Tampilkan postingan dengan label Khutbah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Khutbah. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 24 Februari 2018

Sudah Saatnya Buku Dalam Negeri Diterjemah dan Diekspor

Jakarta, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Kualitas gagasan cendekiawan muslim Indonesia tak kalah dengan ilmuan di Timur Tengah dan Barat. Bahkan, saat ini dunia internasional sedang menunggu produk pemikiran dari negari berpenduduk muslim mayoritas ini.

Sudah Saatnya Buku Dalam Negeri Diterjemah dan Diekspor (Sumber Gambar : Nu Online)
Sudah Saatnya Buku Dalam Negeri Diterjemah dan Diekspor (Sumber Gambar : Nu Online)

Sudah Saatnya Buku Dalam Negeri Diterjemah dan Diekspor

Pernyataan ini disampaikan Sekretaris Jendral Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H Marsudi Syuhud dari hasil lawatannya ke sejumlah negara, Senin (18/3) petang. Ia mendorong Lajnah Ta’lif wan Nasyr (LTN) NU menerjemahkan dan menyebarluaskan ke luar negeri karya tulis di Tanah Air.

“Sudah saatnya sekarang kita mengekspor pandangan ke luar, tak hanya mengimpor. Dunia lagi butuh pandangan-pandangan NU tentang Islam moderat, demokrasi, dan lain-lain,” katanya saat ditemui di Kantor PBNU, Jakarta Pusat.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Menurut Marsudi, masih banyak orang Indonesia yang kurang menyadari kebesaran dirinya sendiri. Padahal, negara-negara lain, baik di Barat maupun Timur Tengah, justru ingin mengenal pemikiran dan kebudayaan Nusantara, khususnya yang berkaitan dengan keislaman.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Sebelumnya, Rais Syuriyah PBNU KH Saifuddin Amsir berpendapat, untuk di dalam negeri saja penerbitan karya ulama Nusantara masih tergolong minim. Ia berharap ada usaha pencetakan masal atas karya tulis tersebut.

“Selama ini baru ada beberapa karya ulama kita yang beredar di toko-toko, seperti karya Syekh Nawawi Banten, Syekh Yasin Al-Fadani, Syekh Ihsan Jampes Kediri, dan beberapa ulama kita. Selebihnya, masih banyak lagi yang belum terpublikasi,” kata Kiai Saifuddin.

Penulis: Mahbib Khoiron

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Kajian Islam, Ubudiyah, Khutbah Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Jumat, 02 Februari 2018

Doa Bersama

Rezim Orde Baru menghadapi akhir otoritarianismenya dengan mengurai dan membubarkan simpul-simpul gerakan sosial. Mereka melakukannya untuk memecah simpul gerakan sosial dengan cara diciptakannya keretakan sosial. Dengan demikian sangat mudah terjadi konflik sosial yang bersifat horizontal.?

Sejak tahun 1997 hingga 1999 terjadi banyak konflik antara kelompok dan bahkan kemudian konflik antaragama. Seringkali konflik ini tidak disadari oleh masyarakat di sekitar tempat itu sendiri, bahkan seringkali para pelakunya juga tidak sadar bahwa dirinya bisa bertindak brutal, misalnya melakukan pembakaran tempat ibadah, merusak pertokoan, rumah dan sebagainya. Padahal selama ini mereka saling hidup rukun, saling bantu membantu, tetapi tiba-tiba digiring pada konflik yang tidak mereka kehendaki.

Doa Bersama (Sumber Gambar : Nu Online)
Doa Bersama (Sumber Gambar : Nu Online)

Doa Bersama

Berbagai pengalaman konflik yang memakan banyak korban fisik dan psikologis itu mulai mereka sadari bahwa konflik tersebut tidak semata karena adanya ketegangan antarkelompok atau antaragama, melainkan adanya pihak luar yang mengadu domba.

Sering kali konflik terjadi setelah masuknya orang tertentu dari luar yang mengobarkan permusuhan. Atau sekelompok orang dari luar yang melakukan serangan terhadap suatu kelompok, sementara orang yang ada sekitar tempat tersebut hanya bisa menonton atau sebagian terprovokasi.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Pada awalnya, kejadian demi kejadian semacam itu memunculkan kecurigaan antarkelompok dan antaraagama, sehingga bisa mengarah pada konflik horizontal yang lebih luas. Adanya konflik horizontal itulah yang dikehendaki para pembuat skenario kerusuhan tersebut.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Tujuannya, agar mereka tidak melakukan konflik yang sifatnya vertikal, yakni melawan pemerintah orde baru yang sudah mulai goyah dan kehilangan legitimasi.

Untuk menepis rasa saling curiga di kalangan masyarakat dan antar agama dan sebagai usaha untuk merajut kohesifitas sosial, maka para kiai NU yang dipimpin oleh Ketua Umum PBNU KH Abdurrahman Wahid mengadakan acara do’a bersama.?

Doa bersama ini dihadiri oleh wakil dari masing-masing agama, mulai dari Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Budha, Konghucu bahkan beberapa agama lokal seperti Kaharingan, Sunda Wiwitan dan sebagainya. Dengan adanya forum ini, kelompok minoritas merasa terlindungi oleh kelompok mayoritas Islam, yaitu NU, sehingga kelompok ini mendapatkan jaminan keamanan dengan demikian konflik bisa dihindari dan kesatuan Negara bisa dipertahankan.

Doa bersama yang dimulai di level pimpinan PBNU, kemudian dikembangkan di berbagai daerah. Kelompok Islam puritan Islam sangat mengutuk tindakan ini karena dianggap sebagai bentuk kemusyrikan yang mencampurdukkan antar kepercayaan agama.?

Tetapi sebagai kelompok Islam terbesar NU menganjurkan tindakan ini, demi menciptakan kerukunan bersama. Para ulama NU menempatkan ini sebagai forum kerukunan sosial, bukan pelaksanaan ritual agama, karena mereka berkumpul dan berdoa sesuai dengan agama mereka masing-masing.?

Sejak saat itu ? kalangan antaragama mulai terbiasa menjalankan doa bersama, yang selama ini dianggap tabu atau minimal sama-sama merasa risi, tetapi sejak saat itu telah menjadi kebiasaan, tanpa harus merasa terintimidasi dan merasa tercemari keyakinan agama mereka. (Abdul Mun’im DZ)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Hikmah, Quote, Khutbah Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Selasa, 23 Januari 2018

Jadi Primadona, BUMDes Harus Mampu Kembangkan Ekonomi Desa

Jakarta, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Di luar perkiraan, pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang dicanangkan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) telah jauh melebihi target. BUMDes yang telah terbentuk sebanyak 12.115 BUMDes, dari target yang ditetapkan sebanyak 5.000 BUMDes.

Jadi Primadona, BUMDes Harus Mampu Kembangkan Ekonomi Desa (Sumber Gambar : Nu Online)
Jadi Primadona, BUMDes Harus Mampu Kembangkan Ekonomi Desa (Sumber Gambar : Nu Online)

Jadi Primadona, BUMDes Harus Mampu Kembangkan Ekonomi Desa

Meski demikian, Menteri Desa PDTT, Marwan Jafar mengakui, jumlah BUMDes harus diiringi dengan kualitas dan pengaruhnya terhadap perkembangan ekonomi desa. Untuk itu, Menteri Marwan kini fokus melakukan upaya untuk meningkatkan kualitas BUMDes.

"Sekarang upaya kita, adalah memastikan bahwa BUMDes yang ada bisa hidup mapan. Agar, BUMDes memiliki dimensi keberlanjutan dalam jangka panjang," kata Marwan, di Jakarta, Rabu (15/6), dalam siaran pers yang diterima Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Menteri Marwan mengatakan, BUMDes adalah salah satu pilar demokrasi ekonomi, yang akan berkontribusi mendistribusikan usaha kecil di desa. Ia berharap, pengembangan BUMDes selanjutnya tidak hanya didorong oleh bantuan dari pemerintah. Namun juga bisa mandiri dan bekerja sama dengan lembaga keuangan baik perbankan maupun non perbankan.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

"Bantuan dari pemerintah yan digunakan untuk pengembangan BUMDes bentuknya hanya stimulan. Selebihnya, desa harus bisa mandiri dan kreatif," ujarnya.

Di sisi lain, Jaenal Effendi, Pakar Ekonomi IPB mengakui, dana desa dan BUMDes saat ini telah menjadi primadona ekonomi perdesaan. Menurutnya, BUMDes sebagai perusahaan yang menaungi berbagai aktivitas ekonomi di desa, tidak hanya akan memberikan efek pada perkembangan ekonomi desa, namun juga berpengaruh pada perkembangan ekonomi nasional. "BUMDes dan dana desa sekarang ini memang sudah menjadi ikon," paparnya.

Jaelani mengatakan, tujuan berdirinya BUMDes adalah untuk menggerakkan ekonomi dengan baik. Bahkan jika BUMDes dikelola dengan maksimal, akan memberikan sumbangsih besar dalam menurunkan ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia yang diukur dengan gini ratio.

"BUMDes golnya agar bisa menggerakkan ekonomi dengan baik. Semua produk unggulan desa dapat diberdayakan melalui ini. Jika maksimal, gini ratio akan bisa teratasi mendekati garis diagonal," ujarnya. (Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Quote, Khutbah Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Jumat, 19 Januari 2018

Doa Bangun Tidur Disertai Usap Muka

? ? ? ? ? ? ? ? ?

Alhamdulillâhil ladzî ahyânâ ba‘da mâ amâtanâ wa ilaihin nusyûr

Doa Bangun Tidur Disertai Usap Muka (Sumber Gambar : Nu Online)
Doa Bangun Tidur Disertai Usap Muka (Sumber Gambar : Nu Online)

Doa Bangun Tidur Disertai Usap Muka

Segala puji bagi Allah, Tuhan yang menghidupkan kami setelah Ia mematikan kami. Kepada-Nya lah kebangkitan hari Kiamat. (Lihat Sayid Utsman bin Yahya, Maslakul Akhyar, Al-‘aidrus, Jakarta) (Alhafiz K).

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Humor Islam, Khutbah Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Selasa, 09 Januari 2018

Muslimat NU Karangjati Kirim Doa untuk Rohingnya

Blora, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat - Sebagai bentuk kepedulian atas nasib yang sedang dialami etnis Rohingya, Muslimat NU Ranting Karangjati Kabupaten Blora menggelar doa bersama di Masjid Baiturrahman Ketangar, Sabtu (16/9) sore. Kegiatan tersebut dipimpin oleh Wakil Ketua LP Maarif NU Blora Ustadz Sholihin Hasan.

“Kita memohon bersama kepada Allah agar persoalan yang dialami saudara-saudara kita di Rohingnya segera selesai sehingga mereka bisa kembali hidup normal, bisa bekerja, sekolah, dan beribadah sebagaimana sebelumnya,” ujar Ustadz Sholihin Hasan.

Muslimat NU Karangjati Kirim Doa untuk Rohingnya (Sumber Gambar : Nu Online)
Muslimat NU Karangjati Kirim Doa untuk Rohingnya (Sumber Gambar : Nu Online)

Muslimat NU Karangjati Kirim Doa untuk Rohingnya

Ia menambahkan, sesama Muslim adalah saudara. Di mana pun mereka berada, Muslim adalah bersaudara sehingga sudah seharusnya warga Muslimat Karangjati ikut mendoakan saudara-saudaranya yang sedang terkena musibah, seperti yang dialami Muslim Rohingnya.

Ibarat anggota tubuh, jika satu bagian anggota tubuh ada yang tersakiti, maka anggota tubuh lainya akan merasakan sakit. Ibarat sebuah bangunan, maka satu bagian dan bagian lainnya saling menopang dan menguatkan.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

“Doa yang sedang kita mohonkan ini, sebagai bentuk perwujudan bahwa Muslimat NU Karangjati ikut merasakan apa yang sedang dirasakan saudara-saudara kita di Rohingya,” ujar Sholihin yang juga mahasiswa program doktor UIN Walisongo Semarang.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Kegiatan doa bersama ini dirangkai dengan acara pengajian rutin selapanan. Tampak hadir pengurus harian dan warga Muslimat NU Ranting Karangjati, Rais Syuriyah NU Ranting Karangjati, Kiai Tasrifin Tanjung turut menyampaikan doa dan sambutannya. (Red Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Khutbah, News Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Kamis, 28 Desember 2017

Bikin Tercengang, Ini Alasan Pedagang Kalimantan Setia Berkidmah di NU

Paser, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat 

Malam kian larut. Perempuan tua itu masih tersenyum, menanggapi guyonan sembari melayani permintaan kopi, teh dan susu sejumlah kader Ansor Kalimantan Timur, hingga permintaan swafoto.

Bikin Tercengang, Ini Alasan Pedagang Kalimantan Setia Berkidmah di NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Bikin Tercengang, Ini Alasan Pedagang Kalimantan Setia Berkidmah di NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Bikin Tercengang, Ini Alasan Pedagang Kalimantan Setia Berkidmah di NU

"Saya bergabung dengan Fatayat 1963. Alasannya karena Fatayat jelas Islam," ujar Kasni, di Paser, Sabtu (11/11).

Pada Ketua PW Ansor Kaltim, M Fajri Al Farobi, Ketua Ansor Paser Ahmad Syafii Badar, Sekretaris Ansor Paser Agus Mulyono, Ketua Ansor Penajam Paser Utara Roni Setiawan, Kasni mengaku lahir 1951, di Pare, Kediri, Jawa Timur.

Masuk Kalimantan 1982, melalui program transmigrasi. Sebelumnya, sempat merantau di Sumatera Utara.

Fatayat ialah badan otonom Nahdlatul Ulama (NU) yang menghimpun para pemudi. Semasa muda, Kasni aktif mengikuti beragam kegiatan organisasi tersebut di daerahnya.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Muhammad Fadil menikahinya 1965. Saat ini, Fadil mendapat amanah sebagai Ketua MWCNU Pasir Belengkong.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

"Awal masuk daerah ini, yainya (panggilan karib untuk suaminya) yang selalu menjadi imam di masjid," ujar warga Desa Suliliran Baru, Kecamatan Pasir Belengkong itu pula.

Saat ini, Kasni yang mempunyai 8 anak, 26 cucu dan 3 cicit itu berhimpun di Muslimat NU, organisasi yang menghimpun ibu-ibu NU.

"Kalau dapat apa, ya tidak dapat apa-apa dengan berkhidmah di NU. Hanya berharap barokah dengan mengikuti pengajian serta amalan-amalan NU seperti tahlil," di bawah tenda biru diterangi lampu neon yang berada di lokasi Diklat Terpadu Dasar (DTD) V Ansor Paser, di Suliliran Baru, Kasni bertutur.

Ia lalu berharap organisasi didirikan 31 Januari 1926, di Jawa Timur tersebut panjang umur, istiqomah menjaga Indonesia.

"Saya tahunya NU mempunyai hubungan erat dengan Pancasila. Yainya tahun 1965 salah satu komandan pasukan NU melawan pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang mau mengganti Pancasila. Alhamdulillah keluarga kami masih diberi nikmat sehat. Bisa berhimpun dengan NU yang sejarahnya dalam menjaga Indonesia sangat jelas," ujar dia. (Gatot Arifianto/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Khutbah, Kajian Islam, Tegal Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Selasa, 26 Desember 2017

Pesantren Salaf Berkontribusi pada Dunia Islam

Jakarta, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Pesantren Salaf yang berkembang di Indonesia merupakan bentuk sumbangan NU untuk dunia Islam. Pesantren salaf berikut pola pendidikannya dikembangkan secara masif oleh NU sebagai model pendidikan ideal.

Pesantren Salaf Berkontribusi pada Dunia Islam (Sumber Gambar : Nu Online)
Pesantren Salaf Berkontribusi pada Dunia Islam (Sumber Gambar : Nu Online)

Pesantren Salaf Berkontribusi pada Dunia Islam

Perihal ini disampaikan oleh M. Imam Aziz, seorang Ketua PBNU di Kantor Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat, Lantai 5 Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (26/12) sore.

“Pesantren Salaf atau pola pengajaran salaf itu ya pengajaran kitab-kitab kuning yang disampaikan oleh para kiai,” katanya.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Menurutnya, pengajaran kitab gaya pesantren Salaf merupakan cara umat Islam dalam menyebarkan dan mempertahankan nilai-nilai agama Islam. Selain menyebarkan, pengajaran kitab Salaf baik melalui pesantren atau majelis taklim, mendekatkan masyarakat dengan sumber-sumber primer ajaran Islam.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Pesantren Salaf mendidik masyarakat untuk bersikap ilmiah. Sikap ilmiah tertanam di masyarakat dalam bentuk pendasaran pikiran dan perilaku yang selalu merujuk pada kitab-kitab tertentu. Kenyataan ini terus berlangsung sebelum masyarakat mengenal sikap ilmiah yang ditawarkan sistem pendidikan moderen, sekolah dan akademik kampus, imbuh Imam.

Pesantren Salaf juga memperkenal masyarakat pada budaya tulis, tambah Imam. Selain mengajarkan kitab-kitab kuning, para kiai dan santri tergerak untuk menulis ajaran-ajaran Islam dengan bahasa Arab dan bahasa lokal setempat.

NU yang diinisiasi oleh kalangan pesantren Salaf, memberikan jawaban-jawaban dalam mengatasi tantangan yang dihadapi masyarakat dunia. Ditinjau dari sudut agama dan sosial, NU melalui pesantren memiliki modal potensial dalam membentuk masyarakat dunia yang berbudaya, tegas Imam. 

Redaktur : Hamzah Sahal

Penulis    : Alhafiz Kurniawan

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Cerita, Khutbah, RMI NU Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Rabu, 20 Desember 2017

Perempuan di NTB Didorong Peka Ancaman Terorisme

Mataram, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Nusa Tenggara Barat menggelar kegiatan Rembuk Kebangsaan: Perempuan Pelopor Perdamaian di Mataram, Kamis (3/8). Kegiatan ini diadakan untuk menstimulasi kelompok perempuan memiliki kepekaan terhadap ancaman terorisme di lingkungannya.

Kepala Badan Kesbangpol NTB Lalu Muhammad Syafii dalam sambutan pembukaan kegiatan mengatakan, kelompok perempuan sengaja dipilih sebagai peserta karena posisinya yang memiliki aktivitas lebih tinggi dalam kehidupan bermasyarakat.

Perempuan di NTB Didorong Peka Ancaman Terorisme (Sumber Gambar : Nu Online)
Perempuan di NTB Didorong Peka Ancaman Terorisme (Sumber Gambar : Nu Online)

Perempuan di NTB Didorong Peka Ancaman Terorisme

"Ibu-ibu ketika melihat ada aktifitas mencurigakan di sekitar rumah, segera laporkan ke Babinsa, laporkan ke Babinkamtibmas, laporkan ke Linmas," kata Syafii.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Beberapa tanda ancaman terorisme yang harus diwaspadai, lanjut Syafii, antara lain aktivitas kelompok yang? cenderung tertutup dan penyebarluasan ajaran Islam yang menjurus ke ideologi radikal terorisme.

Kepala Sub Direktorat Pemberdayaan Masyarakat BNPT Andi Intang Dulung turut menyampaikan dorongan yang sama. Peran serta masyarakat, termasuk kelompok perempuan, merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam upaya pencegahan terorisme.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

"BNPT tidak bisa sendirian melakukan pencegahan terorisme. Keterlibatan masyarakat, tidak terkecuali ibu-ibu di sini sangat kami harapkan," kata Andi Intang.

Memiliki kepekaan terhadap ancaman terorisme, lanjut Andi Intang, penting dimiliki oleh kelompok perempuan tidak hanya untuk turut serta dalam pencegahan. Disebutkannya, perempuan juga memiliki kerentanan terpapar ideologi radikal terorisme. "Sudah banyak kasus keterlibatan perempuan dalam jaringan terorisme. Kenali ciri-ciri terorisme bisa menghindarkan ibu-ibu dari jaringan mereka," urainya.

Akan tetapi Andi Intang juga menyampaikan permohonan maaf karena jumlah perempuan yang bisa dijadikan peserta dalam kegiatan tersebut sangat terbatas.

"Harapan kami ibu-ibu yang hadir sekarang bisa membagikan apa yang diterima di sini ke tetangga, ke komunitas dan ke kelompok-kelompok lainnya. Semakin banyak ibu-ibu yang bisa bersikap waspada, akan menghambat penyebarluasan ideologi radikal terorisme," pungkas Andi Intang.

Rembuk Kebangsaan: Perempuan Pelopor Perdamaian merupakan salah satu metode yang dijalankan dari kegiatan Pelibatan Pemuda dan Perempuan dalam Pencegahan Terorisme. Satu metode lainnya adalah Workshop BNPT Video Festival,? sebuah pelatihan pembuatan video bagi pelajar peserta kegiatan lomba video pendek BNPT. Kegiatan ini sudah dan akan diselenggarakan di 32 provinsi se-Indonesia. (Red Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat RMI NU, IMNU, Khutbah Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Senin, 18 Desember 2017

Yayasan Mahyal Ulum Al-Aziziyah Aceh Luncurkan STISNU Berbasis Pesantren

Aceh, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Pimpinan Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Mahyal Ulum Al-Aziziyah Tgk H H Faisal Ali secara simbolis meresmikan perdana perkuliahan berbasis pesantren Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nadhlatul Ulama (STISNU) Aceh yang beralamat di Sibreh Suka Makmur, Aceh Besar, Senin (5/10). STISNU merupakan satu-satunya sekolah tinggi di Aceh Besar yang mewajibkan mahasiswanya mondok di pesantren.

Yayasan Mahyal Ulum Al-Aziziyah Aceh Luncurkan STISNU Berbasis Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)
Yayasan Mahyal Ulum Al-Aziziyah Aceh Luncurkan STISNU Berbasis Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)

Yayasan Mahyal Ulum Al-Aziziyah Aceh Luncurkan STISNU Berbasis Pesantren

“Hal ini bertujuan menyinkronisasi antara pendidikan kampus dan pendidikan dayah di mana mahasiswa selain mendapatkan ilmu di kampus juga dibekali ilmu agama di dayah,” kata Lem Faisal.

STISNU, menurut Lem Faisal, memiliki nilai tambah dibanding sekolah sekolah tinggi lainnya. Di antaranya, dengan perpaduan metodologi sains dan pengajian salafiyah yang diharapkan mahasiswa mampu memahami kitab kuning di samping kompetensi akademik lainnya.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

"Semoga dengan diresmikannya STISNU ini, ke depannya mampu melahirkan lulusan mahasiswa yang bermutu dan berkompeten," kata Lem Faisal.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Ketua STISNU Aceh Tgk H Muhammad Hatta mengatakan, kampus ini nantinya diharapkan mampu mencetak kader-kader hafiz.

? "Kita ingin memperkenalkan bahwa perguruan tinggi harus memiliki landasan-landasan yang paling kokoh, yaitu landasan ahlussunnah wal jamaah," katanya.

Ia berharap generasi Aceh ke depan melalui STISNU ini menjadi generasi yang memiliki kualitas intelektual dan juga memiliki basis kedaerahan.

"Ini merupakan sebuah gagasan untuk menghindari pemahaman yang selama ini kerap jadi perbincangan di Aceh dengan berbagai berbagai persoalan, dan juga melahirkan kader-kader ulama yang berintelektual yang akan memberikan pemahaman ke masyarakat dan diharapkan mampu tampil di nasional dan interasional," ujarnya.

Untuk tahun pertama, STISNU Aceh sudah membuka dua pilihan jurusan, S1 Hukum Ekonomi Syariah dan Hukum Keluarga berdasarkan surat izin dari Dirjen Pendidikan Tinggi Islam RI.

"Dengan jumlah dosen yang mengajar berjumlah 14 orang yang ahli di bidangnya masing-masing serta dengan jumlah mahasiswa sebanyak 62 mahasiswa untuk kedua prodi tersebut," ujarnya. (Zikirullah Al-Farisi/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Khutbah, Kajian Islam, Tegal Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Kamis, 14 Desember 2017

Ini Cara Kiai Mohammad Fakhrudin Dirikan Pesantren Kalimasada

Jombang, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Jalan untuk mengabdi bisa ditempuh dengan berbagai cara. Salah satunya dengan menjadi pengasuh pondok pesantren seperti yang dilakukan KH Mohammad Fakhrudin Siswopranoto di desanya, Desa Bangsri, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang.

Ini Cara Kiai Mohammad Fakhrudin Dirikan Pesantren Kalimasada (Sumber Gambar : Nu Online)
Ini Cara Kiai Mohammad Fakhrudin Dirikan Pesantren Kalimasada (Sumber Gambar : Nu Online)

Ini Cara Kiai Mohammad Fakhrudin Dirikan Pesantren Kalimasada

KH Mohammad Fakhrudin mendirikan pondok pesantrennya, Kalimasada dengan modal dari gajinya menjadi PNS (pegawai negeri sipil). ”Alhamdulillah sekarang sudah masuk tahun ketiga sejak berdirinya pondok ini pada tahun 2012 lalu,” ujarnya kepada Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat saat ditemui di rumahnya, Rabu (25/11).

Ia menceritakan, dirinya bertekad untuk mendirikan pondok pesantren berawal dari keinginannya untuk mengamalkan ilmunya setelah bertahun-tahun belajar.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

”Paling utama, sejak dulu saya ingin menjadi orang yang bermanfaat. Salah satunya ketika melihat anak-anak kesulitan menimba ilmu, saya menjadi berkemauan keras untuk mendirikan lembaga pendidikan. Hingga akhirnya pada tahun 2012 tercapai mendirikan pondok pesantren,” katanya.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Disamping itu, alumnus UIN Surabaya ini memiliki keinginan untuk mencetak kader santri untuk generasi setelahnya. Ia ingin memiliki kader santri yang militan, dengan berbagai keterampilan. Mulai dari pertanian, pembangunan, usaha kreatif, dan semacamnya.

Kini, kemauannya itu kemudian diterapkan dalam proses pendidikan di pondok yang diasuhnya tersebut. ”Yang ingin bertani, salah satunya kita ajari berbudi daya jamur. Kalau untuk pembangunan, itu membantu para tukang saat membangun pondok atau bangunan lainnya di sini,” lanjutnya.

Meski pondok Kalimasada jauh dari perkotaan, saat ini sudah memiliki sekitar 150 santri. ”Paling banyak santri putri. Kalau santri yang dari lingkungan sini sekitar 30 persen. Sedangkan santri yang dari luar daerah sekitar 70 persen. Mulai dari Jawa Timur sendiri, maupun hingga luar Jawa seperti dari Nusa Tenggara Barat (NTB),” imbuhnya.

Fakhrudin juga menuturkan, selain mempelajari berbagai ilmu salaf dan modern, para santri juga menghafal Alquran. Saat ini sudah ada beberapa santri yang konsentrasi di bidang tahfidz. ”Mayoritas santri menghafal Alquran. Biasanya mereka setoran setelah melaksanakan salat subuh berjamaah,” terangnya.

Untuk mendirikan pondok pesantren dan pembiayaan santrinya yang digratiskan biaya pondok itu, ia menyisihkan uang gajinya sebagai PNS. ”Dari gaji saya dan istri, kebetulan kami sudah PNS. Itu memang komitmen kami untuk pengabdian melalui lembaga pendidikan,” tandas guru PAI SMAN Ploso ini. (Syamsul/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat AlaNu, Khutbah Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Minggu, 10 Desember 2017

Kedahsyatan Sedekah di Malam Lailatul Qadar

Oleh Nur Rohman

Satu malam sama dengan 83 tahun. Itulah malam Lailatul Qadar. Kalau kita sedekah di hari-hari biasa Allah berjanji setiap satu kebaikan akan dibalas dengan sepuluh kebaikan. Bahkan Allah mencontohkan orang yang bersedekah itu bagaikan orang yang menanam satu bebijian yang kemudian tumbuh menjadi 7 ranting, dan setiap ranting itu akan menghasilkan 100 buah.

Bagi yang Allah kehendaki, sebiji itu akan menjadi buah yang tak dapat hitung jumlahnya. Subhanallah, bagaimana misalnya jika kita bersedekah seribu rupiah saja di bulan Ramadhan dan di malam Lailatul Qadar? Berapa kebaikan yang akan kita dapatkan. Tidak terhitung.

Kedahsyatan Sedekah di Malam Lailatul Qadar (Sumber Gambar : Nu Online)
Kedahsyatan Sedekah di Malam Lailatul Qadar (Sumber Gambar : Nu Online)

Kedahsyatan Sedekah di Malam Lailatul Qadar

Di hari-hari akhir bulan Ramadhan, kita akan sering dengar kata: Te-Ha-eR. Ya, THR atau Tunjangan Hari Raya dinantikan baik oleh yang puasa maupun yang tidak. Suatu perusahaan, misalnya, memberikan THR kepada semua karyawan tujuannya adalah agar seorang karyawan dan keluarganya berbahagia pada hari raya.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Begitu pun sebuah warung yang berbagi THR kepada para konsumennya, senang semua senang. Betapa senang melihat semua orang senang berbagi, memberi, dan menerima THR. Sebab, semua orang berhak bahagia di Hari Raya Idul Fitri. Tanpa terkecuali.

Tentang THR, manfaat, dan kebahagiaan di hari Lebaran, kita juga menemukannya dalam kisah Baginda Nabi Muhammad SAW yang pada suatu pagi berjalan menuju masjid untuk melaksanakan sholat Idul Fitri. Kemudian Nabi melihat banyak anak-anak yang sedang mengekspresikan kegembiraan Hari Raya dengan pakaian baru dan mainan yang bagus-bagus. Di antara anak-anak itu Nabi menyaksikan seorang bocah yang pakaiannya lusuh dan kumal. Bocah itu menangis sesenggukan.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Maka, Nabi pun mengampiri bocah itu dan bertanya, “Nak, kenapa di saat teman-teman kamu bergembira merayakan Hari Raya, kamu malah tampak bersedih dan menangis.”

Kemudian anak itu menjawab, “Wahai, Tuan, bagaimana saya tidak sedih. Ayahku sudah tiada. Ia meninggal ketika perang bersama Rosulullah. Sedangkan ibuku, ia nikah lagi dengan pria lain dan membawa harta peninggalan Ayah. Karena itu, di saat teman-temanku bergembira saya merasa sedih.”

Selanjutnya, Nabi mengajak anak yatim itu ke rumah. Sang kekasih Allah itu memberikan pakaian baru dan mainan bagus. Nabi pun meminta kepada anak yatim, “Maukah kau jika aku menjadi ayahmu, Fatimah jadi bibimu, dan Hasan Husain menjadi saudaramu?”

Maka anak itu pun mengangguk dan senang bukan kepalang serta mengucapkan banyak terimakasih kepada Baginda Nabi. Lalu, anak itu pun pamit kepada Nabi untuk keluar rumah dan bermain bersama teman-temannya dalam keadaan riang gembira.

Anak-anak di tempat bermain pun heran dan bertanya, “Tadi kamu sedih dan menagis. Kenapa sekarang kamu sangat riang sekali?”

Anak itu pun menjawab, “Bagaimana saya tidak riang, Rasulullah menjadikanku putranya, kemudian Fatimah jadi bibiku, dan Hasan Husain menjadi saudaraku. Aku pun sekarang punya baju baru, mainan bagus, dan bisa makan enak.”

Begitulah kisah singkat dari Baginda Nabi, yang bisa kita jadikan teladan betapa memberi THR kepada orang yang membutuhkan adalah perbuatan yang mulia.

Mari, di akhir Ramadhan, menjelang Lebaran ini, kita tebarkan kasih dan sayang kepada sesama saudara yang membutuhkan uluran tangan, kepedulian kita. Semoga di antara kebaikan yang kita tanam adalah perbuatan yang kita lakukan tepat di malam Lailatul Qodar. Sehingga pahala dan keberkahan melimpah ruah pada kita. Amiin…

*) Pengurus Pusat NU CARE-LAZISNU dan Pembina Majlis Rajeg, Tangerang.. Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Khutbah, Pahlawan Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Ansor Warulor Gelar Halal Bihalal

Lamongan, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Pada Ahad malam (26/8), dua hari pasca insiden bentrok antara pemuda desa Warulor Paciran Kab. Lamongan dengan pemuda desa Campurejo Panceng Kab. Gresik, Gerakan Pemuda Ansor Ranting Warulor menggelar acara halal bi halal di perbatasan antara dua desa tersebut. 

Ansor Warulor Gelar Halal Bihalal (Sumber Gambar : Nu Online)
Ansor Warulor Gelar Halal Bihalal (Sumber Gambar : Nu Online)

Ansor Warulor Gelar Halal Bihalal

Acara dapat berlangsung tertib dan lancar setelah sebelumnya dicapai kesepakatan damai antara kedua pihak. Tim Mediasi dari GP Ansor Anak Cabang Paciran sebelumnya juga turun ke lokasi dan menemui tokoh pemuda dari dua desa tersebut. Setelah melakukan investasi di lapangan, tim mediasi GP Ansor menyimpulkan bahwa konflik tersebut merupakan akumulasi permasalahan sebelumnya yang tidak diselesaikan secara permanen sehingga Tim GP Ansor Ancab Paciran mendesak pihak keamanan, Muspika, dan Pemdes segera melakukan melakukan resolusi konflik. 

Yang menarik adalah ditemukan fakta bahwa konflik yang terjadi antar kedua desa yang bertetangga kabupaten tersebut dipicu memanasnya suhu politik jelang pilkades di dua desa itu.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Acara halal bi halal dihadiri Camat Paciran, Kades Warulor, Ketua GP Ansor Ancab Paciran, dan PRNU Warulor. Dalam sambutannya Camat Paciran H Suharto menyampaikan agar warga dapat menjalankan aktivitasnya seperti sebelum insiden bentrok. Dia mengharap kejadian tersebut adalah yang terakhir kalinya karena sudah dicapai kesepakatan damai antar kedua pihak. Ia meminta warga tidak terprovokasi pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. 

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Selain itu, acara juga disertai santunan untuk anak yatim piatu. Diakhir acara juga diisi tausyiah oleh KH Abdul Mutholib dari Sidoarjo. Kiai yang populer disebut ‘kiai kerah sakti’ itu sangat atraktif dalam membawakan ceramahnya dan suaranya sangat merdu ketika mengalunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an sehingga para peserta tidak beringsut dari tempat duduknya hingga akhir acara. 

Moh Yasin, ketua Ansor Ranting Warulor, menyampaikan bahwa pihaknya juga telah merencanakan menggelar pentas seni musik gambus namun karena situasi dan kondisi Warulor belum kondusif maka acara tersebut dibatalkan. Lebih lanjut, Ahmad Farid, ketua GP Ansor Ancab Paciran menambahkan pihaknya sangat menyesalkan terjadinya pembakaran atribut GP Ansor pada insiden tersebut. 

Pengamanan kegiatan malam itu diback-up sepenuhnya oleh Satkoryon Banser Paciran yang menerjunkan lima puluh personilnya. Pasukan Dalmas dari Polres Gresik dan Lamongan telah ditarik ke Mapolres pagi harinya karena dirasa situasi telah kondusif. 

Redaktur: Mukafi Niam

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Khutbah Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Minggu, 03 Desember 2017

STISNU Nusantara Beri Beasiswa dan Peluang Tenaga Kerja

Tangerang, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdlatul Ulama (STISNU) Nusantara Tangerang, Banten, menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan beberapa lembaga, di antaranya PT Kreasi Cahaya Sukses (KCS), Qatar Charity, dan Baitul Mal wat Tamwil (BMT) Al Mazaya Tangerang Selatan.

STISNU Nusantara Beri Beasiswa dan Peluang Tenaga Kerja (Sumber Gambar : Nu Online)
STISNU Nusantara Beri Beasiswa dan Peluang Tenaga Kerja (Sumber Gambar : Nu Online)

STISNU Nusantara Beri Beasiswa dan Peluang Tenaga Kerja

Prosesi penandatanganan dilakukan dalam acara kuliah umum yang dihadiri Direktur Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lampung Wan Jamaluddin Z, Sabtu (12/3). PT Kreasi Cahaya Sukses menyatakan kesediaannya untuk menerima pegawai dari lulusan salah satu perguruan tinggi NU ini.

H Muhamad Qustulani, Wakil Ketua Bidang Akademik STISNU Nusantara mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan PT Kreasi Cahaya Sukses dalam bidang rekrutmen pegawai, praktik kerja lapangan, pelatihan analisis keuangan, serta pembinaan pemasaran perusahaan. Sedangkan dengan Qatar Charity Indonesia berkaitan dengan program beasiswa mahasiswa dan program sosial keagamaan. Lalu, dengan BMT Al Mazaya juga berkaitan dengan pembinaan dan pengembangan keahlian mahasiswa terkait keuangan syariah.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

"Hal yang membahagiakan bagi kami, saat ini alumni STISNU Nusantara sudah ada perusahaan yang siap menampung. Mahasiswa belum lulus, tapi perusahaan khusus alumnus STISNU sudah siap menunggu," ujarnya. Ia optimis di tengah keterbatasan sebagai kampus baru, mahasiswa STISNU sudah siap untuk persaingan global.

Muflih Adi Leksono, perwakilan dari Qatar Charity mengatakan, terkait program beasiswa mahasiswa pihaknya akan prioritaskan kepada mereka yang berprestasi atau tidak mampu.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

"Pada semester ini, Qatar Charity memberikan beasiswa kepada 15 mahasiswa STISNU. Mereka akan mendapatkan living cost sebesar Rp 600 ribu per bulan. Insyaallah," tuturnya.

Sementara Heri Purwanto, Direktur HRD PT Kreasi Cahaya Sukses (KCS) menjelaskan, kerja sama ini adalah wujud kepedulian perusahaan terhadap dunia pendidikan. PT KCS, imbuhnya, hanya ingin membantu kampus NU mencetak generasi yang sesuai dengan harapan agama dan bangsa, setang secara matang intelektual dan spiritual.

"Terkait rekrutmen akan kami pertimbangkan, jika ada kuota penerimaan," ujarnya.

KH. A. Baijuri Khotib, Ketua STISNU Nusantara menyampaikan terimakasih banyak kepada PT. KCS, Qatar Charity dan BMT Al Mazaya atas partisipasinya membantu membesarkan kampus Nahdlatul Ulama di Tangerang.

"Semoga niat baik kita membantu mencerdaskan kehidupan bangsa dicatat sebagai amaliyah baik di hadapan Allas subhânahu wata‘âlâ. Amin," katanya.

Tampak hadir pada penandatangan MoU Bahruddin (Wakil Ketua Bidang Kemahasiswan), Nurulloh (wakil ketua Bidang Kerja Sama dan Kelembagaan), dosen serta mahasiswa di lingkungan STISNU Nusantara Tangerang. (Red: Mahbib)



Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Anti Hoax, Halaqoh, Khutbah Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Minggu, 19 November 2017

Hadlratussyekh KH Hasyim Asy’ari, Ulama Penjaga Akidah dan Bangsa

Way Kanan, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Bimbingan Belajar Pasca Ujian Nasional (BPUN) digelar Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Way Kanan di Pesantren Assiddiqiyah 11 mengajak peserta berasal dari sejumlah sekolah di tiga kabupaten/kota di Provinsi Lampung menyaksikan perjuangan Hadlratussyekh KH M. Hasyim Asyari dan para santri dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.

Hadlratussyekh KH Hasyim Asy’ari, Ulama Penjaga Akidah dan Bangsa (Sumber Gambar : Nu Online)
Hadlratussyekh KH Hasyim Asy’ari, Ulama Penjaga Akidah dan Bangsa (Sumber Gambar : Nu Online)

Hadlratussyekh KH Hasyim Asy’ari, Ulama Penjaga Akidah dan Bangsa

"Semakin tinggi pohon semakin kencang angin meniupnya. Semakin dekat dengan Allah, semakin cobaan mendera. Hal itu sebagaimana dialami KH Hasyim Asyari dan para santri dalam mempertahankan akidah Islam dan mempertahankan kemerdekaan bangsa," ujar Mese Arsela setelah menyaksikan film Sang Kiai karya Sutradara Rako Prijanto, di Gunung Labuhan, Kamis (5/5).

Peserta BPUN dari SMAN 1 Baradatu tersebut melanjutkan, kendati Jepang memperlakukan Hadratus Syekh dengan kejam, namun pendiri Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur itu tetap gigih menolak melakukan Sekerei (menghormat kepada Matahari).

Selain itu, kata Mese pula, peranan Hadratus Syekh dan para santri dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia juga tidak terbantahkan.

BPUN merupakan program utama Yayasan Mata Air yang berupaya mengantarkan pelajar kurang mampu namun berprestasi untuk memasuki Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui jalur SBMPTN.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Selama dikarantina sebulan di pesantren Kiai Imam Murtadlo Sayuthi dengan biaya Rp200 ribu atau 20 kg beras, peserta tidak hanya mendapatkan pelajaran ilmu akademik lima hari dalam seminggu, namun juga motivasi, outbound dan kecakapan hidup seperti ilmu jurnalistik dibimbing Gatot Arifianto, anggota Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandar Lampung, Koordinator The Society of Indonesian Environmental Journalists (SIEJ) Lampung dan Ketua PC GP Ansor Way Kanan. (Sutikno/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Khutbah, RMI NU Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Minggu, 05 November 2017

Ada Ormas Buka Pendaftaran Jihad ke Myanmar, GP Ansor Surabaya: Itu Tak Perlu

Surabaya, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat - Konflik kemanusiaan yang diderita oleh etnis Rohingya, Myanmar, mengundang keprihatinan banyak pihak. Pimpinan Wilayah GP Ansor Jawa Timur melakukan aksi sekaligus mengingatkan akan bahaya informasi hoax atas kasus di Myanmar itu.

Aksi dilakukan dengan konvoi menuju Kantor PWNU Jatim di kawasan Masjid Al-Akbar Surabaya dan dilanjutkan dengan melakukan shalat ghaib, istighotsah, dan pernyataan sikap, Senin (4/9).

Ada Ormas Buka Pendaftaran Jihad ke Myanmar, GP Ansor Surabaya: Itu Tak Perlu (Sumber Gambar : Nu Online)
Ada Ormas Buka Pendaftaran Jihad ke Myanmar, GP Ansor Surabaya: Itu Tak Perlu (Sumber Gambar : Nu Online)

Ada Ormas Buka Pendaftaran Jihad ke Myanmar, GP Ansor Surabaya: Itu Tak Perlu

Pernyataan sikap ini dibacakan Rudi Triwahid didampingi Ahmad Tamim selaku Sekretaris PW GP Ansor Jatim serta pengurus harian lainnya.

"Kami mengajak organisasi kepemudaan dan masyarakat Indonesia lainnya, untuk melakukan aksi solidaritas kemanusiaan dan misi kemanusiaan terhadap saudara-saudara kita etnis Rohingya," kata Rudi.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Berdasarkan berbagai sumber yakni informasi, berita, kajian, penelitian, survei dan lain-lain, GP Ansor Jawa Timur berkeyakinan bahwa benar telah terjadi tragedi kemanusiaan di Myanmar tepatnya di daerah Arakan, Rakhine yang menimpa etnis Rohingya.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

"Maka atas dasar keyakinan tersebut PW GP Ansor Jawa Timur, mengutuk keras terjadinya tragedi kemanusian terhadap saudara-saudara kita etnis Rohingya di Myanmar dan berharap agar segera dihentikan," kata Rudi Triwahid.

Ketua GP Ansor Surabaya Faridz Afif yang juga mengutus anggotanya mengikuti aksi solidaritas yang digelar oleh GP Ansor Jatim meminta masyarakat Indonesia tak gegabah menanggapi peristiwa yang terjadi pada etnis Rohingya.

"Jangan sampai kepedulian kita malah menimbulkan konflik baru yang terjadi di dalam negeri. Peduli ya, tapi jangan memprovokasi. Apalagi sampai menyebarkan berita hoax dan menyebarkan foto yang tak berkaitan dengan peristiwa yang terjadi," kata Gus Afif.

Ia mengaku mendapatkan informasi ada sebuah organisasi membuka pendaftaran untuk memberangkatkan masyarakat berjihad di Myanmar. "Itu tidak perlu. Karena masyarakat Rohingya saat ini tidak butuh perang, melainkan solusi hidup dan perdamaian," tegasnya.

Ia melanjutkan, ada saluran resmi yang saat ini tengah bekerja untuk mengupayakan penyelesaian konflik kemanusiaan yang dialami etnis Rohingya.

"Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri dan Aliansi Kemanusian Indonesia untuk Myanmar (AKIM)? tengah melakukan diplomasi perdamaian. Mari kita bersama mendoakan semoga konflik ini segera selesai dan mendapatkan jalan keluar yang baik," kata Gus Afif. (Red Alhafiz K)Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Hadits, Khutbah, Tegal Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Senin, 30 Oktober 2017

Kalau Sama-sama Ngotot, Mungkin Sekarang Indonesia Belum Lahir

Solo, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat - Indonesia didirikan dengan kompromi-kompromi antara kaum islamis yang ingin mendirikan negara agama dan kaum nasionalis yang ingin mendirikan negara sekuler.

“Melihat fakta sejarah, kalau waktu itu, islamis dan nasionalis sama-sama ngotot dan tidak mau kompromi, mungkin sampai sekarang Indonesia belum lahir," tutur Wakil Rais Syuriyah PCNU Kota Surakarta Kiai Abdul Aziz Ahmad, usai mengikuti acara Apel Nusantara Bersatu yang diadakan di Lapangan Kota Barat Solo, Rabu (30/11).

Kalau Sama-sama Ngotot, Mungkin Sekarang Indonesia Belum Lahir (Sumber Gambar : Nu Online)
Kalau Sama-sama Ngotot, Mungkin Sekarang Indonesia Belum Lahir (Sumber Gambar : Nu Online)

Kalau Sama-sama Ngotot, Mungkin Sekarang Indonesia Belum Lahir

Ditambahkan kiai yang juga pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Surakarta itu, para ulama akhirnya tetap konsekuen dengan kompromi tersebut dan memiliki semboyan NKRI harga mati. "Maka lahirlah Pancasila, yang menyerap ajaran-ajaran keduanya,” kata dia.

Acara Apel Nusantara Bersatu ini, turut dihadiri kurang lebih 7.000 peserta dari berbagai elemen, di antaranya jajaran Pemkot, TNI, Polri, organisasi masyarakat dan organisasi keagamaan, serta tokoh masyarakat di Solo.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Perwakilan dari berbagai elemen masyarakat tersebut menandatangani Ikrar Kesepakatan Bersama dalam rangka menjaga kebhinekaan dan antisipasi bahaya terorisme, paham radikalisme dan separatisme di Kota Surakarta.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Ikrar Kesepakatan Bersama yang ditandatangani oleh berbagai elemen masyarakat berisi lima poin. Pertama, setia kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Kedua, menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI, menghormati keberagaman suku, agama, ras dan budaya, dan siap bersama-sama menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan.

Poin ketiga, mengamalkan prinsip sikap toleran dan menjaga kerukunan untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang aman, tertib dan adil. Keempat, menolak segala bentuk gerakan anarkisme dan radikalisme yang ingin memecah- belah persatuan bangsa, mengadu domba dengan provokasi SARA.

Poin kelima, menjunjung tinggi ketentuan hukum yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia. (Ajie Najmuddin/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Nahdlatul, Meme Islam, Khutbah Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Sabtu, 28 Oktober 2017

Hebatnya Banser

Saat berada di sebuah kapal pesiar, presiden Indonesia (Gus Dur pastinya), presiden AS dan perdana menteri Jepang saling memamerkan kebolehan tentara masing-masing.

Presiden AS bilang tentaranya bisa mengelilingi kapal 10 kali tanpa berhenti, dan langsung dibuktikan, ternyata benar. Perdana Menteri Jepang malah bilang tentaranya bisa menglilingi kapal selama 25 kali.



Hebatnya Banser (Sumber Gambar : Nu Online)
Hebatnya Banser (Sumber Gambar : Nu Online)

Hebatnya Banser

Ia panggil salah seorang prajurit untuk terjun ke laut berenang mengelilingi kapal 25 kali dan... luar biasa, ternyata ia bisa.

Gus Dur hampir-hampir dipermalukan dalam perdebatan itu. Prajurit AS dan Jepang benar-benar pemberani. Untung Gus Dur segera punya ide. Dipangilnya seorang angota Banser NU yang kebetulan ikut.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

"Ini bapak-bapak, dia seorang anggota Banser NU. Dia bukan tentara, dan tidak pernah mengikuti latihan militer resmi. Dia akan saya suruh berenang 100 kali," kata Gus Dur sambil menepuk-nepuk pundak anggota Banser. Presiden AS dan perdana menteri Jepang melongo.

"Ayo sekarang kamu nyebur ke laut dan berenang keliling kapal sampai 100 kali," kata Gus Dur kepada anggota Benser tadi dengan penuh percaya diri.

"Mana mungkin Gus, saya masak disuruh berenang mengelilingi kapal sebesar ini, saya tidak mau Gus," kata anggota Banser. "Gila apa..!" tambahnya menggerutu sambil lalu.

"Ya sudah kalau begitu kamu balik ke tempat," kata Gus Dur dan angota Banser tadi balik ke tempatnya semula.

Gus Dur lalu mendekati dua pimpinan negara adidaya itu. "Tuh kan bapak-bapak, sekarang tentara siapa yang lebih berani coba? Pasti lebih berani tentara saya. Lha wong perintah presidennya aja tidak dipatuhi?" kata Gus Dur sambil duduk dan menepuk-nepukkan tangan kanan ke pahanya. (anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Khutbah, Santri Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Senin, 23 Oktober 2017

Seminar Internasional Pra-Muktamar Angkat Tema Islam Nusantara

Surabaya, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Awal Juli (1/7) Panitia Daerah (Panda) Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama kembali mengadakan kegiatan Pra-Muktamar. Kegiataan ini berbeda dengan yang sebelumnya. Panda menggelar seminar internasional bekerja sama dengan Kompas dan UIN Sunan Ampel. Seminar yang kembali mengangkat tema NU dan Islam Nusantara ini digelar di GreenSA di Jalan Juanda, Surabaya.

Hadir dalam seminar itu, Ketua Panitia Daerah, H Syaifullah Yusuf yang didampingi Sekertaris Panda H Thoriqul Haq. Ketua PWNU Jatim, KH Hasan Mutawakkil Alallah didampingi sekertaris PWNU Jatim yang sekaligus ketua Panitia acara seminar Internasional. Dari Cabang juga terlihat PCNU Lumajang, PCNU Bondowoso, PCNU Surabaya dan beberapa mahasiswa UIN Sunan Ampel.

Seminar Internasional Pra-Muktamar Angkat Tema Islam Nusantara (Sumber Gambar : Nu Online)
Seminar Internasional Pra-Muktamar Angkat Tema Islam Nusantara (Sumber Gambar : Nu Online)

Seminar Internasional Pra-Muktamar Angkat Tema Islam Nusantara

Dalam sambutannya Ketua PWNU Jatim mengatakan Islam Nusantara adalah Islam yang harus kita suarakan bersama. Islam di Indonesia ini diharapkan membersihkan nama Islam yang telah dinodai oleh darah (ISIS). "Islam Nusantara saat ini menjadi harapan Islam dunia. Islam di dunia telah menunggu Islam Nusantara," lanjutnya.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Gus Ipul menyampaikan lslam Nusantara akan menjadi kiblat beradaban Islam dunia. "Negeri Islam di timur tengah tidak sama sekali menunjukkan islam yang sesungguhnya, Islam yang ramah hanya ada di Indonesia, itulah Islam Nusantara yang digagas oleh Nahdlatul Ulama warisan wali songo," jelas Gus Ipul sebelum membuka acara seminat Internasional.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Prof Dr H Abdul Ala, MA sebagai tuan rumah juga menjadi narasumber, didampingi dosen UIN Sunan Ampel, Imam Ghozali. Sedangkan narasumber dari luar negeri, Prof Greg Barton pengamat NU dari Australia. (Rofii Boenawi/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Pendidikan, Khutbah Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Sabtu, 07 Oktober 2017

Kemendes PDTT Kerahkan Pendamping Desa Bantu Pengungsi Gunung Agung

Denpasar, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Pendamping Desa dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) di Provinsi Bali mengambil langkah aktif membantu para pengungsi peningkatan intensitas kegempaan Gunung Agung di Bali. Selain membantu pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam pengumpulan data bencana, para pendamping juga turun langsung membantu mengumpulkan berbagai jenis bantuan yang dibutuhkan para pengungsi.

Kemendes PDTT Kerahkan Pendamping Desa Bantu Pengungsi Gunung Agung (Sumber Gambar : Nu Online)
Kemendes PDTT Kerahkan Pendamping Desa Bantu Pengungsi Gunung Agung (Sumber Gambar : Nu Online)

Kemendes PDTT Kerahkan Pendamping Desa Bantu Pengungsi Gunung Agung

"Kami menggerakkan para pendamping desa di wilayah Bali ini untuk membantu saudara-saudara yang sedang kesulitan. Kami kumpulkan makanan, obat-obatan, selimut, juga pakaian. Kami juga menghibur anak-anak di pengungsian agar mereka tidak trauma," ujar Koordinator Provinsi Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat (P3MD) Provinsi Bali, Kadek Suardika, di Denpasar, Senin (25/09).

Suardika menambahkan, setidaknya sudah lebih dari 15.000 pengungsi yang tersebar di beberapa wilayah, yakni Buleleng, Klungkung, Gianyar, Kota Denpasar, Badung, Karangasem, dan Bangli. Para pendamping turun langsung ke lapangan mengingat banyak desa dampingan mereka yang juga dihimbau untuk segera mengungsi. Logistik untuk pengungsi mereka kumpulkan secara kolektif berdasarkan inisiatif pendamping desa maupun mengumpulkan donasi dari masyarakat.

"Upaya tanggap darurat bencana kami juga lakukan. Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah desa yang terkena dampak dari intensitas kegempaan Gunung Agung yang semakin tinggi. Untuk sementara ini, ada sekitar 500 Kepala Keluarga (KK) yang kami fasilitasi," lanjutnya.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Fasilitasi tersebut, lanjut Suardika, yakni mencarikan tempat pengungsian sementara. Para pendamping desa mengupayakan dua opsi, yakni singgah sementara di rumah warga atau singgah di posko utama. Selain fasilitasi tersebut, para pendamping desa juga menyiapkan skema penguatan kesiapsiagaan bencana di masa yang akan datang.

Suardika mengungkapkan, kesulitan yang dihadapi pemerintah desa saat ini adalah aspek administratif dalam menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) untuk situasi tanggap darurat bencana. Salah satu contohnya adalah upaya mencukupi kebutuhan logistik para pengungsi.

"Para pendamping desa dan perbekel (kepala desa) sepakat untuk menyampaikan permintaan adanya surat keputusan bupati yang memberikan ruang kepada desa agar bisa menggunakan APBDesa untuk penanganan bencana. Ini adalah rencana jangka panjang sebagai bentuk antisipasi untuk kondisi seperti saat ini," ujarnya.

Aktivitas kegempaan Gunung Agung yang terus meningkat membuat masyarakat desa di sekitar kaki gunung harus mengungsi ke tempat yang lebih aman. Warga yang tinggal dalam radius 12 kilometer diminta meninggalkan rumah dan ternaknya. Dalam jangkauan tersebut, terdapat 31 desa yang harus dikosongkan. BNPB mencatat, per Minggu (24/09) pukul 12.00 WITA terdapat 34.931 jiwa yang mengungsi. Pos pengungsi tersebar di 238 titik. (Red. Kendi Setiawan)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Khutbah, AlaNu, Syariah Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Kamis, 05 Oktober 2017

Pelajar NU Leces Berikan Penyuluhan Bahaya Narkoba dan HIV/AIDS

Probolinggo, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat - Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Puteri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kecamatan Leces Kabupaten Probolinggo memberikan penyuluhan bahaya penyalahgunaan narkoba, HIV/AIDS dan pornografi kepada para santri pondok pesantren di Kabupaten Probolinggo, Senin (30/1).

Penyuluhan ini dilakukan berikan kepada 100 orang santri dan santriwati Pondok Pesantren Al-Khoiriyah Desa Kerpangan Kecamatan Leces. Penyuluhan ini dihadiri Pembina IPNU Leces Muhammad Saiful Rijal, Pembina IPPNU Leces Ika Vita Nurjanah, Ketua IPNU Leces Mustakim Ali Yusro dan Ketua IPPNU Leces Susilowati Ningsih beserta segenap pengurus.

Pelajar NU Leces Berikan Penyuluhan Bahaya Narkoba dan HIV/AIDS (Sumber Gambar : Nu Online)
Pelajar NU Leces Berikan Penyuluhan Bahaya Narkoba dan HIV/AIDS (Sumber Gambar : Nu Online)

Pelajar NU Leces Berikan Penyuluhan Bahaya Narkoba dan HIV/AIDS

“Penyuluhan ini diberikan karena mengingat pembekalan dibutuhkan santri yang benar-benar bermukim di lingkungan pondok pesantren daripada santri luaran,” kata Ketua PAC IPNU Kecamatan Leces Mustakim Ali Yusro.

Menurut Yusro, kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan IPNU-IPPNU di kalangan pesantren atau lembaga yang ada ada di lingkungan pesantren, membentengi santriwan/santriwati dan siswa/siswi dari dampak penyalahgunaan narkoba serta melindungi santri dari serangan modus operandi.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

“Di samping juga membuka kesempatan konseling jika ada kesenjangan tentang kecanduan terhadap obat-obatan tertentu. Sekaligus silaturahim kepada pengasuh pondok pesantren,” katanya.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Hal senada juga disampaikan Susilowati Ningsih. Target dari penyuluhan ini adalah 10 lembaga pesantren. Dimana satu kali forum audien minimal terdri dari 100 orang santri. Tetapi jika di pondok pesantren kunjungan banyak santrinya maka akan dibagi per lembaga.

“Kegiatan ini akan difokuskan di pondok pesantren yang ada di Kecamatan Leces. Namun tidak menutup kemungkinan jika ada daerah tetangga yang membutuhkan kami siap memberikan penyuluhan,” ungkapnya.

Melalui kegiatan ini Susi mengharapkan agar ke depan IPNU-IPPNU bisa lebih dikenal santri dan siswa hingga jika sudah tidak mondok atau ada di rumah tidak mudah ikut-ikutan organisasi liberal.

“Serta santri dan siswa dapat mengenali macam-macam dan bentuk narkoba yang secara gelap beredar atau yang berupa permen. Sehingga santri, siswa, guru maupun ustadzah dapat mendeteksi serangan adanya penyalahgunaan narkoba di lingkungannya,” harapnya.

Sedangkan Ika Vita Nurjanah menyambut baik kegiatan ini. Karena itu dirinya meminta segenap pengurus IPNU dan IPPNU di Kecamatan Leces untuk terus meningkatkan semangat, sukses dan semoga berkah para pendiri NU selalu mengiri perjuangan.

“Halangan dan rintangan pasti ada, namun pintar-pintarlah memanagemen masalah dengan baik. Jika semua itu dilakukan, Insya Allah semuanya akan berjalan sesuai dengan harapan,” katanya. (Syamsul Akbar/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Humor Islam, Khutbah Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock