Kamis, 14 Desember 2017

Ini Cara Kiai Mohammad Fakhrudin Dirikan Pesantren Kalimasada

Jombang, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Jalan untuk mengabdi bisa ditempuh dengan berbagai cara. Salah satunya dengan menjadi pengasuh pondok pesantren seperti yang dilakukan KH Mohammad Fakhrudin Siswopranoto di desanya, Desa Bangsri, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang.

Ini Cara Kiai Mohammad Fakhrudin Dirikan Pesantren Kalimasada (Sumber Gambar : Nu Online)
Ini Cara Kiai Mohammad Fakhrudin Dirikan Pesantren Kalimasada (Sumber Gambar : Nu Online)

Ini Cara Kiai Mohammad Fakhrudin Dirikan Pesantren Kalimasada

KH Mohammad Fakhrudin mendirikan pondok pesantrennya, Kalimasada dengan modal dari gajinya menjadi PNS (pegawai negeri sipil). ”Alhamdulillah sekarang sudah masuk tahun ketiga sejak berdirinya pondok ini pada tahun 2012 lalu,” ujarnya kepada Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat saat ditemui di rumahnya, Rabu (25/11).

Ia menceritakan, dirinya bertekad untuk mendirikan pondok pesantren berawal dari keinginannya untuk mengamalkan ilmunya setelah bertahun-tahun belajar.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

”Paling utama, sejak dulu saya ingin menjadi orang yang bermanfaat. Salah satunya ketika melihat anak-anak kesulitan menimba ilmu, saya menjadi berkemauan keras untuk mendirikan lembaga pendidikan. Hingga akhirnya pada tahun 2012 tercapai mendirikan pondok pesantren,” katanya.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Disamping itu, alumnus UIN Surabaya ini memiliki keinginan untuk mencetak kader santri untuk generasi setelahnya. Ia ingin memiliki kader santri yang militan, dengan berbagai keterampilan. Mulai dari pertanian, pembangunan, usaha kreatif, dan semacamnya.

Kini, kemauannya itu kemudian diterapkan dalam proses pendidikan di pondok yang diasuhnya tersebut. ”Yang ingin bertani, salah satunya kita ajari berbudi daya jamur. Kalau untuk pembangunan, itu membantu para tukang saat membangun pondok atau bangunan lainnya di sini,” lanjutnya.

Meski pondok Kalimasada jauh dari perkotaan, saat ini sudah memiliki sekitar 150 santri. ”Paling banyak santri putri. Kalau santri yang dari lingkungan sini sekitar 30 persen. Sedangkan santri yang dari luar daerah sekitar 70 persen. Mulai dari Jawa Timur sendiri, maupun hingga luar Jawa seperti dari Nusa Tenggara Barat (NTB),” imbuhnya.

Fakhrudin juga menuturkan, selain mempelajari berbagai ilmu salaf dan modern, para santri juga menghafal Alquran. Saat ini sudah ada beberapa santri yang konsentrasi di bidang tahfidz. ”Mayoritas santri menghafal Alquran. Biasanya mereka setoran setelah melaksanakan salat subuh berjamaah,” terangnya.

Untuk mendirikan pondok pesantren dan pembiayaan santrinya yang digratiskan biaya pondok itu, ia menyisihkan uang gajinya sebagai PNS. ”Dari gaji saya dan istri, kebetulan kami sudah PNS. Itu memang komitmen kami untuk pengabdian melalui lembaga pendidikan,” tandas guru PAI SMAN Ploso ini. (Syamsul/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat AlaNu, Khutbah Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat.

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock