Rabu, 14 Maret 2018

PBNU Imbau Fatayat Tak Lahirkan Keturunan Lemah

Jakarta, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mengimbau Fatayat Nahdlatul Ulama agar tidak melahirkan keturunan, baik biologis maupun organisasi, yang lemah. Lemah dalam penguasaan ilmu pengetahuan umum dan agama, lemah ekonomi dan kebudayaan.

Kiai yang akrab disapa Kang Said tersebut menyampaikan imbauan itu pada peringatan Hari Lahir ke-65 Fatayat NU di gedung PBNU, Jakarta, Jumat (24/4).

PBNU Imbau Fatayat Tak Lahirkan Keturunan Lemah (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU Imbau Fatayat Tak Lahirkan Keturunan Lemah (Sumber Gambar : Nu Online)

PBNU Imbau Fatayat Tak Lahirkan Keturunan Lemah

Karena, kata Kang Said, tantangan anak-anak yang dilahirkan Fatayat sekarang berbeda dengan tatatangan anak-anak yang dilahirkan 65 tahun lalu.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Di antara tantangan saat ini, lanjut dia, adalah liberalisasi informasi, ideologi, dan ekonomi. “Bagaimana kita menghadapi tantangan itu dengan percaya diri dan mampu menghadapinya,” katanya di hadapan sekitar 300 anggota dan pengurus Fatayat NU.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Generasi yang lemah secara pendidikan, Kang Said teringat waktu KH Abdurrahman Wahid menjadi presiden. Pada waktu itu, ia dan almarhum Rozy Munir hampir dua tiga minggu mencari orang NU yang layak menduduki jabatan BUMN, “Tidak ada. Ya sudah yang keluarga NU, tidak ada. Yang ada, cuma yang kenal simbol NU,” ungkapanya.

Tapi ia bersyukur, sekarang NU sudah belajar dari pengalaman itu. Dalam data Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU), tercatat NU memiliki 574 doktor, 3000-an magister, dan sarjana yang dalam bahasa kang Said, satu kontainer.

Ia memperkuat pernyataan supaya tak melahirkan keturunan lemah dengan mengutip ayat Al-Quran “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka.”(QS.4:9.

“Supaya jangan ngandelin proposal terus,” katanya disambut tepuk tangan ibu-ibu muda NU tersebut.  

Supaya tidak melahirkan keuturnan yang lemah, Kang Said mengajak Fatayat NU untuk berpikir dan merencanakan keturunan yang akan datang. (Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Amalan, Santri Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Kiai Imam Sarang dan Ikan Bandeng

Ini cerita mutawatir, banyak orang yang meriwayatkannya. Oleh karena itu, kesahihannya tidak diragukan lagi, dan saya telah mengonfirkasi saksi utamanya, yakni yang punya cerita: KH Zubaduz Zaman, atau Gus Bad dari Kediri.

Begini kisahnya. Dulu almagfurlah simbah Kiai Imam Kholil, pengsauh Pesantren MIS, Sarang-Rembang, Jawa Tengah, pernah memerintahkan santrinya untuk membuka tutup air tambak miliknya.

Kiai Imam Sarang dan Ikan Bandeng (Sumber Gambar : Nu Online)
Kiai Imam Sarang dan Ikan Bandeng (Sumber Gambar : Nu Online)

Kiai Imam Sarang dan Ikan Bandeng

Tambak tersebut berisi ribuan ikan Bandeng siap panen harus dibuka, agar Bandeng keluar ke sungai. Ide Kiai Imam itu muncul karena saat itu sedang masa paceklik ikan, bahasa setempatnya "terak". Pada masa itu, para nelayan sangat kesusahan mendapat ikan.

"Cung, mbrolen galengane, iwake ben metu" perintah Kiai Imam pada santrinya. Artinya, "Kang, buka saja pematangnya, biar ikan keluar semua. Setengah tidak percaya, tapi santri itu tidak berani nolak juga. Dia jawab, "Sendiko, Mbah."

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Tak lama, si santri membuka pematang yang membendung air tambak pelan-pelan. Sambil menunggu Mbah Imam tidak kelihatan karena masuk ke ndalem. Ketika diperkirakan Mbah Imam sudah tidak kelihatan lagi, si santri segera menutup kembali galengan tersebut.?

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Tapi tiba-tiba Mbah Imam muncul di belakangnya dan mbentak, "Hei Cung, ojo ditutup neh. Dibuka wae, iwake ben golek konco!" "Hei, Kang, jangan ditutup lagi. Dibuka aja. Ikannya biar cari teman!" Si santri akhirnya tidak berani melanggar perintah lagi.?

Setelah itu, banyak orang kampung cari ikan di sungai dan dapt ikan banyak. (Imam Baehaqi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Halaqoh, Sejarah Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Selasa, 13 Maret 2018

HIPSI Gelar Diskusi Bisnis dan Konsolidasi di Pesantren Al-Munawwir

Krapyak, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (HIPSI) bekerja sama dengan RMI NU menggelar kegiatan Sharing atau Diskusi Bisnis dan Konsolidasi bertajuk ‘Melompat Lebih Jauh’ yang bertempat di Ponpes Al-Munawwir, Krapyak, Yogyakarta, Ahad (26/4).

Hadir sebagai narasumber diantaranya Ketua HIPSI DIY, KH Buchori Al–Zahrawi, KH Ketua HIPSI Jawa Timur KH Sulaiman, Ike Laura Krisna, Kepala Bank Mandiri Bantul, dan Gus Tanto Abdurrahman penulis buku “Dikejar Rejeki”.

HIPSI Gelar Diskusi Bisnis dan Konsolidasi di Pesantren Al-Munawwir (Sumber Gambar : Nu Online)
HIPSI Gelar Diskusi Bisnis dan Konsolidasi di Pesantren Al-Munawwir (Sumber Gambar : Nu Online)

HIPSI Gelar Diskusi Bisnis dan Konsolidasi di Pesantren Al-Munawwir

Dalam sambutannya, Kiai Buchori mengatakan, jangan sampai kita bekerja pada uang, tetapi uang yang harus bekerja pada kita. 

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

“Acara yang di selenggarakan oleh HIPSI ini tidak hanya menghimpun pengusaha dari santri, tetapi juga mencetak santri menjadi pengusaha sukses. Salah satu usaha yang dilakukan oleh HIPSI yaitu mengadakan pelatihan di berbagai Ponpes se-DIY,” tegas Kiai Buchori. 

Kiai Buchori juga memaparkan, bahwa sebuah negara dikatakan sejahtera dan maju jika jumlah pengusaha diatas 5% dari jumlah penduduk. Sedangkan di indonesia sendiri baru 1% atau sekitar 2.350.000 orang yang menjadi pengusaha. 

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

“Inilah salah satu alasan awal berdirinya HIPSI yang dinaungi oleh RMI (Rabithah Ma’ahid Islamiyah) Nahdlatul Ulama,” terangnya. (Muhlisin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Doa, Sejarah Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Senin, 12 Maret 2018

Tak Hanya Islam, NU Didirikan untuk Menjaga Negara

Purworejo, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Rais Syuriah Pengurus Cabang NU Kabupaten Purworejo KH Habib Hasan Agil Al Babud mengingatkan, kerja sama ulama dan umara (pemimpin) harus berjalan dengan baik. Di negara lain, sebuah bangsa terus dirundung pertikaian lantaran keduanya tidak bisa bersatu.

Tak Hanya Islam, NU Didirikan untuk Menjaga Negara (Sumber Gambar : Nu Online)
Tak Hanya Islam, NU Didirikan untuk Menjaga Negara (Sumber Gambar : Nu Online)

Tak Hanya Islam, NU Didirikan untuk Menjaga Negara

“Sejak didirikan tahun 1926, NU didirikan bukan saja hanya untuk menjaga Islam namun juga untuk menjaga Negara," katanya dalam pelantikan pengurus ranting NU, GP Ansor, Muslimat NU dan Fatayat NU Desa Penungkulan Kecamatan Gebang, Sabtu, di halaman desa setempat.

Dalam undang- undang desa saat ini, tambahnya, peran NU, GP Ansor NU, Fatayat NU, serta Muslimat sangat dibutuhkan di masyarakat. Badan otonom (Banom) tersebut harus bisa membantu dengan melakukan kerja sama terhadap pemerintah desa. Menurutnya, majunya NU juga tergantung atas keberadaan dan kemajuan 4 banom ini.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

"Semoga kita bisa mengambil manfaat, menyengkuyung pembangunan daerah secara bersama," ujar Habib Hasan.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

 

Sementara itu, mewakili pengurus NU setempat, KH Yusuf Rosyadi mengatakan, sejak didirikan oleh KH Hasyim Asyari pada tahun 1926 silam, Nahdlatul Ulama (NU) sebuah organisasi kemasyarakatan keagamaan terbesar di Indonesia bahkan di dunia belum pernah sekalipun melakukan penghianatan dan pemberontakan terhadap negara.

"Coba dicermati, Ormas yang sekarang ini ada, dalam sejarahnya pernah melakukan penghianatan terhadap negara," terangnya.

Maka, menurutnya, wajar jika menurut ulama-ulama NU, Pancasila sudah final dan NKRI harga mati. Pasalnya, dahulu ulama-ulama NU berjuang merebut kemerdekaan serta melakukan perlawanan terhadap penjajah serta pemberontakan yang dilakukan oleh orang Indonsia sendiri.

"Untuk itu NU harus bisa bersatu sesuai pesan dan warisan Nabi Muhammadi SAW. Sebagai ormas yang moderat, bisa menjadi pemomong, menghargai perbedaan, dan tidak mengganggu yang lainnya. Menjadi umat Islam yang ramah, bukan yang marah," tegasnya.

Kepala Desa Penungkulan Anang Sugiarto mengatakan, pelantikan terhadap empat Banom NU itu dilakukan sebagai bentuk regenerasi pergantian pengurus NU, GP Ansor, Muslimat dan Fatayat NU di Desa Penungkulan. "Kebetulan pembentukan empat Banom tersebut secara bersamaan, pelantikan pun dilakukan secara bersama dalam rangkaian Isra Miraj Nabi Muhammad Desa Penungkulan," katanya.(Lukman Hakim/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Sejarah, Nusantara, Nasional Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Minggu, 11 Maret 2018

Negara Harus Lakukan Asesmen ASN terkait Pemaknaan Ideologi Pancasila

Jakarta, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Ketua Lakpesdam PBNU Rumadi Ahmad mengatakan negara seharusnya melakukan asesmen bagi seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) terkait pemaknaan Ideologi Pancasila. Pasalnya, selama ini hanya kalangan awam yang disurvei pemahamannya terhadap Pancasila sebagai ideologi negara.

Negara Harus Lakukan Asesmen ASN terkait Pemaknaan Ideologi Pancasila (Sumber Gambar : Nu Online)
Negara Harus Lakukan Asesmen ASN terkait Pemaknaan Ideologi Pancasila (Sumber Gambar : Nu Online)

Negara Harus Lakukan Asesmen ASN terkait Pemaknaan Ideologi Pancasila

“Ada nggak survei yang terkait khusus untuk aparatus negara. Lembaga negara semacam PPIM UIN punya nggak survei tentang itu,” ujar Rumadi saat berbicara sebagai narasumber bersama Direktur PPIM UIN Ciputat Dr Jamhari Ma’ruf pada bedah buku Revolusi Pancasila karya Yudi Latif Jakarta, Senin (22/5).

Dalam kegiatan bedah buku yang diinisiasi Puslitbang Penda Balitbang Diklat Kemenag di Hotel A-One tersebut, Rumadi melempar pertanyaan kepada pembedah kedua, Jamhari Ma’ruf, lantaran pernah menerima informasi bahwa salah seorang pegawai Kementerian Keuangan diduga pro Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

“Bagi saya, pro HTI itu bukan Pancasila. Kalau dia pro negara khilafah berarti bukan Pancasila. Info ini jelas mengejutkan. Ada aparatus negara yang punya ideologi yang bertentangan dengan ideologi negara. Dugaan saya, ini semakin meluas ke mana-mana,” tegasnya.

Tak hanya di Kemenkeu, lanjutnya, tapi juga telah masuk ke TNI dan Polri. Bahkan dikabarkan ada jenderal purnawirawan yang sepertinya sudah mulai ‘masuk angin’ soal ideologi seperti ini. “Termasuk Kemenag. Maka, menurut saya Kemenag perlu melakukan asesmen terhadap aparatusnya,” tekan Rumadi.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Dosen STAINU Jakarta ini menambahkan, jika dia warga negara biasa, bukan penyelenggara negara mungkin kita masih bisa agar longgar. “Tetapi kalau ideologi ini sudah merasuk ke dalam unsur negara yang mengelola birokrasi, maka jangan sampai dibiarkan,” tegasnya.?

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Menurut pria kelahiran Jepara ini, Pancasila lahir dari kompromi politik. Bahkan, negara ini juga lahir dari kompromi politik. “Kalau tidak ada kompromi politik mungkin nggak ada Indonesia. Jadi, negara dan ideologi negara lahir dari kompromi,” tandas Rumadi.

Kompromi politik, bagi dia, memiliki kekurangan sekaligus kelebihan. Pada satu sisi terlihat baik, namun juga lembek. Perdebatan apapun dalam politik, ujung-ujungnya akan kompromi. Misalnya, saat pembahasan UU APBN. Ketika pemerintah mengasumsikan nilai tukar rupiah sebesar 15 ribu per dolar, sementara DPR mengasumsikannya 12 ribu, pasti akan disepakati ketemu di tengah.

“Jadi, seluruh bangunan kenegeraan ini semuanya lahir dari kompromi. Baiknya melahirkan kesepakatan bersama. Tapi sisi negatifnya adalah menjadikan identitas negara ini cair. Jadi jika ada yang meledek Indonesia bukan negara agama dan bukan pula negara sekuler ya salah satunya karena adanya kompromi ini,” kata Rumadi.

Terhadap buku tersebut, Rumadi mengaku tertarik atas sub judul ‘musuh revolusi’. “Saya senang dengan istilah ini. Saya juga jadi penasaran siapa sebenarnya musuh Kang Yudi. Di sini, disebutkan unsur-unsur anti dan kontra revolusi Pancasila, lalu kekuatan kapitalisme hitam menjadi salah satu musuhnya,” ulasnya.?

Selain Yudi Latif selaku penulis buku, hadir dalam acara yang dibuka resmi oleh Kepala Balitbang Diklat Kemenag Abdurrahman Mas’ud ini, Kepala Puslitbang Penda Amsal Bakhtiar, Kepala Pusdiklat Teknis Mahsusi, para pejabat Eselon III di lingkungan Balitbang Diklat, serta para Kepala Balai Litbang Agama (BLA) dan Kepala Balai Diklat Keagamaan (BDK) seluruh Indonesia. (Musthofa Asrori/Mukafi Niam)?

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Aswaja, Nahdlatul, AlaSantri Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

IPPNU Demak Bedah Peraturan Organisasi

Demak, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat - Pengurus harian IPPNU Demak memberikan pemahaman dan tertib administrasi organisasi dan mewujudkan ketertiban administrasi di semua tingkatan sampai ranting. Pihak pengurus menghadirkan pengurus Pelajar NU Jateng bidang organisasi untuk memberikan penguatan organisasi.

"Sengaja kami mendatangkan PW IPPNU Jawa Tengah untuk mengawal dan membedah isi dari PPOA," kata Ketua IPPNU Demak Istiqomah pada pelatihan administrasi yang diadakan di Gedung PCNU Demak Jalan.Sultan Fattah Nomor 611 Bintoro, Demak, Sabtu-Ahad (13-14/8).

IPPNU Demak Bedah Peraturan Organisasi (Sumber Gambar : Nu Online)
IPPNU Demak Bedah Peraturan Organisasi (Sumber Gambar : Nu Online)

IPPNU Demak Bedah Peraturan Organisasi

Istiqomah menambahkan, pelatihan ini mampu menjadikan kualitas organisasi menjadi lebih tertib dalam administrasi maupun peraturan yang tertera dalam Petunjuk Pelaksana Organisasi Administrasi (PPOA), Dalam pelatihan itu peserta juga diberikan bekal menyusun proposal kegiatan beserta laporan pertanggungjawabannya (LPJ).

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

"Untuk penyusunan proposal dan LPJ kami mengundang mantan pengurus cabang, yakni Inayatul Farihah yang sangat lihai dalam hal ini," kata Istiqomah.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Sementara itu Fany Nurussalam, salah seorang peserta mengaku mendapatkan banyak manfaat dalam mengikuti pelatihan. Pasalnya, banyak hal baru yang diketahuinya yang mana sebagai kader pelajar NU ia hanya mengetahui secara mendasar tata berorganisasi sebelumnya.

"Banyak hal baru yang saya dapat dari pelatihan. Tentu ini bagus ketika diterapkan secara komprehensif di tubuh organisasi. Mulai saat ini, saya tahu seluk-beluk isi dari PPOA," ujarnya.

Pelatihan yang itu diikuti oleh 30 peserta tersebut merupakan perwakilan dari setiap Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPPNU se-Kabupaten Demak dengan mengusung tema Mewujudkan Tertib Administrasi Untuk Menggapai Organisasi yang Ideal.

Peserta delegasi dari setiap PAC mampu menerapkan apa yang didapat dan menularkan ilmunya kepada kader yang lain.

"Organisasi yang baik salah satu di antaranya ketika tata administrasinya pun rapi. Itu cambuk bagi kita agar senantiasa berorganisasi dengan baik dan terorganisir. Salah satunya dengan menata administrasi secara baik pula," pungkasnya. (A Shiddiq Sugiarto/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Santri, Pemurnian Aqidah Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Sabtu, 10 Maret 2018

Sambut Hari Ibu, IPNU dan IPPNU Tulungagung Adakan Lomba Puisi

Tulungagung, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat.

.
Sambut Hari Ibu, IPNU dan IPPNU Tulungagung Adakan Lomba Puisi (Sumber Gambar : Nu Online)
Sambut Hari Ibu, IPNU dan IPPNU Tulungagung Adakan Lomba Puisi (Sumber Gambar : Nu Online)

Sambut Hari Ibu, IPNU dan IPPNU Tulungagung Adakan Lomba Puisi

Memperingati hari ibu, Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan  Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Tulungagung Jawa Timur mengadakan lomba menulis puisi. Kegiatan sebagai ajang lebih mengenalkan keberadaan organisasi pelajar ini di kalangan anak muda. 

"Momen hari ibu ini bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kreativitas pelajar dalam hal menulis puisi," kata Harris Wahyu Malindo, Jumat (22/12). Ketua PC IPNU Tulungagung tersebut berharap kegiatan akan berdampak tidak hanya pada organisasi tapi juga bisa memotivasi seluruh pelajar untuk terus berkarya, lanjutnya.

Lomba dimulai Senin (11/12) dengan syarat peserta adalah pelajar atau mahasiswa. Seluruh peserta cukup mengirimkan karya kepada panitia melalui whatsapp. Selanjutnya seluruh karya peserta diposting di website PC IPNU IPPNU Tulungagung. 

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

"Sampai hari ini sekitar 120 peserta yang mengirimkan puisi kepada panitia," tutur Nurul yang didaulat sebagai panitia pelaksana.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

120 peserta tersebut tidak hanya terdiri dari pelajar NU, tapi seluruh siswa dan siswi dari berbagai kalangan. “Hal ini menunjukan bahwa antusias pelajar dalam mengikuti lomba ini sangat tinggi,” bangganya. 

Penilaian puisi dilakukan dewan juri yang berkompeten ini melahirkan 6 juara. Para juara akan dihubungi dan mendapatkan hadiah berupa piagam penghargaan dan voucher pulsa. 

Kegiatan terselenggara atas kerjasama salah satu radio swasta. Dan puisi yang telah diterima panitia dibacakan langsung tepat di hari ibu oleh seniman muda dari PC IPNU IPPNU Tulungagung. (Puspita Hanum/Ibnu Nawawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Kiai, Sejarah Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock