Senin, 02 Januari 2017

Kisah Kiai Chudlori Pilih Beli Gamelan daripada Bangun Masjid

Jakarta, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Islam adalah agama rahmat. Berdakwah kepada masyarakat seringkali perlu strategi jitu agar memperoleh simpati dari masyarakat. Tidak bisa dengan pendekatan tekstual yang bisa-bisa malah menjauhkan masyarakat dari Islam. Salah satu kisah kearifan dalam berdakwah dilakukan oleh Kiai Chudlori di Pesantren Tegalrejo Magelang yang lebih memilih membeli gamelan daripada membangun masjid. 

Suatu ketika Kiai Chudlori didatangi oleh Lurah Kopeng beserta rombongannya yang meminta nasehat bagaimana membagi bandha desa atau kas desa. Persoalannya adalah sebagian rakyat ingin dana desa tersebut untuk membangun masjid sedangkan separuhnya lagi ingin membeli gamelan karena saat itu kebetulan sekali ada seperangkat gamelan yang dijual dengan harga murah. Kalau tidak dibeli sekarang, akan dibeli oleh orang lain dan kesempatan langka tersebut akan hilang.

Kisah Kiai Chudlori Pilih Beli Gamelan daripada Bangun Masjid (Sumber Gambar : Nu Online)
Kisah Kiai Chudlori Pilih Beli Gamelan daripada Bangun Masjid (Sumber Gambar : Nu Online)

Kisah Kiai Chudlori Pilih Beli Gamelan daripada Bangun Masjid

Setelah mendengar persoalan yang dihadapi, lalu Kiai Chudlori bertanya, “Kalau dibagi dua gimana, separo untuk bangun masjid, separo untuk beli gamelan.”

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Kelompok yang berniat membangun masjid setuju tetapi yang mau membeli gamelan tidak setuju. Alasannya, ini lagi butuh, kalau cuma separo kurang. Nanti keburu dibeli sama orang lain. 

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Dengan kearifannya Santri Kiai Hasyim Asyari ini bilang, ya sudah untuk beli gamelan saja. Tapi tentu saja kelompok yang berencana membangun masjid protes karena bangunan masjid belum selesai dan duitnya kurang. 

Kiai Chudlori dengan tenang bilang, “kalau soal masjid, semua orang Islam memikirkan masjid, karena ada ajaran sedekah jariyah untuk membangun masjid, tapi sedekah jariyah beli gamelan belum ada. Siapa tahu setelah beli gamelan, saudara-saudara kita mau memikirkan masjid.”

Semua kelompok akhirnya sepakat dengan pendapat Kiai Chudlori tersebut dan uang kas desa tersebut dibelikan gamelan. 

Kebijakan Kiai Chudlori yang seperti didengar oleh semua orang. Seluruh kelompok abangan, tidak hanya di kawasan Tegalrejo tetapi sampai di Magelang dan Jogja, merasa terketuk hatinya oleh akhlaknya Kiai Chudlori yang merelakan kepentingannya tertunda demi kesenangan kelompoknya. Akhirnya, orang abangan di daerah itu ikut memikirkan bagaimana membangun masjid. Dan terbukti bangunan masjidnya sempurna lebih cepat dari rencana awal karena terpikat oleh akhlaknya kiai Chudlori. 

Kiai Chudlori merupakan figur yang tidak egois bahwa membangun masjid harus jadi dengan segera. Membangun masjid merupakan perintah Allah sementara tidak ada tuntunan dalam Qur’an dan hadist yang memerintahkan untuk membeli gamelan. Inilah bentuk sikap bijaksana kiai yang mendakwahkan Islam  dengan mengutamakan kepentingan orang lain. Tidak mengandalkan sikap formal legalistik dalam beragama. (Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Warta, Makam Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat.

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock