Selasa, 14 Agustus 2012

“Satire Sang Kapiten” Pentas di Pesantren Az Zahra

Jepara, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Pesantren Az Zahra Mlonggo Jepara menggelar pentas monolog “Satire Sang Kapiten” bersama Zaki Zarung (pegiat komunitas Matapena Yogyakarta), Sabtu (24/1) malam.

Kegiatan bulanan itu dihadiri ratusan orang dari santri, alumni dan masyarakat umum. Monolog tersebut bercerita tentang dinamika kejahatan. Bahwa hadits kullu mauludin yuladu ‘alal fithrah (setiap anak terlahir dalam kondisi suci) bermakna, karakter buruk anak tidak berasal dari dirinya sendiri sejak lahir, melainkan pengaruh luar, termasuk mungkin orang tuannya.

“Satire Sang Kapiten” Pentas di Pesantren Az Zahra (Sumber Gambar : Nu Online)
“Satire Sang Kapiten” Pentas di Pesantren Az Zahra (Sumber Gambar : Nu Online)

“Satire Sang Kapiten” Pentas di Pesantren Az Zahra

Ceritanya, ada seorang Kapiten yang mencari anak buah. Kesempatan itu Malin yang cerdas namun jahat mengikuti audisi. Setelah menjadi anak buah kapal Malin malah meracun sang Kapiten.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Alhasil ia menggantikan posisi sang Kapiten dan memimpin gerombolan bajak laut. Plus memperoleh anak sang Kapiten, si cantik. Singkat cerita, saat si Malin mendarat di sebuah pulau ia bertemu dengan ibunya. Karena Malin tak mau mengakui ibunya ia lalu diterjang badai.   

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Nah, kesempatan itu, dimanfaatkan oleh Zaki Zarung, pegiat Komunitas Matapena Yogyakarta untuk menyampaikan pesan dalam monolognya. Pertama, Guru Matematika SMKN 1 Sewon Bantul itu tidak sepakat dengan konsep anak durhana sebagaimana kisah Malin Kundang yang dikutuk menjadi batu.

Orang tua (Ibu, red) tidak boleh mendoakan hal jelek kepada anaknya. “Saat ibu sudah terlanjur berdoa jelek sebaiknya ada rasa penyesalan,” papar Ahmad Zaki, nama aslinya.

Kedua, sejahat apapun seseorang masih mempunyai ruang untuk bertaubat. Sehingga, saat si Malin diterjang badai, Kiai Samuderalah yang menolognya dan si Malin bertaubat.

Pengasuh pesantren Az Zahra, Hj. Luluk Waqifiyah yang diwakili Kepala SMK Az Zahra, Hasan Khaeroni menerangkan melalui pentas tersebut harapannya bisa menjadi pelajaran untuk santri. “Pelajaran tidak hanya diterima dari kelas namun dari pentas juga banyak ilmu yang bisa diunduh dan di amalkan,” harapnya. (Syaiful Mustaqim/Mahbib)  

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat News, Aswaja Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat.

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock