Rabat, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Untuk mendorong kerjasama lebih erat antara alim ulama Maroko dan Indonesia, Dubes RI untuk Maroko H. Tosari Widjaja bersilaturahmi kepada Sekjen Majlis Ilmi A’la Maroko Al-Allamah Dr. Mohamed Yessif, Senin (17/2). Dubes menyampaikan undangan Panitia Peringatan 1 Abad Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo, Situbondo, Jawa Timur.
| Dubes RI Undang Petinggi Keagamaan Maroko Kunjungi Pesantren Situbondo (Sumber Gambar : Nu Online) |
Dubes RI Undang Petinggi Keagamaan Maroko Kunjungi Pesantren Situbondo
”Indonesia sangat berharap kehadiran ulama-ulama Maroko di masa sekarang ini untuk menghidupkan kembali api sejarah hubungan ulama kedua negara yang telah eksis sejak berabad-abad lalu,” ujar Tosari saat menyerahkan undangan tersebut di Rabat, Maroko.Sekjen Majlis Ilmi A’la mengatakan akan berusaha memenuhi undangan tersebut atas izin dari YM Raja Maroko Mohamed VI. Dr Mohamed Yessif pun menyampaikan salam kepada panitia dan pimpinan Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo dan berdoa semoga pesantren tersebut semakin maju dan dapat merealisasikan apa yang dicita-citakan sejak pertama kali berdiri 100 tahun yang lalu.
Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat
Peringatan 1 Abad Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo akan diselenggarakan pada 29 Maret-1 April 2014 dengan rangkaian kegiatan temu alim ulama dunia dalam Konferensi Internasional dengan tema “Konsolidasi Jaringan Ulama Internasional Meneguhkan Kembali Nilai-nilai Islam Moderat” bekerjasama dengan Internasional Conference of Islamic Scholars (ICIS) yang diketuai oleh KH. A. Hasyim Muzadi. Selain Maroko, panitia juga mengundang alim ulama dari Mesir, Suriah, Tunis, Aljazair, Irak dan Qatar.Dalam kesempatan tersebut Dubes RI juga menyampaikan permohonan dukungan atas keinginan pemerintah Indonesia untuk berpartisipasi merenovasi Masjid Indonesia di kota Kenitra, Maroko, yang dibangun pada tahun 1964.
Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat
Saat kunjungan Menteri Agama RI Ramadhan tahun lalu dan melaksanakan shalat Jumat di masjid tersebut, menteri agama mendengarkan keinginan ulama dan masyarakat setempat agar masjid bersejarah yang telah berusia 50 tahun ini dapat diperluas serta ditambah fasilitasnya, ungkap Dubes.Menjawab hal tersebut, Sekjen Majlis Ilmi A’la Dr Mohamed Yessif menyatakan dukungannya dan sangat bahagia bila masjid bersejarah itu dapat semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Maroko dengan melakukan pemugaran dan penambahan fasilitas.
Majlis Ilmi A’la adalah institusi tertinggi keagamaan Maroko dan dipimpin langsung oleh Raja Mohamed VI selaku Amirul Mukminin yang berperan membina dan menjaga identitas keislaman bangsa Maroko serta memberikan fatwa terhadap persoalan yang berkembang di masyarakat. (Red: Mahbib Khoiron)
Dari Nu Online: nu.or.id
Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Halaqoh, Anti Hoax, Pertandingan Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat
