Minggu, 28 Januari 2018

Yahya Staquf: Gerakan Radikal Ingin Ambil Alih Kekuasaan

Kudus, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Katib Syuriyah PBNU KH Yahya C. Staquf mengatakan, gerakan radikalisme Islam memiliki agenda ingin mengambil alih kekuasaan untuk membentuk negara baru sesuai dengan paham mereka. 

Yahya Staquf: Gerakan Radikal Ingin Ambil Alih Kekuasaan (Sumber Gambar : Nu Online)
Yahya Staquf: Gerakan Radikal Ingin Ambil Alih Kekuasaan (Sumber Gambar : Nu Online)

Yahya Staquf: Gerakan Radikal Ingin Ambil Alih Kekuasaan

“Gerakan lainnya adalah selalu menolak bahkan mengkafirkan orang Islam di luar kelompoknya,” ujarnya dalam acara dialog publik Nation dan carakter building yang diadakan GP Ansor – Fatayat NU bekerjasama dirjen IKP Kementrian Kominfo di Gedung MWCNU Kecamatan Dawe Kudus, Sabtu (27/4).

Gus Yahya menandaskan, radikalisme Islam telah menjadi ancaman yang sangat berbahaya sehingga gerakannya harus dibendung.  

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

“Jika gagal dibendung, NU Islam moderat di Indonesia juga akan hilang,” tegasnya di hadapan ratusan Nahdliyyin.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

NU didirikan di Indonesia, tambahnya, untuk mengikat bangsa ini supaya tidak lepas. Hal ini terlihat dari simbol tali yang melingkari bumi (peta) Indonesia pada lambang NU.

“Maksudnya tali itu sebagai pengikat Indonesia, kalau lepas maka negara akan meleleh,” jelas putra almarhum KH Cholil Bisri ini.

Dikatakan, orang berpotensi menjadi radikal bukan disebabkan miskin melainkan merasa terasing dan mempunyai masalah. Sebagaimana orang Badui yang berpenduduk asli Arab tersingkirkan ketika pada masa masuknya Islam, kepemimpinannya jatuh di tangan orang lain.

“Karena merasa tersingkir sehingga mereka melakukan penolakan-penolakan dalam beberapa hal secara radikal. Bahkan mereka menolak kekuasaan pemerintah dalam tanah hijaz.”tambah mantan juru bicara presiden RI KH.Abdurrahman Wahid ini.

Di akhir ceramahnya, Gus Yahya mengajak nahdliyyin merawat tradisi amalan NU dan mengumpulkan jamaah atau komunitas seperti NU. Melalui komunitas itu akan mudah memberi pemahaman yang benar serta memilah-milah aliran  maupun gerakan radikalisme.

“Kalau jamaah NU  kendor maka akibatnya mudah dirusak oleh orang-orang radikal maupun  Wahabi, ” tandasnya.

Selain Gus Yahya, nara sumber lainnya dalam dialog publik bertema peran pemuda Islam moderat dalam  menangkal radikalisasi agama ini adalah ketua Umum PP GP Ansor H. Nusron Wahid, Staf Ahli Menkominfo Suprawoto dan Dirjen IKP Kementrian kominfo Freddy H.Tulung.

Redaktur     : A. Khoirul Anam

Kontributor : Qomarul Adib

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Santri, Humor Islam Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat.

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock