Jakarta, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat - Pada acara penyerahan sertifikat kepada alumni Kelas Menulis Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat angkatan ketiga di gedung PBNU lantai 5, Pemred Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Mukafi Ni’am, memberikan motivasi menulis ke kader-kader muda NU yang hadir di kesempatan itu.
Menurut Ni’am, menulis adalah proses yang panjang dan tidak bisa jika hanya berhenti belajar setelah Kelas Menulis Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Ia mengambil contoh perjalanan karir kepenulisan Mahbub Djunaidi, yang dijuluki sebagai Pendekar Pena.
| Soal Menulis, Banyak Pelajaran dari Mahbub Djunaidi (Sumber Gambar : Nu Online) |
Soal Menulis, Banyak Pelajaran dari Mahbub Djunaidi
“Ada banyak pelajaran yang bisa diambil dari Mahbub. Dari kalangan NU, Mahbub termasuk tokoh yang menyejarah,” ungkapnya, Jumat (17/2) malam.Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat
Ni’am mengatakan, ketua umum pertama Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) itu menjadi sejarah berkat menulis. Ni’am pun menceritakan rekam jejak dan komitmen Mahbub sebagai seorang penulis.Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat
Dalam usia yang masih sangat muda, Mahbub menjadi pemimpin redaksi Harian Duta, yang hal itu membuat seorang tokoh pers Indonesia, Rosihan Anwar, sempat iri padanya. Hal tersebut, lanjut Ni’am, terjadi di Kedutaan Besar Amerika.“Kemudian, Mahbub pun pernah menjadi kolumnis tetap ‘Asal-Usul’ di Harian Kompas. Mahbub mengisi kolom ‘Asal-Usul’ selama tujuh tahun tanpa absen. Hingga akhirnya, Mahbub pun dikenal oleh masyarakat luas,” kisah pria berkacamata ini.
Pada kesempatan malam itu, Ni’am pun berpesan kepada alumni dan peserta Kelas Menulis Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat angakatan keempat, agar kemampuan menulis terus ditempa. “Bakat saja tidak cukup, jika tak ditempa,” pungkasnya. (Wahyu Noerhadi/Mahbib)
Dari Nu Online: nu.or.id
Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Habib, Amalan, Ubudiyah Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat
