Kamis, 21 September 2017

Tradisi Ziarah Dikaji Secara Ilmiah

Sleman, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Bagi kaum Nahdliyin, ziarah bukanlah fenomena asing. Di Indonesia sendiri terdapat makam-makam para tokoh – khususnya tokoh agama – yang setiap harinya selalu didatangi oleh para peziarah. Jumlahnya beragam, ratusan hingga ribuan peziarah setiap harinya.

Tradisi Ziarah Dikaji Secara Ilmiah (Sumber Gambar : Nu Online)
Tradisi Ziarah Dikaji Secara Ilmiah (Sumber Gambar : Nu Online)

Tradisi Ziarah Dikaji Secara Ilmiah

Hal tersebut membuat Prof George Quinn dari Australian Nation University (ANU) untuk mengkaji lebih lanjut tentang ‘gejala’ ziarah di Indonesia, yang kemudian didiskusikan di Pesantren Aswaja Nusantara Mlangi, Nogotirto, Gamping, Sleman, Jum’at (23/08) malam.

“Gejala ziarah di Indonesia (Jawa, Madura dan Bali) sangat rumit. 130 makam yang sudah saya datangi, dan setiap tempat memiliki cerita sendiri-sendiri,” ungkap Quinn malam itu.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Ia pun menceritakan, bahwa berdasarkan penelitiannya tersebut, setidaknya ziarah dapat memiliki enam fungsi.

Pertama, fungsi keagamaan dan ekonomi. Motif para peziarah memang untuk meningkatkan jiwa spiritual. Namun, tidak jarang ditemukan peziarah dengan motif untuk meningkatan ekonomi.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Kedua, fungsi pendukung industri. Ziarah saat ini telah menjadi objek wisata, sehingga menggerakkan industrialisasi bagi warga yang bertempat tinggal di wilayah makam tersebut.

Ketiga, fungsi politik. Hal tersebut dapat ditemui pada beberapa kasus makam para tokoh-tokoh tertentu, seperti Soekarno di Blitar, Soeharto di Giri Bangun, dan tidak menutup kemungkinan makam Gus Dur di Jombang juga akan mengalami hal yang sama.

Keempat, fungsi geografis. Makam, seperti memiliki wilayah geografi tersendiri yang tidak masuk dalam ‘peta’ dunia modern.

Kelima, fungsi pemeliharaan lingkungan, karena makam telah dianggap sebagai tempat ‘keramat’ sehingga mendorong warga sekitarnya untuk memelihara dan merawat makam tersebut.

Keenam, fungsi sejarah. Ketika berziarah di makam seorang tokoh, para peziarah dapat mengetahui gambaran cerita masa lalu tentang kehidupan tokoh tersebut, yakni melalui Juru Kunci yang terdapat di setiap makam.

Selain memiliki enam fungsi, ‘gejala’ ziarah dapat terjadi pada seseorang dalam dua kondisi, yakni ketika perekonomian seseorang sedang naik, atau justru ketika sedang turun. Sehingga dari hal tersebut, kerap memunculkan kekhawatiran adanya syirik dalam benak para peziarah. 

“Jika ziarah dengan niat hanya ingin dilihat saja, maka fungsi spiritual itu akan hilang. Hanya tinggal fungsi ekonomi saja,” ujar Kiai Mustafied, Direktur Pesantren Aswaja Nusantara.

“Bagaimanapun, makam merupakan titik penting dari zaman dahulu. Jadi, jangan hanya dianggap sebagai peninggalan masa lampau saja, karena masih akan ‘hidup’ sampai sekarang,” tandas Quinn malam itu.

Redaktur    : Mukafi Niam

Kontributor: Dwi Khoirotun Nisa’

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Hikmah Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat.

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock