Tampilkan postingan dengan label Anti Hoax. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Anti Hoax. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 03 Maret 2018

Terbentuk Kembali, Kepengurusan IPNU dan IPPNU di Unhasy Tebuireng

Jombang, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Setelah lama tanpa kegiatan, kepengurusan Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi atau PKPT Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPNU IPPNU) Universitas Hasyim Asy’ari terbentuk kembali. 

Terbentuk Kembali, Kepengurusan IPNU dan IPPNU di Unhasy Tebuireng (Sumber Gambar : Nu Online)
Terbentuk Kembali, Kepengurusan IPNU dan IPPNU di Unhasy Tebuireng (Sumber Gambar : Nu Online)

Terbentuk Kembali, Kepengurusan IPNU dan IPPNU di Unhasy Tebuireng

Hal tersebut dibuktikan dengan diadakannya pemilihan ketua PKPT IPNU dan IPPNU di Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) Tebuireng tersebut, Kamis (1/2). Kegiatan berlangsung di Masjid Ulil Albab yang bersebelahan dengan kampus setempat.

Ketua PC IPNU Jombang, Haidar menyampaikan bahwa PKPT Unhasy mempunyai sejarah panjang akan berdirinya PKPT Nusantara. “Pendiri IPNU yakni KH Thalhah Mansyur, juga pernah menjadi Rektor IKAHA yakni nama kampus sebelum berganti menjadi Unhasy,” katanya di hadapan hadirin.

Baginya, terbentuknya kepengurusan baru di kampus ini juga merupakan momentum tepat bagi bangkitnya kembali PKPT IPNU IPPNU Unhasy. Dirinya juga berharap agar para kader dapat menjalankan organisasi dan memperjuangkan IPNU IPPNU di tingkat kampus.

Dengan dipimpin Koordinator Lembaga Koordinasi Perguruan Tinggi PC IPNU Jombang,  Kurnia Ilahi, prosesi pembentukan dan pemilihan pengurus PKPT IPNU IPPNU Unhasy berjalan lancar. Dari hasil musyawarah antar anggota, diputuskan Chanif sebagai ketua terpilih PKPT IPNU dan Vio sebagai Ketua PKPT IPPNU Unhasy. (Red: Ibnu Nawawi)

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Quote, Internasional, Anti Hoax Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Kamis, 08 Februari 2018

PCNU Probolinggo Dirikan Business NU Center

Probolinggo, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Probolinggo membangun Business NU Center dalam rangka mewujudkan kemandirian organisasi. Business Center NU ini berlokasi terpadu dengan Kantor PCNU Kota Probolinggo di Jalan Bengawan Solo 1 Kota Probolinggo.

Awal April lalu, Business NU Center sebanyak dua unit berukuran 4x9 meter ini diresmikan oleh Rais Syuriyah PCNU Kota Probolinggo KH Abdul Aziz Fadhol melalui penandatanganan prasasti didampingi mantan aktivis IPNU H Muzamiil Syafi’i dan pengurus harian PCNU Kota Probolinggo.

PCNU Probolinggo Dirikan Business NU Center (Sumber Gambar : Nu Online)
PCNU Probolinggo Dirikan Business NU Center (Sumber Gambar : Nu Online)

PCNU Probolinggo Dirikan Business NU Center

“Business NU Centre ini didirikan sebagai upaya organisasi dalam rangka pemberdayaan ekonomi nahdliyin. Di samping juga untuk kemandirian organisasi sebagai goal-nya,” kata Wakil Ketua PCNU Kota Probolinggo H Ahmad Hudri, Senin (10/4).

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Menurut Hudri, dengan berdirinya Business NU Center maka nantinya diharapkan akan mampu mewujudkan aktivitas perekonomian bagi warga NU. Kemandirian organisasi juga bisa terwujud di masa yang akan datang sehingga organisasi tidak lagi bergantung kepada pihak-pihak lain dalam hal pendanaan.

“Dengan kata lain, Business NU Center ini nantinya bisa menjadi pusat pemberdayaan perekonomian warga NU. Sehingga warga NU bisa mandiri dalam mengangkat potensi ekonomi yang ada di wilayahnya masing-masing demi meningkatkan kesejahteraan mengangkat dan kemandirian warga NU itu sendiri,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Alhafiz K)

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Anti Hoax, Nasional Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Rabu, 31 Januari 2018

Perkataan Gus Dur Jadi Motivasi Peraih Ikon Prestasi Indonesia Ini

Solo, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Pegiat Gusdurian Lumajang Aak Abdullah Al-Kudus, terpilih menjadi salah satu tokoh yang terpilih dalam 72 Ikon Prestasi Indonesia, yang diserahkan dalam acara bertajuk Festival Prestasi Indonesia di Jakarta Convention Center (JCC) pada 21–22 Agustus 2017.

Pemuda dari Klakah, Lumajang, Jawa Timur tersebut mendapatkan prestasi karena dianggap berhasil dalam proses pelestarian dan penghijauan di Gunung Lemongan, Lumajang, Jawa Timur.

Perkataan Gus Dur Jadi Motivasi Peraih Ikon Prestasi Indonesia Ini (Sumber Gambar : Nu Online)
Perkataan Gus Dur Jadi Motivasi Peraih Ikon Prestasi Indonesia Ini (Sumber Gambar : Nu Online)

Perkataan Gus Dur Jadi Motivasi Peraih Ikon Prestasi Indonesia Ini

Bersama Laskar Hijau, kelompok sukarelawan peduli penghijauan, yang dibentuk pada tahun 2008, ia menanami pohon di sekitar Ranu Klakah dan Gunung Lemongan.

“Ranu Klakah perannya sangat vital untuk pertanian. Kelestarian Gunung Lemongan juga dapat membantu kelangsungan hidup 12 ranu yang ada di wilayah Kabupaten Lumajang dan Probolinggo, terang A’ak saat ditemui Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat di Yogyakarta, belum lama ini.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Sukarelawan Laskar Hijau umumnya adalah petani yang tinggal di sekitar Gunung Lemongan, seperti warga Desa Salak di Kecamatan Randuagung, Desa Sumberwringin di Kecamatan Klakah, Desa Sumber Petung di Kecamatan Ranuyoso, dan Desa Klakah di Kecamatan Klakah.

Mereka adalah orang-orang yang secara sadar tergerak untuk mengikuti gerakan menanam pohon yang dipelopori Aak. Jumlah sukarelawan Laskar Hijau sekarang 20-25 orang.

Mereka dengan sukarela mengeluarkan ongkos dari kantong pribadi untuk membiayai setiap kegiatan penanaman pohon di kawasan Ranu Klakah dan Gunung Lemongan.

Namun, jalan yang ia tempuh tak selalu mulus. Pada tahun 2007, pernah ia menyelenggarakan kegiatan kampanye pelestarian lingkungan yang dikemas dengan peringatan Maulid Nabi dengan tema “Maulid Hijau”.

Bukannya mendapatkan dukungan, acara tersebut justru difatwa sesat oleh MUI Lumajang. Namun, semangat untuk terus aktif dalam gerakan konservasi kembali mencuat setelah ia bertemu KH Abdurrahman Wahid.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

“Waktu itu saya dan Gus Dur talkshow di salah satu radio. Kongkow Bareng Gus Dur tentang kasus Maulid Hijau. Beliau setengah berbisik ke saya: yang sampeyan kerjakan itu benar, gak usah takut, teruskan saja,” kenang A’ak.

Perkataan Gus Dur itu lah yang membuat A’ak semakin bersemangat dan makin teguh untuk melanjutkan gerakan konservasi di Gunung Lemongan hingga kini. (Ajie Najmuddin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Anti Hoax Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Selasa, 23 Januari 2018

PMII Ingatkan Jokowi-JK Atas Setahun Pemerintahannya

Jakarta, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Memperingati satu tahun kepemimpinan Jokowi-JK menjadi presiden dan wakil presiden Republik Indonesia, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) limpah ruah ke jalan pada Senin (19/10) untuk mengingatkan pemerintah bahwa mereka sudah satu tahun menjadi nakhoda negeri ini, namun kehidupan rakyat semakin susah, ekonomi Indonesia semakin buruk, dan berbagai persoalan sosial terus terjadi.

PMII Ingatkan Jokowi-JK Atas Setahun Pemerintahannya (Sumber Gambar : Nu Online)
PMII Ingatkan Jokowi-JK Atas Setahun Pemerintahannya (Sumber Gambar : Nu Online)

PMII Ingatkan Jokowi-JK Atas Setahun Pemerintahannya

Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum Pengurus Koordinator Cabang (PKC) PMII DKI Jakarta Mulyadin Permana bahwa ada ratusan ribu kader PMII seluruh Indonesia, khususnya di DKI Jakarta turun ke jalan mengkritik kinerja Jokowi-JK sebagaimana diinstruksikan oleh Pengurus Besar (PB) PMII.?

PMII DKI Jakarta bersama PB PMII dan beberapa cabang PMII terdekat seperti PC PMII Ciputat, PC PMII Bekasi dan PC PMII Bogor menggelar demonstrasi di depan istana negara supaya bisa didengar langsung oleh Presiden Jokowi.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

"Ratusan ribu kader PMII seluruh Indonesia hari ini turun untuk mengingatkan dan mengevaluasi kerja Jokowi-JK selama 1 tahun ini, khususnya para kader PMII Jakarta yang ada di 35 kampus," tutur Mulyadin.

Mahasiswa sebagai agent of change dan agent of social control tidak boleh lupa dan terlena dengan popularitas kepemimpinan Jokowi-JK, tetapi harus melihat secara jernih dan obyektif semua persoalan yang hadir karena ketidakmampuan pemerintah mengurus rakyatnya.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

"Mahasiswa (PMII) mengajak seluruh rakyat untuk menyadari apa saja yang telah diperbuat oleh pemerintah saat ini, kita tidak boleh terlena, apalagi tertidur melihat segala persoalan yang muncul," tegas Mulyadin.

Persoalan yang paling mencolok saat ini adalah soal ekonomi Indonesia yang merosot bahkan hampir terjadi krisis akibat Rupiah yang terus melemah, perusahaan-perusahan mulai mem-PHK-kan karyawannya, terjadi krisis dan konflik sosial seperti di Tolikara Papua dan Singkil Aceh, pembakaran hutan dan bencana asap, serta kebijakan impor pangan yang menyengsarakan para petani.

Atas segala persoalan tersebut, PMII mengindikasikan pemerintah tidak bekerja maksimal mengurus negara dan rakyat. Penyerapan anggaran di kementerian-kementerian pun tidak maksimal untuk kesejahteraan rakyat. Padahal rakyat saat ini sedang susah dimana harga kebutuhan terus naik sejak pencabutan subsisdi BBM oleh pemerintah beberapa bulan lalu. Ironisnya, utang luar negeri terus ditumpuk oleh pemerintah untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur yang tidak menyentuh langsung kesejahteraan rakyat, malah akan membebani rakyat karena utang dibayar oleh rakyat.

"Kita ingat janji Jokowi-JK ketika menaikkan harga BBM bahwa subsisdi BBM akan dialokasikan kepada proyek-proyek infrastruktur, namun faktanya negara ngutang 300 Triliun buat proyek-proyek tersebut, nah mana janji Jokowi-JK? Ke mana uang subsidi BBM? jangan-jangan dikorupsi oleh penguasa!" tegas Mulyadin.

Aksi PMII berjalan lancar dengan berjalan kaki dari stasiun Gambir menuju istana negara. Ratusan mahasiswa bernyanyi dan meneriakkan yel-yel yang dipimpin koorlap aksi melalui mobil komando. Belum lama aksi berjalan di depan istana, terjadi aksi saling dorong antara mahasiswa dengan ratusan polisi. Karena semangat mahasiswa yang menggebu-gebu, mahasiswa mendorong polisi, dan disikapi represif oleh aparat kepolisian. Polisi memukul mahasiswa, menembakkan gas air mata, dan membubarkan massa aksi secara paksa. Ada puluhan mahasiswa yang terluka akibat pukulan dan injakan polisi.

"Kami sangat menyayangkan tindakan represif aparat kepolisian yang membubarkan paksa dengan memukul, menginjak dan menembakkan gas air mata kepada mahasiswa yang sedang menyampaikan aspirasi depan istana. Ketua Umum PC PMII Jakarta Pusat sampai terluka parah karena diinjak-injak oleh polisi. Oleh karena itu, kami meminta polisi bertanggungjawab atas pemukulan kader-kader kami," tutur Mulyadin.

"Kami tidak ingin perjuangan kami mengevaluasi 1 tahun pemerintahan Jokowi-JK dinodai dengan tindakan semena-mena yang dilakukan oleh aparat kepolisian yang digaji oleh rakyat," lanjut Mulyadin.

Dalam aksi Evaluasi 1 tahun Pemerintahan Jokowi-JK tersebut, PMII menuntut:

1. Tinjau ulang proyek infrastruktur yg berasal dr pinjaman luar negeri

2. Stabilkan nilai tukar rupiah

3. Percepat serapan APBN

4. Cabut ijin perusahaan pembakar hutan

5. Tolak impor pangan, wujudkan kedaulatan pangan

6. Wujudkan kedamaian beragama, negara harus menjamin hak beragama setiap warga negara

7. Usut tuntas kasus atas nama agama khususnya di Tolikara Papua dan Singkil Aceh. Red: Mukafi Niam

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Anti Hoax Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Senin, 22 Januari 2018

200 Pendekar Pagar Nusa Siap Mengamankan

Jakarta, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Dua ratus pendekar Ikatan Pencak Silat (IPS) Nahdlatul Ulama atau Pagar Nusa siap mengamankan Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama di Pesantren Kempek, Cirebon, Jawa Barat, 14-17 September mendatang. 

Pernyataan itu disampaikan Ketua PP Pagar Nusa Aizzuddin Abdurahman di kantor Pagar Nusa, gedung PBNU, Jakarta, Selasa (11/9).

200 Pendekar Pagar Nusa Siap Mengamankan (Sumber Gambar : Nu Online)
200 Pendekar Pagar Nusa Siap Mengamankan (Sumber Gambar : Nu Online)

200 Pendekar Pagar Nusa Siap Mengamankan

“Kami akan menurunkan 200 pendekar. Mereka adalah pasukan inti yang akan mengamankan Munas dan Konbes,” ujarnya.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Menurut Ketua Pagar Nusa yang biasa disapa Gus Aiz ini, pasukan inti berasal dari Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah Jawa Barat, ditambah Ansor dan Banser. 

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

“Dan bisa dipastikan ada pasukan yang suka rela datang. Jadi, jumlahnya bisa lebih 200,” tambahnya. 

Sebenarnya, sambung Gus Aiz, 200 orang, tidak cukup untuk mengamankan acara sebesar Munas dan Konbes. “Tapi, saya mengharapkan, semoga berjalan lancar,” pungkasnya.  

 

Redaktur: Hamzah Sahal

Penulis   : Abdullah Alawi

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Pondok Pesantren, Anti Hoax, Quote Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Minggu, 14 Januari 2018

Dua Ulama Pencipta Lagu Kemerdekaan Khas Pesantren

Oleh M. Rikza Chamami



Dunia pesantren mengenal rabithah (hubungan guru-murid) yang sangat kuat. Guru selalu menjadi inspirasi para santri-santrinya yang pernah mengaji. Demikian pula guru, selalu senang jika melihat para santrinya sukses berkhidmah di tengah masyarakat luas. Tugas sebagai guru seakan tuntas memiliki generasi penerus. Santri juga merasa gembira karena dapat meneruskan manfaat ilmu dari para guru-gurunya.

Dua Ulama Pencipta Lagu Kemerdekaan Khas Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)
Dua Ulama Pencipta Lagu Kemerdekaan Khas Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)

Dua Ulama Pencipta Lagu Kemerdekaan Khas Pesantren

Demikian pula tampaknya yang dirasakan oleh guru-murid yang sama-sama berjuang meraih kemerdekaan Republik Indonesia dan mendirikan Jam’iyyah Nahdlatul Ulama (NU). Siapakah dia? KHR Asnawi Kudus (1861-1959 M) dan KH Abdul Wahab Chasbullah (1888-1971). Dua tokoh pesantren ini dikenal sebagai sosok guru dan murid yang saling mendukung satu dan lainnya dalam segala hal perjuangan menegakkan Islam Ahlussunnah wal Jama’ah.

KHR Asnawi adalah salah seorang guru dari KH Abdul Wahab Chasbullah ketika mencari ilmu di Makkah bersama KH Bisri Sjansuri Jombang, KH Dahlan Pekalongan, KH Kamal Hambali Kudus, KH Mufid Kudus dan KH Ahmad Muchid Sidoarjo (Minan Zuhri: 1983). KHR Asnawi sangat lama bermukim di Makkah menjadi guru di Masjidil Haram dan mengajar ilmu agam di rumah pondokannya.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Demikian pula KH Abdul Wahab Chasbullah disebutkan mulai belajar di Makkah sejak usia 27 tahun dan mukim selama lima tahun (Ubaidillah Sadewa: 2014). Di antara guru Mbah Wahab selain KHR Asnawi selama belajar di Makkah adalah Syaikh Mahfudz Termas (tasawwuf dan ushul fiqih), Syaikh Mukhtaram Banyumas (Fathul Wahab), Syaikh Ahmad Khatib Minangkabau (fiqih), Syaikh Baqir Yogyakarta (manthiq), Syaikh Asy’ari Bawean (ilmu hisab), Syaikh Sa’id Al Yamani (nahwu), Syaikh Sa’id Ahmad Bakry Syatha (nahwu), Syaikh Abdul Karim Al Daghestany (Kitab Tuhfah), Syaikh Abdul Hamid Kudus (ilmu ‘arudl dan ma’ani) dan Syaikh Umar Bajened (fiqih).

Dari sisi nasab, kedua Kiai ini sama-sama keturunan dari Walisongo. KHR Asnawi keturunan dari Sunan Kudus Sayyid Ja’far Shodiq dan KH Abdul Wahab Chasbullah adalah keturuan dari Maulana Ishaq (ayahanda Sunan Giri). Sehingga sangat wajar, dalam bidang perjuangan dan keilmuan antara keduanya sangat memiliki kemiripan. Semangat dalam mencari ilmu dan ketegasan dalam menjalankan hukum agama juga menjadi komitmen keduanya.

Salah satu perjuangan yang tidak pernah dilupakan oleh kedua Kiai ini adalah dalam mengusir penjajah. Kekuatan ilmu dan santri yang dimilikinya, baik di Kudus dan Jombang digerakkan untuk mengusir penjajah dari bumi Indonesia. Kedaulatan Indonesia sangat dibela mati-matian. Apalagi penjajah hadir di bumi Indonesia sangat mengganggu hak asasi manusia dan membawa misi menghanguskan Islam yang sudah dipeluk oleh penduduk Indonesia.

Sejak masih ada di Makkah, KHR Asnawi dan KH Abdul Wahab Chasbullah sudah merancang bagaimana Indonesia yang terjajah oleh Belanda itu bisa merdeka. Mbah Asnawi bersama dengan Mbah Wahab, KH Abbas Jember dan KH Dahlan Kertosono mendirikan Sarekat Islam (SI) Cabang Makkah. Gerakan nasionalisme sudah digaungkan dari tanah haram dengan menguatkan eksistensi SI dalam merespon pergerakan nasional. Sepulangnya ke Indonesia, dua Kiai ini masih menggelorakan cinta tanah air dan bertekad mengusir penjajah.

KHR Asnawi yang merupakan Penasehat SI Cabang Kudus dengan gagah berani membuat fatwa: “Haram hukumnya menyamai pakaian Belanda (bercelana, berjas, berdasi dan bertopi)”. Fatwa ini diindahkan oleh semua penduduk Kudus dan sekitarnya. Dalam memperjuangkan hak muslim di Kudus, KHR Asnawi pernah dipenjara oleh Belanda, karena fitnah penjajah “geger pecinan”.

Dan justru dari balik jeruji penjara, dakwah KHR Asnawi semakin kuat dan semua santri membala mati-matian dengan membenci penjajah dan minta KHR Asnawi dibebaskan. Semangat kebangsaan ditanamkan oleh KHR Asnawi kepada murid-muridnya. Mbah Asnawi mendirikan organisasi dan madrasah sebelum kemerdekan: Jam’iyyatun Nashihin, Nahdlatul Ulama dan Madrasah Qudsiyyah.

Hal yang sama juga dilakukan oleh KH Abdul Wahab Chasbullah. Organisasi SI masih digeluti selama berada di Surabaya. Gerakan nyata Mbah Wahab dalam mendukung kemerdekaan sudah tidak perlu ditanyakan lagi. Kemerdekaan dan hengkangnya penjajah menjadi komitmen Mbah Wahab yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Indonesia, Islam dan kerukunan bangsa Indonesia perlu diwujudkan.

Persinggungan dan keakraban Mbah Wahab dengan Agus Salim, Ki Hadjar Dewantara, W. Wondoamiseno, Hendrick Sneevliet, Alimin, Muso, Abikusno Tjokrosujono dan Soekarno membuatnya semakin kuat merancang pergerakan cinta tanah air. Termasuk peran Mbah Wahab dalam mendirikan Islam Studie Club bersama Dr Soetomo pada 1920. Termasuk Mbah Wahab mulai mendirikan organisasi? dan madrasah sebelum kemerdekaan: Tashwirul Afkar, Nahdlatul Wathan dan Nahdlatut Tujjar.

Karya Lagu Pesantren



Di antara wujud kebanggaan dan kecintaan KHR Asnawi dan KH Abdul Wahab Chasbullah ditunjukkan dengan karya seninya. Dua kiai ini dikenal sebagai sosok yang ‘alim dalam agama dan ahli membuat syi’ir (lagu khas pesantren berbahasa Arab). Apalagi dalam catatan sejarah, Mbah Wahab belajar ilmu ‘arudl (membahas cara membuat sya’ir berbahasa Arab) dengan KH Abdul Jalil sejak di Makkah. Dan dunia pesantren memang tidak pernah melupakan ilmu ‘arudl dan ilmu balaghah (badi’, ma’ani dan bayan).

Karya pesantren berupa syi’ir kemerdekaan yang dikarang oleh KHR Asnawi sudah sangat masyhur di kalangan santri Kudus. Syi’ir kemerdekaan (mudah disebut sebagai Lagu Kemerdekaan khas pesantren) itu adalah:

? ? ? * ? ? ?

? ? * ? ? ?

? ? ? * ? ? ?

? ? ? * ? ?

? ? ? * ? ? ? ?

? ? ? ? ? * ? ? ? ?

? ? ? * ? ?

? ? ? * ? ? ? ?

? ? * ? ?

? ? * ? ?

? ? ? * ? ?

? ? * ? ?

Sungguh kemerdekaan telah jelas bagi bangsa Indonesia

Seluruh bangsa bergembira selamanya

Karena untuk mendapatkan itu dibutuhkan perjuangan total

Dibawah jajahan kolonial Jepang dan Belanda

Ada yang diasingkan di Digul Irian Jaya

Ada juga yang dipenjara dengan penuh kepedihan

Sungguh mereka benar-benar ikhlas mengkhidmahkan diri untuk negara

Jiwa kebangsaan menggerakkan mereka berjuang secara nyata

Demi bangsa dan negara

Semoga Tuhan membalas perjuangan mereka

Dengan menjaga kemerdekaan berpendapat yaitu demokrasi

Menuju kemakmuran keadilan sosial

Adapun lagu kebangsaan yang dikarang oleh KH Abdul Wahab Chasbullah sudah sangat masyhur dan akan menjadi “Lagu Perjuangan Nasional”, yaitu:

? ? ? ? ? ?

? ? ? ?

? ? ? ?

? ? ?

? ?

? ? ?

? ? ? ?

? ? ?

“Pusaka hati wahai tanah airku

Cintamu dalam imanku

Jangan halangkan nasibmu

Bangkitlah, hai bangsaku!

Indonesia negriku

Engkau Panji Martabatku

S’yapa datang mengancammu

‘Kan binasa dibawah dulimu!”

Karya Mbah Wahab ini ada yang menyebutkan dikarang sejak 1916 (versi Cak Anam) dan digemakan sejak 1934 (versi Ubaidillah Sadewa). Keduanya jelas menunjukkan bahwa karya lagu pesantren ini berada pada posisi sebelum kemerdekaan. Dalam buku “Masterpiece Islam Nusantara: Sanad dan Jejaring Ulama-Santri 1830-1945” karya Zainul Milal Bizawie (2016: 55) terdapat kalimat tambahan dalam karya Mbah Wahab, yakni:

Jangan kalian menjadi orang terjajah

Sungguh kesempurnaan dan kemerdekaan

Harus dibuktikan dengan perbuatan

Karya pesantren dari dua Kiai ini menjadikan nyata, bahwa komitmen Kiai dalam mendorong kemerdekaan dan merayakannya menjadi bagian yang utuh. Maka rasanya terharu sekaligus bangga mendengar "Yahlal Wathan" karya KH Abdul Wahab Chasbullah Jombang menjadi Lagu Nasional. Dan guru Kiai Wahab bernama KHR Asnawi Kudus juga memiliki Syiir Proklamasi Kemerdekaan, Shalawat Kebangsaan dan Syiir Nasionalisme menyambut IR Soekarno sebagai Presiden RI.

Zainul Milal Bizawie menegaskan bahwa: “Setiap langkah Mbah Wahab yang dinamis, beliau selalu meminta nasehat dan saran dari Kiai Asnawi Kudus. Apalagi dengan keberadaan KH Hasyim Asy’ari yang selalu hati-hati dan penuh pertimbangan. Dalam kedinamisan dan pergerakannya, Mbah Wahab selalu minta saran Mbah Asnawi yang lebih aktif dan dinamis”. Disinilah titik temu Mbah Asnawi dan Mbah Wahab. Keduanya menggambarkan isi hati dan muatan dakwah Islamnya dalam lagu-lagu yang isinya hampir memiliki kesamaan.

Hubungan guru & murid ini kompak dalam mendarmabaktikan ilmu arudl-nya untuk Indonesia dengan lagu-lagu kemerdekaan khas Pondok Pesantren. Mbah Asnawi dan Mbah Wahab adalah sosok Kiai yang benar-benar menunjukkan bahwa bangsa Indonesia itu harus pandai dan harus dihibur dengan lagu khas pesantren untuk menyemangati cinta bangsa sekaligus mengenang jasa para pahlawan. Semoga lahir Asnawi dan Wahab baru di bumi Nusantara ini. Wallahu a’lam.

Penulis adalah alumni Madrasah Qudsiyyah Kudus, Pjs Ketua Umum IPNU tahun 2009 & Dosen UIN Walisongo



Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Anti Hoax, Tokoh Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Minggu, 31 Desember 2017

PBNU Godok Implementasi AHWA dan Konsep Negara

Jakarta, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Sedikitnya 20 kiai NU tengah mematangkan konsep Ahlul Halli Wal Aqdi dan konsep negara dalam perspektif Ahlussunah Wal Jamaah NU. Forum bahtsul masail pra Munas-Konbes NU 2014 yang berlangsung selama tiga hari ini akan lebih bersifat petunjuk pelaksanaan praktis dalam menentukan pemimpin di NU dan fungsi utama sebuah negara.

Pada pembukaan sesi pertama yang membahas Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA), Rais Syuriyah PBNU KH A Ishomuddin mengatakan pertemuan ini penting dalam rangka membuat rincian praktis rekrutmen pemimpin di NU untuk setiap tingkatan mulai dari tingkat ranting hingga pengurus besar.

PBNU Godok Implementasi AHWA dan Konsep Negara (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU Godok Implementasi AHWA dan Konsep Negara (Sumber Gambar : Nu Online)

PBNU Godok Implementasi AHWA dan Konsep Negara

“Kita akan mengkaji ulang kepemimpinan NU yang berjalan selama ini untuk menyongsong masa depan NU 100 tahun mendatang,” kata Kiai Ishom di Jakarta, Kamis (29/5) sore.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Menambahkan sambutan Kiai Ishom, Katib Aam PBNU KH Malik Madani mendorong forum ini lebih merancang pedoman implementasi dalam merekrut pemimpin di NU. Dengan metode AHWA, NU dengan sendirinya menempatkan ulama dalam konteks ini ialah lembaga Syuriyah NU pada posisi tertinggi.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

“Sistem AHWA ini mesti ditengok  sebagai konsep kepemimpinan permusyawaratan untuk mufakat,” kata Kiai Malik.

Di akhir pembukaan ini, Kiai Malik mengajak peserta bahtsul masail membaca surah Al-Fatihah agar rumusan ini selesai. “Maksudnya agar model kepemimpinan AHWA ini dapat diberlakukan pada Muktamar NU mendatang,” tutup Kiai Malik. (Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Anti Hoax Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Jumat, 29 Desember 2017

Membaca Kekecewaan Jokowi pada Raja Saudi

Kunjungan Raja Saudi Arabia Salman bin Abdul Aziz mendapat perhatian luar biasa. Jarang-jarang lawatan sebuah kepala negara mendapat perhatian yang sangat luas dari masyarakat. Persiapan yang istimewa dilakukan untuk kenyamanan Sang Raja. Lift Masjid Istiqlal dipasang baru, demikian juga toiletnya. Di DPR beraneka-ragam bunga didatangkan agar gedung wakil rakyat ini tampak indah dalam menyambut khadimul haramain. Televisi melakukan siaran langsung acara kenegaraan yang dihadiri sang Raja sedangkan media cetak atau daring mengupas berbagai sisi, baik hubungan Indonesia dan Saudi Arabia dari masa ke masa atau tentang figur Raja Salman dan keluarganya.?

Pemerintah berharap kunjungan tersebut tidak sebatas seremoni. Ada harapan lebih besar agar terjalin hubungan yang lebih erat dan kerja sama ekonomi yang menguntungkan kedua belah pihak. Perdagangan Indonesia dengan Saudi cukup erat, terutama terkait dengan impor minyak mengingat Indonesia saat ini sudah mengimpor bersih untuk memenuhi kebutuhan minyak buminya. Total ekspor Indonesia ke Arab Saudi mencapai 1,33 miliar dolar sedangkan impor kita mencapai 2,73 miliar dolar. 2,02 miliarnya berupa produk minyak. Publik, melalui analisis terhadap konten yang diperbincangkan di media sosial, publik menginginkan hubungan yang lebih erat mengingat dua negara ini penduduknya mayoritas Muslim. Apalagi di Arab Saudi terdapat Masjidil Haram dan Masjid Madinah, dua tempat yang paling dihormati umat Islam. Sebagai saudara yang diberkahi kekayaan dari sononya, tanpa perlu bekerja keras, Saudi diharapkan memberi bantuan maksimal atas saudara sesama Muslim yang tidak seberuntung dia. ?

Membaca Kekecewaan Jokowi pada Raja Saudi (Sumber Gambar : Nu Online)
Membaca Kekecewaan Jokowi pada Raja Saudi (Sumber Gambar : Nu Online)

Membaca Kekecewaan Jokowi pada Raja Saudi

Sayangnya, harapan terhadap kerja sama yang lebih erat ini kurang membawa hasil. Presiden ? Joko Widodo dalam sambutannya di Pesantren Buntet Cirebon (13/4) secara terbuka menyatakan kekecewaannya atas komitmen investasi Saudi Arabia yang hanya sebesar Rp89 triliun (US$6 miliar), sementara China mendapatkan kucuran dana sebesar Rp870 triliun (US$65 miliar) bahkan Malaysia yang negaranya lebih kecil dari Indonesia mendapat lebih banyak, yaitu sebesar Rp 92,8 triliun atau setara dengan US$7 miliar.

Banyak di antara Muslim Indonesia tampaknya terbuai dengan Saudi Arabia karena sentimen keislaman. Seolah-olah Saudi akan membawa sesuatu yang sangat bermanfaat bagi bangsa Indonesia, sementara di sisi lain, mereka menyatakan ketidaknyamanan dengan China karena stigma ideologi yang dianut oleh negeri tersebut, dan karena penguasaan ekonomi Indonesia oleh etnis Tionghoa yang dari sisi jumlah adalah minoritas.

Lho, ternyata Saudi lebih memilih menanamkan uangnya kepada China daripada Indonesia yang sesama Muslim. Inilah yang tak banyak disadari oleh sebagian Muslim Indonesia yang menempatkan Saudi sebagai patron, sebagai bentuk ideal dalam berislam. Bahwa membantu sesama Muslim adalah di atas segalanya. Faktanya, dana-dana petrodolar yang mereka miliki lebih banyak diinvestasikan di negara-negara Barat daripada negara Muslim.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Saudi berpikir pragmatis dalam melakukan investasi, di mana dana tersebut. Kurang ada kesadaran untuk melakukan kebijakan afirmatif untuk mendukung sesama negara Muslim, sementara di sisi lain ingin disebut sebagai pemimpin bagi negara-negara Muslim. Perilaku yang sama juga dilakukan negara-negara Timur Tengah terhadap dana-dana minyak yang mereka miliki terhadap kebijakan investasinya. Pada rentang 2010-2015, nilai investasi negeri yang dipimpin oleh dinasti Saudi itu hanya US$34 juta atau hanyaa 0,02 persen dari total investasi asing yang mengalir ke Indonesia selama kurun waktu lima tahun itu. Pada 2016, realisasi investasi hanya US$900.000 atau sekitar Rp11,9 miliar.

Jika pendekatannya adalah pragmatis bahwa uang tidak memiliki agama, Indonesia juga tidak bisa mengharapkan kucuran investasi karena sentimen sebagai sesama Muslim. Indonesia harus memperbaiki iklim investasinya, hambatan-hambatan terhadap investasi seperti korupsi yang masih menggurita, birokrasi yang bertele-tele, infrastruktur yang masih belum memadai, dan hal-hal lain harus diperhatikan. Dengan demikian, siapa saja akan datang karena adanya potensi keuntungan yang akan diperoleh.?

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Kita memang gampang terbuai dengan kata-kata indah yang menggugah emosi kita. Sejarah perjalanan bangsa telah membuktikan, dahulu kita mendukung Jepang masuk ke Nusantara karena mereka memakai sentimen sebagai saudara tua. Faktanya, penjajahan yang hanya berlangsung selama tiga setengah tahun ini menimbulkan penderitaan yang tak terkira. Indonesia, jika ingin maju, tidak bisa mengharapkan negara atau bangsa lain untuk menolong. Kita yang harus memacu diri kita sendiri untuk memperbaiki apa yang kurang. Kita, berhubungan dengan bangsa lain dalam posisi yang setara, bukan menghamba. Bahkan kalau bisa, menolong negara-negara lain yang selama ini kurang berdaya. Dan itu hanya bisa dicapai jika kita kuat, kita berdaya, dan kita memiliki sesuatu yang bisa menjadi nilai tawar kepada bangsa lain. (Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Pahlawan, Anti Hoax, Kajian Sunnah Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Selasa, 26 Desember 2017

Tanggal Kadaluarsa Surat Nikah

Seorang kiai tengah duduk-duduk di depan balai rumahnya. Tak lama, istrinya datang membawakan teh dan cemilan kesukaan sang suami.

“Makasih Umi. Setelah ini Umi mau ngapain?” tanya kiai.

Tanggal Kadaluarsa Surat Nikah (Sumber Gambar : Nu Online)
Tanggal Kadaluarsa Surat Nikah (Sumber Gambar : Nu Online)

Tanggal Kadaluarsa Surat Nikah

“Ini Bah, baru mau nyambel tomat,” jawab istri singkat. Segera sang istri kembali ke dapur.

Namun, melihat suami terlihat serius memegang sesuatu, ia jadi penasaran, "Baca apa sih, Bah? Kok serius amat?"

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

"Ini lho Umi.. Abah lagi baca surat nikah. Kok aneh ya?" Jawab kiai

"Apanya yang aneh, Bah?" tanya istri makin penasaran.

"Saya bandingkan sama KTP dan SIM, semua ada tanggal kadaluarsa. Lha ini surat nikah kok tidak ada ya?"

"Walah, Bah. Umi buatkan sambel yang pedes kapok, Sampeyan,” sang istri sambil buru-buru masuk. (Ajie Najmuddin)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Anti Hoax Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Senin, 25 Desember 2017

Perkuat Karakter, 500 Pelajar NU Cilongok Gelar Jambore Pelajar

Banyumas, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat - Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, menggelar acara Jambore Pelajar Nahdlatul Ulama (Jamper NU) 2017.

Kegiatan yang diikuti oleh 500an pelajar putra dan putri NU tersebut dimulai sejak Jumat sore (15/11) hingga Ahad (18/11) di Lapangan Desa Petir Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas.

Perkuat Karakter, 500 Pelajar NU Cilongok Gelar Jambore Pelajar (Sumber Gambar : Nu Online)
Perkuat Karakter, 500 Pelajar NU Cilongok Gelar Jambore Pelajar (Sumber Gambar : Nu Online)

Perkuat Karakter, 500 Pelajar NU Cilongok Gelar Jambore Pelajar

Ketua IPNU Kecamatan Cilongok Ahmad Syarif mengatakan, jambore pelajar tersebut bertujuan untuk memperkuat karakter siswa bagi pelajar NU di Kecamatan Cilongok yang selama ini sudah terbangun agar lebih kuat lagi.

"Karakteristik pelajar NU Cilongok yang selama ini sudah terbangun harus terus ditingkatkan. Budanya-budaya NU yang sudah ditanamkan di kalangan pelajar harus terus diperkuat untuk membangun NU ke depan jadi lebih baik," lanjut Syarif.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Kegiatan ini merupakan media silaturahmi dan konsolidasi antara Pimpinan Anak Cabang dan Pimpinan Ranting juga dengan Pimpinan Komisariat.

"Jambore ini ajang silaturahmi, bukan hanya silaturahmi antarorganisasi saja, tetapi antarpelajar di NU se-Kecamatan Cilongok," kata Syarif ketika ditemui di sela-sela acara.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Ketua Panita kegiatan Waryono menambahkan, ada 43 regu mengikuti kegiatan jambore ini, 23 regu IPPNU, dan 21 regu IPNU.

"Mereka semua berasal dari ranting dan komisariat pelajar NU Kecamatan Cilongok," terang Waryono. (Kifayatul Akhyar/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Anti Hoax, Kyai Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Jumat, 22 Desember 2017

Kala Kartini Berguru pada Kiai (2)

Kalau membaca surat surat Kartini yang diterbitkan oleh Abendanon dari Belanda, terkesan Raden Ajeng Kartini sudah jadi sekuler dan penganut feminisme. Surat-surat RA Kartini yang notabene sudah diedit dan dalam pengawasan Abendanon yang notabene merupakan aparat pemerintah kolonial Belanda plus Orientalis itu.

Dalam surat-surat Kartini beliau sama sekali tidak menceritakan pertemuannya dengan Kiai Sholeh bin Umar dari Darat, Semarang atau yang lebih dikenal dengan sebutan Kiai Sholeh Darat. Alhamdullilah, Ibu Fadhila Sholeh, cucu Kiai Sholeh Darat, tergerak menuliskan kisah ini.

Takdir, menurut Ny Fadihila Sholeh, mempertemukan Kartini dengan Kiai Sholel Darat. Pertemuan terjadi dalam acara pengajian di rumah Bupati Demak Pangeran Ario Hadiningrat, yang juga pamannya.

Kemudian ketika berkunjung ke rumah pamannya, seorang Bupati Demak, RA Kartini menyempatkan diri mengikuti pengajian yang diberikan oleh Mbah Sholeh Darat. Saat itu beliau sedang mengajarkan tafsir Surat al-Fatihah. RA Kartini menjadi amat tertarik dengan Mbah Sholeh Darat.

Kala Kartini Berguru pada Kiai (2) (Sumber Gambar : Nu Online)
Kala Kartini Berguru pada Kiai (2) (Sumber Gambar : Nu Online)

Kala Kartini Berguru pada Kiai (2)

Kiai Sholeh Darat memberikan ceramah tentang tafsir Al-Fatihah. Kartini tertegun. Sepanjang pengajian, Kartini seakan tak sempat memalingkan mata dari sosok Kiai Sholeh Darat, dan telinganya menangkap kata demi kata yang disampaikan sang penceramah.

Ini bisa dipahami karena selama ini Kartini hanya tahu membaca Al Fatihah, tanpa pernah tahu makna ayat-ayat itu.

Setelah pengajian, Kartini mendesak pamannya untuk menemaninya menemui Kiai Sholeh Darat. Sang paman tak bisa mengelak, karena Kartini merengek-rengek seperti anak kecil. Berikut dialog Kartini-Kiai Sholeh.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

“Kiai, perkenankan saya bertanya bagaimana hukumnya apabila seorang berilmu menyembunyikan ilmunya?” Kartini membuka dialog.

Kiai Sholeh tertegun, tapi tak lama. “Mengapa Raden Ajeng bertanya demikian?” Kiai Sholeh balik bertanya.

“Kiai, selama hidupku baru kali ini aku berkesempatan memahami makna surat Al Fatihah, surat pertama dan induk Al Quran. Isinya begitu indah, menggetarkan sanubariku,” ujar Kartini.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Kiai Sholeh tertegun. Sang guru seolah tak punya kata untuk menyela. Kartini melanjutkan; “Bukan buatan rasa syukur hati ini kepada Allah. Namun, aku heran mengapa selama ini para ulama melarang keras penerjemahan dan penafsiran Al Quran ke dalam Bahasa Jawa. Bukankah Al Quran adalah bimbingan hidup bahagia dan sejahtera bagi manusia?”

Dialog berhenti sampai di situ. Ny Fadhila menulis Kiai Sholeh tak bisa berkata apa-apa kecuali subhanallah. Kartini telah menggugah kesadaran Kiai Sholeh untuk melakukan pekerjaan besar; menerjemahkan Alquran ke dalam Bahasa Jawa. (Ajie Najmuddin/dari berbagai sumber)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Anti Hoax, Halaqoh Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Rabu, 20 Desember 2017

Perkokoh Silaturahim, Pengurus-Alumni IPNU se-Bandung Raya Bertemu

Bandung, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) se-Bandung Raya mengadakan silaturahmi dan diskusi dengan Majelis Alumni IPNU. Hadir pada kesempatan itu IPNU Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, Cimahi, dan Sumedang.

Kegiatan bertema "Membangun kader, mengembangkan jaringan di atas kebersamaan yang kokoh" tersebut berlangsung di Gedung PW NU Jawa Barat Jl. Terusan Galunggung, Kota  Bandung Jumat 26 September.

Perkokoh Silaturahim, Pengurus-Alumni IPNU se-Bandung Raya Bertemu (Sumber Gambar : Nu Online)
Perkokoh Silaturahim, Pengurus-Alumni IPNU se-Bandung Raya Bertemu (Sumber Gambar : Nu Online)

Perkokoh Silaturahim, Pengurus-Alumni IPNU se-Bandung Raya Bertemu

Menurut siaran pers yang dikirim PC IPNU Kota Bandung, Senin (29/9) kegiatan tersebut adalah sarana pertemuan pengurus IPNU se-Bandung Raya dengan para alumni IPNU demi memperkokoh barisan “barisan” pelajar NU, di Bandung khususnya.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Pada kesempatan tersebut beberapa alumni IPNU yang hadir adalah H. Basukhi, Ahmad Satari, Abdussani Ramdhani, Abdul Rozak, Ganjar, H. Asep Mamun, Rekan Fauzul.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Pada kesempatan tersebut hadirin sepakat untuk tetap berjuang dan beristikomah dalam kaderisasi serta mempertahankan ajaran wali Allah, guru-guru dan pendahulu. (Red: Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Anti Hoax, Internasional, IMNU Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Rabu, 13 Desember 2017

ISNU Sidoarjo Bekali Warga Nahdliyin Tentang Pangan Halal dan Sehat

Sidoarjo, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat - Bidang Kesehatan dan Lingkungan Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Sidoarjo menggelar seminar nasional bertajuk Pangan Halal dan Sehat untuk Kesehatan Optimal. Kegiatan yang digelar di aula LP Maarif NU Sidoarjo ini diikuti sedikitnya 100 peserta terdiri atas 70 persen guru di lingkungan LP Maarif dan 30 persen Banom NU hingga masyarakat umum.

Ketua ISNU Sidoarjo Sholehuddin mengatakan, ISNU Sidoarjo ingin memberikan pencerahan kepada warga Nahdliyin bahwa ke depan mereka tidak sekadar mengetahui pangan itu halal, tetapi juga harus sehat. Begitupula sebaliknya. Artinya, kedua ini harus menjadi perhatian sehingga anak-anak menjadi anak yang cerdas.

ISNU Sidoarjo Bekali Warga Nahdliyin Tentang Pangan Halal dan Sehat (Sumber Gambar : Nu Online)
ISNU Sidoarjo Bekali Warga Nahdliyin Tentang Pangan Halal dan Sehat (Sumber Gambar : Nu Online)

ISNU Sidoarjo Bekali Warga Nahdliyin Tentang Pangan Halal dan Sehat

"Ini kan dalam rangka Hari Kesehatan Nasional, kami ingin memberikan hidmah bagi warga Nahdliyin, terutama sasarannya bagaimana anak-anak agar terhindar dari penyakit kanker otak yang disebabkan oleh makanan tidak sehat," kata Sholehuddin, Ahad (19/11).

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Ia menjelaskan, akhir-akhir ini banyak anak-anak yang terjangkit penyakit desawa seperti kanker otak. Hal ini disebabkan makanan yang tidak sehat. Belum lagi kasus minuman atau makanan yang siap saji, pengaruh ciki dan lain sebagainya. "Meski BPOM telah melakukan penelitian dan dikategorikan normal, namun dalam jangka panjang ini menjadi problem juga," ujarnya.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Oleh sebab itu, lanjut pria yang baru saja mendapatkan predikat wisudawan terbaik program S3 di UINSA ini, yang mempunyai wewenang dalam memberikan bimbingan kepada anak-anak adalah para guru, maka pihkanya menggandeng para guru di bawah naungan Lembaga Pendidikan Maarif Sidoarjo.

Dalam seminar ini, dua narasumber dihadirkan Fransiska Rungkat Zakaria selaku konsultan WHO Indonesia. Ia berbicara mengenai sajian pangan yang halal dan sehat untuk kesehatan optimal. Selain itu, Puguh Iryanto dari praktisi dan komunitas pecinta pangan halal dan sehat dari H2C2.

"Komunitas H2C2 ini dibangun tidak hanya skup kabupaten namun juga skup nasional. Harapannya, Sidoarjo atau madrasah menjadi simpul pangan halal dan sehat, serta menjadi solusi penyedia pangan yang halal dan sehat, steril dan sudah melalui pengujian," terangnya.

Wakil Ketua PCNU Sidoarjo H Zainal Abidin mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh ISNU Sidoarjo. Menurutnya, kegiatan ini sangat luar biasa. Pasalnya, ISNU mampu bekerja sama dengan semua stakeholder.

"Kita akan mendapatkan ilmu yang tidak pernah kita dapatkan di pesantren. Karena di pesantren sangat identik dengan halal. Mudahan-mudahan ilmu seperti ini akan mempunyai efek dan bermanfaat untuk kesehatan kita," pungkas pria yang juga Ketua KPU Sidoarjo itu. (Moh Kholidun/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Hadits, Anti Hoax, Santri Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Selasa, 05 Desember 2017

PMII Diminta Perkuat Nilai-Nilai Kearifan Lokal Minangkabau

Padang, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Padang diminta memahami dan menerapkan nilai-nilai kearifan lokal yang tumbuh dan berkembang  di Inodnesia. Khusus di Sumatera Barat, setiap kader PMII harus memahami dan mengetahui nilai-nilai adat budaya Minangkabau yang memiliki falsafah Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS SBK).

Demikian terungkap pada Refleksi Harlah ke 53 PMII, Rabu (17/4/2013) dini hari di aula PWNU Sumbar Jalan Ciliwung No. 10 Padang. Refleksi menghadirkan Mabincab PMII Kota Padang Armaidi Tanjung, mantan Ketua PMII Kota Padang Firdaus, Ketua Umum PMII Kota Padang Yosef Firman Susilo, senior PMII Kota Padang Yonnarlis, dengan tema, menanamkan dan menerapkan nilai-nilai budaya Minangkabau. 

PMII Diminta Perkuat Nilai-Nilai Kearifan Lokal Minangkabau (Sumber Gambar : Nu Online)
PMII Diminta Perkuat Nilai-Nilai Kearifan Lokal Minangkabau (Sumber Gambar : Nu Online)

PMII Diminta Perkuat Nilai-Nilai Kearifan Lokal Minangkabau

Refleksi dihadiri Ketua PMII Kota Padangpanjang M Ridhwan, Ketua Kopri PMII Kota Padang Hariyus Sofiani, ketua komisariat dan ketua rayon PMII IAIN Imam Bonjol Padang, Universitas Andalas dan Universitas Negeri Padang.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Menurut Armaidi, akibat kedangkalan pemahaman nilai-nilai budaya Minangkabau banyak kalangan generasi muda, khususnya mahasiswa yang dengan mudah meremehkan budaya dan adat Minangkabau tersebut. Padahal, bila digali dan dipahami lebih dalam, maka banyak nilai-nilai yang sudah ada tersebut sesuai dengan ajaran agama Islam.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

“PMII yang berpahamkan Islam Ahlussunnah Waljamaah sejak awal menghargai nilai-nilai kearifan lokal yang sudah tumbuh sejak lama di Indonesia. PMII amat menyadari bahwa Indonesia didirikan oleh beragam budaya, etnis, agama, suku dan ras sehingga mutlak ada kearifan lokal tersebut tanpa meninggalkan nilai-nilai keindonesiaan. Ketika kita tidak lagi menghargai kearifan lokal, maka Indonesia bakal terancam bubar,” kata Armaidi yang juga Wakil Sekretaris PWNU Sumbar ini.

Menurut Armaidi, banyaknya terjadi konflik antar golongan, kelompok dan etnis belakangan ini di Indonesia akibat makin menipisnya pemahaman terhadap kearifan lokal yang tumbuh di masing-masing daerah. Konsep  pemahaman Aswaja PMII yang  tawasuth, tasamuh, tawazun dan amar maruf nahi munkar harus terus dihidupkan, kata Armaidi.

Tawasuth berati moderat, sebuah sikap keberagamaan yang tidak terjebak terhadap hal-hal yang sifatnya ekstrim. Tasamuh, sebuah sikap keberagamaan dan kemasyarakatan yang menerima kehidupan sebagai sesuatu yang beragam. Tawazun (seimbang), sebuah keseimbangan sikap keberagamaan dan kemasyarakatan yang bersedia memperhitungkan berbagai sudut pandang, dan kemudian mengambil posisi yang seimbang dan proporsional. Amar maruf nahi munkar, mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran,” kata Armaidi

Firdaus menambahkan, kader PMII harus memperkuat budaya dan nilai-nilai Minangkabau yang merupakan kearifan lokal yang sudah memiliki peran penting di Republik Indonesia ini. Banyak tokoh yang lahir dengan kultur Minangkabau masa lampau, harus menjadi kajian bagi PMII ke depan.

Menurut Sekretaris Kopri PMII Padang Siti Rodiah, rangkaian Harlah PMII ke-53, selain refleksi Harlah, juga diselenggarakan bedah film reformasi, lomba tari tradisional se-Sumatera Barat di Taman Budaya pada 20-21 April 2013 dan Mapaba Rayon Syariah IAIN IB Imam Bonjol Padang di Sungai Bangek. 

Redaktur: Mukafi Niam

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Anti Hoax Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Minggu, 03 Desember 2017

STISNU Nusantara Beri Beasiswa dan Peluang Tenaga Kerja

Tangerang, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdlatul Ulama (STISNU) Nusantara Tangerang, Banten, menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan beberapa lembaga, di antaranya PT Kreasi Cahaya Sukses (KCS), Qatar Charity, dan Baitul Mal wat Tamwil (BMT) Al Mazaya Tangerang Selatan.

STISNU Nusantara Beri Beasiswa dan Peluang Tenaga Kerja (Sumber Gambar : Nu Online)
STISNU Nusantara Beri Beasiswa dan Peluang Tenaga Kerja (Sumber Gambar : Nu Online)

STISNU Nusantara Beri Beasiswa dan Peluang Tenaga Kerja

Prosesi penandatanganan dilakukan dalam acara kuliah umum yang dihadiri Direktur Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lampung Wan Jamaluddin Z, Sabtu (12/3). PT Kreasi Cahaya Sukses menyatakan kesediaannya untuk menerima pegawai dari lulusan salah satu perguruan tinggi NU ini.

H Muhamad Qustulani, Wakil Ketua Bidang Akademik STISNU Nusantara mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan PT Kreasi Cahaya Sukses dalam bidang rekrutmen pegawai, praktik kerja lapangan, pelatihan analisis keuangan, serta pembinaan pemasaran perusahaan. Sedangkan dengan Qatar Charity Indonesia berkaitan dengan program beasiswa mahasiswa dan program sosial keagamaan. Lalu, dengan BMT Al Mazaya juga berkaitan dengan pembinaan dan pengembangan keahlian mahasiswa terkait keuangan syariah.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

"Hal yang membahagiakan bagi kami, saat ini alumni STISNU Nusantara sudah ada perusahaan yang siap menampung. Mahasiswa belum lulus, tapi perusahaan khusus alumnus STISNU sudah siap menunggu," ujarnya. Ia optimis di tengah keterbatasan sebagai kampus baru, mahasiswa STISNU sudah siap untuk persaingan global.

Muflih Adi Leksono, perwakilan dari Qatar Charity mengatakan, terkait program beasiswa mahasiswa pihaknya akan prioritaskan kepada mereka yang berprestasi atau tidak mampu.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

"Pada semester ini, Qatar Charity memberikan beasiswa kepada 15 mahasiswa STISNU. Mereka akan mendapatkan living cost sebesar Rp 600 ribu per bulan. Insyaallah," tuturnya.

Sementara Heri Purwanto, Direktur HRD PT Kreasi Cahaya Sukses (KCS) menjelaskan, kerja sama ini adalah wujud kepedulian perusahaan terhadap dunia pendidikan. PT KCS, imbuhnya, hanya ingin membantu kampus NU mencetak generasi yang sesuai dengan harapan agama dan bangsa, setang secara matang intelektual dan spiritual.

"Terkait rekrutmen akan kami pertimbangkan, jika ada kuota penerimaan," ujarnya.

KH. A. Baijuri Khotib, Ketua STISNU Nusantara menyampaikan terimakasih banyak kepada PT. KCS, Qatar Charity dan BMT Al Mazaya atas partisipasinya membantu membesarkan kampus Nahdlatul Ulama di Tangerang.

"Semoga niat baik kita membantu mencerdaskan kehidupan bangsa dicatat sebagai amaliyah baik di hadapan Allas subhânahu wata‘âlâ. Amin," katanya.

Tampak hadir pada penandatangan MoU Bahruddin (Wakil Ketua Bidang Kemahasiswan), Nurulloh (wakil ketua Bidang Kerja Sama dan Kelembagaan), dosen serta mahasiswa di lingkungan STISNU Nusantara Tangerang. (Red: Mahbib)



Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Anti Hoax, Halaqoh, Khutbah Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Sabtu, 02 Desember 2017

Jangan Remehkan Peran Guru Ngaji

Jember, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Peranan guru ngaji dalam membina anak bangsa, jangan pernah disepelekan. Sebab, kenyataannya sejak lama guru ngaji menjadi simbol sekaligus sumber pembinaan moral generasi muda, lebih-lebih di pedesaan.?

Jangan Remehkan Peran Guru Ngaji (Sumber Gambar : Nu Online)
Jangan Remehkan Peran Guru Ngaji (Sumber Gambar : Nu Online)

Jangan Remehkan Peran Guru Ngaji

Ungkapan tersebut disampaikan oleh Wakil Sekretaris PCNU Jember Moch. Eksan saat bertemu dengan puluhan anggota dan pengurus Forum Silaturrahim Guru Ngaji di Mushalla Al-Falah, Desa Sumberwaru, Kecamatan Sukowono, Jember, Jawa Timur, Sabtu (8/4) malam.?

Menurut Eksan, guru ngaji mempunyai kontribusi yang besar dalam memberantas buta aksara Al-Qur’an sekaligus membina akhlak masyarakat. "Kita dan pemerintah wajib mengapresiasi guru ngaji," ujarnya.

Yang menarik, tambah Eksan, guru ngaji melaksanakan tugasnya tanpa pamrih, tidak mengharapkan balasan materi selain pahala dari Allah SWT. Kalaupun pemerintah akhirnya memberikan insentif pada guru ngaji, itu tidak ada artinya jika dibandingkan dengan jasa-jasa mereka yang telah bertahun-tahun terlibat dalam pembinaan moral sekaligus mengajari ngaji masyarakat.?

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

"Ingat, mereka tidak hanya mengajar ngaji tapi juga mengajari shalat, baca barzanji dan sebagainya. Tujuan mereka selain santri bisa mengaji, juga bisa tahu tatakrama dan kenal tuhannya dan sebagainya," tukasnya.

Alumnus IPNU Jember itu manambahkan, memberantas buta baca-tulis Al-Qur’an sama penting bahkan lebih penting dari memberantas buta aksara sebagaimana yang selama ini menjadi program pemerintah.?

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Sebab, pemberantasan buta baca-tulis Al-Qur’an juga terkait dengan pembinaan iman, yang merupakan pondasi dari hidup dan kehidupan manusia. "Peran itu sudah diambil oleh guru ngaji. Maka suah selayaknya pemeritah dan kita semua memberikan apresiasi pada mereka," urainya. (Aryudi A. Razaq/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Anti Hoax Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Kamis, 23 November 2017

PBNU Bawa Ujaran Kebencian dalam Berdakwah di Munas dan Konbes

Jakarta, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Komisi Bahtsul Masail Qonuniyah Musyawarah Nasional dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (Munas-Konbes NU) menggelar Focus Group Discussion (FGD) Pra-Munas dan Konbes tentang Ujaran Kebencian dalam Berdakwah di gedung PBNU Jakarta Pusat, Jumat (27/10).

Pada acara yang membicarakan Hoaks, Hate Speech, dan Penyebarannya sebagai Pelanggaran Hukum ini menghadirkan pembicara Wakil Ketua Pimpinan Pusat Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBM NU) KH Abdul Moqsith Ghozali, Ketua Pimpinan Pusat Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU) H Rumadi Ahmad, dan Direktur Cyber Crime Bareskrim Mabes Polri, Kombes Pol Fadil Imron dan dimoderatori oleh Wakil Sekertaris (LBM NU) H. Mahbub Maafi.

PBNU Bawa Ujaran Kebencian dalam Berdakwah di Munas dan Konbes (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU Bawa Ujaran Kebencian dalam Berdakwah di Munas dan Konbes (Sumber Gambar : Nu Online)

PBNU Bawa Ujaran Kebencian dalam Berdakwah di Munas dan Konbes

Hadir juga pada kesempatan ini Ketua PBNU H Robikin Emhas, Ketua Pimpinan Pusat Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) periode 2010-2020 KH Zaky Mubarok, Sekretaris LBMNU Sarmidi Husna, dan lain-lain. 

KH Zaki Mubarok saat membuka diskusi ini mengatakan, tema yang diangkat pada diskusi ini sangat relevan dengan keadaan yang terjadi akhir-akhir ini apalagi perubahan media yang sangat cepat. 

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Namun itu, katanya, Al-Quran telah memberikan panduan dalam berdakwah, yakni kalau bicara dengan qoulan layyina (kalimat yg lemah lembut qoulan marufa (kalimat yang sangat baik), qoulan syadida (kalimat yang lurus), dan qoulan baligho (kalimat yang sangat mendalam dan memengaruhi dalam perilaku seseorang). 

"Kita sudah punya Rancangan-rancangan bagi kaidah Dakwah," kata Kiai Zaki. 

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Ia mengatakan, kalau para dai NU berceramah itu jauh dari ujaran kebencian. Namun demikian, diskusi ini penting dalam memberikan berdakwah supaya berdakwah tidak sebagai melepas unek-unek tapi dengan ikhlas.

"Sehingga kita penting untuk memagari dari Hate Speech untuk dakwah agar tidak terjerumus," ujarnya.

(Husni Sahal/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Anti Hoax, Tokoh, Cerita Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Selasa, 14 November 2017

Muharram, Bupati Tanda Tangani Akta Cinta Bagi Yatim

Brebes, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Sebagai wujud cinta dan sayang kepada warga Brebes, Bupati Brebes Hj Idza Priyanti menandatangani Akta Cinta di atas kain kanvas. Akta cinta yang dibuat warga tersebut, dikandung maksud untuk membuktikan ketulusan Bupati kepada warganya, terutama anak yatim piatu menuju Brebes yang lebih maju dan humanis.

Muharram, Bupati Tanda Tangani Akta Cinta Bagi Yatim (Sumber Gambar : Nu Online)
Muharram, Bupati Tanda Tangani Akta Cinta Bagi Yatim (Sumber Gambar : Nu Online)

Muharram, Bupati Tanda Tangani Akta Cinta Bagi Yatim

Akta Cinta ditandatangani Bupati saat peringatan Tahun Baru Hijriyah dan Santunan Yatim Piatu Jamiyah Al Mutawwinin dan Al Mubarokah, di Dukuh ? Karangmulya, Desa Benda Sirampog, Brebes, Sabtu malam (17/10).

Bupati menegaskan, kecintaan kepada anak yatim piatu terus diteguhkannya, apalagi anak yatim piatu menjadi kwajiban negara untuk memeliharanya.?

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

“Begitupun dengan Pemerintah Kabupaten Brebes, senantiasa memelihara anak yatim piatu,” tegasnya.

Melalui APBD, lanjut Idza, Pemkab Brebes mengalokasikan dana santunan untuk yatim piatu. Dirinya tiap tahun memberikan santunan kepada 200 anak di tiap-tiap kecamatan. Sedangkan untuk tahun 2016 akan ditingkatkan menjadi 300 anak tiap kecamatan.?

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

“Tahun 2016, sudah kami anggarkan untuk 5100 anak yatim,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati menyemangati para anak yatim untuk terus melanjutkan sekolah walau bagaimanapun keadaanya. Karena lewat pendidikan bisa meningkatkan derajat dan kemandirian. Jangan minder, tuntutlah terus ilmu sepanjang hayat masih dikandung badan. Pemkab Brebes telah menggulirkan Kartu Brebes Cerdas dan bantuan-bantuan lain sebagai bukti cinta kepada anak yatim agar bisa melanjutkan sekolah minimal 12 tahun atau lulus SMA.?

Ketua Panitia Hafidz Mahfudz menjelaskan, peringatan Muharaman bagi warga RT 2 RW IV ini merupakan agenda tahunan. Tahun ini merupakan yang kali ketujuh, dan anehnya anak yatim piatu yang diberi santunan terus bertambah. Termasuk para donator dan dermawan juga bertambah pula. “Malam ini, ada 70 anak yang disantuni,” jelasnya.

Selain santunan, anak yatim piatu tersebut juga mendapatkan perlengkapan alat tulis dan payung. Menurutnya, diberikannya alat tulis dan payung menjadi perlambang anak anak untuk terus giat belajar dalam keteduhan dan pengayoman dari orang tua pengganti mereka.?

“Mari kita beri kecintaan dan keteduhan anak yatim piatu, dimulai sejak Muharram ini sampai hari-hari berikutnya,” ucapnya.

Ceramah hikmah Muharraman disampaikan Wakil Ketua PCNU Kab Brebes H Sodikin Rachman. Dalam ceramahnya, dia memberi pencerahan tentang pendidikan anak sejak dini dan perhatian orang tua kepada anak-anaknya. Jangan sampai perkembangan zaman, meluluhlantakkan cita-cita mereka akibat pergaulan bebas, tidak terkontrol, konsumsi narkoba, menabrak kebudayaan dan adat istiadat yang adiluhung dan berbagai perilaku negatif lainnya.?

“Memperhatikan anak, bukan berarti mengekang hak anak, kreatif anak, tetapi justru kita memberi jalan terang menuju masa depan yang gemilang,” paparnya.

Perhatian kepada anak-anak, bisa diwujudkan dengan meningkatkan tali silaturahmi kepada seluruh keluarga besar. Termasuk dengan guru di sekolah, ustadz di madrasah sesama umat manusia dan mahluk lainnya untuk saling menyanyangi. “

Bila ada kedamaian, cinta kasihh, di lingkungan keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara dipastikan akan terwujud kondusifitas, kemakmuran, kemajuan di bawah ridho dan lindungan Allah SWT,” pungkasnya.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Bendahara PCNU Brebes H Sufa Wijaya, Ketua PC Fatayat NU Brebes Mukminah Camat Tonjong Sumarno, Camat Sirampog Munaedi, Kepala Desa Benda Naghib Sodik, dan para kepala desa se Kecamatan Sirampog, serta undangan lainnya. (Wasdiun/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Anti Hoax Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Selasa, 07 November 2017

Pelajar NU Yogyakarta Peringati Harlah dengan Shalawatan

Yogyakarta, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat



Pimpinan Cabang IPNU-IPPNU Kota Yogyakarta memperingati harlah ke-62 IPNU dan ke-61 IPPNU dengan melaksanakan shalawatan, pembacaan Al-Barzanji di sekretariat PCNU, di kompleks masjid Al-Huda, Gedong Kuning.(28/2). Selain itu para kader IPNU-IPPNU juga melakukan ziarah ke makam KH Mohammad Tolhah Mansoer dan Umroh Mahfudzah.

Pelajar NU Yogyakarta Peringati Harlah dengan Shalawatan (Sumber Gambar : Nu Online)
Pelajar NU Yogyakarta Peringati Harlah dengan Shalawatan (Sumber Gambar : Nu Online)

Pelajar NU Yogyakarta Peringati Harlah dengan Shalawatan

?

IPNU lahir pada 24 Februari 1954 dan IPPNU pada 2 Maret 1955. Peringatan harlah ini bertujuan untuk merekonstruksi arah perjuangan pelajar sesuai tuntutan zaman.

"Kegiatan harlah ini sebagai bentuk refleksi perjuangan para pendiri dan menjadikan gerak arah perjuangan pelajar NU sesuai dengan zaman sekaligus menguatkan peran IPNU-IPPNU sebagai penangkal gerakan radikal untuk pelajar," ujar Shofwan Hadi selaku ketua panitia harlah IPNU-IPPNU 2016.

Harlah pada tahun ini berlangsung dengan khidmat dan diikuti oleh Kader IPNU-IPPNU kota Yogyakarta, Pengurus Pimpinan Cabang serta Pimpinan Wilayah IPNU dan PCNU Kota Yogyakarta.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

M. Lutfi Ainun Najib selaku ketua IPNU Cabang Kota Yogyakarta menyatakan, Kader harus sigap dan tegas dalam mensikapi persoalan agama dan negara terutama di kalangan pelajar agar tidak mudah terpengaruh efek negatif dari perkembangan zaman. Pelajar NU harus kuat dari sisi religius dan intelektualitasnya harus bisa menyesuaikan perkembangan zaman modern.

Dalam merayakan harlah IPNU-IPPNU nasi tumpeng dijadikan simbol pelestarian budaya dan menjunjung kearifan lokal guna menjaga eksistensi budaya Nusantara di era modern ini.

Setelah pemotongan tumpeng dilanjutkan diskusi pelajar untuk merekonstruksi arah perjuangan pelajar sesuai tuntutan zaman, dan dilanjutkan ziarah bersama ke maqam pendiri IPNU-IPPNU. (Ainun Naim/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Anti Hoax, Kajian Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Senin, 30 Oktober 2017

Ke Solo, KH Hasyim Muzadi Hadiri Dua Agenda

Solo, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Selama dua hari ini, Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Hasyim Muzadi, berada di Kota Solo. Kedatangannya kali ini untuk menghadiri dua agenda, selamatan 40 hari HM. Lukminto dan peresmian pelatihan internet Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Solo.

Ke Solo, KH Hasyim Muzadi Hadiri Dua Agenda (Sumber Gambar : Nu Online)
Ke Solo, KH Hasyim Muzadi Hadiri Dua Agenda (Sumber Gambar : Nu Online)

Ke Solo, KH Hasyim Muzadi Hadiri Dua Agenda

Dalam agenda pertama yang berlangsung semalam (16/3), Pengasuh Pesantren Al-Hikam itu menyampaikan taushiyah kepada ribuan jamaah yang memenuhi di salah satu ruangan hotel Diamond Solo.

Kiai Hasyim Muzadi menerangkan bahwa amal seseorang tidak akan hilang, kecuali dia menghilangkannya sendiri.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

“Oleh karena itu kalau kita sudah beramal maka hendaknya kita ikhlaskan, janganlah kita mengungkit-ungkitnya apalagi dengan berkata menyakitkan,” terangnya.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Selain itu, diterangkan bahwa meminta ampunan kepada Allah itu lebih mudah dibanding, apabila kita minta maaf kepada sesama manusia. “Sebab Allah swt. itu memiliki sifat ghafurun rahimun,” tuturnya.

Acara tahlil dan yasinan pada malam itu, ditutup dengan pembacaan doa oleh Kiai Hasyim Muzadi. (Ajie Najmuddin/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Anti Hoax Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock