Tampilkan postingan dengan label Quote. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Quote. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 03 Maret 2018

Terbentuk Kembali, Kepengurusan IPNU dan IPPNU di Unhasy Tebuireng

Jombang, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Setelah lama tanpa kegiatan, kepengurusan Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi atau PKPT Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPNU IPPNU) Universitas Hasyim Asy’ari terbentuk kembali. 

Terbentuk Kembali, Kepengurusan IPNU dan IPPNU di Unhasy Tebuireng (Sumber Gambar : Nu Online)
Terbentuk Kembali, Kepengurusan IPNU dan IPPNU di Unhasy Tebuireng (Sumber Gambar : Nu Online)

Terbentuk Kembali, Kepengurusan IPNU dan IPPNU di Unhasy Tebuireng

Hal tersebut dibuktikan dengan diadakannya pemilihan ketua PKPT IPNU dan IPPNU di Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) Tebuireng tersebut, Kamis (1/2). Kegiatan berlangsung di Masjid Ulil Albab yang bersebelahan dengan kampus setempat.

Ketua PC IPNU Jombang, Haidar menyampaikan bahwa PKPT Unhasy mempunyai sejarah panjang akan berdirinya PKPT Nusantara. “Pendiri IPNU yakni KH Thalhah Mansyur, juga pernah menjadi Rektor IKAHA yakni nama kampus sebelum berganti menjadi Unhasy,” katanya di hadapan hadirin.

Baginya, terbentuknya kepengurusan baru di kampus ini juga merupakan momentum tepat bagi bangkitnya kembali PKPT IPNU IPPNU Unhasy. Dirinya juga berharap agar para kader dapat menjalankan organisasi dan memperjuangkan IPNU IPPNU di tingkat kampus.

Dengan dipimpin Koordinator Lembaga Koordinasi Perguruan Tinggi PC IPNU Jombang,  Kurnia Ilahi, prosesi pembentukan dan pemilihan pengurus PKPT IPNU IPPNU Unhasy berjalan lancar. Dari hasil musyawarah antar anggota, diputuskan Chanif sebagai ketua terpilih PKPT IPNU dan Vio sebagai Ketua PKPT IPPNU Unhasy. (Red: Ibnu Nawawi)

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Quote, Internasional, Anti Hoax Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Minggu, 18 Februari 2018

Perguruan Tinggi NU Bersaing

Pendidikan merupakan panglima kemajuan sebuah bangsa. Sebab itu, tak bisa dipungkiri bahwa kemajuan pendidikan ikut menentukan kemajuan sebuah negara. Nahdlatul Ulama (NU) jauh sebelum kelahirannya telah berjasa membidani dunia pendidikan yakni pesantren. Lembaga pendidikan pertama di Indonesia ini bahkan hingga sekarang masih eksis menjaga Indonesia, menjadi benteng moral, dan mencetak generasi emas bangsa.

Hingga sekarang, NU telah berhasil mendirikan lembaga pendidikan dari berbagai jenis dan tingkatan. Terhitung, pesantren merupakan tonggak lahirnya lembaga pendidikan lain seperti madrasah dengan pelbagai namanya hingga perguruan tinggi NU. Bagi organisasi sosial kemasyarakatan ini, jihad melalui pendidikan tidak akan pernah berhenti sebagai upaya mencerdaskan kehidupan bangsa sekaligus merawat pemahaman Islam yang ramah dan toleran.

Perguruan Tinggi NU Bersaing (Sumber Gambar : Nu Online)
Perguruan Tinggi NU Bersaing (Sumber Gambar : Nu Online)

Perguruan Tinggi NU Bersaing

Tentang perguruan tinggi NU inilah, Majalah Risalah mengangkat sebagai tema besar edisi terbarunya, Edisi 64/Tahun X/1437 H/September 2016. Semangat mendirikan dan memajukan perguruan tinggi NU menjadi agenda penting sebagai bagian dari penceradasan anak bangsa dari berbagai jenjang pendidikan. Dengan demikian, NU semakin lengkap dalam memperjuangkan nilai-nilai populis pendidikan sesuai dengan semangat pencerdasan bangsa dengan mendirikan Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) di berbagai daerah di Indonesia.

Dalam pengantar Redaksinya, Pemimpin Redaksi Majalah Risalah NU, Musthafa Helmy mengatakan bahwa NU semakin membuktikan diri dalam persaingan global dengan mendirikan dan memajukan perguruan tingginya. Perguruan tinggi sudah lama menjadi kebutuhan masyarakat sehingga NU juga harus mengembangkannya dengan segala distingsi (kekhasan) dan ekselensi (keunggulan)-nya.

Kemajuan NU dalam mengembangkan pendidikan tinggi patut diacungi jempol, sebab sejak dimulai pembangunan UNU di berbagai daerah dari tahun 2010, sudah berdiri sebanyak 28 UNU. Hal ini membuktikan bahwa semakin banyaknya kader NU yang ikut andil dalam persaingan global melalui universitas, termasuk antara lain pendidikan tinggi berbasis pesantren yaitu Ma’had Aly sebagai wadah pencetak kader ulama mumpuni.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Secara historis, NU sudah memiliki universitas sejak akhir tahun 1950-an ketika organisasi terbesar di dunia sempat menjadi partai politik. UNU Surakarta merupakan perguruan tinggi NU tertua yang diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1958. UNU Surakarta dulu bernama Kulliyatul Qadla karena memang hanya mengkhususkan pada bidang hukum Islam dan sistem peradilan agama Islam. Lulusannya dulu banyak yang mengisi jabatan di peradilan agama serta kantor urusan agama (KUA) kala itu.

Disusul kemudian UNU Bandung yang berdiri tahun 1959 yang kini berubah nama menjadi Universitas Islam Nusantara (Uninus) yang tercatat sudah meluluskan sarjana sekitar 40.000, baik strata 1 hingga strata 3. 

Dalam majalah setebal 66 halaman ini, dipaparkan beberapa profil UNU yang tersebar di berbagai daerah seperti UNU Surakarta, UNU Indonesia (Unusia) Jakarta, UNU Cirebon, UNU Surabaya (Unusa), Unisnu Jepara, UNU Sidoarjo, UNU Lampung, UNU Kalimantan Selatan, UNU Kalimantan Timur, Unisma Malang, dan Unisnu Bandung. Selain itu, UNU juga telah berdiri di Nusa Tenggara Barat (NTB), serta UNU lainnya di beberapa provinsi.

Jumlah perguruan tinggi tersebut belum termasuk perguruan tinggi yang berbentuk sekolah tinggi (STAINU) dalam Institut Nahdlatul Ulama, seperti Institut Agama Islam Ma’arif Nahdlatul Ulama (IAIMNU) di Kebumen, Jawa Tengah.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Selain mengulas tentang dinamika perguruan tinggi NU, Majalah Risalah juga menyajikan berbagai informasi dan tulisan menarik lain seperti ulasan Ma’had Aly dari Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Dr H Mohsen, Telaah Kitab Ihya Ulumuddin oleh KH Abdul Moqsith Ghazali (Wakil Ketua LBM PBNU), Resensi Buku Kebangkitan Santri Cendekia dari Dosen UIN Walisongo Semarang M. Rikza Chamami, Obituari Mustasyar PBNU Almaghfurlah KH Mas Subadar, serta tulisan-tulisan inspiratif lain dari para kiai dan tokoh Nahdlatul Ulama seperti Gus Mus dan KH Mujib Qulyubi. (Fathoni Ahmad)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Pahlawan, Quote, Amalan Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Selasa, 06 Februari 2018

LPBINU Tingkatkan Kapasitas Manajemen Logistik dalam Tanggap Bencana

Jakarta, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) mengadakan pelatihan bertajuk “Humanitarian Logistik Manajemen” di gedung PBNU, Jakarta, Rabu (10/8). Kegiatan tersebut akan berlangsung sampai dua hari ke depan.

Menurut Wakil Sekretaris LPBINU Yulistianto, pelatihan tersebut adalah salah satu upaya untuk meningkatkan kapasitas pengurus LPBINU dalam manajemen tanggap darurat dalam urusan logistik. Sebab hal itu merupakan salah satu faktor yang menentukan.

LPBINU Tingkatkan Kapasitas Manajemen Logistik dalam Tanggap Bencana (Sumber Gambar : Nu Online)
LPBINU Tingkatkan Kapasitas Manajemen Logistik dalam Tanggap Bencana (Sumber Gambar : Nu Online)

LPBINU Tingkatkan Kapasitas Manajemen Logistik dalam Tanggap Bencana

“Bagiamana pasokan logistik sampai kepada penyintas (korban bencana). Yang jadi permasalahan ketika logistik terganggu, maka akan menimbulkan bencana susulan, yaitu korban setelah pasca bencana. Itu akibat logistik terlambat atau tidak sampai. Dan itu sebabnya gagalnya manajemen,” terangnya.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Karena itulah, lanjutnya, manajemen logistik untuk meningkatkan kapasitas pengurus LPBINU sangat diperlukan sehingga mereka bisa membangun sebuah sistem mekanisme yang bisa menjalankan pendistribusian secara cepat dalam kondisi apa pun.

Dengan pelatihan tersebut, peserta bisa melakukan manajemen logistik mulai dari menginventarisi benda-benda yang dibutuhkan, prediksi kendala dan cara menanganinya, alternatif rencana, mengsinkronkan semua pihak dengan penyintas.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

“Dendan adanya manajemen dan perencanaan, kalau ada kendala bisa ditanggulangi dengan cepat dan tepat,” katanya.

LPBINU berupaya meningkatkan kapasitas tanggap darurat karena mayoritas rawan bencana adalah di basis-basis nahdliyin. Ini termasuk dakwah bil-hal (perbuatan) kepada warga NU dan mayarakat pada umumnya. ?

Pelatihan tersebut, pada hari pertama diisi dengan ragam materi. Di hari kedua, salah satu kegiatannya, peserta akan berkunjung ke gudang Bulog di Kelapa Gading. Sementara hari ketiga, melakukan penelitian dengna studi kasus manajemen tanggap bencana banjir Jakarta.

Kegiatan tersebut bekerja sama dengan Kuehne Foundation, yang salah satu programnya manajemen di bidang logistik. Pelatihan tersebut diikuti 25 orang. Di antara mereka bersal dari pusat, DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten. Renacananya kegiatan yang sama akan dilakukan di Semarang dengan melibatkan LPBINU di Jawa Tengah dan Yogyakarta. (Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Nasional, Quote, Budaya Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Jumat, 02 Februari 2018

Doa Bersama

Rezim Orde Baru menghadapi akhir otoritarianismenya dengan mengurai dan membubarkan simpul-simpul gerakan sosial. Mereka melakukannya untuk memecah simpul gerakan sosial dengan cara diciptakannya keretakan sosial. Dengan demikian sangat mudah terjadi konflik sosial yang bersifat horizontal.?

Sejak tahun 1997 hingga 1999 terjadi banyak konflik antara kelompok dan bahkan kemudian konflik antaragama. Seringkali konflik ini tidak disadari oleh masyarakat di sekitar tempat itu sendiri, bahkan seringkali para pelakunya juga tidak sadar bahwa dirinya bisa bertindak brutal, misalnya melakukan pembakaran tempat ibadah, merusak pertokoan, rumah dan sebagainya. Padahal selama ini mereka saling hidup rukun, saling bantu membantu, tetapi tiba-tiba digiring pada konflik yang tidak mereka kehendaki.

Doa Bersama (Sumber Gambar : Nu Online)
Doa Bersama (Sumber Gambar : Nu Online)

Doa Bersama

Berbagai pengalaman konflik yang memakan banyak korban fisik dan psikologis itu mulai mereka sadari bahwa konflik tersebut tidak semata karena adanya ketegangan antarkelompok atau antaragama, melainkan adanya pihak luar yang mengadu domba.

Sering kali konflik terjadi setelah masuknya orang tertentu dari luar yang mengobarkan permusuhan. Atau sekelompok orang dari luar yang melakukan serangan terhadap suatu kelompok, sementara orang yang ada sekitar tempat tersebut hanya bisa menonton atau sebagian terprovokasi.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Pada awalnya, kejadian demi kejadian semacam itu memunculkan kecurigaan antarkelompok dan antaraagama, sehingga bisa mengarah pada konflik horizontal yang lebih luas. Adanya konflik horizontal itulah yang dikehendaki para pembuat skenario kerusuhan tersebut.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Tujuannya, agar mereka tidak melakukan konflik yang sifatnya vertikal, yakni melawan pemerintah orde baru yang sudah mulai goyah dan kehilangan legitimasi.

Untuk menepis rasa saling curiga di kalangan masyarakat dan antar agama dan sebagai usaha untuk merajut kohesifitas sosial, maka para kiai NU yang dipimpin oleh Ketua Umum PBNU KH Abdurrahman Wahid mengadakan acara do’a bersama.?

Doa bersama ini dihadiri oleh wakil dari masing-masing agama, mulai dari Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Budha, Konghucu bahkan beberapa agama lokal seperti Kaharingan, Sunda Wiwitan dan sebagainya. Dengan adanya forum ini, kelompok minoritas merasa terlindungi oleh kelompok mayoritas Islam, yaitu NU, sehingga kelompok ini mendapatkan jaminan keamanan dengan demikian konflik bisa dihindari dan kesatuan Negara bisa dipertahankan.

Doa bersama yang dimulai di level pimpinan PBNU, kemudian dikembangkan di berbagai daerah. Kelompok Islam puritan Islam sangat mengutuk tindakan ini karena dianggap sebagai bentuk kemusyrikan yang mencampurdukkan antar kepercayaan agama.?

Tetapi sebagai kelompok Islam terbesar NU menganjurkan tindakan ini, demi menciptakan kerukunan bersama. Para ulama NU menempatkan ini sebagai forum kerukunan sosial, bukan pelaksanaan ritual agama, karena mereka berkumpul dan berdoa sesuai dengan agama mereka masing-masing.?

Sejak saat itu ? kalangan antaragama mulai terbiasa menjalankan doa bersama, yang selama ini dianggap tabu atau minimal sama-sama merasa risi, tetapi sejak saat itu telah menjadi kebiasaan, tanpa harus merasa terintimidasi dan merasa tercemari keyakinan agama mereka. (Abdul Mun’im DZ)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Hikmah, Quote, Khutbah Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Senin, 29 Januari 2018

Perkuat Amaliyah An-Nahdliyah, PCNU Pamekasan Gelar Dauroh Aswaja

Pamekasan, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat - Halaman Kantor PCNU di Jalan R Abd Aziz Pamekasan dipadati warga nahdliyin, Ahad (22/1) siang. Mereka sedang mengikuti acara Dauroh Aswaja yang diisi oleh Wakil Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur Kiai Marzuki Mustamar.

Ketua PCNU Pamekasan RKH Taufik Hasyim menegaskan, acara tersebut dimaksudkan guna memperkuat amaliyah an-nahdliyah. Sebab, melalui Dauroh Aswaja, diketengahkan raham dalil naqli dan aqli guna memperkokoh tradisi ke-NU-an yang sejauh ini sudah mengakar kuat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Perkuat Amaliyah An-Nahdliyah, PCNU Pamekasan Gelar Dauroh Aswaja (Sumber Gambar : Nu Online)
Perkuat Amaliyah An-Nahdliyah, PCNU Pamekasan Gelar Dauroh Aswaja (Sumber Gambar : Nu Online)

Perkuat Amaliyah An-Nahdliyah, PCNU Pamekasan Gelar Dauroh Aswaja

"Ada kalanya warga nahdliyin belum paham secara mendasar dalil-dalil atas tradisi an-nahdliyah yang sudah turun temurun mereka lakukan. Melalui Dauroh Aswaja ini, diharapkan memberikan informasi mengenai keabsahan tradisi ubudiyah masyarakat secara syari," terang Pengasuh Pesantren Sumber Anom, Palengaan, Pamekasan tersebut.

Pihaknya optimistis itu bisa dicapai mengingat kitab Muhtashor al-Muqtathofat li Ahlilbidayat karangan Kiai Marzuqi Mustamar, diberikan secara cuma-cuma kepada peserta Dauroh Aswaja.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

"Jika ada pihak yang membidahkan atau mengafirkan amaliyah an-nahdliyah seperti ziarah kubur, tahlilan, muludan, haul, selamatan kelahiran, dan sejenisnya, kitab tersebut bisa menjadi rujukan autentik," pungkasnya. (Hairul Anam/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Sholawat, Quote Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Selasa, 23 Januari 2018

Jadi Primadona, BUMDes Harus Mampu Kembangkan Ekonomi Desa

Jakarta, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Di luar perkiraan, pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang dicanangkan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) telah jauh melebihi target. BUMDes yang telah terbentuk sebanyak 12.115 BUMDes, dari target yang ditetapkan sebanyak 5.000 BUMDes.

Jadi Primadona, BUMDes Harus Mampu Kembangkan Ekonomi Desa (Sumber Gambar : Nu Online)
Jadi Primadona, BUMDes Harus Mampu Kembangkan Ekonomi Desa (Sumber Gambar : Nu Online)

Jadi Primadona, BUMDes Harus Mampu Kembangkan Ekonomi Desa

Meski demikian, Menteri Desa PDTT, Marwan Jafar mengakui, jumlah BUMDes harus diiringi dengan kualitas dan pengaruhnya terhadap perkembangan ekonomi desa. Untuk itu, Menteri Marwan kini fokus melakukan upaya untuk meningkatkan kualitas BUMDes.

"Sekarang upaya kita, adalah memastikan bahwa BUMDes yang ada bisa hidup mapan. Agar, BUMDes memiliki dimensi keberlanjutan dalam jangka panjang," kata Marwan, di Jakarta, Rabu (15/6), dalam siaran pers yang diterima Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Menteri Marwan mengatakan, BUMDes adalah salah satu pilar demokrasi ekonomi, yang akan berkontribusi mendistribusikan usaha kecil di desa. Ia berharap, pengembangan BUMDes selanjutnya tidak hanya didorong oleh bantuan dari pemerintah. Namun juga bisa mandiri dan bekerja sama dengan lembaga keuangan baik perbankan maupun non perbankan.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

"Bantuan dari pemerintah yan digunakan untuk pengembangan BUMDes bentuknya hanya stimulan. Selebihnya, desa harus bisa mandiri dan kreatif," ujarnya.

Di sisi lain, Jaenal Effendi, Pakar Ekonomi IPB mengakui, dana desa dan BUMDes saat ini telah menjadi primadona ekonomi perdesaan. Menurutnya, BUMDes sebagai perusahaan yang menaungi berbagai aktivitas ekonomi di desa, tidak hanya akan memberikan efek pada perkembangan ekonomi desa, namun juga berpengaruh pada perkembangan ekonomi nasional. "BUMDes dan dana desa sekarang ini memang sudah menjadi ikon," paparnya.

Jaelani mengatakan, tujuan berdirinya BUMDes adalah untuk menggerakkan ekonomi dengan baik. Bahkan jika BUMDes dikelola dengan maksimal, akan memberikan sumbangsih besar dalam menurunkan ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia yang diukur dengan gini ratio.

"BUMDes golnya agar bisa menggerakkan ekonomi dengan baik. Semua produk unggulan desa dapat diberdayakan melalui ini. Jika maksimal, gini ratio akan bisa teratasi mendekati garis diagonal," ujarnya. (Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Quote, Khutbah Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Senin, 22 Januari 2018

200 Pendekar Pagar Nusa Siap Mengamankan

Jakarta, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Dua ratus pendekar Ikatan Pencak Silat (IPS) Nahdlatul Ulama atau Pagar Nusa siap mengamankan Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama di Pesantren Kempek, Cirebon, Jawa Barat, 14-17 September mendatang. 

Pernyataan itu disampaikan Ketua PP Pagar Nusa Aizzuddin Abdurahman di kantor Pagar Nusa, gedung PBNU, Jakarta, Selasa (11/9).

200 Pendekar Pagar Nusa Siap Mengamankan (Sumber Gambar : Nu Online)
200 Pendekar Pagar Nusa Siap Mengamankan (Sumber Gambar : Nu Online)

200 Pendekar Pagar Nusa Siap Mengamankan

“Kami akan menurunkan 200 pendekar. Mereka adalah pasukan inti yang akan mengamankan Munas dan Konbes,” ujarnya.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Menurut Ketua Pagar Nusa yang biasa disapa Gus Aiz ini, pasukan inti berasal dari Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah Jawa Barat, ditambah Ansor dan Banser. 

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

“Dan bisa dipastikan ada pasukan yang suka rela datang. Jadi, jumlahnya bisa lebih 200,” tambahnya. 

Sebenarnya, sambung Gus Aiz, 200 orang, tidak cukup untuk mengamankan acara sebesar Munas dan Konbes. “Tapi, saya mengharapkan, semoga berjalan lancar,” pungkasnya.  

 

Redaktur: Hamzah Sahal

Penulis   : Abdullah Alawi

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Pondok Pesantren, Anti Hoax, Quote Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock