Jakarta, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat - Ketua Yayasan Raudlatul Makfufin Tanggerang Selatan Budi Santoso mengatakan banyaknya penyadang tunanetra yang ingin belajar agama di pesantren. Namun demikian harapan mereka terpaksa tertunda karena pesantren tidak ada fasilitasnya.
Demikian dikatakan Budi yang juga penyandang tunanetra pada acara Sarasehan Pesantren Inklusi yang diselenggarakan Pimpinan Pusat Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (PP RMI NU) di Pesantren Al-Tsaqofah, Ciganjur, Jakarta Selatan, Jumat (6/10).
| Animo Nyantri Tunanetra Tinggi, Pesantren Belum Siap Al-Quran dan Kitab Kuning Braille (Sumber Gambar : Nu Online) |
Animo Nyantri Tunanetra Tinggi, Pesantren Belum Siap Al-Quran dan Kitab Kuning Braille
Budi mengatakan, fasilitas kitab-kitab kuning braille untuk penyandang tunanetra belum tersedia di pesantren.“Jadi kalau tunanetra ngaji di pesantren, ya hanya ngaji kuping saja. Lewat kuping kanan dan keluar kuping kiri. Selesai,” katanya prihatin.
Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat
Melihat fasilitas bagi tunanetra yang memprihatinkan, Budi pun membuat percetakan Al-Qur’an braille. Ia juga mengembangkan braille dengan menyediakan fasilitas buku-buku kegamaan bagi tunanetra.Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat
“Kami berusaha untuk bisa menyubsidi atau memberikan Al-Qur’an ini secara gratis ke seluruh Indonesia bagi tunanetra,” ujarnya diringi tepuk tangan peserta sarasehan.Pada acara yang bertemakan Sosialisasi UU RI Nomor 8 Tahun 2016 tentang Disabilitas ini dihadiri Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Wasekjen PBNU H. Andi Najmi Fuadi, dan Sekretaris NU CARE-LAZISNU Ahyad Alfida. (Husni Sahal/Alhafiz K)
Dari Nu Online: nu.or.id
Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Pondok Pesantren Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat
