Minggu, 22 Oktober 2017

Lagu Lir-Ilir dan Padang Bulan Bersenandung di Yaman

Jakarta, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Idul Adha adalah pekan libur tahunan bagi mahasiswa di Yaman khususnya mahasiswa Imam Shafie College yang berlokasi di Ibu Kota Provinsi Hadramaut, Kota Mukalla. Pada liburan Idul Adha kali ini mahasiswa bersama staf pengurus Ribath dan Universitas Imam Syafii menghabiskan masa liburan di Kota Tarim. Di kota ini mereka melangsungkan pelbagai macam ritual termasuk melantunkan Lagu Lir-Ilir dan Padang Bulan.

Sebelumnya di hari Arafah, mereka mengikuti munajat bersama di Khelih, Tarim bersama para Ulama dan Habaib Kota Tarim usai sholat Ashar sampai menjelang masuknya waktu Isya. Selain bermunajat, mereka berbuka puasa Arafah bersama dengan menu nasi kebuli dan Kambing yang dibagikan kepada para hadirin secara cuma-cuma.

Lagu Lir-Ilir dan Padang Bulan Bersenandung di Yaman (Sumber Gambar : Nu Online)
Lagu Lir-Ilir dan Padang Bulan Bersenandung di Yaman (Sumber Gambar : Nu Online)

Lagu Lir-Ilir dan Padang Bulan Bersenandung di Yaman

Esok harinya, mereka melaksanakan sholat Ied di Jabanah, satu tempat khusus yang digunakan untuk sholat Ied dan shalat Jenazah yang lokasinya tepat di jantung Kota Tarim dan berseberangan dengan Pemakaman Zanbal yang terkenal dengan Makam Seribu Wali.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Pada Ahad malam, “Kami mengadakan awad di penginapan.”

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Awad adalah semacam acara kumpul bersama yang diisi dengan pembacaan sholawat, qasidah serta doa. Dalam Awad sendiri biasanya ada minuman khas yang disajikan yaitu Kopi Tarim. “Kopi di sini lebih cenderung menggunakan campuran jahe dari pada biji kopi,” kata Imam Abdullah, salah seorang mahasiswa di Yaman, Senin (28/9).

Berhubung forum lebih banyak diikuti mahasiswa Indonesia, urusan sholawat dan qashidah diserahkan kepada mereka, walaupun terkadang diselingi mahasiswa Yaman maupun Saudi.

Awad dimulai setelah Isya sampai jam 22.30 waktu setempat. Selain menyenandungkan qashidah dan sholawat, mahasiswa Indonesia banyak yang maju di hadapan hadirin untuk mempertunjukkan tari Zafin maupun Gambus.

Penyajian acara yang sejak awal menggunakan kultur dan nada padang pasir. Hingga tiba di penghujung acara, mahasiswa Indonesia berinisiatif membawakan qashidah khas Indonesia. Di luar ruangan tampak cahaya rembulan begitu terang karena malam ke-14 yang mendekati purnama.

Di bawah pancaran rembulan mahasiswa Indonesia membawakan qashidah “Padang Bulan” yang dipopulerkan oleh Habib Syeikh. Mereka kemudian melanjutkannya dengan tembang kanjeng sunan "Lir-Ilir".

“Sementara syekh dan staf pengurus harian kuliah beserta mahasiswa dari Yaman dan Saudi hanya tersenyum tanpa memahami apa yang kami baca secara serentak ini karena tak lain bahasanya adalah bahasa Jawa,” tandas Imam. (Red Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Syariah, Kajian, Berita Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat.

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock