Senin, 01 November 2010

Soal Kurikulum Ma’had Aly, Kiai Masdar: Selain Qiroatul Kutub, Penting juga Qiroatul Ummah

Jakarta, Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Rais Syuriyah PBNU KH Masdar Farid Mas’udi ikut memberikan kontribusi materi dalam rangka penyusunan kerangka kurikulum Ma’had Aly. Kegiatan bertajuk Halaqah Nasional ini berupaya memberikan sumbangsih pemikiran terkait kurikulum yang akan diterapkan di Ma’had Aly. Acara ini dilaksanakan di Hotel Media Jakarta, Kamis (2/6).

Menurut Kiai Masdar, para mahasantri di Ma’had Aly juga penting dibekali kemampuan membaca umat. “Dididik juga soal kepemimpinan, kemampauan membaca umat, jadi bukan hanya qiroatul kutub (pengajaran kitab kuning), tetapi qiroatul ummah (kemampuan membaca umat),” ujarnya.

Soal Kurikulum Ma’had Aly, Kiai Masdar: Selain Qiroatul Kutub, Penting juga Qiroatul Ummah (Sumber Gambar : Nu Online)
Soal Kurikulum Ma’had Aly, Kiai Masdar: Selain Qiroatul Kutub, Penting juga Qiroatul Ummah (Sumber Gambar : Nu Online)

Soal Kurikulum Ma’had Aly, Kiai Masdar: Selain Qiroatul Kutub, Penting juga Qiroatul Ummah

Salah satu Muassis atau perintis Ma’had Aly ini menilai bahwa kemampuan membaca umat ini penting karena semua ilmu agama yang bersumber dari kitab kuning atau kitab klasik penerapannya untuk masyarakat. Jangan sampai lulusan Ma’had Aly tak mampu membaca umat sehingga dakwah agama tidak dipahami atau bahkan tidak diterima oleh masyarakat.

“Ilmu agama itu pasarnya masyarakat, jadi kalau sasarannya mereka, maka kita harus memahami berbagai kondisi sasaran itu, yakni masyarakat. Jangan sampai tidak memahami karena bisa salah alamat,” terangnya.

Menurut kiai yang sudah malang melintang dalam kajian kepesantrenan ini, kekurangan dari studi agama itu adalah kemampuan membaca masyarakat. Jadi seolah-olah agama itu berdiri sendiri, padahal ilmu-ilmu tersebut mau dibawa ke masyarakat luas.

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

“Jadi ilmu kita tidak hanya mengurai teks atau nash, tetapi kemampuan mengurai masayarakat juga penting sebagai sasaran penerapan nash tersebut. Jadi qiroatul kutub itu sesungguhnya bisa sekali ditransfer ke dalam ilmu sosial melalui penerapannya sehingga ilmu agama tidak teralienasi (terasingkan),” papar Kiai Masdar.

Lebih jauh, dia menjelaskan bahwa ketika ilmu agama berusaha diterapkan di masyarakat, lulusan Ma’had Aly juga harus mampu memahami karakter masyarakat yang berada di pedesaan maupun perkotaan. Sehingga metode dan menu yang disajikan juga tidak sama.

“Pemahaman tersebut yang sering diabaikan oleh para pengkaji studi agama sehingga memahami teks dan memahami sosial-masyarakat, budaya, tradisi yang berkembang, sama pentingnya,” tandas Kiai Masdar.?

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Kementerian Agama baru saja menerbitkan Surat Keputusan (SK) tentang Izin Pendirian Ma’had Aly pada Pondok Pesantren, Ahad (29/5/2016) lalu di Pesantren Tebuireng Jombang. Ada 13 Ma’had Aly yang telah menerima SK ini dan masing-masing membuka satu dari 6 pilihan program studi, yaitu Sejarah dan Peradaban Islam, Fiqih dan Ushul Fiqih, Tafsir dan Ilmu Tafsir, Hadits dan Ilmu Hadits, Aqidah dan Filsafat, serta Tasawuf dan Tarekat.? (Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat Nasional Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat

Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat.

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Nahimunkar: Berita Islam & Aliran Sesat dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock