Tampilkan postingan dengan label Olahraga. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Olahraga. Tampilkan semua postingan

Kamis, 22 Februari 2018

Awal Mula Munculnya Gagasan Liga Santri Nusantara

Jakarta, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Salah seorang inisiator Liga Santri Nusantara (LSN) H. Abdul Muhaimin Iskandar mengungkapakan latar belakang muncul gagasan Liga Santri Nusantara (LSN).

Awal Mula Munculnya Gagasan Liga Santri Nusantara (Sumber Gambar : Nu Online)
Awal Mula Munculnya Gagasan Liga Santri Nusantara (Sumber Gambar : Nu Online)

Awal Mula Munculnya Gagasan Liga Santri Nusantara

Menurutnya, karena saat ramai sepakbola, tapi sulit mencari bibit-bibit pemain, dalam pertandingan sering kalah, maraknya kerusuhan, dan sumber rekrutmen yang terbatas.

“Maka ada gagasan santri itu punya pola pikir, Insyaallah gak berantem,” kata Muhaimin saat pidato acara Launching Liga Santri Nusantara (LSN) di lantai 8 Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (27/7).

Selain itu, ia juga mengatakan bahwa sumber daya manusia yang ada di pesantren itu sangat melimpa. Melihat itu, menurutnya, sangat mudah apabila dilakukan suatu kompetisi yang melibatkan para santri, pelajar yang ada di pesantren yang punya tradisi kuat dan kokoh dalam hal olahraga, kemandirian, ? dan potensi sportivitas.

“Istilahnya tidak akan macem-macem, sak nakal-nakalnya santri itu gak kebengeten lah,” ujar pria yang akrab disapa Cak Imin ini.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Terlepas dari itu, lanjutnya, pesantren punya spirit kejujuran, keberanian, dan soprtifitas. Sehingga menjadi potensi untuk majunya olahraga nasional dan lahirnya bibit-bibit potensial pesepakbola dari pesantren.

Turut Hadir pada acara launching ini; Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil siroj, Menteri Pemuda dan Olahraga H Imam Nahrawi, ketua PBNU H Marsyudi Syuhud, Ketua PBNU H Robikin Emhas, dan lain-lain. (Husni Sahal/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Olahraga Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Selasa, 13 Februari 2018

Mencoba Mandiri, MWCNU Pringsewu Buka SPBU “Pertamini”

Pringsewu, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Pengurus MWCNU Pringsewu kabupaten Pringsewu mendirikan SPBU yang sudah beroperasi 3 bulan di jalan KH Gholib Pringsewu, salah satu jalan strategis di kabupaten setempat. SPBU yang dikenal “Pertamini” ini dibuka untuk membangun perekonomian organisasi MWCNU Pringsewu.

Mencoba Mandiri, MWCNU Pringsewu Buka SPBU “Pertamini” (Sumber Gambar : Nu Online)
Mencoba Mandiri, MWCNU Pringsewu Buka SPBU “Pertamini” (Sumber Gambar : Nu Online)

Mencoba Mandiri, MWCNU Pringsewu Buka SPBU “Pertamini”

Pendirian SPBU yang dibantu sejumlah investor ini, berawal dari inisiatif Rais Syuriyah MWCNU Pringsewu KH Hambali. Menurutnya, hasil dari sebagian keuntungan penjualan bahan bakar di Pertamini itu diperuntukkan bagi pendanaan kegiatan-kegiatan MWCNU Pringsewu.

Ke depan, MWCNU Pringsewu berencana membuka Pertamini lainnya di beberapa titik strategis di Pringsewu. "Dari hari ke hari grafik peningkatan penjualannya sangat baik, jadi nanti akan dirikan lagi di kecamatan Pringsewu dan beberapa kecamatan lain," tambahnya.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Kiai Hambali yang juga Ketua MUI kabupaten Pringsewu ini yakin bahwa kemapanan finansial akan meringkankan organisasi ke depannya ketika ingin membuat gerakan-gerakan sosial.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Hal ini diamini oleh Ketua MWCNU Pringsewu Ustadz Sodiqin di sela lailatul ijtima yang digelar rutin selapanan (36 hari), Sabtu, (14/3).

Menurut Ustadz Sodiqin, kegiatan-kegiatan MWCNU Pringsewu selama ini sudah berjalan baik. “Dan tentunya dengan inovasi Pertamini ini, program kerja MWCNU yang memerlukan pendanaan dapat terlaksana dengan maksimal.”

Sekarang ini MWCNU Pringsewu, kata Ustadz Sodiqin, sedang berupaya mengadakan lokasi tanah yang diperuntukkan kantor pusat kegiatan NU di kecamatan Pringsewu. “Di samping pengadaan tanah melalui infaq dan wakaf dari warga NU, jenis usaha seperti Pertamini ini juga dapat mendukung terealisasinya kantor MWCNU Pringsewu itu.” (M Faizin/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Olahraga, Daerah Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Korespondensi KH Hasyim Asyari dan Syekh Al-Husaini Usai Tegur Jepang

Perjuangan mengusir penjajah dilakukan oleh seluruh komponen bangsa Indonesia dengan perjuangan yang menguras keringat, darah, dan nyawa. Hembusan angin segar kemerdekaan beberapa kali didapat bangsa Indonesia kala Jepang kalah perang dan menyerah kepada pasukan sekutu.

Namun, bangsa Indonesia, khususnya para kiai pesantren penggerak kemerdekaan seperti KH Muhammad Hasyim Asy’ari (1871-1947) tidak mau terbuai dengan janji kemerdekaan yang sempat dilontarkan pihak Jepang. Baginya, hal itu menjadi satu bagian diplomasi setelah sekian lama bangsa Indonesia hidup dalam kungkungan penjajahan.

Perjuangan KH Hasyim Asy’ari beserta anaknya KH Abdul Wahid Hasyim dan para ulama pesantren tidak hanya memperkuat spiritualitas, tetapi juga menanamkan cinta tanah air dan spirit nasionalisme yang tinggi. Sebab itu, setelah Kiai Hasyim ditunjuk oleh Jepang untuk memimpin Kantor Jawatan Agama (Shumubu, Kementerian Agama, red)) yang dijalankan oleh Kiai Wahid Hasyim, mereka berupaya mendirikan Kantor Jawatan Agama yang berlokasi di daerah-daerah (Shumuka) yang dipimpin oleh seorang Shumuka-cho.

Korespondensi KH Hasyim Asyari dan Syekh Al-Husaini Usai Tegur Jepang (Sumber Gambar : Nu Online)
Korespondensi KH Hasyim Asyari dan Syekh Al-Husaini Usai Tegur Jepang (Sumber Gambar : Nu Online)

Korespondensi KH Hasyim Asyari dan Syekh Al-Husaini Usai Tegur Jepang

Visi Kiai Wahid Hasyim tidak lain untuk memperkuat konsolidasi urusan-urusan agama di daerah untuk keperluan perjuangan bangsa Indonesia secara umum. Sebelumnya, Kiai Wahid memang melakukan diplomasi dengan Jepang untuk mendirikan Shumuka meskipun pada awalnya berdiri di Jawa dan Madura.

Setelah potensi umat Islam terbina dengan baik melalui jalur Masyumi, Hizbullah, Shumubu, dan Shumuka, Kiai Wahid Hasyim kembali memusatkan perhatiannya pada janji kemerdekaan yang dipidatokan oleh Perdana Menteri Jepang Kunaiki Koiso pada 7 September 1944. (Choirul Anam, 2010)

Janji kekaisaran Jepang untuk memerdekakan bangsa Indonesia memang menarik perhatian bukan hanya di tanah air, tetapi masyarakat dunia Islam, khususnya Syekh Muhammad Al-Amin Al-Husaini. Sampai pada 3 Oktober 1944, Syekh Al-Amin Al-Husaini yang merupakan pensiunan mufti besar Baitul Muqadas Yerusalem yang juga ketika itu menjabat Ketua Kongres Muslimin se-Dunia mengirim surat teguran kepada Duta Besar Nippon di Jerman, Oshima. Kala itu Syekh Al-Husaini sedang berada di Jerman.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Kawat teguran tersebut berisi imbauan kepada Perdana Manteri Jepang Kuniki Koiso agar secepatnya mengambil keputusan terhadap nasib 60 juta penduduk Indonesia yang 50 juta di antaranya bergama Islam. Kongres Islam se-Dunia menekan Jepang untuk segera mengusahakan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Atas teguran tersebut, Kuniki Koiso berjanji akan mengusahakan kemerdekaan untuk bangsa Indonesia. Jawaban Koiso itu disebarluaskan melalui Majalah Domei. Kawat teguran dari Syekh Al-Amin Al-Husaini tersebut sampai kepada Hadratussyekh Hasyim Asy’ari. Ia selaku Ketua Masyumi menerima tindasan kawat teguran tersebut.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Menyikapi kawat teguran tersebut, Kiai Hasyim Asy’ari yang juga pemimpin tertinggi di Nahdlatul Ulama (NU) merasa perlu mengumpulkan para pengurus Masyumi yang terdiri dari berbagai golongan umat Islam dari sejumlah organisasi pada 12 Oktober 1944. 

Setelah rapat mempelajari sedalam-dalamnya tentang kemerdekaan Indonesia, maka diputuskan untuk menyampaikan sikap Masyumi kepada bala tentara Jepang sebagai berikut:

a) Menyiapkan umat Islam Indonesia supaya cakap dan cukup menerima kemerdekaan Indonesia dan kemerdekaan Agama Islam; b) menggiatkan segenap tenaga umat Islam Indonesia guna mempercepat kemenangan akhir guna menolak tiap-tiap rintangan dan serangan musuh yang dapat mngurungkan datangnya kemerdekaan Indonesia dan kemerdekaan Agama Islam; c) berjuang luhur bersama-sama, lebur bersama-sama dengan Dai Nippon di dalam jalan Allah untuk membinasakan musuh yang dzalim; d) menyampaikan keputusan tersebut pada: 1) Pemerintah Bala Tentara Dai Nippon; dan 2) rakyat (umat Islam) Indonesia.

Selanjutnya, KH Hasyim Asy’ari selaku pemimpin NU dan Masyumi segera membalas kawat tindasan Syekh Muhammad Al-Amin Al-Husaini yang telah membantu bangsa Indonesia dengan menegur Perdana Menteri Jepang Kuniki Koiso. Adapun balasan kawat tindasan sebagai ucapan terima kasih dari KH Hasyim Asy’ari adalah sebagai berikut:

Muhammad Al-Amin Al-Husaini Jerman dengan antara Perdana Menteri Kunaiki Koiso di Tokyo atas perhatian tuan dan seluruh alam Islami tentang janji Indonesia merdeka koma Majelis Syuro Muslimin Indonesia koma atas nama kaum Muslimin se-Indonesia koma menyatakan terima kash titik.





Asyukru walhamdulillah





Guna kepentingan Islam lebih perhebatkan perjuangan koma disamping Dai Nippon sampai kemenangan akhir tercapai koma moga-moga pula perjuangan tuan untuk kemerdekaan negeri Palestina dan negeri-negeri Arab lainnya tercapai titik





Majelis Syura Muslimin Indonesia





Hasyim Asy’ari

(Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Pahlawan, Kajian, Olahraga Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Selasa, 30 Januari 2018

MA Maarif Keputran Borong 12 Piala KSM dan Aksioma Pringsewu

Pringsewu, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Madrasah Aliyah Maarif NU Keputran, Kecamatan Sukoharjo, Pringsewu, Lampung berhasil memborong 12 piala pada ajang bergengsi Pelajar Madrasah yaitu kegiatan Kompetisi Sains Madrasah (KSM) dan Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah (Aksioma) tingkat Kabupaten Pringsewu tahun 2017.

MA Maarif Keputran Borong 12 Piala KSM dan Aksioma Pringsewu (Sumber Gambar : Nu Online)
MA Maarif Keputran Borong 12 Piala KSM dan Aksioma Pringsewu (Sumber Gambar : Nu Online)

MA Maarif Keputran Borong 12 Piala KSM dan Aksioma Pringsewu

Prestasi ini diraih oleh siswa Madrasah setempat setelah menyisihkan 482 Pelajar Madrasah lainnya pada Kompetisi yang digelar di Kampus MTsN 2 Pringsewu, Rabu (26/4).

Dari raihan prestasi tersebut, MA Maarif NU Keputran berhasil meraih 3 trofi Juara I sehingga dapat mendudukkan 3 siswanya mewakili Kabupaten Pringsewu untuk berlaga pada Kompetisi serupa ditingkat Provinsi Lampung. Ketiga siswa tersebut adalah Fitri Dwi Yunita Juara I KSM Biologi, Agus Zainudin Ahsan Juara I English Speech Contest dan Siti Mustika Sari Juara I Tenis Meja Putri.

Raihan keberhasilan ini melengkapi prestasi MA Maarif NU Keputran yang merupakan Madrasah Aliyah Favorit di Kabupaten Pringsewu.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

"Semoga Ketiga Siswa yang akan mewakili Kabupaten Pringsewu dapat mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya sehingga nantinya akan mendapatkan hasil yang maksimal dan dapat mewakili Propinsi Lampung dalam ajang serupa di Tingkat Nasional yang akan dilaksanakan di Propinsi Yogyakarta," harap Pendamping Lomba Madrasah setempat Zulian Tri Muhardi.

Lomba yang dipertandingkan pada ajang ini terdiri dari KSM Matematika, Biologi, Fisika, Kimia, Ekonomi dan Geografi. Sementara untuk Aksioma memperlombakan Lomba MTQ, Pidato Bahasa Inggris, Kaligrafi, Madrasah Singer, Bulu Tangkis dan Tenis Meja untuk Putera dan Puteri serta Futsal Putra.

Adapun hasil yang di raih oleh para kontingen kebanggaan MA Maarif NU Keputran ini adalah sebagai berikut :

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

KSM (Kompetisi Sains Madrasah)

1. Juara 1 Biologi Fitri Dwi Yunita X MIA 1

2. Juara 3 Fisika, Ahmad Khoirul Anwar XI MIA 1

3. Juara 3 Matematika, Nur Anisa XI MIA 1

Aksioma (Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah)

1. Juara 1 Speech Putra, Agus Zainudin Ahsan XI MIA 1

2. Juara 1 Tenis Meja Putri Siti Mustika Sari XI IIS 1 

3. Juara 2 Solo Song Putra, Imam Khanafi XI MIA 2.

4. Juara 2 Solo Song Putri, Mega Fatma XI MIA 2

5. Juara 2 MTQ Putra, Muhammad Hariri XI IIS 3

6. Juara 2 Badminton Putra, Riki Wahyudi XI MIA 1

7. Juara 2 Badminton Putri, Syarifah Al Fauziyah XI MIA 1

8. Juara 2 Speech Putri, Muslikah X MIA 2

9. Juara 3 Tenis Meja Putri, Milla Rahmawati Dewi X MIA 1

(Muhammad Faizin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Pahlawan, Olahraga, AlaSantri Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Senin, 29 Januari 2018

Nasihat Ulama untuk Khalifah Umar bin Abdul Aziz

Dalam al-Tibr al-Masbûk fî Nashîhah al-Mulûk, Imam Abû Hâmid al-Ghazali mengisahkan Khalifah ‘Umar bin Abdul Azîz ra (682-720 M) meminta penjelasan tentang keadilan kepada salah seorang ulama bernama Muhammad bin Ka’b al-Qurazi. Beliau menjawab:

? ? ? ? ? ? ? ?, ? ? ? ? ? ? ?, ? ? ? ? ? ?, ? ? ? ? ? ?, ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?.

Nasihat Ulama untuk Khalifah Umar bin Abdul Aziz (Sumber Gambar : Nu Online)
Nasihat Ulama untuk Khalifah Umar bin Abdul Aziz (Sumber Gambar : Nu Online)

Nasihat Ulama untuk Khalifah Umar bin Abdul Aziz

“(Terhadap) setiap muslim yang lebih tua umurnya darimu, jadilah seorang anak. Untuk yang lebih muda darimu, jadilah seorang ayah. Untuk yang sebaya denganmu, jadilah seorang saudara. Hukumlah setiap penjahat sesuai dengan kejahatannya. Dan hati-hatilah, satu cambukanmu terhadap seorang muslim karena dendam (kemarahan) pribadimu, maka perbuatan itu akan menjadikanmu ahli neraka.” (Imam Abû Hâmid al-Ghazali, al-Tibr al-Masbûk fi Nashîhat al-Mulûk, Beirut; Darul Kutub al-‘Ilmiyyah, 1988, hlm 20)

****

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Sebagai seorang pemimpin, Khalifah Umar bin Abdul Aziz mencitrakan kerendahan hati di hadapan pengetahuan. Tanpa segan beliau meminta nasihat kepada seorang ulama. Mengamalkan amanat Rasul bahwa pengetahuan harus terus dicari hingga nafas terakhir. Di sela-sela kesibukannya yang padat, bahkan seringkali tidak memejamkan mata untuk beristirahat, Khalifah Umar bin Abdul Aziz masih menyempatkan diri mempelajari banyak hal, tentang agama, mengatur negara dan lain sebagainya. Teladan seorang pemimpin yang baik.

Khalifah Umar bin Abdul Aziz adalah murid langsung Sayyidina Abdullah bin Umar ra dan Qasim bin Muhammad bin Abu Bakr ra. Beliau menerima pendidikan agama yang intensif. Jauh sebelum menjadi khalifah, beliau telah mempelajari isi ayat Al-Qur’ân yang berbicara tentang keadilan. Allah berfirman (Q.S. al-Nahl [16]: 90):

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

“Sesungguhnya Allah memerintahkan(mu) untuk berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, melarang dari perbuatan keji, munkar, dan permusuhan. Dia memberimu pengajaran agar kamu dapat mengambil pelajaran.”

Ayat di atas mengandung dua unsur pokok, yaitu positif (adil, kebajikan dan memberi kepada kaum kerabat) dan negatif (keji, munkar dan permusuhan). Adil adalah titik awal dalam unsur positif dan meninggalkan permusuhan adalah titik akhir dari unsur negatif. Untuk dapat melakukannya, diperlukan pemahaman tentang adil yang luas. Mungkin, karena alasan itulah, Khalifah Umar bin Abdul Aziz ra terus mengembangkan pemahamannya tentang keadilan, memahaminya dari berbagai persepsi untuk memperluas penerapannya.

Persepsi adil yang diberikan Imam Muhammad al-Qurazi ini bersifat ke dalam diri. Bermain dalam konstruksi jiwa. Seorang yang hendak berlaku adil, harus menyimpan persepsi tersebut dalam dirinya. Beliau menggunakan bahasa perumpamaan yang mudah dipahami, menyentuh langsung common sense manusia, yakni hormat anak kepada orangtuanya, kasih sayang orangtua kepada anaknya, dan keakraban saudara dengan saudaranya yang lain. Kemudian beliau mengingatkan bahwa seorang pemimpin harus berhati-hati dalam menegakkan hukum. Tidak boleh sewenang-wenang menggunakan kekuasaannya. Semuanya akan ditagih oleh Allah di akhirat kelak.

Karena itu, kita perlu berdoa, semoga para pemimpin kita bisa meneladani Khalifah Umar bin Abdul Aziz, dapat berlaku adil meski kepada burung yang butuh tempat berteduh. Seorang pemimpin itu satu kakinya berada di surga dan satunya di neraka. Bagi yang gagal menjaga amanat kepemimpinannya, hukum Tuhan akan sangat berat di akhirat kelak. Tapi, bagi yang berhasil melaksanakan amanatNya, Kanjeng Nabi Muhammad Saw bersabda (H.R. Imam al-Thabrani: “Yaum min imâm ‘âdil afdal min ‘ibâdah sittîna sannah—sehari dari pemimpin yang adil lebih utama daripada ibadah 60 tahun.” Wallahu a’lam.

Muhammad Afiq Zahara, alumnus Pondok Pesantren al-Islah, Kaliketing, Doro, Pekalongan dan Pondok Pesantren Darussa’adah, Bulus, Kritig, Petanahan, Kebumen.

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Sunnah, Olahraga, Pahlawan Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Kamis, 25 Januari 2018

Ekonomi Kreatif dan Agroindustri Bisa Jadi Solusi Atasi Persoalan Ekonomi

Jakarta, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat - Ketimpangan antara penduduk yang kaya dan miskin meningkat sejak diberlakukannya otonomi daerah. Ini berarti penerapan otonomi daerah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat belum tercapai.

Hal itu disampaikan Guru Besar Ilmu Ekonomi Pertanian Universitas Lampung, Prof Dr Bustanul Arifin dalm Diskusi Ekonomi “Menyongsong Satu Abad Kebangkitan Ekonomi Umat dan Nahdlatul Tujar”, di Gedung PBNU Jakarta Pusat, Selasa (14/6) sore.

Ekonomi Kreatif dan Agroindustri Bisa Jadi Solusi Atasi Persoalan Ekonomi (Sumber Gambar : Nu Online)
Ekonomi Kreatif dan Agroindustri Bisa Jadi Solusi Atasi Persoalan Ekonomi (Sumber Gambar : Nu Online)

Ekonomi Kreatif dan Agroindustri Bisa Jadi Solusi Atasi Persoalan Ekonomi

Diskusi yang diselenggarakan Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) ini sebagai persiapan Rapat Pleno PBNU yang akan dihelat akhir Juni.

(Baca: Pentingnya Indonesia Kembali ke Sistem Ekonomi Pancasila)

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Lebih lanjut Bustanul mengatakan, ketimpangan tersebut ditandai dengan tingginya angka gini ratio (ukuran ketidakmerataan atau ketimpangan secara keseluruhan) yang mencapai 0,41 antara tahun 2011-2015.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

“Kalau sampai gini ratio mencapai 0,5 sangat mungkin menimbulkan kerusuhan rasial, seperti yang terjadi di beberapa negara. Jadi masalah ketimpangan ini menjadi serius,” kata Bustanul.

Angka kemiskinan yang pada tahun 2015 juga meningkat menjadi 28,51 juta jiwa dari tahun sebelumnya yang hanya 27,73 juta jiwa. Kemiskinan di perdesaan yang pada tahun 2014 sebanyak 17,73 juta jiwa menjadi 17,89 juta jiwa di tahun 2015.

Perlu Pembenahan

Menurut Bustanul, permasalahan ekonomi Indonesia memerlukan pembenahan dari aspek hati masyarakat Indonesia. Bustanul memaparkan pentingnya keunggulan keberlanjutan, sebab langkah pemerintah untuk menstabilkan harga pangan seperti yang selama ini dijalankan tidaklah cukup.

Saat ini ekspolitasi sumber daya alam seperti batu bara juga tidak menjamin penyelesaian persoalan ekonomi. Misalnya di Kalimantan Timur yang mulai sadar untuk masuk ke sektor yang mengandalkan jasa. Selain itu juga penerapan agroindustri di bidang perikanan dan holikultura, akan membuat ekonomi Indonesia mampu bertahan.

Ekonomi kreatif juga menjadi pilihan yang baik. Ekonomi kreatif bisa dalam bentuknya yang benar-benar menggunakan pemikiran, tidak harus berbasis aplikasi. Misalnya berupa pengenalan kebudayaan Indonesia. Bustanul mencontohkan Korea berhasil menjual budaya pop-nya sehingga dikenal dunia.

Contoh lainnya adalah Isreal. Israel yang tidak mempunyai tanah (wilayah) dan tidak punya kekuatan, tetapi bisa menjadi negara super power yang mampu mengendalikan dunia.

Presiden Joko Widodo mencetuskan ekonomi kreatif ini juga, tetapi agaknya kurang aktif sehingga hasilnya belum maksimal. Bustanul mengkritisi selama ini NU tidak sekali pun menyentuh hal tersebut.

Ekonomi kreatif yang dapat diterapkan juga adalah turisme yang mengombinasikan beberapa hal misalnya kekhasan home stay berhubungan dengan masyarakat asli. Dan semuanya dijadikan paket wisata sehingga bisa menjual hotel dan kuliner.

Bustanul merekomendasikan selain isu ketimpangan, yang juga perlu dibahas dalam periode nanti adalah pengusaaan lahan pertanian yang semakin menurun, dan kreativitas. (Kendi Setiawan/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Olahraga, Makam, Hadits Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Harlah Ke-46 MTs Maarif NU 08 Panican, 5000 Warga Ramaikan Jalan Sehat

Jakarta, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Sedikitnya 5000 warga dari pelbagai lapisan menempuh kurang lebih 2 Km jalan sehat yang dilepas oleh Bupati Purbalingga. Mereka mengikuti gerak jalan berhadiah yang diadakan dalam rangka memperingati Harlah Ke-46 MTs Ma’arif NU 08 Panican, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga, Ahad (10/1) pagi.

Harlah Ke-46 MTs Maarif NU 08 Panican, 5000 Warga Ramaikan Jalan Sehat (Sumber Gambar : Nu Online)
Harlah Ke-46 MTs Maarif NU 08 Panican, 5000 Warga Ramaikan Jalan Sehat (Sumber Gambar : Nu Online)

Harlah Ke-46 MTs Maarif NU 08 Panican, 5000 Warga Ramaikan Jalan Sehat

Jalan sehat ini dilepas oleh Bupati Purbalingga yang diwakili oleh Kabag Kesra H Muh Nurhadi. Tampak hadir pengurus LP Ma’arif NU Purbalingga H Muhdir dan Wakapolsek Kemangkon Riyanto.

Nurhadi menyampaikan ucapan selamat kepada MTs Ma’arif NU 08 Panican. “Saya berharap MTs Maarif NU ini ke depan semakin maju dan dipercaya oleh masyarakat,” kata Nurhadi.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Jalan sehat ini dimeriahkan oleh atraksi Sulap Master Tarno dari Brebes. Dalam rangka harlah ini diselenggarakan beberapa even di antaranya adalah pengajian, lomba hadrah, tahfidz, pertandingan futsal antarpelajar SD/MI se-Kecamatan Kemangkon.

Even ini juga dimaksudkan memperkenalkan MTs kepada masyarakat baik dari segi prestasi maupun kegiatan ekstrakurikuler. Tema harlah kali ini berbunyi “46 Tahun Mengabdi untuk Bangsa”.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

“Tema ini diambil sebagai motivasi bagi madrasah untuk selalu menciptakan generasi cerdas dan berkualitas melalui pendidikan berbasis keagamaan sebagai penerus bangsa dan tetap mengawal NKRI,” kata Kepala MTs Maarif NU 08 Panican Torik Jahidin. (Red Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Hadits, Olahraga Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Jumat, 19 Januari 2018

Alasan Dibalik Keputusan Sepihak Donald Trump atas Yerusalem

Jakarta, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Mantan Pelapor Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk situasi Hak Asasi Manusia kawasan Palestina Makarim Wibisono menilai, keputusan sepihak Presiden Amerika Serikat Donald Trump atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel disebabkan menurunnya popularitas Trump di dalam negeri.

Sebelumnya, presiden-presiden Amerika Serikat yang baru terpilih memiliki tingkat popularitas yang tinggi pada tahun pertamanya seperti Barack Obama (65 persen), George Bush (60 persen), dan Bill Clinton (70 persen). Namun popularitas Trump pada tahun pertamanya menjadi presiden adalah di bawah 30 persen. Inilah yang menyebabkan Trump untuk melakukan sebuah gebrakan.  

Alasan Dibalik Keputusan Sepihak Donald Trump atas Yerusalem (Sumber Gambar : Nu Online)
Alasan Dibalik Keputusan Sepihak Donald Trump atas Yerusalem (Sumber Gambar : Nu Online)

Alasan Dibalik Keputusan Sepihak Donald Trump atas Yerusalem

“Dia itu di bawah 30 persen. Pada saat terpilih agak naik, sekarang tahun pertama turun 30 persen,” kata Makarim kepada Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat di Jakarta, Selasa (9/1).  

Selain itu, Mantan Duta Besar RI untuk PBB ini menyebutkan, sebelumnya Trump tidak pernah menjabat sebagai seorang pejabat. Trump adalah seorang pebisnis yang sukses sehingga ia memerintah negara seperti seorang pebisnis mengatur bisnisnya.

“Kalau bisnis, kok saham saya turun semua, saya harus coba gebrak apa gitu biar naik (popularitasnya). Karena dia tidak pernah memerintah, maka yang dipikirkan adalah resiko pribadi saja,” jelasnya.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Akibat dari keputusan Trump ini, Amerika Serikat dikucilkan di dalam voting Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (SMU PBB) pada Kamis, 21 Desember tahun lalu. Sebanyak 128 negara menentang langkah Amerika Serikat yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, 35 negara abstain, dan sembilan –termasuk Amerika Serikat dan Israel sendiri- mendukung keputusan Trump tersebut. Bahkan, 14 dari 15 anggota tetap Dewan Keamanan PBB pun menentang keputusan sepihak Trump.

“Boleh dibilang dia dikucilkan. Waktu voting 14 lawan satu, cuma dia (Amerika Serikat) sendiri,” ungkapnya.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Status Yerusalem merupakan jantung konflik yang tidak berkeseudahan antara Israel dan Palestina. Israel menduduki Yerusalem Timur dan menjadikannya sebagai ibu kota yang tidak bisa ditawar lagi. Sementara Palestina menganggap Yerusalem Timur adalah ibu kota negara masa depan mereka. (Muchlishon Rochmat)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Olahraga, Santri Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Rabu, 17 Januari 2018

Beginilah Kodisi Makam Mbah Subchi “Kiai Bambu Runcing”

Temanggung, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Makam Kiai Subchi Parakan (wafat 1958), salah satu tokoh NU pejuang kemerdekaan, berada di kompleks pemakaman Islam Pakuncen, Kauman Parakan, Temanggung, Jawa Tengah. Kuburan ulama berjuluk “Kiai Bambu Runcing” ini berbaur dengan pemakaman umum desa setempat. Letaknya hanya sekitar 300 meter dari arah pasar Parakan.

Meski berada di kawasan yang cukup strategis, yakni di pusatnya kota kecil Parakan, peziarah yang belum pernah ke area makam tersebut akan kesulitan menemukan di mana letak persisnya makam kiai yang saat revolusi kemerdekaan sering didatangi Jendral Sudirman ini. Pasalnya, tidak ada penanda khusus yang membedakan makam Kiai Subchi dari makam-makam warga lainya, sebagaimana lazimnya makam para tokoh yang memiliki penanda cungkup atau bangunan khusus lainnya. Satu-satunya penanda adalah identitas nama yang tertulis di batu nisannya.

Beginilah Kodisi Makam Mbah Subchi “Kiai Bambu Runcing” (Sumber Gambar : Nu Online)
Beginilah Kodisi Makam Mbah Subchi “Kiai Bambu Runcing” (Sumber Gambar : Nu Online)

Beginilah Kodisi Makam Mbah Subchi “Kiai Bambu Runcing”

Baca: KH Subchi Parakan: Kiai Bambu Runcing, Guru Jenderal Soedirman

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat



Pada Jumat (27/5) nyaris pukul 17.00 WIB, area makam Pakuncen tampak sepi. Hanya satu dua orang sedang bersih-bersih di makam keluarganya, serta beberapa anak desa setempat sedang bermain. Berkat petunjuk warga itu pula Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat bisa menemukan letak makam Kiai Subchi, setelah sebelumnya mencoba menelusuri sendiri posisi makam Kiai Subchi tapi tidak berhasil. Menurut penuturan warga yang mengantar kami, biasanya makam Kiai Subchi ini juga kerap didatangi para peziarah.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Tidak begitu jauh dari Kauman Parakan, kira-kira 500 meter, berdiri pondok pesantren "Kyai Parak Bambu Runcing" yang didirikan oleh KH Muhaiminan Gunardho. Petang menjelang maghrib suasana pondok ini sedang senyap karena beberapa waktu lalu telah melangsungkan haflah akhir tahun dan kini telah memasuki waktu liburan. Cuma beberapa santri yang masih tampak.

Hubungan antara pesantren ini dengan Kiai Subchi memang sangat erat. Tapi pendiri pesantren ini bukan Kiai Subkhi, melainkan KH Muhaiminan Gunardho,? putra KH Raden Sumomihardho. Nama terakhir ini adalah tokoh dan rekan Kiai Subchi pada masa revolusi mempertahankan kemerdekaan yang merupakan penggerak laskar pejuang dari berbagai elemen kelaskaran terutama pasukan Hizbullah. Pada masa kemerdekaan itu, bersama kiai Subkhi, Kiai Raden Sumomihardho juga kerap dimintai memberi doa dan asma pada bambu runcing dari para pejuang yang datang dari berbagai daerah.

Sementara, kaitan pesantren Kyai Parak Bambu Runcing dengan Kiai Subchi dipertemukan dalam hubungan pernikahan. Istri KH Muhaiminan Gunardho merupakan putri dari Kiai Subchi. (M Haromain/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Olahraga, Kajian Islam, Amalan Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Jumat, 05 Januari 2018

Aktivis Lesbumi Lampung Jadi Staf Bidang Budaya Kapolda

Way Kanan, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Salah seorang pengurus Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) NU Lampung Dr Farida Aryani, pada Jumat 8 April 2016 ditetapkan sebagai Staf Ahli Bidang Budaya Kapolda Lampung oleh Brigjen Pol Ike Edwin. Penetapan itu berdasar surat tugas Kapolda Lampung nomor SGAS /01/Ini/2016 tertanggal 23 Maret 2016.

Selain menjadi Ketua Dewan Pendidikan Way Kanan, cucu ulama sekaligus komandan pasukan tentara Hizbullahdari KH Gholib ini memulai kiprahnya sebagai pejuang Bahasa Lampung sejak September 1998.

Aktivis Lesbumi Lampung Jadi Staf Bidang Budaya Kapolda (Sumber Gambar : Nu Online)
Aktivis Lesbumi Lampung Jadi Staf Bidang Budaya Kapolda (Sumber Gambar : Nu Online)

Aktivis Lesbumi Lampung Jadi Staf Bidang Budaya Kapolda

"Sebagai Gusdurian dan warga Nahdlatul Ulama, saya mengucapkan selamat atas penetapan tersebut, kami bangga. Semoga senantiasa memberikan yang terbaik bagi Lampung, hidup dan kehidupan," ujar Ketua PC GP Ansor Way Kanan Gatot Arifianto di Blambangan Umpu, Kamis (14/4).

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Farida Aryani adalah Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unila. Semasa remaja, istri Sekdakab Way Kanan Bustam Hadori itu aktif? bergiat di Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Lampung.

Farida mengaku bangga ketika bahasa Lampung digunakan banyak mahasiswa, khususnya mahasiswa bahasa Lampung di lingkungan kampus. Apa yang ia perjuangkan bersama beberapa rekannya bisa menjadi kenyataan, yakni perjuangan untuk tetap menjaga bahasa ibu yang saat itu mulai ditinggalkan. Saat Jurusan Bahasa Lampung terbentuk di Unila, Farida diminta menjadi ketua jurusan.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

"Apa yang dilakukan Dr Farida sejalan dengan upaya-upaya NU. Selain itu, apa yang dilakukan juga merupakan satu dari sembilan nilai keutaman yang diajarkan Gus Dur, yakni kearifan lokal," kata Gatot lagi.

Kearifan lokal bersumber dari nilai-nilai sosial-budaya yang berpijak pada tradisi dan praktik terbaik kehidupan masyarakat setempat. Kearifan lokal Indonesia di antaranya berwujud dasar negara Pancasila, Konstitusi UUD 1945, prinsip Bhineka Tunggal Ika, dan seluruh tata nilai kebudayaan nusantara yang beradab.

Gus Dur menggerakkan kearifan lokal dan menjadikannya sebagai sumber gagasan dan pijakan sosial-budaya-politik dalam membumikan keadilan, kesetaraan, dan kemanusiaan, tanpa kehilangan sikap terbuka dan progresif terhadap perkembangan peradaban. (Syuhud Tsaqafi/Mahbib)



Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Olahraga Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Senin, 01 Januari 2018

Empat Hal Mengapa Sidang Istimewa Penjatuhan Gus Dur Cacat Hukum

Jika ditinjau dari sudut pandang hukum, Sidang Istimewa MPR yang menjatuhkan Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) jelas cacat hukum alias inkonstitusional. Paling tidak bisa dilihat dari empat hal.

Pertama, Sidang Istimewa itu semula diputuskan oleh sebuah sidang paripurna MPR yang diputuskan oleh pimpinan MPR dan Fraksi-fraksi. Padahal, menurut Tata Tertib MPR sebagaimana dimuat di dalam Tap No. II/MPR/2000, sidang paripurna itu merupakan bagian dari sidang umum atau sidang Istimewa.

Empat Hal Mengapa Sidang Istimewa Penjatuhan Gus Dur Cacat Hukum (Sumber Gambar : Nu Online)
Empat Hal Mengapa Sidang Istimewa Penjatuhan Gus Dur Cacat Hukum (Sumber Gambar : Nu Online)

Empat Hal Mengapa Sidang Istimewa Penjatuhan Gus Dur Cacat Hukum

Kedua, rencana Sidang Istimewa itu semula ditetapkan karena Presiden dianggap telah melanggar haluan negara dengan melantik Chaerudin Ismail sebagai pelaksana Tugas Kapolri. Artinya, dengan mengangkat Chaerudin Ismail dalam jabatan itu, Presiden melanggar Tap MPR No. VII/MPR /2000. Jika siding Istimewa akan diselenggarakan karena Presiden melanggar haluan negara maka seharusnya ia didahului dengan memorandum I dan memorandum II, bukan langsung menyelenggarakan Sidang Istimewa.

Dalam kasus yang dikaitkan dengan pengangkatan Pelaksana Tugas Kapolri itu, ternyata Sidang Istimewa diadakan tanpa didahului oleh keluarnya memorandum I maupun II oleh DPR. Memorandum I dan II yang ada ketika itu adalah dalam kasus lain yakni kasus dana Bulog dan bantuan dana dari Sultan Brunei yang jadwal Sidang Istimewanya masih harus menunggu tanggal 1 Agustus 2001.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Ketiga, untuk mengambil keputusan dalam menjatuhkan Presiden, menurut Pasal 87 Tap MPR No.II/MPR/200, semua Fraksi harus hadir. Tetapi, dalam kenyataannya pada sidang Istimewa tanggal, 23 Juli itu,Fraksi PKB dan Fraksi PDKB menyatakan tidak hadir secara resmi. Memang pada waktu itu ada Matori Abdul Djalil dan Astrid Susanto, tetapi kehadiran Matori jelas dinyatakan sebagai Wakil Ketua MPR dan bukan mewakili Fraksi karena fraksinya secara resmi menyatakan tidak hadir. Sedangkan kehadiran Astrid seperti diumumkan kepada publik adalah sebagai peninjau.

Keempat, dari sudut keanggotaan MPR yang bersidang itu cacat karena dihadiri oleh orang-orang yang seharusnya tidak lagi berhak menjadi anggota MPR yakni Laksamana Sukardi dan Kwik Kian Gie. Kedua orang itu seharusnya telah kehilangan status sebagai anggota MPR/DPR karena sejak bulan Oktober 1999 telah diangkat menjadi Menteri Menurut UU No.4 Tahun 1999, keanggotaan MPR/DPR tidak dapat dirangkap dengan jabatan Menteri. Sehingga begitu yang bersangkutan menerima jabatan Menteri maka seharusnya ia berhenti dari anggota DPR/MPR. Inilah yang dilakukan oleh Mahadi Sinambela, Alwi Shihab, dan Chofifah Indar Parawansa yang langsung minta berhenti dari keanggotaan DPR/MPR begitu mereka diangkat menjadi Menteri. Jika mau berpegangan pada UU, sidang MPR yang diikuti oleh orang yang sebenarnya sudah tidak berhak seharusnya tidak sah dan dinyatakan inkonstitusional. (A. Khoirul Anam, diolah dari berbagai sumber)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Olahraga Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Sabtu, 30 Desember 2017

Rekrut Anggota, Banser Jombang Hidupkan Nawa Prasetya Banser

Jombang, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Sedikitnya lebih dari 200 calon anggota Banser (Barisan Ansor Serbaguna) serta Banser lama mengikuti Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Banser angkatan ke-3 masa khidmat 2014-2018 di Kecamatan Wonosalam, Jombang, Jawa Timur, selama tiga hari, Jumat-Ahad ? (26-28/02/2016). Jumlah yang tidak sedikit itu dengan rincian 186 dari calon anggota Banser, dan 30 dari Banser lama.

Dalam kegiatan Diklatsar tersebut, pserta mendapatkan sejumlah materi. Di antaranya bela Negara, ke-NU-an, ahlussunnah wal jamaah (Aswaja), Keorganisasian, ke-Ansor-an, Ke-Banser-an dan kepemimpinan.?

Rekrut Anggota, Banser Jombang Hidupkan Nawa Prasetya Banser (Sumber Gambar : Nu Online)
Rekrut Anggota, Banser Jombang Hidupkan Nawa Prasetya Banser (Sumber Gambar : Nu Online)

Rekrut Anggota, Banser Jombang Hidupkan Nawa Prasetya Banser

Sedangkan untuk pematerinya, penyelenggara menghadirkan beberapa pemateri yang memang sudah berkompeten di bidangnya. Salah satunya Komandan Kodim 0814/Jombang, ia memberikan materi tentang wawasan kebangsaan dan bela negara.

Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jombang, H Zulfikar Damam Ikhwanto menjelaskan beberapa tujuan diselenggarakannya Diklatsar Banser, menurutnya, hal itu bertujuan untuk meneguhkan kader dalam bela Negara, memiliki kepekaan sosial dan alam serta memahami dan menjalankan Nawa Prasetya Banser dengan penuh tanggung jawab.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

“Tentunya dengan materi-materi yang sudah diberikan mulai soal ke-NU-an, Aswaja hingga materi tentang bela negara dan Ke Banser an,” ungkapnya kepada Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat saat dihubungi, Senin (29/2).

Pria yang kerab disapa Gus Antok itu menambahkan bahwa Banser sangat perlu mendapat pelatihan bela negara, mengingat Banser sebagai benteng para ulama dan menjadi garis depan ketika NKRI dalam ancaman. Semangat ini juga tertulis dalam Nawa Prasetya Banser.

“Bagi kami Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945 adalah harga mati, sehingga materi bela negara juga kita berikan setiap penyelenggaraan diklatsar. Sebagaimana dalam Nawa Prasetya Banser tertulis bahwa Banser 1 Bertaqwa kepada Allah SWT, 2 Setia kepada Pancasila dan UUD 1945. 3 Memegang teguh cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Negara Republik Indonesia. 4 Taat dan ta’dhim kepada khittah NU 1926. 5 Setia dan berani membela kebenaran dalam wadah perjuangan Ansor, demi terwujudnya cita-cita bangsa Indonesia. 6 Peduli terhadap nasib umat manusia tanpa memandang suku, bangsa, agama dan golongan. 7 Menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, kebenaran keadilan dan demokrasi. 8 siap mengorbankan seluruh jiwa, raga dan harta demi mencapai Ridho Alloh SWT. 9siap siaga membela kehormatan dan martabat bangsa dan Negara Republik Indonesia,” paparnya panjang lebar.

Sedangkan untuk rangkaian Diklatsar, Gus Antok mengungkapkan, acara diawali dengan apel bersama sebanyak 350 Banser, dan dipimpin langsung Kepala Bakesbangpol Jombang Mas’ud di lapangan Desa Panglungan, Kecamatan Wonosalam. Selanjutnya, peserta Diklatsar angkatan ketiga itu menjalani pelatihan.

Hadir pada saat itu, Camat Wonosalam, Polsek dan Koramil setempat, ? Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Wonosalam, Pimpinan Anak Cabang (PAC) Muslimat NU dan PAC Fatayat NU, Penasehat GP Ansor Jombang dan sejumlah Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat se-Wonosalam. (Syamsul Arifin/Fathoni)

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Quote, Olahraga, PonPes Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Kisah Kiai Sahal Mahfudh yang Hobi Baca Buku

Adik sepupu almarhum KH MA Sahal Mahfudh, Pengasuh Ponpes Putri Raudlah al Thahiriyah Kajen, Pati, Jawa Tengah, KH Ahmad Muadz Thohir, punya cerita tentang keistimewaan sang kakak. Menurutnya, Rais Am PBNU dan Ketua MUI yang wafat pada Januari 2014 lalu, itu seorang yang sangat hobi membaca. Kegiatan Mbah Sahal kalau tidak mengajar atau menemui tamu, ya membaca. Tak hanya membaca kitab klasik yang memang dikoleksinya, tetapi juga buku-buku terbaru terutama yang terkait pendidikan atau keagamaan.

Kiai Muadz pernah merasa "sakit hati" karena merasa sudah membaca buku terbaru, ternyata kalah duluan dengan kakaknya tersebut.

Kisah Kiai Sahal Mahfudh yang Hobi Baca Buku (Sumber Gambar : Nu Online)
Kisah Kiai Sahal Mahfudh yang Hobi Baca Buku (Sumber Gambar : Nu Online)

Kisah Kiai Sahal Mahfudh yang Hobi Baca Buku

Suatu hari ia punya acara di Jakarta. Saat hendak pulang, ia melihat buku baru di etalase Bandara Soekarno-Hatta. Dibelilah buku di kios Bandara tersebut. Tidak terlalu tebal, maka dia baca dengan target khatam dalam perjalanan.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

"Di Bandara itu selalu ada buku baru yang dijual di kios. Saya beli buku tentang Pendidikan anak. Langsung saya baca di ruang tunggu. Saya lanjutkan kala duduk di dalam pesawat ke Semarang. Sampai mendarat di Semarang, buku itu rampung saya baca," ujar ketua PCNU Pati ini dalam rapat Majma Buhuts an-Nahdliyah di Solo, Selasa (17/11) malam.

Dari buku itu dia merasa ada hal baru, dan ingin didiskusikannya dengan sang kakak. Selang sehari dari kepulangannya dari Jakarta, Kiai Muadz pun bertandang ke rumah Mbah Sahal. Ia tak bercerita kalau sudah beli dan baca buku tersebut, hanya bertanya dan meminta penjelasan saudara tuanya.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

"Kak, menurut jenengan pendidikan anak itu dimulai sejak kapan,?" tanya dia.

Mbah Sahal tidak langsung menjawab melainkan menimpali tanya.

"Yang kamu inginkan konsep menurut ulama atau menurut ilmuwan modern?"

"Nggih kalih-kalih ipun (Ya dua-duanya)," sahut Kiai Muadz.

"Kalau menurut ulama, ada yang bilang pendidikan anak dimulai sejak sebelum nikah."

"Nggih to?"

"Ya iya. Kalau nikahnya menurut Islam, itu modal pendidikan yang baik untuk anak. Kalau tidak sesuai ajaran Islam, ya jadi investasi yang buruk," tutur Mbah Sahal.

Mbah Sahal melanjutkan; "Menurut ulama lain, pendidikan anak dimulai sejak sebelum jimak (berhubungan intim). Yakni jika jimaknya baik menurut tuntunan Kanjeng Nabi, ya Insyaallah hasilnya baik. Lantas ulama lain bilang dimulai dari sejak janin di kandungan ibu."

Kiai Muadz manggut-manggut tanda paham. Ia lalu menunjukkan gelagat ingin bertanya tentang pendidikan anak menurut ilmuwan moden. Mbah Sahal tahu gelagat itu, bukan meneruskan memberi penjelasan, melainkan masuk ke ruang tengah rumahnya, tempat perpustakaan pribadinya berada. Lalu sang kakak kembali ke ruang tamu sambil membawa sebuah buku.

"Kalau kamu ingin tahu bagaimana pendidikan anak menurut ilmuwan modern, ya baca buku ini," ucap Mbah Sahal sambil menaruh buku di meja agar dilihat sang adik.

Deg! Kiai Muadz terperanjat. Ternyata buku yang diberikan sang kakak itu persis buku yang kemarin ia baca selama perjalanan naik pesawat dari Jakarta. Rupanya sang kakak telah lebih dulu membacanya. “Padahal buku itu baru terbit 10 hari lalu. Bahkan sepertinya beliau sudah tahu kalau saya habis baca buku itu," tuturnya takjub.

Ketika ia buka, Kiai Muadz melihat bukti khas buku yang dibaca sang kakak. Mbah Sahal, menurutnya, selalu memberi catatan kecil dengan aksara Arab, di setiap buku atau kitab yang dibaca. Coretan yang ditulis di pinggir halaman buku/kitab tersebut merupakan tafsiran atau komentar Mbah Sahal.

Kiai Muadz pun pamit pulang sambil membaca buku permberian kakaknya tersebut. "Biarlah punya dua buku, yang ini istimewa karena ada coretan tulisan tangan Mbah Sahal," pungkasnya.

Ilâ hadlrati rûhi KH MA Sahal Mahfudh, al-Fâtihah. (Moch. Ichwan)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Olahraga, IMNU Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Kamis, 14 Desember 2017

Ketua Umum PBNU Selama 28 Tahun

Jakarta, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Almarhum KH Idham Chalid tercatat sebagai tokoh yang paling lama memimpin Nahdlatul Ulama (NU). Dalam usia 34 tahun, Kiai Idham dipercaya menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).



Ketua Umum PBNU Selama 28 Tahun (Sumber Gambar : Nu Online)
Ketua Umum PBNU Selama 28 Tahun (Sumber Gambar : Nu Online)

Ketua Umum PBNU Selama 28 Tahun

Jabatan tersebut diembannya selama 28 tahun, yaitu hingga tahun 1984. Pada tahun 1984, posisi Kiai Idham di PBNU digantikan oleh KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), yang ditandai dengan fase Khittah 1926 atau NU kembali menegaskan diri sebagai ormas yang tidak terlibat politik praktis.

KH Idham Chalid lahir pada tanggal 27 Agustus 1922 di Setui, dekat Kecamatan Kotabaru, bagian tenggara Kalimantan Selatan, adalah anak sulung dari lima bersaudara. Ayahnya H. Muhammad Chalid, penghulu asal Amuntai, Hulu Sungai Tengah, sekitar 200 km dari Banjarmasin.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Saat usianya baru enam tahun, keluarganya hijrah ke Amuntai dan tinggal di daerah Tangga Ulin, kampung halaman leluhur ayahnya.

Selain tercatat sebagai salah satu tokoh besar bangsa ini pada zaman Orde Lama maupun Orde Baru. Kiai Idham juga tercatat sebagai "Bapak" pendiri Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Setelah tidak berkiprah di panggung politik praktis yang telah membesarkan namanya, waktunya dihabiskan bersama keluarga dengan mengelola Pesantren Daarul Maarif di bilangan Cipete. (nam/sam)Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Olahraga Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Senin, 11 Desember 2017

PWNU Sumbar Dirikan Panti Asuhan Al-Mawaddah

Padang, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumatera Barat (Sumbar) tak lama lagi akan memiliki panti asuhan yang luas dan megah. Al-Mawaddah, demikian nama panti asuhan tersebut. Pembangunannya diperkirakan menelan biaya sebesar Rp 3 miliar.

Panti asuhan yang tanahnya merupakan hasil sumbangan Ketua PW Muslimat NU Sumbar Hj. Tina Hatta, itu dibangun di atas tanah seluas 982 meter persegi di Kelurahan Parupuk Tabing, Kecamatan Padang Utara, Padang, Sumbar.

PWNU Sumbar Dirikan Panti Asuhan Al-Mawaddah (Sumber Gambar : Nu Online)
PWNU Sumbar Dirikan Panti Asuhan Al-Mawaddah (Sumber Gambar : Nu Online)

PWNU Sumbar Dirikan Panti Asuhan Al-Mawaddah

Ketua Umum Pengurus Besar NU KH Hasyim Muzadi didaulat meletakkan batu pertama sebagai tanda peresmian pembangunan panti asuhan tersebut, Kamis (15/6) kemarin. Demikian dilaporkan Kontributor Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat di Padang Armaidi Tanjung.

Hadir pada kesempatan tersebut Sekretaris Daerah Provinsi Sumbar H Yohanes Dahlan, Rais Syuriah PWNU Sumbar H Amiruddin dan Ketua Panitia Pelaksana Pembangunan Al-Mawaddah H Hediyanto.

Dalam sambutannya, Hasyim berpesan agar panti asuhan tersebut tak hanya tempat penampungan. Melainkan harus menjadi pusat pendidikan bagi warga setempat untuk mempersiapkan generasi penerus bangsa yang andal.

“Untuk itu perlu kebersamaan untuk mewujudkannya. Mulailah dari diri kita, lingkungan kita sendiri untuk kelancaran pembangunan panti asuhan ini. Begitu juga untuk penghuninya nanti, mulailah juga dari lingkungan kita dan lingkungan di mana panti berdiri, kata Pengusuh Pondok Pesantren Al-Hikam, Malang, Jawa Timur, itu.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Dalam kesempatan yang sama, Hediyanto menjelaskan, panti asuhan yang akan dibangun tiga lantai tersebut tidak hanya menampung para yatim-piatu. “Juga menjadi tempat pembentukan intelektual yang tidak saja menjadikan orang pintar, tetapi juga menjadi orang-orang yang benar dalam menjalani kehidupannya,” jelasnya.

Ia mengaku yakin bahwa pembangunan panti asuhan tersebut akan selesai dalam 3 tahun. Tentu, tambahnya, kerja sama dan dukungan semua pihak akan sangat membantu dalam kelancaran pembangunannya sehingga bisa segera dimanfaatkan dan sesuai dengan fungsinya.

Sementara itu, di hadapan warga Nahdliyin Sumbar yang hadir dalam acara tersebut, Yohanes Dahlan mengatakan, pembangunan panti asuhan tersebut tidak terlalu memikirkan dana. “Jangan tunggu uang datang. Kalaulah pekerjaan ini dikerjakan, maka dengan sendirinya uang akan berdatangan dari berbagai pihak,” ungkapnya.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Pada kesempatan itu pula ditandatangani kesepakatan kerja sama dalam hal pembangunan dan pengelolaan panti asuhan tersebut antara warga setempat dengan PWNU Sumbar. Penandatanganan kerja sama itu dilakukan oleh Ketua RW II Linggarjati Virza Benzani Rais Syuriah PWNU Sumbar H Amiruddin. (rif)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Olahraga, Pemurnian Aqidah, Nahdlatul Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Rabu, 06 Desember 2017

1000 Ekor Kambing Untuk Ribuan Jamaah Maulid di Pekalongan

Pekalongan, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Puluhan ribu umat Islam memadati arena Peringatan Maulidurrasul SAW di Gedung Kanzus Sholawat, Pekalongan, Ahad (25/1). Mereka yang datang dari sejumlah provinsi di Indonesia, dijamu dengan 1000 ekor kambing dan 10 ton beras oleh tuan rumah Habib Luthfi bin Yahya.



1000 Ekor Kambing Untuk Ribuan Jamaah Maulid di Pekalongan (Sumber Gambar : Nu Online)
1000 Ekor Kambing Untuk Ribuan Jamaah Maulid di Pekalongan (Sumber Gambar : Nu Online)

1000 Ekor Kambing Untuk Ribuan Jamaah Maulid di Pekalongan

Namun pihak panitia mengaku baru menyembelih 300 ekor kambing dan memasak 2,5 ton beras. sedangkan sisanya akan dipergunakan untuk rangkaian maulid di berbagai daerah yang tersebar di 99 tempat.

Sejak malam hari sebelumnya kendaraan-kendaraan besar dari luar daerah sudah memadati area parkir yang disediakan panitia bekerja sama dengan Polresta Pekalongan. Ribuan tamu utusan dari Idaroh Wustho dan Syubiyah sejak Jumat sudah hadir untuk mengikuti berbagai rangkaian kegiatan maulid, antara lain silaturrahmi mursyid thariqah dengan ulama Syiria.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Jalan dr Wahidin Pekalongan sepanjang 1000 meter menjadi penuh dengan lautan manusia berbusana putih-putih untuk mengikuti kegiatan peringatan maulid di Gedung Kanzus Sholawat.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Sekretaris Panitia Maulid Sumarjo kepada Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat mengatakan, “Kegiatan maulid 1436 Hijriyah berlangsung dengan semarak dan penuh khidmat. Hal ini terlihat dari tamu yang hadir tampak khusyuk mengikuti acara demi acara yang dimulai sejak jam 8 pagi hingga jam 3 siang.”

Penyampai taushiyah ialah Habib Umar Muthohar Semarang, Habib Zaed dari Yaman, dan Habib Fadhil Al-Jilani dari Syria. Sedangkan tausiyah dari Habib Luthfi yang ditunggu para hadirin ditiadakan mengingat waktu yang terlalu sempit.

Sementara pihak polres Pekalongan Kota dibantu Kodim 0710 Pekalongan dan ratusan Banser dari Kota dan kabupaten Pekalongan tampak berjaga-jaga sejak pagi hingga acara usai.

Kegiatan maulid di Kanzus sholawat merupakan awal kegiatan peringatan maulid yang ada di berbagai daerah dan akan berlangsung hingga jelang bulan Ramadhan 1436 Hijriyah mendatang. 

Banyak daerah mengadakan peringatan maulid dalam satu rangkaian maulid Kanzus Sholawat untuk memastikan agar kegiatannya bisa dihadiri Habib Luthfi selaku Khodimul Maulid. (Abdul Muiz/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Olahraga Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Sabtu, 02 Desember 2017

Habib Syech: Di Belakang Ansor Ada Kiai-kiai Besar, Jaga Nama Baik Itu!

Solo, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Mustasyar Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah, Habib Syech bin Abdul Qadir As-Segaf berpesan kepada para kader Ansor dan Banser untuk selalu menjaga nama baik organisasi pemuda milik NU tersebut.

Menurut pengasuh Majelis Ahbabul Musthofa itu, di belakang Ansor terdapat nama-nama besar para kiai yang turut mendirikan dan membesarkannya. Untuk itu, para pemuda yang menyandang predikat kader Ansor dan Banser, sudah seyogyanya turut menjaga nama baik.

“Jaga nama besar para romo kiai, jaga nama besar Ansor dan Banser!,” pesan dia, saat menerima kunjungan Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Tengah, di Gedung Bustanul Asyiqin, Rabu (29/6) pagi.

Habib Syech: Di Belakang Ansor Ada Kiai-kiai Besar, Jaga Nama Baik Itu! (Sumber Gambar : Nu Online)
Habib Syech: Di Belakang Ansor Ada Kiai-kiai Besar, Jaga Nama Baik Itu! (Sumber Gambar : Nu Online)

Habib Syech: Di Belakang Ansor Ada Kiai-kiai Besar, Jaga Nama Baik Itu!

Selain itu, Habib Syech juga mengajak para kader Ansor untuk saling membantu dalam menegakkan ajaran Islam Ahlussunah wal Jamaah, dengan mengedepankan adab dan akhlak yang baik.

“Ansor dan Banser saudara saya, mari kita bangkitkan kecintaan masyarakat kita kepada Ahlussunah wal Jamaah dengan mengedepankan adab dan akhlakul karimah,” tuturnya.

Tak lupa, Habib Syech menghaturkan terima kasih kepada para anggota Banser yang sering membantu dalam setiap kegiatannya.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Acara kunjungan sekaligus sahur bersama Habib Syech ini merupakan rangkaian kegiatan Pengurus PW GP Ansor Jateng di wilayah Soloraya. Pada sore harinya, juga digelar sejumlah kegiatan, antara lain buka bersama, penyerahan bantuan sosial dan penyerahan bendera kepada para Pimpinan Cabang Ansor di Soloraya. (Ajie Najmuddin/Zunus)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Olahraga, News Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Jumat, 17 November 2017

Ini Tujuh Kunci Mencerdaskan Murid ala Ketum Pergunu

Mojokerto, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat - Ketua Umum Pergunu KH Asep Saifuddin Abdul Chalim menyebutkan sejumlah tips agar murid-murid sukses dalam menyerap ilmu pengetahuan di hadapan para guru-guru peserta Kongres Pergunu II di Pesantren Amanatul Umah, Kamis (27/10) siang.

Menurut Kiai Asep, kunci pertama adalah al-jiddu wal muwazhabah atau berkesungguhan dan ajeg dalam berkesungguhan. Berkesungguhan dan terus berkesungguhan.

Ini Tujuh Kunci Mencerdaskan Murid ala Ketum Pergunu (Sumber Gambar : Nu Online)
Ini Tujuh Kunci Mencerdaskan Murid ala Ketum Pergunu (Sumber Gambar : Nu Online)

Ini Tujuh Kunci Mencerdaskan Murid ala Ketum Pergunu

Misalnya tidak benar apabila murid tidak diberi PR. Tetapi PR harus merangsang bersangkutan untuk kelanjutan proses belajar, tidak berhenti saat di sekolah saja. "PR itu harus dimulai dari yang mudah, kemudian yang setengah sulit, baru agak sulit. Tetapi yang mudah itu bisa menggiring pada yang setengah sulit." jelasnya.

Kedua, taqlilul ghidza atau menyedikitkan makan. Murid harus dibiasakan jangan banyak makan atau makan tidak boleh sampai kekenyangan. Sebab menurut ilmu kedokteran, kenyang itu datang 10 menit setelah makan. "Sementara kenyang itu menghilangkan kecerdasan," tambahnya.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Ketiga, mudawamatul wudlu yakni murid itu harus selalu mempunyai wudhu dan gurunya pun harus punya wudhu.

Keempat, tarkul maaashi, atau tidak boleh bermaksiat. "Di dalam Al-Quran disebutkan ‘dosa itu membebani dirimu’. Ketika seorang murid membawa pelajaran dari gurunya, membawa beban dipundaknya, secerdas apapun tidak akan mengerti dengan pelajaran yang dipelajarinya.”

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Kelima, qiraatul Qurani nazhran, atau? membaca Al Quran dengan dilihat Al-Qurannya. "Ketika kita membaca Al-Quran dengan melihat huruf-hurufnya, kita akan dipaksa untuk berkonsentrasi. Berkonsentrasi itu latihan kecerdasan."

Keenam, melaksanakan shalat malam. Dengan shalat malam sebagai kendaraan untuk keberhasilan cita-cita.

Ketujuh, tidak boleh jajan di luar, di pasar. Dalam salah satu kitab kuning ada penjelasan bahwa makanan di luar lebih mendekati kepada ketidaksucian.

"Jajan di luar itu di tempat terbuka, banyak orang yang melihatnya, lalu memiliki keinginan untuk memiliki atau menikmatinya. Namun tidak bisa membeli karena tidak punya uang. Kalau makanan terkondisikan seperti itu, hilang barakahnya. Akhirnya akan mengantuk dalam mengikuti pelajaran. Ketika kantuk dalam mengikuti pelajaran, murid tidak mungkin akan mengerti," tegas Kiai Asep. (Nurdin/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Kiai, Fragmen, Olahraga Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Selasa, 14 November 2017

IPNU-IPPNU Jember Bentuk Tim Sosialisasi

Jember, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Jember membentuk tim untuk diterjunkan di sekolah-sekolah guna memperkenalkan sekaligus merekrut anggota baru.

Tim yang beranggotakan 23 orang tersebut dibagi ke dalam empat kelompok, dan akan menyasar sekolah-sekolah yang sedang melaksanakan MOS (Masa Orientasi Ssiwa) pada akhir Juni mendatang.

IPNU-IPPNU Jember Bentuk Tim Sosialisasi (Sumber Gambar : Nu Online)
IPNU-IPPNU Jember Bentuk Tim Sosialisasi (Sumber Gambar : Nu Online)

IPNU-IPPNU Jember Bentuk Tim Sosialisasi

“Tugas mereka adalah mensosialisasikan dan memperkenalkan IPNU-IPPNU kepada calon murid baru,” tukas Ketua PC IPNU Jember Andrik Irawan di sela-sela acara pembekalan kepada tim tersebut di aula kantor PCNU setempat, Jember, Senin (19/5).

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Andrik menambahkan, pihaknya hanya menyediakan surat tugas. Sedangkan sasaran sekolah diserahkan kepada setiap kelompok. Masing-masing kelompok beranggotakan 5-6 anggota. Setiap anggota mempunyai bagian tugas sendiri-sendiri, misalnya bagian baris berbaris, outbound, sosialisasi Aswaja dan sebagainya.

“Jadi satu kelompok itu, terjun dan bekerja secara tim di satu sekolah. Setelah selesai bisa pindah ke sekolah lain,” ujarnya.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Bagai tim sendiri, tugas tersebut adalah sebuah poin sebelum mereka ditetapkan sebagai kader inti IPNU-IPPNU. Setelah melatih, mereka diharuskan membuat laporan tentang kegiatan yang telah mereka laksanakan di sekolah. “Setelah mereka mendapat tiga tanda tangan kepala sekoah (tempat mereka sosialisasi), baru mereka diberi sertifikat oleh PC IPNU-IPPNU,” lanjut Andrik. (Aryudi A Razaq/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Olahraga Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Minggu, 12 November 2017

Dulu, Berhaji Sarana Cari Ilmu dan Konsolidasi Usir Penjajah

Tangerang Selatan, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat



Penulis buku Masterpiece Islam Nusantara Zainul Milal Bizawie mengatakan, setelah perang Diponegoro usai, melaksanakan ibadah haji tidak hanya berfungsi sebagai ritual ibadah semata, tetapi sebagai sarana mencari ilmu dan konsolidasi dalam menentang penjajahan.?

Dulu, Berhaji Sarana Cari Ilmu dan Konsolidasi Usir Penjajah (Sumber Gambar : Nu Online)
Dulu, Berhaji Sarana Cari Ilmu dan Konsolidasi Usir Penjajah (Sumber Gambar : Nu Online)

Dulu, Berhaji Sarana Cari Ilmu dan Konsolidasi Usir Penjajah

"Haji itu tidak hanya ibadah saja, tapi sebagai sarana pertemuan, titik temu," katanya di Islam Nusantara Center Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (26/8) lalu.?

Dulu, perjalanan haji membutuhkan waktu hingga berbulan-bulan dan paling ssbentar tiga tahun. Milal mengungkapkan, dalam perjalanan tersebut umat Islam Nusantara yang berhaji tersebut pasti melewati beberapa wilayah seperti Yaman, Haramain, dan tempat lainnya. Di tempat tersebut, mereka bertemu dengan para guru ulama dari Nusantara.

"Jadi, saat itu, haji tidak hanya ritual ibadah saja tapi juga menjadi sarana mencari ilmu," ungkapnya.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Selain itu, kata Milal, tradisi tukar menukar sanad keilmuan juga menjadi salah satu tradisi keilmuan Nusantara yang sangat marak pada saat itu antara peserta haji dari Nusantara dengan ulama Nusantara yang menetap di Timur Tengah, terutama Makkah.?

Syekh Nawawi Al Bantani menjadi tokoh sentral dalam tradisi tukar-menukar sanad itu. Sehingga hal itu menjadi perhatian bagi Belanda karena menganggap aktivitas tersebut bisa mengancam keberlangsungan penjajahan mereka di Nusantara.?

"Hingga (Belanda) mengutus Snouck Horgronje untuk melakukan penelitian, khususnya terkait Syekh Nawawi. Pemerintah kolonial ingin sekali mengetahui apa dampak haji bagi Muslim di Nusantara", terangnya.

Menurut Milal, kolonial Belanda terus mengawasi aktivitas dan gerakan ulama Nusantara setelah perang Jawa.?

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

"Termasuk (mengawasi) ulama-ulama Nusantara yang ada di Makkah," tukasnya. (Muchlishon Rochmat/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Warta, Olahraga Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock