Tampilkan postingan dengan label Jadwal Kajian. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Jadwal Kajian. Tampilkan semua postingan

Jumat, 16 Februari 2018

Nonton Bareng "Sang Kiai" di Kantor DPRD Jombang

Jombang, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Kantor DPRD Jombang dijadikan tempat nonton bareng (nobar) film Sang Kiai menjelang buka puasa, Kamis (18/7) kemarin. Acara yang akan digelar selama 2 hari ini dihadiri seluruh Forpimda (Forum Pimpinan Daerah) dan sejumlah keluarga pondok pesantren Tebuireng, kemudian disambung dengan buka puasa bersama.

Dalam pembukaan nobar film yang berisi kisah perjuangan Hasyim Asyi’ari mengusir penjajah tersebut diawali sambutan pengurus pondok pesantren Tebuireng Jombang, KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah). Cucu Hadratus Syaikh Hasyim Asyi’ari ini menyambut baik acara yang digagas oleh Forpimda Jombang. Karena film yang berdurasi 2 jam tersebut berkisah tentang perjuangan kakeknya yang juga putra asli Jombang.

Nonton Bareng Sang Kiai di Kantor DPRD Jombang (Sumber Gambar : Nu Online)
Nonton Bareng Sang Kiai di Kantor DPRD Jombang (Sumber Gambar : Nu Online)

Nonton Bareng "Sang Kiai" di Kantor DPRD Jombang

“Para ulama dan pesantren punya andil cukup besar dalam mendirikan NKRI, kalau ada yang bilang NKRI adalah negara thaghut, itu tidak benar. Film ini sudah membuktikan bagaimana perjuangan kiai dan santri berjuang mengusir penjajah,” kata Gus Sholah.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Dalam film tersebut diceritakan, pendudukan Jepang terhadap Indonesia. Ironisnya, kehadiran Nippon ke tanah air itu justru lebih kejam dari penjajahan Belanda. Jepang melarang pengibaran bendera merah putih, melarang lagu Indonesia Raya dan memaksa rakyat untuk menganut ajarannya, yaitu Sekerei (menghormat kepada matahari).

Kemudian Jepang menyerang pondok pesantren milik KH. Hasyim Asyari, karena beliau adalah ulama besar. Kemudian KH Hasyim Asyiari dibawa ke markas Jepang untuk menganut ajaran Sekerei tersebut. Namun perintah tersebut ditolak, karena menurutnya hal tersebut menyimpang dari aqidah agama Islam. Karena tindakannya yang berani itulah, pendiri Ponpes Tebuireng itu akhirnya ditahan dan menyiksa beberapa santrinya.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Sementara itu, KH Wahid Hasyim salah satu puntra beliau mencari jalan diplomasi untuk membebaskan KH Hasyim Asyari. Berbeda dengan Harun, salah satu santri Tebuireng yang menggunakan cara kekerasan. Dia menghimpun kekuatan ratusan santri untuk demo menuntut kebebasan kiainya.  Tetapi harun salah, karena cara tersebut malah menambah korban berjatuhan.

Kemudian ulama besar se-Jawa – Madura berkumpul untuk membahas resolusi jihad. Pada bulan September 1945, lahir fatwa jihad yang digulirkan oleh ulama NU. Seluruh umat Islam hukumnya fardu ain untuk membela tanah air dan mengusir para penjajah. Resolusi tersebut juga sebagai pelucut pecahnya perang 10 november di Surabaya.

Terlihat juga Bupati Jombang Suyanto menyaksikan film dari awal sampai selesai. Apa komentar Suyanto terkait film yang mengambil kisah dari wilayahnya itu?”Film ini sangat istimewa, beliau bisa mengusir penjajah. Perjuangan ulama asal Jombang ini patut kita hargai dan kita contoh, dan bisa memberikan inspirasi untuk santri-santri sekarang,” kata Suyanto.

Redaktur: A. Khoirul Anam

Sumber   : jombang.nu.or.id

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Ahlussunnah, Jadwal Kajian Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Senin, 12 Februari 2018

Sembilan Fatser Ikuti Pendidikan Kebanseran

Tulungagung, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat - Komandan Satuan Koordinasi Nasional Barisan Ansor Serbaguna (Satkornas Banser) Ir H Alfa Isneini mengingatkan kesatuannya untuk menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan GP Ansor dan lingkungan sekitarnya. Karenanya GP Ansor juga harus bekerja sama dengan pihak-pihak terkait. Alfa juga mengapresiasi kehadiran sejumlah Fatayat Serbaguna yang menjadi peserta Pendidikan Terpadu Dasar (DTD), Jumat-Ahad (2-4/9).

Acara pelatihan diikuti sekitar 150 peserta dari ranting di sekitar Pimpinan Anak Cabang Kalidawir Kabupaten Tulungagung. Yang istimewa dari 150 peserta ada sembilan orang anggota Fataya NU yang bergabung untuk mengikuti latihan.

Sembilan Fatser Ikuti Pendidikan Kebanseran (Sumber Gambar : Nu Online)
Sembilan Fatser Ikuti Pendidikan Kebanseran (Sumber Gambar : Nu Online)

Sembilan Fatser Ikuti Pendidikan Kebanseran

“Kami sendiri atas nama pelatih ibaratnya makan buah simalakama. Tidak diterima mereka ngeyel. Diterima, belum ada aturan yang baku tentang Fatser. Sambil menunggu aturan, maka biar mereka ikut,” ungkap Kasatkorcab Banser Tulungagung Drs Yoyok Mubarok.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Sementara Alfa mengimbau, “Lingkungan di mana anggota Banser berada harus aman dari berbagai gangguan. Stabilitas harus mantap. Jangan sampai di lingkungan Anda semua ada teroris.”

Tugas Banser selain itu adalah menumbuhkan terwujudnya semangat pengabdian, kebersamaan, solidaritas dan silaturahmi sesama anggota Banser dan GP Ansor dan komponen masyarakat yang lain. (Imam Kusnin Ahmad/Alhafiz K)

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Jadwal Kajian, AlaSantri Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Sabtu, 03 Februari 2018

Kanjeng Pangeran Aryo Abdurrahman Wahid

Solo, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Setahun setelah ‘dilengserkan’ dari kursi kepresidenan, tepatnya pada 9 Oktober 2002, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mendapatkan undangan dari Keraton Kasunanan Surakarta, bersamaan dengan peringatan naiknya tahta Paku Buwono (PB) XII yang ke-57.

Kanjeng Pangeran Aryo Abdurrahman Wahid (Sumber Gambar : Nu Online)
Kanjeng Pangeran Aryo Abdurrahman Wahid (Sumber Gambar : Nu Online)

Kanjeng Pangeran Aryo Abdurrahman Wahid

Tidak hanya itu, dalam kesempatan tersebut Gus Dur mendapatkan gelar kehormatan Kanjeng Pangeran Aryo (KPA), sebuah gelar gelar tertinggi yang pernah diberikan keraton kepada orang yang bukan kerabat asli istana penerus dinasti Mataram tersebut.

“Saat itu tidak ada prosesi istimewa, penganugerahan gelar bersama yang lain, hanya saja gelar yang disematkan kepada Gus Dur ini berbeda,” terang Sekretaris PW GP Ansor Jawa Tengah, Sholahudin Aly, kepada Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat beberapa waktu lalu.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Gus Dur sendiri saat ditanya mengenai pemberian gelar ini mengaku tidak mengetahui alasan pasti pemberian gelar KPA ini kepadanya. Namun Gus Dur mengaku sebelumnya tidak pernah berharap untuk mendapat gelar ini.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

“La wong kehormatan kok. Ngarep-arep wae ora wani (berharap saja tidak),” kata Gus Dur, sebagaimana tertulis di beberapa koran lokal, ketika itu.

Memelihara Tradisi

Meski demikian, Gus Dur memberikan makna tersendiri atas gelar ini. "Menerima gelar itu untuk melestarikan budaya daerah. Itu secara umum. Kalau kesan secara pribadi yang sangat dalam sekali, yang saya juga belum habis mengkajinya. Bagi saya ini adalah sebuah penghormatan bagi jalan hidup yang saya pilih, yakni supaya selalu menyerasikan Islam dengan budaya daerah,” lanjutnya.

Gus Dur juga berharap dari pemberian gelar itu, akan tercipta hubungan yang baik antara Keraton dan Islam.

“Dengan saya diakoni oleh keraton berarti hubungan Islam dan kekuasaan multikratonik. Dalam arti, bisa ngritik. Dulu ada keraton seperti ini, lalu ada keraton kecil-kecil, yakni pesantren-pesantren,” ujar dia.

Satu harapannya, Keraton Surakarta dapat meneruskan tradisi. Itu sangat penting, terutama menyangkut teori multikratonik, antara agama dan budaya. “Selama ini Kraton telah menjadi pemelihara dan pelestari budaya. Kalau ada yang hilang maka kebudayaan di daerah kita ini akan terganggu,” papar Gus Dur. (Ajie Najmuddin)

Sumber terkait :

Harian Suara Merdeka edisi cetak, 10 Oktober 2002.

Wawancara Ketua Gusdurian Jateng, Hussein Syifa, 5 November 2014.

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Jadwal Kajian Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Jumat, 26 Januari 2018

Mbah Zainal Dishalati Ratusan Kali, Diantar Ribuan Santri

Yogyakarta, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Raut kesedihan dan kehilangan jelas terlihat pada wajah ribuan santri dan pengunjung yang hadir dari berbagai daerah menjelang prosesi pemakaman almarhum KH Zainal Abidin Munawwir , Ahad (16/2), tepat pukul 14.00, di makam Sorowajan, Yogyakarta.

Jenazah pengasuh Pondok Pesantren al-Munawwir Krapyak dan santri langsung KH Ali Makshum ini diantar ke makam keluarga al-Munawwir di Sorowajan setelah ratusan kali dishalatkan para santri, alumni pesantren, dari masyarakat dari bermacam kalangan sejak Sabtu malam.

Mbah Zainal Dishalati Ratusan Kali, Diantar Ribuan Santri (Sumber Gambar : Nu Online)
Mbah Zainal Dishalati Ratusan Kali, Diantar Ribuan Santri (Sumber Gambar : Nu Online)

Mbah Zainal Dishalati Ratusan Kali, Diantar Ribuan Santri

Ribuan pentakziyah bahu-membahu dan bergantian menggotong jenazah Mbah Zainal. Ada juga yang membuat pagar jalan untuk jenazah Mbah Zainal. Semua yang hadir seolah tak ingin ketinggalan mengantarkan Jenazah Mbah Zainal di tengah sisa abu Gunung Kelud yang beterbangan. Jarak lokasi makam sekitar 1 km dari Pesantren al-Munawwir.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

“Kami menghaturkan banyak terima kasih kepada para panjenangan semua. Semoga amal ibadah saya dan panjenangan menjadi amal jariyah,” kata KH Attabiq Ali, perwakilan dari pihak keluarga sambil menitihkan air mata tatkala memberikan sambutan.

Drs Kiai Ali Asad, mewakili para alumni santri, menyampaikan, ada perbedaan yang jelas antara Mbah Ali Maksum dan Mbah Zainal. Tapi justru di situlah letak keistimewaannya.?

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

"Kalau Mbah Ali Maksum itu prinsipnya kabeh ilmu kudu dilakoni (semua ilmu harus dijalankan) tapi jika Mbah Zainal itu kabeh laku kudu dingilmoni (semua perbuatan itu harus ada ilmunya). Semoga mereka berdua diterima di sisi-Nya," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Bantul Sumarno juga menyampaikan duka mendalamnya sepeninggal Mbah Zainal. "Hari ini, kita telah kehilangan seorang ulama besar dan panutan bagi kita semua," katanya. (Nur Rokhim/Nur Sholikhin/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Aswaja, Jadwal Kajian Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Jumat, 19 Januari 2018

"Sunan Kalijaga Berpikir Global Bertindak Lokal"

Yogyakarta, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Perjalanan hidup Sunan Kalijaga, salah seorang wali yang sukses menyebarkan Islam di Nusantara, terbagi dalam 3 periode. Masing-masing periode terdapat nilai-nilai atau prinsip.

Demikian disampaikan Mohammad Damami, guru besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dalam seminar nasional dengan tema “Sunan Kalijaga dan Budaya Bangsa” di convention hall kampus, Kamis (10/10).

Sunan Kalijaga Berpikir Global Bertindak Lokal (Sumber Gambar : Nu Online)
Sunan Kalijaga Berpikir Global Bertindak Lokal (Sumber Gambar : Nu Online)

"Sunan Kalijaga Berpikir Global Bertindak Lokal"

“Pertama, adalah masa remaja. Beliau dari kalangan darah biru atau ningrat. Tapi pribadinya sangat memperhatikan wong cilik. Dia memang dilatih oleh ayahnya, bersama adiknya untuk turba. Dia juga memiliki watak Robin Hood,” ungkapnya.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Ia menuturkan, dalam periode ini prinsip yang dapat diambil adalah prinsip kerakyatan dan pemberdayaan ekonomi.

Periode kedua adalah periode belajar agama. Pada saat Sunan Kalijaga belajar pada Sunan Bonang, terdapat satu prinsip hidup yang dijalaninya, yaitu integrasi ilmu keislaman eksoteris (lahir) dan esoterik (batin).

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Sedangkankan prinsip selanjutnya yaitu dapat disarikan pada saat Sunan Bonang menyuruh Sunan Kalijaga untuk belajar ke Mekah dan pada saat sampai di Malaysia bertemu dengan Sunan Maghribi lalu Sunan Kalijaga berguru kepadanya.  

“Sunan Kalijaga pada saat itu telah mengalami globalisasi atau belajar ke luar negeri. Prinsipnya di sini adalah berpikir global tapi bertindak lokal,” ujar Damami.

Periode ketiga adalah ketika Sunan Kalijaga kembali berdakwah di tanah air. Dalam proses dakwahnya, dapat diambil satu prinsip yaitu prinsip perjuangan atau pendekatan kultural.

Demikian pula saat Sunan Kalijaga menjadi penasehat di kerajaan Demak. Ada suatu prinsip yang dapat pula diambil, yaitu prinsip perjuangan atau pendekatan struktural.  (Nur Hasanatul Hafshaniyah/Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Halaqoh, Tokoh, Jadwal Kajian Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Rabu, 17 Januari 2018

Kelompok Teroris Kini Berlomba Menjadi yang Paling Brutal

Jakarta, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Mudah untuk mengategorikan orang-orang yang merencanakan pembunuhan keji atas 132 anak sekolah sebagai individu sakit, gila, dan sama sekali tak punya rasa kemanusiaan.

Namun, sayangnya, serangan Taliban Pakistan di sebuah sekolah di Peshawar, Selasa—salah satu tragedi terbesar di negara itu—kemungkinan buah dari analisis biaya-manfaat yang rasional. Intinya, dalam bisnis teror, kekejian menjadi cara yang paling efektif. Demikian laporan yang dilansir oleh Wall Street Journal.

Kelompok Teroris Kini Berlomba Menjadi yang Paling Brutal (Sumber Gambar : Nu Online)
Kelompok Teroris Kini Berlomba Menjadi yang Paling Brutal (Sumber Gambar : Nu Online)

Kelompok Teroris Kini Berlomba Menjadi yang Paling Brutal

Setidaknya itulah pelajaran yang dipetik kelompok ekstremis di seluruh dunia dari ketenaran dadakan Daulah Islamiyah alias ISIS di Irak dan Suriah. Organisasi itu memakai video pemenggalan orang dan eksekusi massal tahanan sebagai senjata psikologis yang ampuh.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

“Sayangnya, kekerasan seperti ini menghasilkan uang, dukungan, dan rekrutan dari seluruh dunia. Kekejian diproyeksikan sebagai cara untuk menang,” kata Professor Ahmad Moussalli, peneliti spesialis gerakan Islam garis keras di American University of Beirut.

Eskalasi kekejian ini mendorong banyak kelompok ekstremis berlomba-lomba jadi yang paling kejam agar menggegerkan dunia. Apalagi setelah nama ISIS dikenal global dan menuntut semua Muslim mematuhi aturannya.

Boko Haram dari Nigeria—yang menculik lebih dari 270 anak sekolah April lalu dan “menikahkan” mereka ke anggotanya—dihadapkan pada tekanan serupa, saat mereka tetap ingin independen.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Taliban Pakistan sebelumnya tidak pernah secara resmi mengklaim bertanggung jawab atas sebuah serangan. Misalnya, dalam pengeboman tahun lalu di sebuah gereja di Peshawar yang menewaskan sedikitnya 127 orang. Namun Selasa kemarin, mereka menyombongkan aksinya membunuh massal anak-anak sekolah di Peshawar.

“Ini adalah kontes antara Taliban Pakistan, Boko Haram, dan ISIS—dan sepertinya Taliban Pakistan kali ini berada di puncak liga barbar,” kata Salman Shaikh, direktur Brookings Doha Center di Qatar.

Kekejian ini tentunya tidak hanya dimaksudkan untuk mengesankan pendukung, dan calon pendukung, kelompok jihad. Tujuan serangan mematikan sejak dulu adalah untuk menyebar teror—formula ISIS tahun ini di Irak.

Dengan logika semacam ini, membantai lebih dari 130 anak-anak di Peshawar adalah strategi bisnis yang efektif, ujar Syed Hussain Soherwordi, ahli terorisme internasional di Peshawar University.

“Bagi teroris, targetnya harus [orang-orang] yang sepolos mungkin, demi mengejutkan orang dan untuk membuat orang berpikir hal ini tidak akan terjadi lagi jika permintaan teroris dipenuhi,” kata Soherwordi.

Meski demikian, strategi ini tidak bebas risiko. Di beberapa negara, kemarahan dan kecaman publik justru dapat membawa hasil yang berlawanan. Tentangan dari masyarakat bisa mempermudah aparat menggelar penindakan yang efektif atas teroris.

Bagaimanapun, saat Pakistan berkabung, masih belum diketahui apakah Taliban salah hitung dan apakah pembunuhan massal di Peshawar ini justru merugikan mereka. (mukafi niam) foto: reuters

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Jadwal Kajian, Sejarah Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Selasa, 19 Desember 2017

Jebakan Orang yang Bertakwa

Khutbah I

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?: ? ? ? ? . ? ? ?

Jebakan Orang yang Bertakwa (Sumber Gambar : Nu Online)
Jebakan Orang yang Bertakwa (Sumber Gambar : Nu Online)

Jebakan Orang yang Bertakwa

Jamaah shalat jum’at rahimakumullah,

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Hampir tiap Jumat minimal kita mendengarkan anjuran dari sang khatib untuk senantiasa meningkatkan takwa: memupuk kesadaran ilahiyah yang manifestasinya adalah melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Anjuran itu mengandung pesan agar kita semua meningkatkan bukan hanya amal ubudiyah kepada Allah melainkan juga kebaikan bermuamalah dengan sesama manusia. Juga mengingatkan kita tentang pentingnya menjauhi maksiat-maksiat, mulai dari yang paling ringan seperti membuang sampah sembarangan sampai yang terberat seperti syirik atau memakan harta anak yatim.

Kita semua tentu bersyukur bila pesan rutin sang khatib itu dapat dipenuhi secara konsisten. Artinya, ada penambahan kualitas takwa dari waktu ke waktu. Kalau pun belum terpenuhi, semoga kita termasuk orang-orang yang sedang berikhtiar memenuhi pesan tersebut sebagai wujud pelaksanaan bunyi Surat Ali ‘Imran ayat 102:

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.”

Ayat tersebut menekankan tentang usaha menjalani takwa secara maksimal. Kata-kata haqqa tuqâtihi mengasumsikan adanya kerja keras dalam beragama untuk meraih puncak kemuliaan sebagai manusia paling bertakwa. Sebab, inna akramakum ‘indallâhi atqâkum (sesungguhnya yang paling mulia di antara kalian adalah yang paling bertakwa). Di sini sangat jelas bahwa ukuran kemuliaan adalah takwa, bukan jabatan, kekayaan, garis keturunan, klaim keunggulan ras, atau sejenisnya.

Jamaah shalat jum’at rahimakumullah,

Namun demikian, yang mesti dicatat adalah bahwa saat orang menjalani ketakwaan, saat itu pula ia mengemban tanggung jawab yang lebih berat. Ia bertanggung jawab untuk selalu istiqamah (konsisten) terhadap amalnya, bertanggung jawab untuk tidak angkuh atas prestasi ibadah atau amal kebaikannya. Syekh Ibnu Athai’illah as-Sakandari dalam al-Hikam mengatakan:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

"Engkau lebih membutuhkan belas kasih-Nya ketika taat daripada ketika bermaksiat."

Sudah pasti ketaatan tetap lebih utama daripada kemaksiatan. Ketaatan lebih memberi jaminan tentang kebahagiaan hidup daripada kemaksiatan. Ketaantan juga lebih membawa maslahat bagi masyarakat ketimbang kemaksiatan. Namun, apakah kelebihan-kelebihan itu lantas mengantarkan manusia pada level aman? Tidak. Tugas tak ringan ternyata dipikul setelah itu.

Dengan menelaah kata bijak Syekh Ibnu Athai’illah tersebut, dapat dikatakan bahwa orang yang taat lebih memerlukan pertolongan Allah karena ia berada pada kondisi yang rawan tergelincir. Karena merasa sangat saleh, seseorang bisa saja punya kecenderungan untuk mengabaikan bahaya dosa-dosa kecil. Karena merasa banyak ibadah, seseorang kadang punya tendensi meremehkan orang lain. Dan seterusnya. Demikianlah, ketaatan membawa jebakan yang dapat menjerumuskan manusia ke dalam perasaan ‘ujub (bangga diri), angkuh, atau sombong.

Dikatakan tanggung jawab orang yang taat lebih berat ketimbang orang yang bermaksiat karena orang yang bermaksiat punya potensi untuk insaf, introspeksi, tobat, hingga pembenahan diri. Tapi bukan berarti maksiat lebih baik dari taat. Sebab, yang dibicarakan di sini adalah tentang olah rohani, suasana batin, yang sering diterlewatkan dari pikiran manusia lantaran tak terlihat oleh kasat mata. Kebanggaan atas prestasi ibadah kerap muncul samar-samar di dalam hati, dan justru di sinilah tantangan terberatnya.

Pernyataan Syekh Ibnu Atha’illah tersebut mengingatkan kita semua bahwa semakin bertakwa seseorang seharusnya semakin takut ia terperosok pada takabur. Beribadah atau berbuat baik mungkin adalah hal yang susah, tapi jelas lebih susah beribadah dan berbuat baik namun tanpa merasa lebih baik daripada orang yang tak beribadah atau berbuat baik. Karena itu prestasi ketakwaan secara lahiriah harus diimbangi dengan terus-menerus koreksi diri secara batiniyah.

Dalam al-Hikam Syekh Ibnu Athai’illah juga menyebutkan:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?.

"Kadang umur berlangsung panjang namun manfaat kurang. Kadang pula umur berlangsung pendek namun manfaat melimpah."

Dalam hidup ini kualitas usia manusia tidak diukur panjang-pendeknya, melainkan sejauh mana umur itu berfaedah untuk menuju atqâkum (hamba paling bertakwa). Perbaikan diri berjalan maju: dari yang bermaksiat menjadi taat, dan yang taat mesti senantiasa bermuhasabah agar tak terseret kepada kemaksiatan baru yaitu takabur. Semoga kita semua selalu dalam lindungannya, terhindar dari jebakana-jebakan itu, untuk menjadi orang benar-benar diridhai Allah subhânahu wa ta‘âlâ.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?.? ? ? ? ? ? ? ? ?



Khutbah II


? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ! ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Alif Budi Luhur



Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Jadwal Kajian, IMNU, Nusantara Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Jumat, 24 November 2017

Makesta IPNU-IPPNU Bandung di Kertasari

Bandung, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Sebanyak 100 pelajar dari kecamatan Pacet dan kecamatan Kertasari kabupaten Bandung, mengikuti kaderisasi Makesta IPNU-IPPNU Bandung. Kaderisasi selama dua hari ini sejak Sabtu-Ahad (31/5-1/6) dipusatkan di pesantren Nurul Huda desa Cibeureum, kecamatan Kertasari, Bandung.

Makesta IPNU-IPPNU Bandung di Kertasari (Sumber Gambar : Nu Online)
Makesta IPNU-IPPNU Bandung di Kertasari (Sumber Gambar : Nu Online)

Makesta IPNU-IPPNU Bandung di Kertasari

Turut hadir dalam pembukaan Wakil Sekretaris PCNU kabupaten Bandung H Saepuloh dan Kades Cibeureum Atep. Tampak di jajaran depan Pimpinan pesantren Nurul Huda yang juga Ketua MWCNU Kertasari KH Asep Syarifulloh dan beberapa pimpinan Pergunu, GP Ansor, dan Pagarnusa, serta PW IPNU Jawa Barat.

KH Asep Syarifulloh berharap, setelah Makesta ini PAC IPNU-IPPNU di Kertasari segera terbentuk.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Sementara menurut Ketua IPPNU kabupaten Bandung Ida, Makesta merupakan kaderisasi tahap awal menuju perekrutan dan pengenalan anggota terhadap organisasi IPNU-IPPNU.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

"Kegiatan ini diharapkan dapat mempertegas perjuangan pelajar putra dan putri Nahdlatul Ulama," tutur Ida.

H Saepuloh dalam sambutan mengharapkan kontinuitas kaderisasi di setiap kecamatan. Karena, hakikatnya gerakan NU terletak pada Lembaga, Lajnah dan Banom.

Menurut H Saepuloh, PCNU kabupaten Bandung sedang melaksanakan 4 program utama. Program itu meliputi pendidian, penerbitan, perekonomian, dan keanggotaan.

“Pendidikan bagi pelatih kader penggerak PCNU dengan 400 alumni, pengelolaan website www.pcnu-bandung.com di mana warga NU bisa daftar Kartanu serta anggota Pergunu secara online, penerbitan majalah Nahdliyatuna serta buku tentang argumentasi amaliah NU serta perekonomian dalam bidang pengembang koperasi. (Awis Saepuloh/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Nahdlatul, Jadwal Kajian Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Kamis, 16 November 2017

Masyarakat Banjit Antusias atas Penyembuhan Alternatif GP Ansor

Way Kanan, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Sukses menggelar penyembuhan alternatif Aji Tapak Sesontengan (ATS) bersamaan dengan pasar murah, Ahad (18/6), di Kampung Neki, Banjit, Way Kanan, Lampung masyarakat meminta PAC GP Ansor Banjit untuk menggelar kegiatan serupa.

Masyarakat Banjit Antusias atas Penyembuhan Alternatif GP Ansor (Sumber Gambar : Nu Online)
Masyarakat Banjit Antusias atas Penyembuhan Alternatif GP Ansor (Sumber Gambar : Nu Online)

Masyarakat Banjit Antusias atas Penyembuhan Alternatif GP Ansor

"Antusias masyarakat bagus sekali terhadap penyembuhan dilakukan sahabat Ketua PC GP Ansor Way Kanan sahabat Gatot Arifianto. Harapan mereka, kegiatan bisa digelar lagi," ujar Ketua PAC Ansor Banjit, Yudi Hutri Winata, di Way Kanan, Selasa (20/6).

Saat menggelar penyembuhan alternatif di Kampung Neki, Gatot yang merupakan Kamituo (Master) ATS diserbu kurang lebih 50 masyarakat.

Masyarakat mengaku penyakit asam urat, rabun, maag, jantung yang mereka derita mengalami perbaikan signifikan.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Vera Heryati, misalnya, mengaku ada perbaikan setelah ditangani aktivis Gusdurian Lampung itu.

Sejak empat bulan lalu, Vera memutuskan untuk berhenti dari SMA N 1 Banjit sehubungan tidak bisa duduk dan menulis. Bagian tangan dan kaki Vera terasa keras dan lututnya terasa sakit sehingga tidak bisa untuk duduk bersila.

Namun setelah ditangani Gatot yang juga praktisi hypnosis dan Neo Neuro Lingusitic Programing itu, kondisi Vera sudah mulai membaik. Bagian-bagian tubuh Vera yang tegang sudah mulai mengendur dan tidak keras lagi. Ia juga sudah bisa membuat sambal pada sore hari untuk berbuka puasa setelah ditangani siang hari.

"Jadi PAC Ansor Banjit berharap kegiatan serupa bisa digelar kembali sehubungan sangat membantu menyembuhkan masyarakat kurang mampu yang menderita penyakit jika ditangani dokter biayanya tidak terjangkau," ujar Yudi. (Darma Cakra/Fathoni)

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Jadwal Kajian, News Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Sabtu, 14 Oktober 2017

Terima Sertifikat ISO, Klinik Hemodialisi Muslimat NU Pecahkan Rekor MURI

Jakarta, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Museum Rekor Indonesia (MURI) akan menyerahkan pengharagaan kepada Klinik Hemodialisis Cipta Husada atas prestasi dan karya klinik yang telah melakukan lebih dari 70.000 cuci darah dengan kualitas standard mutu. Klinik milik Yayasan Kesejahteraan Muslimat NU (YKMNU) telah membantu pasien melakukan cuci darah gratis melalui bantuan BPJS.

Terima Sertifikat ISO, Klinik Hemodialisi Muslimat NU Pecahkan Rekor MURI (Sumber Gambar : Nu Online)
Terima Sertifikat ISO, Klinik Hemodialisi Muslimat NU Pecahkan Rekor MURI (Sumber Gambar : Nu Online)

Terima Sertifikat ISO, Klinik Hemodialisi Muslimat NU Pecahkan Rekor MURI

Penyerahan Rekor Muri dan sertifikat ISO ini akan berlangsung di klinik setempat Jalan Hang Tuah I nomor 12 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, besok pagi, Ahad (10/1). Pemberian anugerah ini akan dihadiri oleh Ketua Umum PP Muslimat NU Hj Khofifah Indar Parawansa.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

“Yang paling membanggakan adalah klinik cuci darah muslimat NU ini adalah klinik pertama di Indonesia yang menerapkan sistem ISO yang akhirnya akan mendapatkan MURI,” kata salah satu pendiri klinik Dr Umar Wahid.

Ketua YKMNU Farida Salahuddin Wahid menjelaskan, klinik ini sebelumnya merupakan klinik bersalin. Sebelumnya banyak sekali perempuan yang melahirkan di klinik yang tanahnya merupakan wakaf dari KH Syaifuddin Zuhri. Suksesnya program KB dan yang tinggal di sekitar kawasan Kebayoran Baru bukan usia produktif lagi membuat klinik beralih fungsi.

Farida Sholahudin Wahid menjelaskan alih fungsi klinik ini memerlukan biaya yang sangat tinggi karena alat-alat yang digunakan berharga sangat mahal. Akhirnya dicarilah investor dan merasa cocok dengan PT Masa Cipta Husada.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

“Kita menyediakan gedung dan tanahnya sedangkan mereka menyediakan alat-alatnya,” kata Farida.

Dalam pengoperasiannya, YKMNU sangat mengutamakan terapi terbaik, kualitas pelayanan, dan manajemen mutu. SDM di klinik ini juga sangat bagus serta memenuhi standard kualitas sehingga telah lulus proses audit sertifikasi. Penilaian ini yang menjadikan pihak URS (United Registar of System) akan memberikan ISO 9001:2008 ke klinik Muslimat NU Cipta Husada ini.

Sementara masalah yang paling memberatkan penderita gagal ginjal adalah mahalnya biaya untuk menjalani terapi dialisis. Rata-rata penderita harus mengeluarkan biaya 5 juta untuk terapi dialisis di luar obat, laboratorium, dan keperluan medis tambahan lainnya.

Bagi penderita yang kebanyakan dari kalangan menengah ke bawah, hal ini merupakan masalah besar yang sangat dilematis karena apabila tidak dapat membiayai perawatan dari penyakit yang dideritanya akan membahayakan jiwa. Di sinilah Klinik Hemodialisis Cipta Husada YKMNU hadir. (Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Jadwal Kajian Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Senin, 02 Oktober 2017

Kiai Said: Kekerasan Bukan Solusi Beradab

Jakarta, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menyatakan keprihatinannya atas memanasnya kondisi sosial politik di Mesir serta terbunuhnya sejumlah orang dalam konflik politik tersebut.

Ia berharap para pihak yang bertikai dapat mencari solusi damai demi keselamatan bersama, apalagi Mesir dikenal sebagai negara Muslim dengan paling maju dari sisi pendidikan dan menjadi rujukan negara Timur Tengah lainnya.

Kiai Said: Kekerasan Bukan Solusi Beradab (Sumber Gambar : Nu Online)
Kiai Said: Kekerasan Bukan Solusi Beradab (Sumber Gambar : Nu Online)

Kiai Said: Kekerasan Bukan Solusi Beradab

“Perang dan kekerasan itu kan bukan solusi yang beradab,” katanya di gedung PBNU, Sabtu (6/7).

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Mesir dalam ancaman perang saudara setelah para pendukung presiden Mursi yang digulingkan mulai melakukan perlawanan dengan menggelar demo besar-besaran. Dilaporkan terjadi baku tembak antara militer dan pendukung Mursi.

Belum siap demokrasi

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Kiai Said, yang menyelesaikan pendidikan doktornya di Universitas Ummul Quro Makkah ini berpendapat, secara umum, masyarakat Arab belum siap melaksanakan demokrasi sebagai sebuah sistem yang dicopy paste dari Barat. Politik harus disesuaikan dengan karakter budaya dan manusianya, tidak bisa dipaksakan dari luar.

Masyarakat Arab, tambahnya, memiliki kondisi antropologi, sejarah, agama, kesukuan dan faktor-faktor lain yang sangat berbeda dengan Barat. Ia mencontohkan, konsep kesukuan sangat kuat mengakar di masyarakat Arab sehingga ketika terjadi sesuatu pada anggotanya, suku akan membelanya.

Ukuran demokrasi bagi orang Arab bukan periodisasi kepemimpinan, tetapi adanya musyawarah. Dan yang penting para pemimpin dianggap adil, meskipun menjabat dalam periode lama. Konsep seperti ini melekat kuat terutama pada generasi tua di Arab. Apa yang terjadi saat ini adalah sebuah masa peralihan yang luar biasa antara generasi muda dan generasi tua.

“Konsep demokrasi memang rasional, dan itu tidak bertentangan dengan Islam, tetapi belum tentu ideal jika masyarakatnya belum siap. Fanatisme kesukuannya masih sangat kental,” tandasnya.

Ia juga menyoroti karakter orang Arab yang menggunakan cara-cara kekerasan, bahkan membunuh dalam menyelesaikan masalah. Apalagi sebagian penduduknya pernah mengikuti wajib militer sehingga berani melawan tentara.

“Kenapa reformasi kita tidak berlarut-larut, salah satunya, ormas tidak punya milisi. Disana, rakyat pernah mengalami wajib militer, jadi rakyat pernah jadi tentara, jadi berani, dengan senjata sudah familiar,” terangnya. 

Reformasi masih panjang

Ia menyayangkan tidak terjadinya kompromi antara berbagai kepentingan sehingga masing-masing saling memaksakan kehendaknya. Di satu sisi, kelompok Islam ingin memaksakan konsepnya sementara di pihak lain, kelompok sekuler juga ingin konsepnya digunakan, sehingga yang terjadi upaya menang-menangan.

“Ini yang harus kita syukuri, NU, Muhammadiyah dan komponen kebangsaan lainnya bersatu padu membangun konsep bersama negara Indonesia. Ini merupakan modal sosial yang sangat kuat dalam membangun bangsa,” terangnya.

Jika konsep dan bentuk negara saja sebagai hal yang paling mendasar belum disepakati diantara berbagai kelompok masyarakatnya, ia pesimis, krisis di Mesir akan cepat selesai. 

Sementara itu, bagi warga dan para mahasiswa NU yang sedang belajar di Mesir, ia berharap mereka tidak ikut campur dalam masalah politik Mesir. 

Penulis: Mukafi Niam

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Lomba, Jadwal Kajian Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Selasa, 15 Agustus 2017

Terbukti Makar, Muskercab NU Jombang Rekomendasikan HTI Dibubarkan

Jombang, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Salah satu keputusan Sidang Pleno Musyawarah Kerja Cabang Nahdlatul Ulama (Muskercab NU) Kabupaten Jombang adalah merekomendasikan kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk mendesak kepada Pemerintah Republik Indonesia agar membubarkan organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Alasan yang dikemukakan oleh peserta Muskercab karena HTI telah jelas-jelas tidak mengakui Pancasila dan NKRI. Sikap HTI tersebut dinilai sebagai perbuatan makar terhadap negara.

Terbukti Makar, Muskercab NU Jombang Rekomendasikan HTI Dibubarkan (Sumber Gambar : Nu Online)
Terbukti Makar, Muskercab NU Jombang Rekomendasikan HTI Dibubarkan (Sumber Gambar : Nu Online)

Terbukti Makar, Muskercab NU Jombang Rekomendasikan HTI Dibubarkan

Keputusan sidang Pleno yang dibacakan KH Junaidi Hidayat tersebut selanjutnya disahkan sebagai keputusan Muskercab PCNU Jombang secara resmi oleh Pimpinan Sidang, KH Dr. Isrofil Amar.

PCNU Jombang juga merekomendasikan kepada Pemerintah Kabupaten Jombang untuk melarang seluruh aktifitas HTI. (Ma/Zunus)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Jadwal Kajian Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Jumat, 11 Agustus 2017

Banyak Kelompok Ngaku Beraswaja Tapi Tak Berakhlak Aswaja

Jombang, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Tokoh NU asal Malang KH Marzuki Mustamar menyebutkan, belakangan ini banyak komunitas dan organisasi masyarakat (Ormas) yang mengaku berhaluan Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja), namun pengakuan itu tak berbanding lurus dengan sikap dan akhlak ulama-ulama Aswaja.

Hal ini dikatakan dia saat mengisi pengajian di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang, Selasa (18/4). Menurutnya, organisasi yang berasaskan Aswaja, setiap langkah dan gerakannya tidak melenceng dengan sikap yang diajarkan ulama Aswaja, kemudian ajaran-ajaran tersebut tercantum di AD/ADRT organisasi yang bersangkutan.

Banyak Kelompok Ngaku Beraswaja Tapi Tak Berakhlak Aswaja (Sumber Gambar : Nu Online)
Banyak Kelompok Ngaku Beraswaja Tapi Tak Berakhlak Aswaja (Sumber Gambar : Nu Online)

Banyak Kelompok Ngaku Beraswaja Tapi Tak Berakhlak Aswaja

"Banyak yang demo dan mengajak umat Islam dengan mengaku Aswaja tapi dalam qonun asasi dan AD/ART-nya tidak mencantumkan kaidah yang dilakukan para ulama terdahulu (salafussholeh)," ujarnya.

Ia menjelaskan, dikatakan ber-Aswaja ketika setiap ajarannya mengikuti Imam Maturidi, Imam Asyaari, Al-Ghozali, dan salah satu imam mujtahid yakni Imam Hanafi, Maliki, Syafii dan Hambali serta beberapa ulama salafussholeh yang lain.?

Sejumlah ulama ini, kata dia, dalam berdakwah tidak pernah dengan cara kekerasan, apalagi mencaci maki kelompok yang lain.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

"Ngaku Aswaja tapi dakwahnya dengan kekerasan, main hakim sendiri, dan marah-marah. Ini Aswaja abal-abalan. Amar makruf itu penting, tapi cara damai juga penting. Sebab siapa yang berhasil mengambil hati, maka akan berhasil memiliki," tegasnya.

Ketika dihadapkan dengan percaturan politik, tambah Kiai Marzuki sapaan akrabnya, kelompok ini (yang mengaku beraswaja billisan saja, red) sering membuat gaduh, memprovokasi lawan, dan cenderung brutal, sehingga masyarakat ikut tidak tenang dan khawatir.

"Dakwah itu butuh suasana adem ayem, tenang, guyub dan akrab. Kita tidak bisa sholat dengan khusyu, belajar ilmu agama dan membangun negara bila negara kita kacau," bebernya.

Untuk itu, NU yang selama ini memegang erat ukhuwah Islamiyah, basyariyah dan wathoniyah serta toleran dalam bersikap, penting untuk dijaga. Sikap ini menurutnya sesuai dengan keilmuan dari pendiri dan kiai-kiai NU yang dapat dipertanggung jawabkan.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

"Aswaja yang di contohkan Kiai Hasyim dan Kiai Wahab mengajarkan kita untuk seimbang antara jiwa islamiyah dan wathoniyah. Kalau hanya perhatian pada masalah agama saja maka negara kita rusak. Sedangkan bila hanya ngurusi perkara negara saja lupa agama maka bisa kacau," tuturnya. (Syamsul Arifin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Ubudiyah, Jadwal Kajian, Halaqoh Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Kamis, 23 Februari 2017

GP Ansor Subang Sukses Kaderisasi 10 Kali

Subang,Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Subang, Jawa barat sukses menggelar sebanyak 10 kali proses kaderisasi selama satu periode kepemimpinan atau 4 tahun.

"Ini merupakan prestasi yang luar biasa dimana kaderisasi GP Ansor di Kabupaten Subang belum pernah sebanyak ini. Dan mestinya ini harus kita pertahankan dimasa yang akan datang," ujar Ketua GP Ansor Kabupaten Subang, Asep Alamsyah Heridinata saat memberikan sambutan Konferensi Cabang XV di Hotel Markoni Pamanukan, Rabu (31/8).

GP Ansor Subang Sukses Kaderisasi 10 Kali (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor Subang Sukses Kaderisasi 10 Kali (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor Subang Sukses Kaderisasi 10 Kali

Ia merinci, dalam penyelenggaraan kaderisasi tersebut, sebanyak 4 kali melakukan Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) dan 6 kali menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) Barisan Ansor Serbaguna (Banser).

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

"Tentunya dari sekian banyak kaderisasi tersebut sudah dilakukan di semua zona kaderisasi yang ada di Kabupaten Subang meliputi 30 Kecamatan dan 253 desa se Kabupaten Subang," katanya.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Sehingga, kata Asep, dengan keberhasilan kaderisasi tersebut, target membentuk kepengurusan di tingkat Pimpinan Anak Cabang (PAC) dan ranting sudah tercapai.

"Tinggal pemberdayaan sumberdaya manusia aja yang akan kita maksimalkan kedepan. Sehingga para pengurus di tingkat grassrhoot memiliki sumberdaya yang handal," tegas Mantan Ketua PMII Subang tersebut.

Dirinya berharap dengan sejumlah prestasi yang dimiliki GP Ansor Subang tersebut bisa menjadi motivasi untuk lebih massif dan progress lagi dalam? membesarkan GP Ansor di masa yang akan datang.

"Saat ini Kita sudah memiliki Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Ansoruna sebagai bahan pemberdayaan pengurus dan masyarakat dalam dunia Pendidikan. Semoga ke depan GP Ansor Subang bisa memantapkan eksistensinya dalam menjunjung tinggi nilai-nilai Islam Ahlussunnah Waljamaah," pungkasnya. (Ade Mahmudin/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Jadwal Kajian, Santri, Pondok Pesantren Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Senin, 06 Februari 2017

GP Ansor Lakbok Gebrak Pasar dengan Shalawat

Ciamis, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat menggebrak pasar Kalapasawit dengan shalawat pada Sabtu malam pada Jumat malam, (30/5). Kegiatan bertajuk “Ansor Bershalawat” itu tetap dikunjungi banyak orang kendati diguyur hujan.

“Ansor Bershalawat” digelar bersama Ustad Soleh ILHAM dari Yogyakarta (backing vocal Habib Syekh bin Abdul Qodir Assegaf). Sebelumnya delapan orang anggota Jam’iyatul Qurra wal-Huffaz NU Kecamatan Lakbok membaca ayat suci Al-Quran. Kemudian dilajutkan dengan sambutan Ketua PC GP ANSOR Kabupaten Ciamis Dandeu Rifa’i Hilmi.

GP Ansor Lakbok Gebrak Pasar dengan Shalawat (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor Lakbok Gebrak Pasar dengan Shalawat (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor Lakbok Gebrak Pasar dengan Shalawat

Dalam sambutannya, Dandeu mengatakan, GP Ansor sebagai generasi penerus perjuangan NU harus siap siaga menghadapi problem masyarakat, khususnya di bidang keagamaan, “Dengan Gebyar shalawat ini, mari kita jaga pesan-pesan yang disampaikan oleh guru kita, KH Hasyim As’ari,” katanya.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Ia menambahkan, PAC Kecamatan Lakbok yang dipimpin Hirzudin, harus mendampingi kegiatan-kegiatan masjid dan mushola supaya faham-faham Islam radikal tidak menembus kekuatan kita.

“Ansor Bershalawat” tersebut dihadiri tidak kurang 1000. Turut hadir anggota GP Ansor Tasikmalaya, Kota Banjar, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Pangandaran, dan PAC Kecamatan Banjarsari.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Sebagai rangkaian kegiatan tersebut, sebelumnya telah digelar perlombaan tenis meja memperebutkan piala Karang Taruna kabupaten Ciamis. Para pemuda dan siswa tingkat SD/MI berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

Selanjutnya tanggal 30 Mei digelar donor darah bersama PMI Kabupaten Ciamis dengan jumlah pendonor mencapai 20 orang dari unsur masyarakat dan pengurus GP Ansor. Lalu lomba hadroh tingkat SD/MI memperebutkan piala PC GP ANSOR Kabupaten Ciamis. Walapaun jumlah peserta hanya 7 grup, namun cukup menjadi perhatian masyarakat Lakbok.

Redaktur     : Abdullah Alawi

Kontributor : Ahmad Muhafidz

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Tokoh, Jadwal Kajian, Pendidikan Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Selasa, 13 Oktober 2015

Ansor Pesawaran: Cermati Opini yang Mengadu Domba!

Pesawaran, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat -?

Nahdlatul Ulama (NU) beserta badan otonomnya tetap eksis menjaga stabilitas politik nasional. Namun, perlu dicermati opini adu domba, ujar Sekretaris Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Pesawaran, Lampung, Aan Saputra.

"Opini-opini yang dapat menimbulkan adu domba di internal umat Islam itu perlu dicermati," kata Aan di Pesawaran, Ahad (6/11). Menurutnya, opini dimaksud biasanya dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Ansor Pesawaran: Cermati Opini yang Mengadu Domba! (Sumber Gambar : Nu Online)
Ansor Pesawaran: Cermati Opini yang Mengadu Domba! (Sumber Gambar : Nu Online)

Ansor Pesawaran: Cermati Opini yang Mengadu Domba!

"Tentunya hal tersebut menjadi tanggung jawab kita selaku keluarga besar NU untuk dapat mempertahankan stabilitas politik nasional," tuturnya.

Semua bangsa Indonesia sepatutnya sadar bahwa perbedaan tidak mesti menghilangkan substansi dari sebuah perjuangan.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

"Yang paling sulit adalah menjaga semua aspek di negara NKRI ini agar tetap kondusif baik secara sosial, ekonomi dan tentunya politik," ujar dia pula.

Komitmen "NKRI harga mati" pada kondisi saat ini, kata Aan melanjutkan, dapat pula diaplikasikan ? dengan berpikir tenang berjalan sesuai koridor dan tidak mudah terpancing dengan adu domba murahan.

"Menindaklanjuti upaya negatif personal ataupun kelompok yang coba mengadu domba umat sebaiknya ke jalur hukum yang berlaku. Inilah peranan kita selaku anak-anak muda NU yang merupakan organisasi besar. Kita punya tanggung jawab besar untuk NU, agama dan negara," pungkasnya. (Gatot Arifianto/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Jadwal Kajian, Pahlawan Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Rabu, 15 April 2015

Keluarga NU Tunisia Gelar Orientasi Kader

Tunis, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Keluarga Nahdlatul Ulama (KNU) Tunisia memulai kegiatan orientasi bagi para anggota, Sabtu (21/11) kemarin di Tunis. Kegiatan akan berlanjut dalam beberapa sesi selama bulan Nopember-Desember 2014.

Keluarga NU Tunisia Gelar Orientasi Kader (Sumber Gambar : Nu Online)
Keluarga NU Tunisia Gelar Orientasi Kader (Sumber Gambar : Nu Online)

Keluarga NU Tunisia Gelar Orientasi Kader

Kegiatan yang dilakukan dalam rangka memperkuat pemahaman anggota tentang ke-NU-an dan ke-aswaja-anini diikuti oleh 35 orang mahasiswa warga NU. Pada Sabtu kemarin, Dr KH Fuad Tohari (Wakil Ketua LBM PBNU) dan Dr. Ahmad Kholil Yasir (Dosen STAIN Kediri) memberikan orientasi sesi pertama. ?

Mengawali pemaparannya, KH Fuad menjelaskan latar belakang sejarah pendirian NU, serta berbagai problematika yang mewarnai perjalanan jamiyyah ini hingga era reformasi. Kemudian, disampaikan pula tantangan-tantangan yang dihadapi jamiyyah NU pada era modern ini.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Menurutnya, tantangan berasal dari luar NU, terutama adanya ekspansi ideologi dan gerakan transnasional yang merasuki masyarakat nahdliyin di tanah air.

"Para mahasiswa yang belajar di luar negeri, seharusnya lebih memahami dan mampu mewaspadai gerarakan-gerakan transnasional ini", kata Kyai Fuad.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Sedangkan tantangan yang bersifat internal adalah persoalan-persoalan keumatan seperti kemiskinan dan rendahnya tingkat pendidikan umat. "Itu semua adalah PR besar bagi warga NU, termasuk para mahasiswa yang sedang menimba ilmu di luar negeri", tutur KH Fuad yang juga dosen UIN Jakarta ini.

Karena itu, lanjut Fuad, para kader muda NU harus menyiapkan diri agar saatnya nanti siap melanjutkan estafet kepemimpinan yang akan diwariskan para ulama generasi sekarang.

Sedangkan Dr Kholil mendorong para kader NU di Tunisia untuk mengoptimalkan perannya melalui jamiyyah Nahdlatul Ulama. "Pengalaman berorganisasi selama masa kuliah adalah modal besar bagi terciptanya para pemimpin handal di masa yang akan datang", tutur Kholil.

Pada acara sambutan pendahuluan, ketua Keluarga Nahdlatul Ulama (KNU) Dede Ahmad Permana menjelaskan, KNU Tunisia didirikan sebagai wadah silaturahmi warga nahdliyin di Tunis, sekaligus sebagai rintisan pendirian PCINU Tunisia. "Pembenahan internal dan kelengkapan organsasi telah dilakukan secara bertahap, sambil mengurus pengajuan SK ke PBNU," tutur mahasiwa S3 Universitas Zitouna ini.

Di Tunisia, saat ini terdapat sekitar 150 WNI, termasuk di dalamnya 70 mahasiswa yang sedang menimba ilmu di sejumlah lembaga pendidikan, seperti Universitas Zitouna, Universitas Tunis dan Universitas Manouba. Mereka berasal dari berbagai daerah di tanah air dan rata-rata lulusan pesantren.

Potensi itu dapat dioptimalkan dalam rangka transformasi wacana-wacana keislaman anara Tunisia dan Indonesia, mengingat umat Islam Tunisia yang berakidah Ahlussunnah dan bermazhab Fiqh Maliki, dikenal sangat moderat dan toleran. Hal ini sejalan dengan karakter umum umat Islam Indonesia dan sebagaimana prinsip tawassuth, tawazun dan tasamuh yang diusung oleh jamiyyah NU.? (Madid-Muntaha-Dede/Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Jadwal Kajian Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Jumat, 02 September 2011

Penyebab Umar Menangis di Hadapan Nabi

Umar bin Khattab merekam pengalaman mengharukan ketika berkunjung ke rumah Rasululah SAW. Umar menyaksikan pemimpin agung yang sangat dimuliakan itu sedang terbaring di atas tikar kasar nan rusak.

Kesedihan Umar bertambah ketika tekstur tikar usang itu membekas di punggung Nabi. Di hadapan Rasulullah, "Singa Padang Pasir" ini pun menumpahkan air matanya.

Penyebab Umar Menangis di Hadapan Nabi (Sumber Gambar : Nu Online)
Penyebab Umar Menangis di Hadapan Nabi (Sumber Gambar : Nu Online)

Penyebab Umar Menangis di Hadapan Nabi

"Apa yang menyebabkan Engkau menangis, wahai Umar?" tanya Nabi.

"Aku melihat Kisra serta raja-raja lain menikmati tidur di atas ranjang mewah beralaskan sutera. Tetapi di sini Aku melihat Engkau tidur beralaskan tikar semacam ini."

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Dengan lembut, Nabi menimpalinya dengan sebuah nasehat.

"Wahai Umar, tidakkah Engkau sependapat denganku. Kita lebih suka memilih kebahagiaan akhirat sedangkan mereka memilih dunia."

Hati Umar bergetar mendengar jawaban tersebut. Umar bersyukur menjadi saksi hidup tentang kebesaran dan kemuliaan pribadi Rasulullah SAW, manusia terpilih yang sangat dihormatinya itu. (Mahbib Khoiron)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Jadwal Kajian, Pemurnian Aqidah Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Senin, 20 Desember 2010

Banser Unit Siaga Bencana Terjun Bantu Korban Banjir Trenggalek

Trenggalek, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat - Hujan yang turun terus-menerus beberapa hari belakangan ini membuat? Kabupaten Trenggalek banjir yang disertai longsor. Akibatnya ribuan rumah di empat kecamatan terendam banjir. Melihat kondisi begini, Banser Siaga Bencana (Bagana) Trenggalek turun tangan.

Mereka turun antara lain di Kecamatan Munjungan, Pogalan, Gandusari, dan Kampak. Banjir awal datang pada Selasa, 16 Agustus? 2016 sejak pukul 04.00 pagi hingga saat ini.

Banser Unit Siaga Bencana Terjun Bantu Korban Banjir Trenggalek (Sumber Gambar : Nu Online)
Banser Unit Siaga Bencana Terjun Bantu Korban Banjir Trenggalek (Sumber Gambar : Nu Online)

Banser Unit Siaga Bencana Terjun Bantu Korban Banjir Trenggalek

“Yang tercatat hingga kini? ada lebih dari 4,991 rumah terendam banjir. Jumlah kerugian belum bisa diperkirakan,” ujar Kepala Satuan Bagana Trenggalek Joko Among Mitro tadi sore.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Menurutnya, begitu ada musibah banjir Satkorcab Banser Trenggalek langsung merespon dan menerjunkan 50 tim Bagananya untuk membantu warga yang terkena musibah. Mereka melakukan? evakuasi, penyediaan logistik, dan membuat dapur umum. Mereka bekerja sama dengan satuan lain seperti Polri, Dinsos, BPBD, dan SAR serta masyarakat.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

“Begitu kejadian kita langsung turunkan tim 50 personil, ke daerah-daerah sasaran. Misalnya Munjungan, Kampak,Pogalan dan Gandusri.” Untungnya, semua pihak selalu siap. Sehingga begitu ada peristiwa langsung bisa melakukan respon ke lokasi sesuai dengan bidang dan garapan masing-masing.

“Bagana langsung? kita bagi. Ada yang masak di dapur umum, evakuasi, dan dropping logistik ke daerah-daerah sasaran,” katanya.

Ini sesuai arahan Kasatkornas Banser H Alfa Isneini. Banser khususnya tim Bagana tidak boleh meninggalkan lokasi hingga masalah selesai. “Setelah ini kalau banjir reda, pasukan akan kami perintahkan untuk ikut kerja bakti membenahi beberapa fasilitas yang ada,” tambah Joko. (Imam Kusnin Ahmad/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Jadwal Kajian Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Kamis, 31 Agustus 2006

Petakan Risiko Bencana Daerah, LPBINU Selenggarakan Pelatihan di Kudus

Kudus, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat - Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) dengan dukungan dari Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) Australia menyelenggarakan Pelatihan Penyusunan Kajian Risiko Bencana tahap kedua di Kudus, Jawa Tengah, 17-21 April 2017.

Pelatihan ini merupakan rangkaian kegiatan dalam Program Penguatan Kapasitas Pemerintah dan Masyarakat Lokal dalam Kesiapsiagaan untuk Respon Bencana yang Cepat dan Efektif. Setelah penyelenggaraan pelatihan tahap pertama memperkenalkan dan mengaplikasikan aplikasi Java Open Street Map (JOSM) yang merupakan sumber terbuka (open sources) sebagai salah satu tools dalam penanggulangan bencana alam, pada tahap kedua yaitu terkait dengan Quantum Geography Information System (QGIS) dan Ina SAFE.

Petakan Risiko Bencana Daerah, LPBINU Selenggarakan Pelatihan di Kudus (Sumber Gambar : Nu Online)
Petakan Risiko Bencana Daerah, LPBINU Selenggarakan Pelatihan di Kudus (Sumber Gambar : Nu Online)

Petakan Risiko Bencana Daerah, LPBINU Selenggarakan Pelatihan di Kudus

Output dari pelatihan Kajian Risiko bencana ini adalah tersusunya peta risiko bencana (peta ancaman, peta kerentanan dan peta kapasitas) dan juga tersusunya kajian risiko bencana di Kabupaten Barru dan Wajo (Sulawesi Selatan).

Adi Widardo mewakili Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jawa Tengah mengingatkan akan pentingya kegiatan pada prabencana, di antaranya penyusunan perencanaan dalam penanggulangan bencana dengan mengacu pada kajian risiko bencana. Saat ini masih banyak yang hanya fokus pada saat bencana, untuk itu BPBD Provinsi Jawa Tengah mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada LPBINU yang telah menfasilitasi penyusunan kajian risiko di kabupaten Kudus dan Jepara Jawa Tengah.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Pelatihan dibuka oleh KH Ulib Albab Arwani, Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Kudus. Dalam sambutanya, ia menyampaikan pentingnya pencegahan bencana, sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Al-Qur’an sebagai pedoman agama Islam. Menurutnya, pelatihan ini merupakan sebuah aksi nyata dari LPBINU yang memberikan manfaat kepada umat dan masyarakat, utamanya dalam bidang penanggulangan bencana

?

Salah satu tujuan pelatihan ini adalah untuk menerapkan aplikasi Java Open Street Map (JOSM) dalam melakukan pengkajian risiko bencana di suatu daerah termasuk di dalamnya memetakan risiko bencana dan mengembangkan skenario dalam melakukan penanggulangan bencana dengan menggunakan perangkat lunak InaSAFE. Hasil dari kajian risiko tersebut nantinya digunakan sebagai acuan dasar dalam menyusun perencanaan dalam kegiatan dan program penanggulangan bencana suatu daerah/kawasan.

Pelatihan Penyusunan Kajian Risiko Bencana ini dipandu oleh Humanitarian Open Street Map Team (HOT). Pelatihan ini diikuti oleh 22 orang peserta yang merupakan perwakilan dari BPBD, OPD Terkait, LPBINU, Pramuka, PMI, Perguruan Tinggi yang berasal dari Kabupaten Kudus dan Jepara, Jawa Tengah yang telah mengikuti pelatihan tahap 1 (JSOM dan Mapathon). Pelatihan yang berlangsung selama lima hari ini dilaksanakan di Hotel @HOM By Horison Kabupaten Kudus.

?

Ketua LPBI PBNU M. Ali Yusuf menyatakan bahwa untuk menyusun rencana dan aksi penanggulangan bencana yang sistematis, terarah dan terpadu, diperlukan dasar yang kuat untuk pemaduan dan penyelarasan arah penyelenggaraan penanggulangan bencana pada suatu daerah/kawasan.

Di sinilah, tambahnya, letak penting adanya kajian risiko bencana sebagai perangkat untuk menilai kemungkinan dan besaran dampak (korban dan kerugian) dari ancaman bencana yang ada. Dengan mengetahui kemungkinan dan besaran korban dan kerugian, fokus perencanaan dan keterpaduan penyelenggaraan penanggulangan bencana menjadi lebih efektif. Dapat dikatakan, kajian risiko bencana merupakan dasar untuk menjamin keselarasan arah dan efektivitas penyelenggaraan penanggulangan bencana di suatu daerah/kawasan. (Red: Mahbib)



Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat AlaNu, Jadwal Kajian, Olahraga Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock