Jakarta, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Ketika penjajah Jepang menguasai Indonesia, para kiai melawan dengan berbagai cara. Salah satu kiai tersebut adalah Pengasuh Pesantren Situbondo, KHR. Asad Syamsul Arifin. Sebelum menggelorakan perang melawan Jepang, Kiai Asad membaca Ratibul Haddad sejak tengah malam hingga subuh.
| Ini yang Diwiridkan KH Asad Syamsul Arifin saat Hadapi Penjajah (Sumber Gambar : Nu Online) |
Ini yang Diwiridkan KH Asad Syamsul Arifin saat Hadapi Penjajah
Hal tersebut diceritakan KHR Ahmad Azaim Ibrahimy saat menyampaikan ceramah agama pada peringatan Haul Majemuk pendiri dan pengasuh Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo, Situbondo, yang digelar di Pesantren Al-Wathaniyah 43 Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Ahad (17/9) siang."Suatu ketika, Mbah Asad memasuki wilayah Jember. Sepanjang malam, beliau komat-kamit. Hingga penduduk setempat tanya, gerangan apakah yang dilafalkan beliau. Lalu, beliau cerita kalau sedang mewiridkan Ratibul Haddad," ujar Kiai Azaim.
Menjelang subuh, lanjut Kiai Azaim, wiridan Kiai Asad baru selesai. Konon, wirid tersebut diijazahkan oleh Syaikhona Cholil Bangkalan yang juga guru Hadratussyekh Hasyim Asyari Jombang. "Jadi, karomah wirid ini sungguh luar biasa. Jepang lari tunggang langgang menghadapi pasukan Mbah Asad," tutur santri lulusan Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo ini.
Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat
Sejak saat itu, tambahnya, Kiai Asad terus membaca Ratibul Haddad ketika menghadapi persoalan genting. "Wiridan ini oleh beliau kemudian diijazahkan kepada para santri Pesantren Sukorejo," jelas putra pasangan KH Dhofier Munawar dan Nyai Hj Zainiyah Asad ini.Menurut Ra Azaim, sapaan akrabnya, wirid Ratibul Haddad memiliki banyak keutamaan. Suatu ketika, di jazirah Arab ada seseorang yang sedang dikejar perampok Badui. Kemudian, ia membuat garis di tanah sembari merapal Ratibul Haddad.
"Sungguh aneh tapi nyata, para perampok itu tidak melihatnya padahal dilewati beberapa kali," ungkapnya.
Cucu Kiai Asad ini berpesan, agar alumni dan para santri untuk melanggengkan wirid Ratibul Haddad. "Agar istiqomah membaca wirid ini. Selain telah menjadi tradisi sejak di pesantren, Insyaallah banyak manfaat dan berkahnya," pungkas Ra Azaim. (Cha Sholehah/Fathoni)
Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat
Dari Nu Online: nu.or.idNahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Meme Islam, Pertandingan, Daerah Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat
