pemain bisa berusaha menciptakan gol. Tetapi, kadang dengan hanya sepersekian senti, bola itu melesat menjauhi gawang. Bahkan, sekelas pemain dunia pun pernah mengeksekusi penati gagal. Tak ada pemain yang merayakan gol sebelum ia menciptakan. Artinya, ia tidak tahu apakah tendangan atau sundulannya gol atau tidak, sebelum bola itu masuk ke gawang.

Di level yang terakhir ini, dalam term Islam kita mengenal dengan tawakkal. Sesudah berusaha, kita tak boleh memastikannya. Hanya Allah-lah yang dapat memastikannya. Ini mengapa, bila hendak janji - sebagai etika dan keyakinan - kita diajari untuk mengucapkan Insya Allah, jika Allah menghendaki. Karena, jika Allah belum menghendaki, apapun bisa terjadi. Pun sebaliknya: jika Allah berkehendak, ia bisa terjadi yang kadang dengan sebab yang tak terprediksi.

Penulis adalah kader muda NU, penikmat sepak bola.



Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Sholawat, Warta, RMI NU Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Senin, 19 Februari 2018

Fatayat NU Serukan Keadilan dan Kesetaraan Gender

Jakarta, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Fatayat NU menyerukan keadilan dan kesetaraan gender antara laki-laki dengan kaum perempuan dalam pembangunan nasional. Hal itu mengemukan pada peringatan Harlah ke-65 Fatayat NU yang diselenggarakan di kantor PBNU Jakarta Pusat, Jumat (24/4).

Fatayat NU Serukan Keadilan dan Kesetaraan Gender (Sumber Gambar : Nu Online)
Fatayat NU Serukan Keadilan dan Kesetaraan Gender (Sumber Gambar : Nu Online)

Fatayat NU Serukan Keadilan dan Kesetaraan Gender

Dengan mengusung tema “Mewujudkan Ikhtiar Perempuan NU untuk Indonesia Berkeadaban”, Fatayat NU mengharapkan kaum perempuan Indonesia memiliki peran penting dan strategis dalam pembangunan bangsa dan negara sehingga terwujudnya Indonesia yang berkeadaban.

Ketua Umum Fatayat NU Ida Fauziah dalam pidatonya mengatakan, Indonesia yang berkeadaban hanya akan dapat diwujudkan jika ada penegakan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan dalam kehidupan masyarakat, harmonitas dan penghargaan terhadap kebhinekaan, serta terlaksananya pembangunan berkelanjutan yang berorientasi pada kesejahteraan warga bangsa.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Ida menambahkan, salah satu prasyarat merujudkan keberadaban sebuah bangsa adalah ketika negara dan masyarakat dapat membangun keadilan dan kesetaraan antara kaum laki-laki dan perempuan. “Prasyarat tersebut merupakan satu keniscayaan karena perempuan merupakan bagian besar dari warga Indonesia dan merupakan elemen penting dan strategis yang harus terlibat dalam pembangunan bangsa,” ujar anggota Komisi I DPR-RI ini.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Namun saat ini, Ida menyayangkan bahwa potensi perempuan tersebut bertolak belakang dengan fakta tentang nasib perempuan. Berdasarkan data Word Bank, dari 28 juta jumlah penduduk miskin di Indonesia, 63% adalah penduduk perempuan miskin yang tinggal di perdesaan. “Situasi ini merupakan dampak dari praktik dan pendekatan pembangunan selama ini yang masih menempatkan perempuan sebagai obyek, bahkan kerap menjadi korban pembangunan,” ujarnya.

Situasi ini semakin mengenaskan dengan fakta sosiologis di mana perempuan masih dihadapkan pada permasalahan budaya yang belum menempatkan perempuan secara setara, sehingga terus mengalami diskriminasi dan kekerasan mulai dari tingkat keluarga, masyarakat, hingga negara.

Fatayat NU, menurut Ida, sudah melakukan upaya-upaya dalam memperjuangan kesetaraan gender. Salah satunya adalah memperjuangkan kesetaraan gender melalui fungsi nya sebagai legislative yaitu fungsi legislasi. Namun sayangnya, pembentukan Undang-Undang Keadilan dan Kesetaraan Gender yang telah dilakukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat “digagalkan” oleh kelompok politik tertentu yang geraham patriarkal.

Namun, sebagai komunitas masyarakat yang menjunjung tinggi keadilan dan menghargai kesetaraan perempuan dan laki-laki, Nahdlatul Ulama (NU) khususnya Fatayat NU berkomitmen dan senantiasa berdiri di baris depan untuk mendorong terwujudnya keadilan dan kesetaraan antara laki-laki dan perempuan secara proporsional. “Sebagai organ perempuan NU, Fatayat NU akan terus memperjuangkan terwujudkan keadilan dan kesetaraan gender sebagai salah satu pilar utama bagi terwujudnya Indonesia yang berkeadaban,” ujar Ida menambahkan.

Dalam kesempatan tersebut, sebagai Ketua Fatayat NU periode 2010-2015, Ida juga melaporkan perkembangan Fatayat NU selama dipimpin lima tahun kebelakang. Di bidang penguatan kelembagaan dan organisasi, Pimpinan Pusat Fatayat NU telah melakuan penguatan kelembagaan dan struktur organisasi di seluruh Indonesia dan bahkan luar negeri.

Di bidang pendidikan dan kaderisasi, Fatayat NU telah melakukan revitalisasi sistem kaderisasi dan percepatan implementasi kaderisasi di lapangan. Di bidang hukum, politik dan advokasi, kita telah mengembangkan Lembaga Konsultasi Pemberdayaan Perempuan dan Anak (LKP2A) serta mengupayakan shelter bagi korban kekerasan dan memberikan pendampingan terhadap buruh migran, perempuan dan anak korban kekerasan.

Di bidang kesehatan dan lingkungan hidup, Fatayat NU telah melaksanakan beragam kegiatan yang berorientasi pada terwujudnya kesehatan ibu dan anak serta masyarakat secara umum.  Di bidang sosial, seni dan budaya,  Fatayat NU melaksanakan kegiatan yang berorientasi pada terwujudnya kesetaraan sosial khususnya bagi kaum perempuan.

Di bidang pengembangan ekonomi, Fatayat NU telah membentuk dan mendorong tumbuh dan berkembangnya koperasi Yasmin. Di bidang dakwah dan pembinaan anggota, kita terus mengembangkan dakwah Islam Aswaja yang rahmatan lil ‘aalamin dan berperspektif gender dan mengembangkan strategi dakwah sesuai dengan kebutuhan masyarakat global.

Di bidang penelitian dan pengembangan, kita telah memiliki dan mengembangkan sistem database organisasi, melakukan penelitian dan kajian terhadap berbagai persoalan strategis di masyarakat yang berkaitan dengan penegakkan hak-hak perempuan, melakukan kajian dan penafsiran ulang terhadap pemahaman-pemahaman agama yang patriarkhis.

Sebagai Ketua Fatayat NU periode 2010-2015 yang akan mengakhiri masa jabatannya ini, Ida berharap Fatayat NU kali ini harus dijadikan sebagai momentum untuk meneguhkan peran dan keterlibatan perempuan dalam proses pembangunan, mulai dari perencanaan, pelaksanakaan dan pengawasan, hingga pemanfataan hasil pembangunan.

“Semoga peringatan Harlah tahun ini mengandung makna penting bagi peningkatan peran Fatayat NU untuk terlibat aktif dalam proses pembangunan bangsa sebagai salah satu ikhtiar untuk mewujudkan Indonesia yang berkeadaban,” ujarnya. (Red: Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Halaqoh, RMI NU Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

MWCNU dan GP Ansor Gubug Bantu Korban Banjir Grobogan

Grobogan, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat - Sebanyak 3.300 rumah dari tujuh desa di Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah mengalami dampak musibah banjir akibat tanggul jebol di Desa Ngroto dan Kemiri, Gubug, Grobogan.

“(Banjir) ini karena limpasan air (sungai Tuntang) yang jebol di Ngroto dan di Kemiri,” kata Camat Gubug Teguh Harjo Kusumo, (10/11).

MWCNU dan GP Ansor Gubug Bantu Korban Banjir Grobogan (Sumber Gambar : Nu Online)
MWCNU dan GP Ansor Gubug Bantu Korban Banjir Grobogan (Sumber Gambar : Nu Online)

MWCNU dan GP Ansor Gubug Bantu Korban Banjir Grobogan

Ia melanjutkan, ada sebanyak 3 rumah di Ngroto dan 3 rumah di Kemiri hanyut diterjang air karena berada persis di depan jebolan sungai.

Sementara itu, Majelis Wakil Cabang NU (MWCNU) dan PAC Gerakan Pemuda Ansor Gubug telah menyalurkan bantuan kepada para korban banjir dan membuka posko di Desa Kemiri dan Ginggangtani. “Di antara yang masuk kepada kami ada bantuan dari Ansor kabupaten,” kata Sumyani, Ketua PAC GP Ansor Gubug.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Ia berharap ada bantuan untuk korban pasca banjir di Kecamatan Gubug terutama bagi warga yang kehilangan rumah. “Mohon bantuan dan dukungan kagem (untuk) saudara-saudara kita yang terkena musibah banjir,” paparnya.

Adapun bantuan dapat disalurkan langsung ke posko di Desa Kemiri atau Ginggangtani Kecamatan Gubug dengan menghubungi ketua PAC GP Ansor Gubug, HP 085712966769 atau disalurkan melalui rekening BRI atas nama Sumyani dengan nomor rekening 6018.01.016256.53.7. (Ahmad Mundzir/Mahbib)

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Sejarah, Santri, RMI NU Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Kamis, 15 Februari 2018

Jaga Lingkungan Hidup, Ansor Waykanan Peroleh “Janari Adyuta Award”

Waykanan, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kabupaten Waykanan Provinsi Lampung memberi penghargaan Janari Adyuta kepada PC GP Ansor Waykanan atas sejumlah ikhtiarnya dalam menjaga lingkungan hidup, antara lain, memanfaatkan limbah botol minuman energi sebagai wadah madu dan pemanfaatan popok bekas sebagai media tanam.

"KLH Waykanan merespon apa yang dilakukan GP Ansor Waykanan yang dipimpin Gatot Arifianto sangat membantu fungsi dan tugas kami," ujar Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kabupaten Waykanan Rinaldi di Blambangan Umpu, Selasa (10/11).

Jaga Lingkungan Hidup, Ansor Waykanan Peroleh “Janari Adyuta Award” (Sumber Gambar : Nu Online)
Jaga Lingkungan Hidup, Ansor Waykanan Peroleh “Janari Adyuta Award” (Sumber Gambar : Nu Online)

Jaga Lingkungan Hidup, Ansor Waykanan Peroleh “Janari Adyuta Award”

Ansor Waykanan meminta kader di setiap Pimpinan Anak Cabang dan Satuan Koordinasi Rayon (Satkoryon) mengumpulkan limbah botol minuman energi. Jika terkumpul 3.000 botol, lalu diserahkan dalam kondisi steril, maka akan ditukar dengan mesin pencuci mobil ? yang bisa digunakan untuk mencuci sepeda motor atau uang senilai Rp 1,8 juta sebagai modal usaha.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Satkoryon Banser Pakuan Ratu dipimpin Eko Sugiyanto pertama meraih insentif dana kemandirian kader dari PC GP Ansor Waykanan atas upaya mengumpulkan dan membersihkan botol eks minuman energi.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

"Itu luar biasa sekali mengingat limbah minuman energi dijual tidak bisa, jika dibuang juga bermasalah. Termasuk penggunaan salah satu limbah rumah tangga sering dibuang, popok instan alias disposable diaper sebagai media tanam sayuran juga keren. Jadi dengan upaya semacam itu, saya selaku Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Waykanan sangat berterima kasih sekali sehingga wajar bagi kami memberi rewards atau penghargaan sebagai apresiasi dan penghormatan kepada GP Ansor," papar Rinaldi lagi.

PC GP Ansor memandang pemeliharaan lingkungan hidup akan memberikan dampak yang positif bagi individu serta kualitas lingkungan hidup mendatang.

Berkaitan dengan tingkat pemakaian popok bayi instan dengan berbagai merk sekarang ini sangatlah banyak, maka dengan memanfaatkannya sebagai media tanam akan berdampak mengurangi sampah dan membantu menjaga lingkungan mengingat limbah susah dibakar tersebut jika dibuang akan menumpuk.

Rinaldi menambahkan, nama penghargaan tersebut berasal sari bahasa Sansekerta, Janari berarti “Muda”, kemudian Adyuta berarti “Menerangi”, dimaknai sebagai pemuda atau kaum muda yang menerangi. Diberikan KLH Waykanan pada peringatan Hari Pahlawan 10 November2015 kepada PC GP Ansor setempat.

"Pahlawan hari ini bukan yang berperang melawan penjajah. Namun yang ikut menyingsingkan lengan baju, menjaga kelestarian lingkungan hidup milik anak cucu kita. Sebagai organisasi kepemudaan, Ansor telah bergerak untuk lingkungan hidup, semoga diikuti organisasi kepemudaan lain di daerah ini," tutur Rinaldi. (Disisi SF/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Kajian, Bahtsul Masail, RMI NU Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Sabtu, 10 Februari 2018

Jamaah Haji Brebes Pulang 10 Oktober, 2 Orang Tertunda

Brebes, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Jamaah haji dari Kabupaten Brebes bakal pulang pada 10 Oktober 2014. Sebagai kelompok terbang (kloter) pertama dari Jawa Tengah kedatangannya direncanakan akan disambut Gubernur H Ganjar Pramono SH.

Demikian disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Brebes Drs H Imam Hidayat MPdI, saat rapat persiapan penjemputan jamaah di Aula Kemenag, Selasa (7/10).

Jamaah Haji Brebes Pulang 10 Oktober, 2 Orang Tertunda (Sumber Gambar : Nu Online)
Jamaah Haji Brebes Pulang 10 Oktober, 2 Orang Tertunda (Sumber Gambar : Nu Online)

Jamaah Haji Brebes Pulang 10 Oktober, 2 Orang Tertunda

Menurut Imam, secara umum kondisi jamaah haji Indonesia asal Brebes dalam keadaan baik, sehat walafiat. Namun demikian ada 2 orang suami istri dari Salem yang tertinggal tidak mengikuti jamaah asal Brebes tetapi mengikuti kloter 16.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

“Pada saat pemberangkatan, istrinya mengalami sakit maka suaminya turut mendampingi dan diberangkatkan mengikuti kloter 16, maka kepulangannya pun ikut juga kloter 16,” tuturnya.

Ia juga menerangkan, ada 1 orang dari Brebes yang pada saat pemberangkatan mengalami sakit dan dirujuk ke rumah sakit Boyolali. Setelah menjalani perawatan dan dinyatakan sehat oleh dokter, yang bersangkutan tidak mau berangkat, melainkan memilih pulang.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Lebih lanjut Imam menyebut jamaah asal Brebes terdiri atas tiga kloter. Untuk kloter 1 akan tiba di SOC Adi Sumarmo Solo pada Jumat (10/10) jam 08.30, diperkirakan sampai di Islamic Center Brebes pukul 20.00 WIB. Kloter 2 tiba di SOC  Adi Sumarmo Jumat (10/10) pukul 13.20 dan sampai di IBrebes jam 24.00. Sedangkan kloter 3 tiba di SOC Adi Sumarmo pada Jumat (10/10) jam 21.20 dan tiba di Brebes pada Sabtu (11/10) pukul 08.30.

Kepada keluarga jamaah, Imam menyarankan agar tidak usah menjemput di Donohudan Solo. Tetapi cukup di Islamic Center Brebes saja. Karena kepulangan dari Donohudan hingga ke Brebes menjadi tanggung jawab Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kabupaten Brebes. “Untuk menjaga keamanan dan ketertiban, keluarga jamaah tidak perlu menjemput ke Donohudan,” harap Imam. (wasdiun/abdullah alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat RMI NU Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Jumat, 02 Februari 2018

Aneh Jika Umat Islam Menolak Keragaman

Jember, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Rais Syuriah PCNU Kencong KH Khoiruz Zad Maddah menyerukan agar NU terus meneguhkan komitmennya dalam berkebangsaan dan keragaman sekaligus menjadi contoh dalam bernegara. Sebab, komitmen kebersamaan dalam keragaman, bekangan ini semakin mengkhawatirkan. 

Aneh Jika Umat Islam Menolak Keragaman (Sumber Gambar : Nu Online)
Aneh Jika Umat Islam Menolak Keragaman (Sumber Gambar : Nu Online)

Aneh Jika Umat Islam Menolak Keragaman

Penegasan tersebut  diungkapkan kiai yang akrab disapa Gus Ya pada Taushiyah Kebangsaan di aula kantor PCNU Kencong, Selasa (15/8).

Menurutnya, para ulama (NU) cukup memahami arti kebersamaan dalam keragaman. Bagi NU, katanya, keragaman budaya, suku, agama dan sebagainya adalah sunnatullah yang tidak bisa diganggu gugat, sehingga diharapkan keragaman itu tidak memberangus kebersamaan dan kerukunan.

"Bagi kiai dan ulama (NU), keragaman itu sudah biasa. Tidak ada masalah. Sikap  ini pula yang dipegang warga NU dalam bermazhab kepada beragam imam. Sehingga terasa aneh kalau ada orang Islam mempertanyakan, bahkan tidak setuju terhadap keragaman," ujarnya.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Sementara itu, Ketua PC Lakpesdam NU Kencong, Mohammad Dasuki menyatakan betapa pentingnya bangsa Indonesia menghargai pluralitas. Sebab, tanpa saling menghargai dan menghormati, mustahil Indonesia bisa aman. 

"Kita semua perlu belajar dari  sejarah bahwa betapa keragaman mampu meluluhlantakkan suatu bangsa, jika tidak ada penghargaan terhadap keragaman itu sendiri," ujarnya. (Aryudi A. Razaq/Abdullah Alawi)

 

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Nahdlatul Ulama, RMI NU Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Rabu, 24 Januari 2018

Ratusan Ibu Hamil Senam Bellydance di RSI Siti Hajar

Sidoarjo, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat ? . Ibu hamil, selain harus memperbanyak konsumsi asam folat, nutrisi, menjaga kesehatan juga perlu dilakukan agar tubuh tetap bugar dan sehat selama mengandung. Salah satunya dengan melakukan senam bellydance.

Ratusan Ibu Hamil Senam Bellydance di RSI Siti Hajar (Sumber Gambar : Nu Online)
Ratusan Ibu Hamil Senam Bellydance di RSI Siti Hajar (Sumber Gambar : Nu Online)

Ratusan Ibu Hamil Senam Bellydance di RSI Siti Hajar

Dengan rileks dan penuh keceriaan, ratusan ibu hamil yang sengaja datang ke Rumah Sakit Islam Siti Hajar mengikuti senam bellydance yang dipimpin Umi Faridah, instruktur senam bellydance, di ruang pertemuan lantai 3, RSI Siti Hajar Sidoarjo, Sabtu (11/3).

Menurut Umi Faridah, senam bellydance sangat berfungsi untuk menguatkan otot panggul, pinggang dan organ reproduksi ibu hamil. Pasalnya, dengan menggerakkan perut, panggul, pinggang sama paha, badan menjadi tambah sehat dan bisa memperlancar di saat melahirkan.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Senam bellydance ini bisa dilakukan siapa saja, mulai dari anak-anak, remaja hingga orang tua. Untuk ibu hamil yang ingin mengikuti senam tersebut, minimal usia kandungannya tiga bulan ke atas. Karena lebih aman mengingat perkembangan bayi sudah sempurna dan tidak terlalu berbahaya bagi janin ketika dibuat bergerak.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

"Kalau bisa sekitar 3 bulan sampai 8 bulan ke atas. Kalau dilakukan di bawah tiga bulan, dikhawatirkan kondisi ibu dan bayi belum sempurna. Biasanya janin kan belum sempurna kalau tiga bulan, masih dalam pertumbuhan dan perkembangan," kata wanita yang akrap disapa Miss Iit itu.

Ummatul Khoiriyah, salah satu peserta senam bellydance mengaku senang bisa mengikuti kegiatan tersebut. Ia berharap, dengan mengikuti senam badannya menjadi tambah sehat, lebih lentur dan kandungannya juga sehat. "Ketika senam enak-enak saja, lebih santai dan baik-baik saja," ucapnya singkat.

Senada juga diungkapkan Yolanda yang usia kandungannya saat ini berjalan 30 minggu atau 7 bulan itu. Menurutnya, senam bellydance enak karena banyak manfaatnya. "Semoga ke depan ada lagi senam seperti ini. Karena gerakannya tidak sulit bagi ibu hamil, lebih rileks dan menyenangkan," tutupnya. (Moh Kholidun/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat IMNU, RMI NU Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock