Jombang, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Hari kedua pelaksanaan Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) Pertama PWNU Jawa Timur diisi dengan sejumlah kegiatan. Diantaranya pembahasan masalah keagamaan atau bahtsul masail yang dibagi menjadi maudluiyah (tematik), waqiiyah (aktual) dan qonuniyah atau perundangan.
Pada saat bersamaan juga diselenggarakan diskusi panel dengan tema besar, pengembangan ekonomi umat yang bersih dan mandiri. Tampil sebagai narasumber adalah Dr Firdaus Jailani (Otoritas Jasa Keuangan atau OJK RI bagian pengawasan perbankan), Yuslam Fauzi, MBA selaku Direktur Utama Bank Syariah Mandiri serta Drs H Arif Afandi MSi, Ketua PW Lembaga Perekonomian NU Jatim. Diskusi yang dimoderatori Dr M Fathurrozie SE MSi ini berlangsung di halaman Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang.
| NU Kembangkan Distribusi dan Ritel di Jatim (Sumber Gambar : Nu Online) |
NU Kembangkan Distribusi dan Ritel di Jatim
Yuslan Fauzi dalam paparannya sangat merasakan bagaimana sulitnya meyakinkan sejumlah kalangan, khususnya umat Islam terhadap keberadaan bank yang berlebelkan syariah. Rata-rata, kata dia, mereka mempertanyakan dan menggugat bagaimana sistem operasional dari sejumlah bank syariah dibandingkan dengan bank konvensional.Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat
“Kita tidak akan selesai membicarakan soal bank syariah bila sudut pandangnya fiqh,” terangnya. “Karena kalau dilihat dari sudut fiqh, maka akan banyak tafsir yang berbeda,” lanjutnya.Hal mendesak yang harus dilakukan adalah menyudahi perdebatan tersebut dan diganti dengan lebih melihat syariah dalam hal maqashid atau tujuan pendiriannya. “Yang terpenting adalah komitmen dalam membangun ekonomi umat,” lanjutnya.
Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat
Dan Yuslan Fauzi berani menjamin bahwa khususnya untuk Bank Syariah Mandiri (BSM) penerapan sistem yang dilakukan lebih berpihak kepada umat. “Demikian juga kami menjamin bahwa BSM lebih dekat dengan sitem syariah,” terangnya.Sedangkan Arif Affandi berobsesi bahwa perekonomian warga NU akan terus naik tentunya dengan menejemen yang lebih baik. Karena itu PW LPNU Jawa Timur akan terus mengembangkan produksi dan distribusi barang di sejumlah kota. “Tapi prioritas masih Jawa Timur,” terangnya.
Memang tidak seluruh kota akan dilayani. “Masih sebatas wilayah terdekat dengan kota Surabaya,” ungkapnya. Karena itu untuk jangka pendek, kota terdekat seperti Mojokerto, Jombang Nganjuk dan sekitarnya akan dijangkau.
Demikian juga untuk wilayah pantai utara dari Gresik, Lamongan hingga Bojonegoro akan juga diperhatikan. Upaya untuk menyapa seluruh kota akan dimaksimalkan saat memasuki bulan Ramadhan. “Biasanya saat menjelang bulan puasa, usaha ritel jauh lebih berkembang,” ungkapnya.
Sejumlah peserta memberikan catatan terhadap paparan narasumber, termasuk lambannya upaya dari PW LPNU Jatim dalam mengembangkan usaha dan jaringan ritel. Kendati demikian, para pemateri dan peserta berkeyakinan bahwa masa depan usaha ritel di Jawa Timur akan cerah. Ini pertanda baik bagi NU khususnya di Jatim. (Syaifullah/Abdullah Alawi)
Dari Nu Online: nu.or.id
Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Tokoh, Pesantren, Syariah Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat
